Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Regina Calysta Natalie
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi kemajuan signifikan di bidang mikrofluidika, yang telah meningkatkan minat dan penelitian pada micromixer yang sangat berharga karena kemampuannya dalam memfasilitasi pencampuran yang cepat dan homogen pada skala mikro. Penelitian ini menginvestigasi micromixer dalam mencapai intensitas pencampuran yang tinggi sambil meminimalkan penurunan tekanan. Peneliti mengembangkan model yang diusulkan oleh Bhagat untuk simulasi dinamika fluida komputasional (CFD) 2D dengan menggabungkan empat variasi penghalang: Lingkaran, Segitiga, Berlian, dan Berlian yang Dimodifikasi. Temuan penelitian ini menyoroti pengaruh signifikan dari bentuk penghalang, jumlah garis, dan jarak antara penghalang terhadap intensitas pencampuran dan penurunan tekanan. Penelitian ini mengidentifikasi dua model superior dengan intensitas pencampuran yang luar biasa: Berlian (77,26%) untuk penghalang satu garis dan Lingkaran (98,95%) untuk penghalang dua garis, yang menunjukkan penurunan tekanan yang rendah. ......In recent years, there has been a significant advancement in the field of microfluidics, leading to increased interest and research in micromixers which are highly valuable for their ability to facilitate fast and homogenous mixing at the microscale. This study investigates micromixers in achieving high mixing intensity while minimizing pressure drop. The researcher expands on the model proposed by Bhagat for 2D computational fluid dynamics (CFD) simulation by incorporating four obstruction variations: Circle, Triangle, Diamond, and Modified Diamond. The findings highlight the significant influence of obstruction shape, number of lines, and distance between obstacles on mixing intensity and pressure drop. The study identifies two superior models with exceptional mixing intensity: Diamond (77.26%) for single-line obstruction and Circle (98.95%) for two lines obstruction, exhibiting low-pressure drop.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah H.
Abstrak :
Pada penelitian ini akan dipaparkan sebuah model penyelesaian secara numerik menggunakan MATLAB R2009a pada sebuah microchannel heat exchanger type evaporator, diameter hidrolik 1.46 mm dengan desain fin-louvered dan memiliki header. Microchannel heat exchanger merupakan salah satu teknologi terkini pada AC (Air Conditioning) yang mampu memberikan kinerja dan daya perpindahan kalor yang sangat besar. Model persamaan numerik yang digunakan merupakan persamaan yang telah digunakan pada penelitian penelitian sebelumnya dan akan diterapkan pada microchannel heat exchanger untuk menghitung besarnya nilai heat transfer coefficient yang menggunakan fluida refrijeran berupa propane ( ). Simulasi ini akan melakukan variable pada laju aliran massa refijeran dan diperoleh bahwa besarnya laju aliran massa fluida refrijeran akan berbanding lurus dengan besarnya heat transfer coefficient pada microchannel heat exchanger. Besarnya heat transfer coefficient pada laju aliran massa fluida refijeran 0.005 kg/s, 0.01 kg/s dan 0.02 kg/s berturut turut nilai heat transfer coefficient mencapai 335.7 ? 4059.4 W/m2 K, 335.6 ? 4020.6 W/m2 K, 335.3 ? 3965.9 W/m2 K. Adapun kualitas fluida refrijeran yang dihasilkan pada laju aliran massa refijeran tersebut adalah berturut turut 0.2664 ? 0.7571, 0.2653 ? 0.7560, 0.2647 ? 0.7541. Untuk laju aliran massa fluida refijeran yang sama pula diperoleh bahwa hubungan wall temperature akan berbanding terbalik.
In this research will be explain a numerical modeling use MATLAB R2009a in a microchannel heat exchanger type evaporator, hydraulic diameter 1.46 mm with fin-louvered design and with header. Microchannel heat exchanger was a recent technology in AC (Air Conditioning) that had high performance and high heat transfer. Numerical modeling used previous equations in last research and will be applied in microchannel heat exchanger to calculate heat transfer coefficient that used refrigeration fluid was propane ( ). This simulation will apply variable in refrigeration fluid mass flow and the result explain that refrigeration fluid mass flow is directly proportional with heat transfer coefficient pada microchannel heat exchanger. Heat transfer coefficient in refrigeration fluid mass refijeran 0.005 kg/s, 0.01 kg/s dan 0.02 kg/s berturut turut nilai heat transfer coefficient mencapai 335.7 ? 4059.4 W/m2 K, 335.6 ? 4020.6 W/m2 K, 335.3 ? 3965.9 W/m2 K and the quality of outlet condition are respectively 0.2664 ? 0.7571, 0.2653 ? 0.7560, 0.2647 ? 0.7541. For the same condition, the result relate inversely proportional with wall temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ariesta Hakim
Abstrak :
Merancang dan membuat perangkat mikofluida yang dapat dioperasikan melalui meremas jari sederhana memberikan keuntungan untuk kit diagnostik tanpa bantuan daya ekstra seperti listrik atau baterai. Namun, aplikasi manual ini harus melakukan hasil yang cepat namun akurat. Aliran mikofluida dalam chip diagnostik dikontrol melalui jaringan katup periksa yang dioptimalkan dan pompa peredam atau katup diafragma dalam kasus ini. Namun, buat desain paling sederhana yang bisa, tetapi sistem memberikan fungsi adalah titik fokus dari pekerjaan ini. ......Designing and fabricating a microfluidic device that can be operated through a simple finger squeezing gives the advantage for a diagnostic kit without any aid of extra power i.e electricity or battery. However, this manual application shall perform a fast nevertheless accurate result. Microfluidic flow in a diagnostic chip is controlled through an optimized network of check valves and squeeze pumps or the diaphragm valve in this case. However, create the simplest design as it can, but the system delivers function is the focal point of this work.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sentot Novianto
Abstrak :
Kerusakan lingkungan hidup semakin menjadi issue penting dalam diskusi perubahan iklim di dunia. Penggunaan refrigeran natural pada saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai pengganti refrigeran yang sering merusak lingkungan hidup, baik dampak akan pemanasan global maupun penipisan lapisan ozon. Koefisien perpindahan kalor mengindikasikan banyaknya kalor yang dapat dipindahkan oleh alat penukar kalor. Salah satu penggunaan refrigeran dalam bidang engineering adalah aplikasinya pada alat penukar kalor atau heat exchanger. Desain heat exchanger berkembang dengan penggunaan heat exchanger dengan dimensi pipa yang makin kecil atau dikenal dengan kanal mikro.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perpindahan kalor dua fase didih nukleat dan pengembangan korelasi perpindahan kalor satu fase sebagai bagian kontribusi terjadinya perpindahan kalor aliran dua fase didih nukleat. Penelitian perpindahan kalor aliran didih dua fase pada kanal mikro bertujuan untuk mendapatkan karakteristik perpindahan kalor dua fase dengan menggunakan parameter fluks massa, bilangan Reynolds dua fase dan fluks kalor pada penelitian yang dilakukan.Metode penelitian menggunakan proses evaporasi pada pipa test section berdiameter 0.5 mm dan panjang 0.5 meter. Pengukuran temperatur pada dinding pipa serta pengukuran perbedaaan temperatur dengan menggunakan thermocouple type K. Parameter pengukuran divariasikan untuk mendapatkan data penelitian. Hasil dari penelitian antara lain adalah perpindahan kalor satu fase dipengaruhi oleh bilangan Reynolds. Semakin tinggi bilangan Reynolds maka perpindahan kalor satu fase akan semakin tinggi. Dari data penelitian perpindahan kalor satu fase dikembangkan korelasi baru untuk perpindahan kalor satu fase pada kanal mikro dengan basis perpindahan kalor dari Dittus-Boelter. Korelasi baru perpindahan kalor satu fase adalah 7.608 x 10-7 Re1.913 Pr0.4. Perbandingan data penelitian perpindahan kalor satu fase dengan persamaan baru perpindahan kalor satu fase mempunyai MRD = - 2.87 dan MAD = 30 . Perbandingan perpindahan kalor satu fase penelitian dengan korelasi peneliti yang sudah ada diperoleh MRD terendah dari peneliti Wang Peng 1994 sebesar ndash; 7 dan MRD tertinggi dari peneliti Dittus Boelther 1930 sebesar minus 70 . Karakterisasi aliran kalor dua fase didih nukleat pada kanal mikro dengan refrigeran natural R-290 sangat dipengaruhi oleh fluks kalor, bilangan Reynolds dua fase dan tegangan permukaan.
Environmental damage is increasingly becoming an important issue in climate change discussion in the world. The use of natural refrigerant at this time to be an alternative choice as a substitute for refrigerant that often damage the environment, both the impact of global warming and ozone layer depletion. The heat transfer coefficient indicates the amount of heat that can be transferred by a heat exchanger. One of the use of refrigerant in the field of engineering is the application on heat exchangers. The heat exchanger design develops with the use of heat exchangers with dimensions of smaller pipes known as microchannels.This study aims to examine the heat transfer of the two phases of boiling nucleate and the development of one phase heat transfer correlation as part of the contribution of the transfer of heat flow of the two phases of boiling nucleate. The research of two phase flow heat transfer on microchannel aims to obtain the characteristics of two-phase heat transfer by using mass flux parameters, two-phase phases of Reynolds and heat flux in the research conducted.The research method used the evaporation process in the test section pipe 0.5 mm in diameter and 0.5 meter of length. Measurement of temperature on pipe wall and measurement of temperature difference by using thermocouple type K. The measurement parameters are varied to obtain the research data. The results of the research include the one-phase heat transfer influenced by the Reynolds number. The higher the Reynolds number the single-phase heat transfer will be higher. From a single phase heat transfer research data was developed a new correlation for single-phase heat transfer on a microchannel based on heat transfer from Dittus-Boelter. The new correlation of one-phase heat transfer is 7.608 x 10-7 Re1.913 Pr0.4. Comparison of single phase heat transfer research data with new phase single phase heat transfer has MRD = - 2.87 and MAD = 30 . The comparison of single phase heat transfer of the research with the correlation of existing researchers was obtained by the lowest MRD of Wang Peng 1994 - 7 and the highest MRD from Dittus Boelther 1930 by minus 70 . Characterization of the heat transfer of nucleate boiling two-phase flow in the microchannel with natural refrigerant R-290 is strongly influenced by the heat flux, the two-phase Reynolds number and the surface tension.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2497
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Darmawan
Abstrak :
Teknologi fabrikasi dengan skala mikro saat ini tengah menjadi trend yang berkembang di dunia. Contoh yang nyata adalah pengembangan ukuran channel sebagai media heat transfer dan pengaturan fluida yang kini sudah menjadi microchannel. Salah satu pengembangan pada teknologi fabrikasi mikro yang merujuk pada konsep Green Manufacturing adalah menggunakan mikroorganisme sebagai cutting tools (biomachining) dengan menggunakan bakteri Aciditiobacillus ferroxidans yang menjadikan logam sebagai sumber energinya. Dalam penelitian ini, dilakukan beberapa penambahan parameter pada proses biomachining seperti waktu pemakanan (72, 96, dan 120 jam) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap profil dan tingkat kekasaran permukaan, serta kesesuaian geometri microchannel dalam proses manufaktur pada material tembaga. Benda kerja diberi pola microchannel melalui metode photolithography dan dimasukan ke dalam cairan medium kultur bakteri untuk dilakukan pemakanan. Data hasil pengukuran yang diambil dengan mesin SURFCOM menunjukan ukuran channel yang di dapatkan mencapai 200 μm. Selain itu, semakin lama waktu pemakanan, semakin besar pula kedalaman yang dihasilkan dimana didapatkan hasil rata-rata profil kedalaman 179,7 μm pada channel terluardan 42,6 μm pada channel dalam . Begitu juga pada tingkat kekasaran yang dihasilkan. Hal ini berbanding terbalik dengan kesesuaian ukuran microchannel yang dihasilkan, dimana semakin lama waktu pemakanan, semakin berkurang akurasi ukuran microchannel yang dihasilkan. Perbedaan karakteristik ini diharapkan mampu mendukung proses bomachining microchannel kedepannya. ...... Fabrication of micro-scale technology currently being a growing trend in the world. A real example is the development of the size of the channel as a medium of heat transfer and fluid settings which is now already a microchannel. One of the development on the technology of micro fabrication which refers to the concept of Green Manufacturing is the use of microorganisms as the cutting tools (biomachining) using bacteria Aciditiobacillus ferroxidans makes metal as a source of energy. In this study, done some addition of process parameters on biomachining as time consumption (72, 96, and 120 hours) to know its effects on the profile and level of surface roughness, as well as the suitability of the microchannel geometry in the manufacturing process on copper material. The workpiece is given the pattern of microchannel through photolithography method and entered into the liquid medium cultures of bacteria to do the eating. Results measurement data taken with the engine showed the channel size SURFCOM in the get reaches 200 μm. In addition, the longer the time consumption, the greater the resulting depth where also obtained average results profile depth of 179,7 μm on outer channel and 42.6 μm on the channel. Similarly, at the level of rudeness that is generated. It is inversely proportional to the size of the resulting microchannel suitability, where the longer the time consumption, diminishing the accuracy of microchannel size is generated. The difference of these characteristics are expected to support the process of microchannel bomachining future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Immanuel Nunut
Abstrak :

Pengembangan dari teknologi 3D Printing dalam beberapa waktu belakangan ini mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana, pengembangan dari teknologi 3D Printing memiliki kelebihan lebih efisien dan ekonomis dalam produksi prototype. Pada pengembangannya, teknologi 3D Printing digunakan dalam fabrikasi mikro. Dalam pengembangannya, teknologi 3D Printing, menggunakan filament seperti PLA (Polyactid Acid), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), dan PET (Polyethylene Trepthalate), SLA (Stereolithography), dll. Dimana, semua material yang biasanya digunakan tersebut merupakan material polymer. Sehingga, dalam penelitian ini akan dikembangkan Beeswax Printing yang menggunakan material Beeswax sebagai raw materialnya, yang akan digunakan untuk fabrikasi microchannel pada filter paper.

 


The development of additive manufacturing technology in recent years has increased quite rapidly. Where at the beginning the development of additive manufacturing technology its purpose to produce more efficient and economical prototyping products. In its development, the manufacturing additive technology also began to be applied to produce products on a micro scale that commonly used in tissue engineering technology. In the development of manufacturing additive technology, the raw materials most widely ( as known as filaments ) are PLA (Polylactic Acid), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PET (Polyethylene Terephthalate), Thermoplastic Polyurethane, SLA (Stereolithography), etc. All of these materials are polymer materials, so we introduce 3D printers using beeswax for the development of microchannel fabrication on filter paper. However, in this research, beeswax characterization is needed, with various parameters applied in order to control the physical properties of Beeswax, so that it can be used as an alternative material to replace polymeric filaments that commonly used.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Putra
Abstrak :
Biomachining merupakan salah satu bentuk proses pemesinan dengan menggunakan bakteri lithotroph untuk menghilangkan material logam dari suatu komponen. Bakteri lithotroph sendiri merupakan jenis bakteri yang menggunakan material anorganik sebagai bagian dari metabolismenya dalam menghasilkan energi bagi siklus hidupnya. Jenis bakteri lithotroph yang dirujuk dalam penelitian ini adalah bakteri Acidithiobacillus ferrooxidans. Biomachining dapat dikategorikan sebagai bentuk dari pemesinan mikro serta dapat digunakan untuk meningkatkan kekasaran suatu permukaan logam. Tingkat kekasaran permukaan yang tinggi merupakan properti yang dapat dimanfaatkan dalam beberapa aplikasi teknologi. Salah satu bentuk aplikasi teknologi yang dapat memanfaatkan tingkat kekasaran yang tinggi adalah microchannel heat exchanger (MCHE). Peningkatan nilai kekasaran permukaan dari permukaan channel pada microchannel dapat meningkatkan performa dan koefisien perpindahan panas konveksi secara relatif signifikan. Hipotesa tersebut diuji dengan melakukan analisa numerik terhadap model microchannel yang memiliki nilai kekasaran permukaan yang dapat diproduksi melalui proses biomachining. ......
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Widiastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Gas suar bakar merupakan gas yang dihasilkan oleh kegiatan eksplorasi dan produksi atau pengolahan minyak atau gas bumi yang dibakar karena tidak dapat ditangani oleh fasilitas produksi atau pengolahan yang tersedia sehingga belum termanfaatkan. Berdasarkan data pemanfaatan gas bumi tahun 2016 yang dikeluarkan oleh ESDM, jumlah gas suar bakar di Indonesia masih cukup besar yaitu sebesar 214.3 MMSCFD. Gas to Liquid merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam pemanfaatan gas suar bakar. Penggunaan teknologi ini membuat produk hasil pengolahan gas menjadi lebih mudah untuk didistribusikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknis dan ekonomi pemanfaatan gas suar bakar dari lapangan onshore X dan lapangan offshore Y dan Z dengan menggunakan teknologi GTL. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi pemodelan proses dan perhitungan keekonomian. Dengan membuat rancangan simulasi proses sesuai dengan konversi pada reaktor microchannel pada pembuatan syngas dan syncrude, dihasilkan produk berupa syncrude, dari Lapangan X sebesar 714 bbl/day, Lapangan Y menghasilkan 557 bbl/day, sedangkan Lapangan Z sebesar 614 bbl/day. Pada perhitungan keekonomian, dengan menggunakan asumsi harga gas suar bakar 0.35 US$/MMBTU dan harga syncrude 57 US$/bbl, didapatkan IRR untuk Lapangan X sebesar 18.28%, Lapangan Y 13.29% dan Lapangan Z 26.47%
ABSTRACT
Gas flare is a gas produced by exploration activities and production or processing of oil or natural gas which is burned because it can not be handled by production or processing facilities that is available so it has not been utilized. Based on data of utilization of natural gas issued 2016 by ESDM, the amount of flare gas in Indonesia is still quite large that is equal to 214.3 MMSCFD. Gas to Liquid is one of the technologies that can be used in the utilization of flare gas. The use of this technology makes the product of gas processing becomes easier to distribute. This study aims to determine the technical and economic viability of the use of flare gas from X onshore field and Y offshore field by using GTL technology. The method used in this research is the simulation of process modeling and economical calculation. By making process simulation with conversion for microchannel reactor on syngas and syncrude production, syncrude is produced from X Field with flowrate 714 bbl/day, whereas from Y Field is 557 bbl/day and Z Field produces 614 bbl/day. Then, the economic calculation obtained IRR result for X field 18.28%, Y Field 13.29% and Z Field 26.47%.
2017
T49615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Julian
Abstrak :
Heat exchanger merupakan bagian vital dalam sebuah perangkat elektronik yang dapat menjaga suhu optimum dari alat tersebut. Penelitian tentang microchannel heat exchanger telah sangat berkembang untuk aplikasi kearah pendingin elektronik pada satu dekade terakhir ini. Microchannel heat exchanger memiliki beberapa keunggulan yakni memiliki dimensi yang lebih kecil dan memiliki koefisien perpindahan kalor yang lebih baik daripada alat penukar kalor lainnya. Dalam pengujian ini, peneliti akan mencoba membuktikan performa dari koefisien perpindahan kalor dari microchannel heat exchanger tersebut beserta efek negatifnya. Peneliti akan mencoba menguji pengaruh pressure drop pada saluran microchannel heat exchanger. Kemudian dalam pengujian ini juga digunakan fluida kerja air,nano fluida Al2O3 1%, dan nano fluida SnO2 1% dengan fluida dasar air. Dari hasil pengujian ini didapatkan bahwa perpindahan kalor akan lebih baik jika menggunakan nano fluida sebagai fluida kerja pendingin. ......Heat exchanger is a vital part in an electronic devices that can maintain the optimum operation temperature of that devices. Research on microchannel heat exchanger application has been highly developed on electronics cooling towards the last decade. Microchannel heat exchanger has several advantages which have smaller dimensions and heat transfer coefficient better than the other heat exchanger. The experiment also want to measure the pressure drop in microchannel. It used water, nanofluids Al2O3 1%,and nanofluids SnO2 1% as working fluids in cold side microchannel heat exchanger. Result from this research indicate that heat transfer would be better if we use nanofluids as cooling working fluids.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42955
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nandy Putra
Abstrak :
The enhancement of heat transfer performance in heat exchanger is achieved by reducing the size of the hydraulic diameter or by using a working fluid that has a better thermal conductivity compared to conventional working fluids. The application of a small hydraulic diameter can be found in the microchannel heat exchanger (MCHE). The design and the testing of the MCHE were done in this research. The MCHE was tested with several working fluids, such as the distilled water, the Al2O3-water nanofluids at 1%, 3% and 5% volume concentration, and the SnO2-water nanofluids at 1% volume concentration. The temperature of inlet and outlet were set at 50o C and 25o C, respectively. The variations of flow rate at the inlet were applied from 100 ml/min up to 300 ml/min. The addition of nanoparticle in the base fluid was proven to improve the heat transfer of the MCHE, the 5% Al2O3-water and 1% SnO2-water nanofluids are able to absorb the heat 9% and 12% higher than the base fluid. The overall heat transfer coefficient of MCHE with 5% Al2O3-water and 1% SnO2-water nanofluids were 13% and 14% higher than the base fluid.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2013
UI-IJTECH 4:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>