Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yesi Pratiwi
"Perkembangan metode sintesis nanopartikel merupakan salah satu bidang yang menarik minat banyak peneliti. Salah satunya metode antarfasa cair-cair. Sintesis ini dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan karena memanfaatkan ekstrak tanaman. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang memiliki metabolid sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mensisntesis nanokomposit ZnO-Co3O4 menggunakan ekstrak daun kelor Moringa oliefera dari sistem duafasa heksana ndash;air dan aktivitas fotodegredasi Methylene Blue. Nanokomposit ZnO-Co3O4 hasil sintesis selanjutnya dikarakterisasi menggunakan UV-Vis-DRS, Spektrofotometer FTIR, TEM, SEM-EDX, XRD dan PSA untuk mngetahui morfologi dan struktur kristal dari nanokomposit tersebut. Nilai band-gap nanokomposit ZnO-Co3O4 sebesar 2,3 eV dengan distribusi ukuran partikel sekitar 86,98 nm dengan pengukuran PSA. Morfologi menggunakan SEM memperlihatkan bulatan kecil-kecil. Pada bilangan gelombang 479,9; 591,0; dan 675,0 cm-1 dari spectra FTIR memperlihatkan vibrasi Zn-O, Co-O menandakan terbentuknya nanokomposit ZnO-Co3O4. ZnO-Co3O4 aktivitas fotodegradasi terhadap MB di bawah sinar visible sebesar 99,0 selama 120 menit.

The development of nanoparticle synthesis method is one of the fields that attract many researchers. One of them is liquid liquid phase method.This method is friendly in environmental because it uses plant extract. Moringa leaf is one of the plants that has secondary metabolite. This study aims to synthesize ZnO Co3O4 nanocomposites using Moringa oliefera leaf extract from hexane water two phases system and photodegredation activity of Methylene Blue. The synthesis of ZnO Co3O4 nanocomposites are further characterized using UV Vis DRS, FTIR Spectrophotometer, TEM, SEM EDX, XRD and PSA to determine the morphology and crystal structure of the nanocomposite. The ZnO Co3O4 nanocomposite band gap value is 2.3 eV with a particle size distribution about 86.98 nm using PSA. The morphology of nanocomposite shows small spheres. The FTIR spectra exhibites vibration Zn O, Co O signaling the formation of ZnO Co3O4 nanocomposites at wave number 479.9 591.0 and 675,0 cm 1 respectively. ZnO Co3O4 photodegradation activity against methylene blue under visible light is 99.0 for 120 minutes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Carolina Tonggo Marisi
"Salah satu solusi mengatasi kelangkaan sumber bahan bakar energi, saat ini sedang dikembangkan suatu sistem yang dikenal dengan Microbial Fuel Cell (MFC). MFC merupakan sistem yang secara langsung dapat memanfaatkan proses metabolisme bahan bakar pada mikroba dengan melibatkan transfer elektron di rantai respirasi sel untuk menghasilkan arus listik melalui reaksi elektrokimia. Sistem ini dilengkapi dengan suspensi sel, elektroda , mediator elektron, dan Proton Exchange Membrane (PEM). Pada penelitian ini, mediator elektron yang digunakan adalah methylen blue (MB) yang bersifat elektroaktif. Penggunaan PEM pada MFC seringkali menjadi kendala karena selain harganya relatif mahal, PEM seringkali dikotori oleh mediator MB yang sulit dihilangkan warnanya sehingga PEM tidak dapat digunakan kembali. Pada penelitian ini, telah digunakan suspensi agar dengan konsentrasi tertentu sebagai pengganti PEM. Suspensi agar ini v dapat melewatkan proton hasil metabolisme mikroba di anoda ke katoda namun tidak dapat dilewati oleh partikel-partikel MB. Telah dilakukan pemanfaatan Saccharomyces cerevisiae R-58 dengan menumbuhkannya pada beberapa media pertumbuhan untuk diukur arus listrik dan voltasenya. Dari beberapa media pertumbuhan, media air rebusan jagung manis merupakan media yang paling baik bagi pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae R-58. Pengukuran arus dan voltase pada MFC dengan menggunakan kultur Saccharomyces cerevisae R-58 dilakukan pada kondisi aerob dan anaerob. Pada kondisi aerob dihasilkan arus listrik sekitar 2.2 ?A dan voltase sekitar 358 mV sedangkan pada kondisi anaerob dihasilkan arus listrik sekitar 21.4 ?A dan voltase sekitar 352 mV. Telah dilakukan juga pengukuran arus dan voltase dengan pemecahan dinding sel Saccharomyces cerevisiae. Pada pemecahan dinding sel dengan sonikasi dihasilkan arus sekitar 22.8 ?A dan voltase sekitar 381 mV. Sedangkan pada pemecahan dinding sel dengan blender dihasilkan arus sekitar 6.4 ?A dan voltase sekitar 249.4 mV. Kata kunci : arus listrik, dinding sel, Methylen Blue, Proton Exchange Membrane, Saccharomyces cerevisae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santy Juliana S.
"Telah diimobilisasi metilen biru ke dalam lapisan tipis nanozeolit Faujasite (FAU) tipe Y dari kaolin yang ditumbuhkan pada glassy carbon termodifikasi polielektrolit. Lapisan tipis nanozeolit Y disintesis dengan teknik seeding dengan perbandingan komposisi molar 14 Na2O : Al2O3 : 10 SiO2 : 798 H2O : 3 Na2SO4. Keberhasilan sintesis ini diperlihatkan dengan pola XRD zeolit bubuk hasil sintesis yang memiliki kemiripan dengan pola XRD FAU standar. Pencitraan dengan SEM semakin menguatkan bahwa zeolit yang terbentuk merupakan zeolit Y dengan bentuk semi kubus berukuran sekitar 0,8 μM dan memiliki rasio Si/Al sebesar 1,681, rasio ini berada dalam rentang rasio literatur. Namun baik karakterisasi XRD maupun SEM pada glassy carbon termodifikasi lapisan tipis zeolit belum dapat membuktikan bahwa zeolit yang terbentuk merupakan zeolit Y karena memiliki rasio Si/Al sebesar 18,64. Lapisan tipis ini diimobilisasi dengan metilen biru dan digunakan sebagai indikator asam askorbat. Melalui karakterisasi dengan voltametri siklik dapat dilihat respon dari kehadiran metilen biru yang terperangkap dalam NaY. Dari hasil yang didapatkan terlihat bahwa penambahan konsentrasi asam askorbat mengakibatkan arus yang terukur pada puncak oksidasi asam askorbat pada potensial 0,348 V vs Ag/AgCl menjadi semakin besar.

Methylene blue has been immobilized into a thin layer nanozeolite Faujasite (FAU) type Y from kaolin grown on glassy carbon modified polyelectrolytes. A thin layer nanozeolite Y synthesized with seeding techniques with the molar composition ratio of 14 Na2O: Al2O3: 10 SiO2: 798 H2O: 3 Na2SO4. The success of this synthesis is shown by the XRD pattern of zeolite powders synthesis results which have similarities with the XRD pattern of standard FAU. Imaging with the SEM confirmed that the zeolite is zeolite Y formed by a semi cube measuring approximately 0.8 μM and the ratio Si / Al of 1.681, this ratio is in the range of the ratio of the literature. However, both XRD and SEM characterization of the thin layer of glassy carbon modified zeolite has not been able to prove that the zeolites formed a zeolite Y having a ratio Si / Al of 18.64. This thin layer of immobilized with methylene blue and ascorbic acid used as an indicator. Through characterization by cyclic voltammetry can be seen the response from the presence of methylene blue is caught up in NaY. From the results obtained shows that the addition of ascorbic acid concentration resulted in a measurable current at the peak of ascorbic acid oxidation at a potential of 0.348 V vs Ag/AgCl becomes larger."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library