Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Akhmad Saogi Latif
"Telah dilakukan evaluasi aspek keselamatan kegiatan metalografi di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui aspek keselamatan dari kegiatan metalografi di IEBE. Pengukuran kontaminasi dilakukan terhadap meja preparasi, peralatan metalografi yang berpotensi terkontaminasi, kemudian penanganan limbah cair dan padat serta pelaksanaan dekontaminasi pada meja kerja preparasi, atau lokasi penempatan sampel hasil metalografi. Hasil pengukuran pada titik pantau yang variatif, didapatkan hasil yang tertinggi yaitu pada titik pantau 1, lebih tinggi dari titik pengukuran yang lain. Dari hasil rata-rata pada titik pantau 1 (satu) didapatkan hasil pengukuran (0,245 ± 0,014 Bq/cm2), sedangkan pada titik pantau 2 (dua) didapat hasil pengukuran (0,228 ± 0,008 Bq/cm2), titik pengukuran 3 (tiga) didapat hasil pengukuran (0,238 ± 0,006550 Bq/cm2) dan titik pantau 4 (empat) didapatkan hasil pengukuran (0,232 ± 0,035 Bq/cm2). Pengukuran tingkat kontaminasi pasca deko pada titik pantau 1 didapat rata-rata 0,245 ± 0,014 Bq/cm2. Pasca dekontaminasi kontaminasi dapat diturunkan menjadi 0,018 ± 0,007 Bq/cm2. Pengukuran kontaminasi juga dilakukan pada peralatan metalografi dan didapatkan hasil pengukuran terendah 0,049 Bq/cm2, sedangkan tertinggi 0,059 Bq/cm2 dengan rata-rata 0,054 ± 0,005 Bq/cm2 Sedangkan pada titik pantau lainnya lebih rendah. Dari kegiatan metalografi ini dipastikan dapat menghasilkan dua jenis limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Dari hasil limbah padat yang didapatkan akan ditampung pada wadah limbah yang tersedia, sedangkan untuk limbah cair dilakukan analisa kandungan uraniumnya, apabila terdapat kandungan uranium lebih besar 50 ppm maka akan dilakukan pemungutan kembali. Secara keseluruhan kegiatan metalografi di IEBE sudah terpenuhi dari aspek keselamatan dan tidak menyimpang dari kaidah dan norma keselamatan yang ada."
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2016
620 PIN 9:17 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sipayung, Piter
"ABSTRAK
lndustri logam indonesia terutama industri kecil dan menengahnya saat ini telah sulit bersaing dengan industri dari luar. Kesulitan yang terotama adalah mutu produk yang dihasilkan masih rendah. Produk sederhana logam seperti pisau potong yang dihasilkan industri kecil Indonesia kualitasnya masih kurang karena kekerasannya yang rendah. Penelitian kinerja dari prototipe a/at flame hardening ini bermaksud untuk mengetahui kinerja alal dalam mnengeraskan pisau potong agar alat ini dapat digunakan industri !cecil Indonesia untu meningkatkan daya saing industri Indonesia.
Penelitian ini mengambil dua variabel umum yaitu pengaruh sudut antara benda kerja dan torch pada pemakaian satu torch dan dua torch. Pemilihan sudut yang dilakukan adalah 30°, 45°, dan 60° untuk satu torch dan sudut 45° yang dipasangkan dengan sudut 30°, 45° dan 60 untuk dua torch. Sementara variabel kecepatan, jarak antara henda-torch, jarak henda-quencher dan jarak dua torch tetap.
Untuk menghasilkan kekerasan dengan variabel sudut ini maka falttor penting adalah besarnya titik api dan distribusi panasny_a untuk menghasilkan laju pemanasan terbaik dan efektifitas panas terbaik. Titik api yang terlalu kecil maka distrihusi panasnya akan berkurang sehingga laju pemansan berkurang akibatnya waktu pemanasan berang sehingga kekerasan optimum y,ang diinginkan tidak tercapai. Titik api yang terlalu besar intensitas panas dan efektifitas panas berkurang sehingga laju pemanasan juga berkurang.
Dari hasil pengujian yang dilakukan ternyata untuk pemakaian suatu torch sudut 45° menghasilkan kekerasan tertinggi yaitu 707 VHN 960HRC) dengan kedalaman efektif pisau 3696 μm (3,7 mm/0,14 in) sedangkan untuk pemakaian dua torch kekerasan tertinggi dihasilkan oleh sudut 45°-60° yaitu 770 VHN (63 HRC) dengan kedalaman efektif dapat mencapai 6307 μm atau sekitar 6 mm atau sekitar ¼ inchi.
Dari hasil pengujian ini untuk proses pengerasan material pisau potong maka pemakaian dua torch disarankan karena akan lebih efektif dari segi kekerasan dan kedalaman pengerasannya dan lebih efisien dari waktu karena proses yang digunakan hanya satu kali pass sehingga peningkatan daya saing industry kecil Indonesia melalui peningkatan kualitas produk dapat tercapai.

"
2001
S41519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Nadira
"Proses fabrikasi Pertamina PHE ONWJ membutuhkan proses fabrikasi yang selesai tepat waktu. Salah satu tahap fabrikasi adalah proses pengecatan baja karbon agar terhindar dari peristiwa korosi. Penelitian ini menggunakan dua produk cat yang berbeda yaitu produk X (lama) dan produk Y (baru). Produk Y memiliki waktu pengeringan cat yang lebih cepat dibandingan produk X. Proses preparasi permukaan dilakukan dengan tingkat kebersihan Sa 2,5 dan Sa 3 pada temperatur ambient saat mengaplikasikan cat. Tingkat ketahanan korosi diketahui dengan pengujian kabut garam. Kekuatan daya lekat diketahui dengan pengujian adesi. Cacat poros diketahui dengan pengujian holiday. Mikrostruktur lapisan cat dilihat dengan pengujian metalografi. Hasil pengujian kabut garam pada metode scratch dan unscratch didapatkan kedua jenis cat memiliki ketahanan korosi yang sama. Hasil pengujian adesi didapatkan kekuatan adesi produk Y lebih besar dibandingkan produk X. Hasil pengujian metalografi menunjukan adanya poros pada lapisan primer produk X. Waktu fabrikasi produk Y lebih cepat dibandingkan produk X.

Fabrication process on Pertamina PHE ONWJ needs fabrication process that finish at the right time. One of fabrication process is painting carbon steel to protect them from corrosion. This research use two paint product, product X (the old product) and product Y (the new product). Product Y has faster fabrication time than product X. This research use surface preparation with cleanliness level Sa 25, and Sa 3 at ambient temperature when painting application. The level of corrosion resistance is known by salt spray test. Paint adhesion is known by adhesion test. Porosity is known by holiday test. Microstructure of paint layer is known by metallography test. The result of salt spray test with scratch and unscratch method is the two products have same corrosion resistance. The result of adhesion test is product Y has higher adhesion than product X. The result of metallography is product X has porous at primer layer. Fabrication time of product Y is faster than product X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Agasa Ardian
"Penelitian dalam studi ketahanan hydrogen embrittlement dan pengaruh variasi suhu canai hangat terhadap ukuran butir ferit pada stainless steel AISI 430 diawali dengan melakukan pemanasan ulang pada sampel AISI 430 dengan temperatur reheating sebesar 1100oC untuk mendapatkan fasa fully ferittic pada struktur mikro sampel. Selanjutnya material mengalami singlepass dengan besaran deformasi 55% pada 3 variabel suhu dalam rangkaian proses canai hangat (warm rolling) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ukuran butir ferit yang dihasilkan pada proses TMCP. Langkah berikutnya adalah melakukan hydrogen charging test pada sampel yang belum mengalami deformasi dan sudah mengalami deformasi dari proses canai hangat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh proses canai hangat terhadap peningkatan sifat mekanis baja AISI 430 stainless steel dan pengaruh dari besar butir akibat dari deformasi yang dilakukan terhadap ketahanan dari Hydrogen Embrittlement.

Research in study of hydrogen embrittlement resistance and effect of several temperature for ferrite grain size of AISI 430 Stainless Steel is initiated by reheating the sample of AISI 430 at temperature of 1100oC to obtain fully ferritic phase in microstructure. Furthermore, the material is 55% deformed in 3 temperature variables in series of warm rolling process to know the effect of warm rolling for the ferrite grain size of the material. The next step is doing hydrogen charging test on the both of sample which are not deformed and deformed from warm rolling process. This research objective is analyzing the effect of the warm rolling process on mechanical properties of AISI 430 Stainless Steel. The second objective of this research is analyzing the effect of ferrite grain size on hydrogen embrittlement resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadil Akbar
"Pembakaran sampah padat kota (MSW) menghasilkan abu dasar pembakaran (IBA), residu padat yang kaya akan logam dan dapat didaur ulang. Penelitian ini berfokus pada peningkatan pemulihan logam dari IBA melalui perlakuan suhu tinggi. IBA magnetik dikenakan proses termal menggunakan tungku induksi pada suhu 1600°C, dengan berbagai kombinasi karbon dan besi cor sebagai aditif. Material yang dihasilkan dianalisis untuk mengevaluasi fraksi slag dan logam, dengan fokus pada mengoptimalkan hasil logam. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan karbon meningkatkan pembentukan slag, sementara besi cor mempromosikan pemulihan komponen logam. Analisis metalografi mengungkapkan fase slag yang berbeda dan komposisi unsur berdasarkan aditif yang digunakan. Fluoresensi sinar-X (XRF) dan mikroskop elektron pemindai (SEM) digunakan untuk menilai komposisi kimia dan struktur mikro dari sampel slag dan logam. Analisis neraca massa lebih lanjut mengonfirmasi pengaruh aditif terhadap efisiensi pemulihan logam. Penelitian ini menunjukkan potensi untuk mengoptimalkan pemulihan logam dari IBA, berkontribusi pada praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan konservasi sumber daya.

Incineration of municipal solid waste (MSW) produces incinerator bottom ash (IBA), a solid residue rich in metals that can be recycled. This study focuses on enhancing metal recovery from IBA through high-temperature treatment. Magnetic IBA was subjected to a thermal process using induction furnaces at 1600°C, with various combinations of carbon and cast iron as additives. The resulting materials were analyzed to evaluate slag and metallic fractions, with a focus on optimizing metal yield. The experimental results indicated that the addition of carbon increased slag formation, while cast iron promoted the recovery of metallic components. Metallographic analysis revealed distinct slag phases and elemental compositions based on the additives used. X-ray fluorescence (XRF) and scanning electron microscopy (SEM) were employed to assess the chemical composition and microstructures of both slag and metallic samples. Mass balance analysis further confirmed the influence of the additives on metal recovery efficiency. This research demonstrates the potential for optimizing metal recovery from IBA, contributing to sustainable waste management practices and resource conservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library