Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zayyinatul Fathonah
"Perubahan lingkungan bisnis yang menekankan pada penggunaan transformasi digital dapat menjadi peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi dalam layanan kesehatan. Rumah Sakit X menanggapi hal tersebut melakukan trasformasi digital pada penggunaan rekam medis elektronik (RME). Proses implementasi RME perlu dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja sistem informasi yang lebih baik salah satunya dengan menggunakan HOT-Fit Model. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi RME dan hubungan human, organization dan technology terhadap net benefit RME pada pelayanan rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan sampel total sejumlah 49 orang pengguna RME pada pelayanan rawat jalan yang datanya akan diambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran implementasi RME berdasarkan human, organization, technology dan net benefit sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara human (kepuasan pengguna dan penggunaan sistem), organization (struktur organisasi) dan technology (kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan) terhadap net benefit. Sementara itu ditemukan bahwa organization (struktur organisasi) tidak memiliku hubungan terhadap net benefit.

In healthcare, changes in the business environment that emphasize the use of digital transformation can become new opportunities and challenges that must be faced. Hospital X responded to this by carrying out digital transformation in the use of electronic medical records (EMR). The EMR implementation process needs to be evaluated to improve better information system performance, one of which is by using the HOT-Fit Model. The purpose of this study was to determine the description of EMR implementation and the relationship between human, organization and technology to the net benefits of EMR in outpatient services. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The sample selection uses a total sample of 49 EMR users in outpatient services whose data will be taken using a questionnaire. The results of this study indicate that the description of EMR implementation based on human, organization, technology and net benefits has gone well. This study also shows the relationship between human (user satisfaction and system usage), organization (organizational structure) and technology (system quality, information quality and service quality) to net benefits. Meanwhile, it was found that organization (organizational structure) has no relationship to net benefits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Lestriani
"Latar Belakang: Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan Indonesia meluncurkan Sistem Informasi Gizi Terpadu (SIGIZI Terpadu), salah satu platformnya adalah E-PPGBM untuk membantu mengatasi permasalahan gizi di Indonesia dan mendukung Gerakan Nasional Penurunan Stunting. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara yang memiliki 47 Puskesmas telah menerapkan sistem informasi E-PPGBM sejak tahun 2017. Berdasarkan survei yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah dalam penginputan data yang menjadi keluhan dari petugas gizi Puskesmas. Masalah tersebut antara lain : gangguan jaringan, aplikasi E-PPGBM sering sulit diakses, data yang sudah diinput ke aplikasi sering hilang pada saat aplikasi error serta didapatkan bahwa capaian entry data E-PPGBM masih ada yang di bawah 70%. Sehingga perlu dilakukan evaluasi pada sistem yang berjalan saat ini.
Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Sistem Informasi E-PPGBM dengan pendekatan HOT-Fit pada Puskesmas di Jakarta Utara.
Metode: Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang) serta pendekatan survei. Sampel penelitian diambil menggunakan metode total sampling dengan jumlah 50 responden.
Hasil: Variabel manusia dinilai responden sudah puas karena secara garis besar dapat membantu dalam pekerjaan tetapi masih kurang dalam kemudahan aksesibilitasnya. Variabel organisasi dinilai responden sudah puas karena adanya dukungan pimpinan dalam pelaksaan E-PPGBM.Variabel teknologi dinilai responden sudah baik tetapi masih kurang pada respon IT dan provider saat sistem mengalami gangguan.
Kesimpulan: Efektivitas penggunaan E-PPGBM pada Puskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara sudah baik, hal ini dapat dilihat dari keempat komponen HOT-Fit dengan hasil kategori baik. Tetapi dalam penggunaannya masih memerlukan beberapa perbaikan agar lebih optimal.

Background: The Directorate of Nutrition of the Indonesian Ministry of Health launched the Integrated Nutrition Information System (Integrated SIGIZI), one of its platforms is E-PPGBM to help address nutrition issues in Indonesia and support the National Movement to Reduce Stunting. The North Jakarta Health Office, which has 47 health centers, has implemented the E-PPGBM information system since 2017. Based on a survey that has been conducted, there are several problems in data entry that have become complaints from Puskesmas nutrition officers. These problems include: network disruption, the E-PPGBM application is often difficult to access, data that has been inputted into the application is often lost when the application errors and it is found that the achievement of E-PPGBM data entry is still below 70%. So it is necessary to evaluate the current system.
Objective: This study aims to determine the effectiveness of using the E-PPGBM Information System with the HOT-Fit approach at the Puskesmas in North Jakarta.
Methods: Using a descriptive quantitative approach with a cross sectional design and a survey approach. The research sample was taken using the total sampling method with a total of 50 respondents.
Results: Human variables are considered by respondents to be satisfied because they are generally helpful in the work, but still lacking in ease of access. Organizational variables are considered by respondents to be satisfied because of the support of leadership in implementing E-PPGBM.Technology variables are considered by respondents to be good but still lacking in IT and provider response when the system experiences interference.
Conclusions: The effectiveness of using E-PPGBM at Puskesmas in the working area of North Jakarta Health Office is good, this can be seen from the four HOT-Fit components with good category results. However, its application still needs some improvement to be more optimal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atina Fauzia
"Sistem Informasi Rehabilitasi Narkoba (SIRENA) milik Badan Narkotika Nasional (BNN) dikelola oleh Deputi Bidang Rehabilitasi menyediakan data rehabilitasi narkotika secara realtime online guna menunjang pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya peranan SIRENA BNN maka diperlukan analisis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada serta hambatan dan potensi perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis guna memperoleh pemahaman dan mengkaji lebih dalam SIRENA BNN menggunakan metode HOT FIT melihat dari segi komponen manusia, organisasi, teknologi, dan net benefit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analitik deskriptif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 (sepuluh) orang yang merupakan pengguna dan operasional dari manfaat SIRENA BNN yaitu Deputi Rehabilitasi, Penanggung Jawab Rehabilitasi dan Operator pada Klinik IPWL BNN di wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan dari komponen manusia yaitu frekuensi penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan data, terdapat pelatihan dan pengetahuan yang baik kepada pengguna, adanya harapan pengembangan ke depannya, sikap penerimaan yang baik, dipersepsikan baik dan adanya kepuasan dari pengguna. Dari komponen organisasi yaitu kebijakan sudah terlaksana dengan adanya peraturan dan buku petunjuk, namun belum disusunnya SOP dari administrator pusat, standar pengendalian dilakukan secara berkala, dukungan fasilitas yang baik, anggaran untuk honor operator ditiadakan namun anggaran wifi tetap ada, komunikasi internal terjalin dengan baik namun belum ada kerjasama sistem informasi dengan stake holder. Dari komponen teknologi yaitu sistem informasi mudah digunakan dan dipelajari, kecepatan akses baik namun tergantung lokasinya, fleksibel dan aman untuk penyimpanan data, dukungan teknis baik, kendala cepat dilayani, dan terdapat layanan tindak lanjut berupa grup komunitas pada aplikasi handphone. Dari komponen net benefit, dinilai efektif dan efisien serta bermanfaat. Terdapat hambatan dalam kesepakatan integrasi sistem informasi dengan kementerian dan lembaga terkait namun adanya potensi SIRENA BNN untuk dapat berintegrasi secara nasional dan terpadu didukung oleh Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 guna menunjang ketahanan nasional Indonesia.

The Narcotics Rehabilitation Information System (SIRENA) belonging to the National Narcotics Board (BNN) managed by the Deputy of Rehabilitation provides real-time online narcotics rehabilitation data to support decision making. Given the important role of SIRENA BNN, analysis is needed to identify and evaluate existing problems as well as obstacles and potential developments. This study aims to analyze in order to gain an understanding and to examine more deeply the BNN SIRENA using the HOT FIT method in terms of human, organizational, technological, and net benefits components. This study uses a descriptive analytical qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, observation and documentation. The informants in this study amounted to 10 (ten) people who are users and operations of the SIRENA BNN benefits, namely the Deputy of Rehabilitation, Rehabilitation Persons and Operators at the BNN IPWL Clinic in the DKI Jakarta area. The results show that from the human component, the frequency of use is adjusted to the data needs, there is good training and knowledge for users, there is hope for future development, good acceptance, good perception and satisfaction from users. From the organizational component, namely the policy has been implemented with regulations and manuals, but the SOP has not been compiled from the central administrator, control standards are carried out regularly, support for facilities is good, the budget for operator fees is abolished but the wifi budget is still there, internal communication is well established but there is no information system collaboration with stakeholders. From the technology component, the information system is easy to use and learn, the speed of access is good but depends on the location, flexible and secure for data storage, good technical support, fast service problems, and there are follow-up services in the form of community groups on the mobile application. From the net benefit component, it is considered effective and efficient as well as useful. There are obstacles in the information system integration agreement with relevant ministries and institutions, but the potential for SIRENA BNN to be integrated nationally and integrated is supported by Presidential Instruction Number 2 of 2020 to support Indonesia's national security."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library