Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmita
"Latar Belakang: Karsinoma sel skuamosa (KSS) lidah merupakan kanker rongga mulut (KRM) yang paling banyak ditemukan. Diseksi leher dikerjakan bersamaan dengan eksisi luas tumor karena tingginya angka occult metastasis yaitu sebesar 30% pada kelenjar getah bening (KGB) leher yang secara yang klinis tidak teraba (N0). Berdasarkan penelitian sebelumnya penanda epitelial E-cadherin dan penanda sel punca kanker CD44 dapat digunakan sebagai alat diagnostik prabedah untuk mengidentifikasi pasien yang mengalami metastasis KGB sehingga dapat menjadi salah satu modalitas yang membantu ahli bedah dalam mengambil keputusan tipe diseksi leher yang akan dikerjakan agar memberikan manfaat terbaik bagi pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspresi E-cadherin dan CD44 dengan metastasis KGB leher pada KSS lidah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien KSS lidah tanpa metastasis jauh, dilakukan operasi eksisi luas tumor dan diseksi KGB leher, dan blok parafin yang layak diperiksa. Data sosiodemografi dan klinikopatologis diambil dari rekam medis. Pewarnaan imunohistokimia dengan E-cadherin dan CD44 dilakukan pada jaringan KSS lidah yang sudah terdapat di blok parafin tersimpan kemudian tingkat ekspresi E-cadherin dan CD44 dikelompokkan menjadi tinggi dan rendah sesuai kepustakaan. Analisis statistik dilakukan dengan program SPSS 24.0. Hasil: Didapatkan 30 dengan 15 subjek KSS lidah dengan metastasis KGB dan 15 subjek tanpa metastasis KGB. Dari analisis data, didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi E-cadherin dengan metastasis KGB (p=0.000) dan terdapat hubungan yang bermakna antara CD44 dengan metastasis KGB (p=0.003). Kesimpulan: Ekspresi E-cadherin yang rendah dan CD44 yang tinggi memiliki hubungan bermakna dengan metastasis KGB pada KSS lidah.

Background: Squamous cell carcinoma (SCC) of the tongue is the most common oral cavity cancer. Neck dissection was done simultaneously with wide excision of the tumor because of occult metastases high rate (about 30%) in clinically non-palpable neck lymph nodes (N0). Based on previous research, the epithelial marker E-cadherin and cancer stem cell marker CD44 could be used as pre-surgical diagnostic tools to identify patients who have lymph node metastases so that it could be a modality that helps surgeons in making decisions about neck dissection type to be performed to provide the best benefit for patients. Objective: To evaluate the association between E-cadherin and CD44 expressions and neck lymph node metastasis in SCC of the tongue. Methods: This research was an analytical study with a cross-sectional design. Samples were taken through consecutive sampling according to inclusion and exclusion criteria. Inclusion criteria were patients with SCC of the tongue without distant metastases, post wide excision of the tumor with neck lymph node dissection, and eligible paraffin block for examination. Sociodemographic and clinicopathological data were obtained from medical records. Immunohistochemistry staining was performed with E-cadherin and CD44 from stored paraffin blocks, then the expression levels of E-cadherin and CD44 were grouped into high and low according to the literature. Statistical analysis was conducted with SPSS 24.0. Results: Thirty samples of SCC of tongue were collected, consist of 15 subject with neck lymph node metastasis tongue and 15 subject without neck lymph node metastasis. From data analysis, a significant difference was found between E-cadherin and CD44 expressions with neck lymph node metastasis (p value was 0.000 and 0.003, respectively). Conclusion: Low expression of E-cadherin and high expression of CD44 was significantly associated with the occurence of neck lymph node metastasis in SCC of the tongue."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Laelasari
"Latar Belakang: Karsinoma sel skuamosa laring (KSSL) dengan metastasis ke kelenjar getah bening (KGB) leher memiliki angka kelangsungan hidup 5 tahun kurang dari 50%. Banyak penelitian menunjukkan bahwa MMP-9 dan CCR7 berhubungan dengan metastasis ke KGB leher. Overekspresi MMP-9 dan CCR7 berhubungan dengan sifat sel tumor yang lebih agresif dan prognosis yang lebih buruk dikarenakan cenderung bermetastasis ke KGB leher.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi MMP-9 dan CCR7 pada KSSL yang bermetastasis dan tidak metastasis ke KGB leher.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang pada sediaan operasi laringektomi parsial maupun total dengan diseksi leher di RSCM periode Desember 2017 sampai Desember 2019. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu KSSL dengan metastasis KGB leher dan tanpa metastasis. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara konsekutif dari kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sesuai perhitungan besar sampel untuk masing-masing kelompok. Pemeriksaan imunohistokimia menggunakan antibodi primer MMP-9 dan CCR7. Data imunoekspresi dianalisis untuk mengetahui hubungannya dengan terjadinya metastasis ke KGB leher.
Hasil: Kejadian metastasis KSSL ke KGB leher berhubungan dengan ekspresi MMP-9 (P<0,05). Ditemukan ekspresi MMP-9 yang tinggi pada KSSL-M sebesar 41,7% sedangkan KSSL-NM 8,3%. Ekspresi CCR7 juga berkorelasi dengan metastasis KSSL ke KGB leher (P<0,05), ekspresi CCR7 yang tinggi pada KSSL-M sebanyak 48,3% sedangkan KSSL-NM hanya 10%. Ditemukan pula hubungan antara ekspresi MMP-9 dan CCR7 dengan terjadinya metastasis KSSL ke KGB (p=0,001).
Kesimpulan: Metastasis KSSL ke KGB berhubungan dengan ekspresi MMP-9 dan CCR7. Terdapat adanya hubungan antara ekspresi MMP-9 dan CCR7 pada kejadian metastasis KSSL ke KGB leher.

Background: Laryngeal squamous cell carcinoma (LSCC) with metastasis to the lymph nodes of the neck has a 5-year survival rate of less than 50%. Many studies have shown that MMP-9 and CCR7 are associated with metastasis to cervical lymph nodes. Overexpression of MMP-9 and CCR7 are associated with a more aggressive cell tumour and poor prognosis because they are more likely to metastasis to cervical lymph nodes.
Purpose: This study aims to determine the expression of MMP-9 and CCR7 in metastasis and non-metastatis KSSL to cervical lymph nodes.
Methodology: An observational analytic study with a cross-sectional design on partial and total laryngectomy surgery preparations with neck dissection at RSCM for the period December 2017 to December 2019. The study sample was divided into 2 groups, namely KSSL with cervical lymph nodes metastasis and without metastasis. The research sample was taken by consecutive sampling from cases that met the inclusion and exclusion criteria according to the calculation of the sample for each group. Immunohistochemical examination using primary antibodies MMP-9 and CCR7. Immunoexpression data were analyzed to determine their relationship with metastasis to cervical lymph nodes.
Results: The incidence of SCC metastases to cervical lymph nodes was associated with MMP-9 expression (P<0.05). High MMP-9 expression was found in KSSL-M by 41.7% while in KSSL-NM 8.3%. CCR7 expression also correlated with KSSL metastases to cervical lymph nodes (P<0.05), high CCR7 expression in KSSL-M was 48.3% while KSSL-NM was only 10%. It was also found that there was a relationship between the expression of MMP-9 and CCR7 with the occurrence of SLCC to lymph node metastasis (p=0.001).
Conclusion: Metastasis SLCC to lymph node was associated with MMP-9 and CCR7 expression. There is a relationship between the expression of MMP-9 and CCR7 in the incidence of SCC metastases to cervical lymph nodes.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library