Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muhammad Rizal Fikri
"Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Membuka Askes Keuangan Pada Masyarakat Pedesaan Muhammad Rizal Fikri-Tesis-Program Pascasarjana FHUI-Ringkas-2017 Abstrak Tesis ini membahas Peranan Lembaga Keuangan Mikro dalam membuka akses keuangan pada masyarakat pedesaan. Lembaga Keuangan Mikro memberikan pengaruh yang besar terhadap keuangan masyarakat pedesaan. Pengaruh tersebut tidak beriringan dengan jumlah Lembaga Keuangan Mikro yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator. Terdapat pengaturan di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro yang mengharuskan Lembaga Keuangan Mikro memperoleh izin sebelum tanggal 8 Januari 2016, namun sampai saat ini masih banyak Lembaga Keuangan Mikro yang belum memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Dalam Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro tersebut terdapat pengaturan mengenai sanksi pidana bagi Lembaga Keuangan Mikro yang menjalankan usaha tanpa izin. Oleh sebab itu semangat Lembaga Keuangan Mikro dalam membuka akses pada masyarakat pedesaan masih terbentur dalam hal perizinan usaha sebagai Lembaga Keuangan Mikro. Kata Kunci: Perizinan, Lembaga Keuangan Mikro, Otoritas Jasa Keuangan.

THE ROLE OF MICROFINANCE INSTITUTIONS IN OPENING ACCESS TO FINANCE IN RURAL COMMUNITIES This thesis discusses the role of Microfinance Institutions in opening up financial access to rural communities. Microfinance Institutions have a great influence on the finances of rural communities. The influence is not in tandem with the number of Microfinance Institutions that have received permission from the Financial Services Authority as regulator. There is an arrangement in Law Number 1 Year 2013 on Microfinance Institutions requiring Microfinance Institutions to obtain permission by dateJanuary 8, 2016, but until now there are still many Micro Finance Institutions that have not obtained permission from the Financial Services Authority. In the Act of Microfinance Institutions there are arrangements regarding criminal sanctions for Microfinance Institutions conducting unlicensed business. Therefore, the spirit of Micro Finance Institutions in opening access to rural communities is still constrained in terms of business licensing as a Microfinance Institution. Key Words Licensing, Microfinance Institutions, Financial Services Authority."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pramedia Nesya
"

Saat ini, pemerintah terutama di Negara berkembang memiliki perhatian pada pengembangan lembaga keuangan mikro, yang diharapkan dapat mencapai keuangan inklusif dan pengentasan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut, lembaga keuangan mikro dianjurkan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan secara keuangan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor penentu keberlanjutan secara keuangan lembaga keuangan mikro di Indonesia. Studi penelitian menggunakan data dari MIX Market untuk menganalisa lembaga keuangan mikro di Indonesia dalam kurun waktu 12 tahun. Metode yang digunakan ialah analisis kuantitatif dengan regresi linear berganda data panel tidak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan mikro perlu menetapkan tingkat suku bunga yang cukup, menyalurkan pinjaman per nasabah pada tingkat tertentu, serta meningkatkan profitabilitas lembaga untuk mencapai keberlanjutan secara keuangan. Variabel dummy seperti peringkat dari lembaga juga berpengaruh dalam meningkatkan keberlanjutan secara keuangan lembaga keuangan mikro.

 


Nowadays governments pay a great attention to develop Microfinance Institutions (MFIs) with the belief that they able to achieve financial inclusion and poverty alleviation. To achieve those goals, MFIs should become steady profitable and financially sustainable, therefore, the objective of this study is to identify determinant factors which drive financial sustainability of MFIs in Indonesia. Data on Indonesian MFIs was collected from Microfinance Information Exchange database to analyze MFIs during twelve fiscal years. The method used in this study is quantitative analysis with unbalanced panel data regression. The main results suggest that MFIs should apply sufficient interest rate, provide loan per client at a certain level, and increase profit in order to reach financial sustainability. The dummy variables, consist of MFI rating also significantly increase MFIs financial sustainability.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fariza Ibrahim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh siklus bisnis terhadap pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan mikro di negara-negara Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 35 lembaga keuangan mikro yang tersebar di Kamboja, Indonesia, Filipina, dan Vietnam selama 4 tahun dari 2015 hingga 2018, dengan cara pengolahan data panel. Pertumbuhan GDP suatu negara dijadikan sebagai proksi dari siklus bisnis dalam mengukur pengaruh siklus bisnis terhadap pertumbuhan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan mikro pada negara tersebut. Beberapa karakteristik dari lembaga keuangan mikro, yaitu ukuran, tingkat risiko portofolio, performa finansial, struktur modal, pengawasan terhadap kredit, dan kedalaman jangkauan kredit juga diuji pengaruhnya terhadap pertumbuhan kredit yang diberikan lembaga keuangan mikro sebagai variabel kontrol. Dari hasil olah data yang dilakukan, ditemukan bahwa pertumbuhan GDP memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhan kredit yang diberikan lembaga keuangan mikro. Penelitian ini juga menemukan bahwa ukuran, performa finansial, dan pengawasan terhadap kredit memiliki pengaruh yang signifikan, sementara tingkat risiko protofolio, struktur modal, dan kedalaman jangkauang kredit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan kredit yang diberikan lembaga keuangan mikro.

This study aims to analyse the influence of business cycle on lending given by microfinance institutions in South East Asia. This study uses the panel data analysis method on 35 microfinance institutions in Cambodia, Indonesia, Philippines, and Vietnam from 2015 to 2018. A country’s GDP growth is used as a proxy for business cycle to analyse its influence on the lending growth of microfinance institutions on that country. Various microfinance institution characteristics such as size, loan portfolio riskiness, financial performance, capital structure, loan supervision, and depth of outreach are also used to analyse their influence on lending growth of microfinance institutions as control variables. Our findings suggest that the GDP growth has a significant and positive influence on lending growth of microfinance institutions. Our findings also suggest that size, financial performance, and loan supervision have a significant influence, while loan portfolio riskiness, capital structure, and depth of outreach do not have a significant influence on lending growth of microfinance institutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Sutopo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada bahwa angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, Padahal jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dapat membantu dalam pengentasan angka kemiskinan sudah cukup banyak. Hal ini membuat penulis tertarik untuk menganalisis hubungan antara Lembaga Keuangan Mikro (LKM) / Micro Finance Institutions (MFIs) dan kontribusi Usaha Kecil (UK) / Micro Enterprises Units (MEUs) dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio akses, rasio kredit, persentase nasabah, ROA, persentase rentabilitas, dan rasio tabungan berpengaruh terhadap kontribusi usaha kecil (UK) dalam pengentasan kemiskinan penduduk di Indonesia yang dinyatakan dengan percentage of population below the poverty line (%PBPL) .
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational research) yang menggunakan variabel terikat %PBPL di Indonesia. Sampel penelitian ini berasal dari 4 (empat) jenis LKM yaitu : Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam KOPTA dan USP Koperasi Unit Desa (KUD) seluruh Indonesia selama periode tahun 2000 dan 2001. Metode Analisis yang digunakan adalah metode Ordinary Least Squares dan Pooled Least Squares dengan pengolahan data menggunakan SPSS 10. Untuk mendapatkan perbedaan yang nyata antara propinsi-propinsi yang ada di Indonesia dalam hal kekayaan sumber daya alam (SDA), kekayaan sumber daya manusia (SDM), letak geografis yang relatif terisolasi dan kelompok propinsi lainnya maka digunakan 3 (tiga) dummy kriteria propinsi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1). analisis secara individual terhadap efektifitas pelayanan UK (rasio aksesbilitas, rasio kredit, persentase nasabah), Internal performace-LKM (return on asset, rentabilitas dan rasio tabungan) serta dummy propinsi (DI, D2 dan D3) berpengaruh secara signifikan terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia (%PBPL) pada signifikansi level 5%, kecuali faktor rasio tabungan, D1, D2, dan D3, (2) analisis pengaruh secara serentak pada model 2(a) dan 2(b) terhadap efektifitas pelayanan UK, Internal performance -LKM, serta dummy propinsi bersama-¬sama berpengaruh secara signifikan terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia (%PBPL) pada signifikansi level 5%, (3). variabel yang dominan adalah R_Akses, R_Kredit, P_Nsb, ROA, dan R_Rent. Faktor R_Akses dan R Kredit adalah indikator efektifitas pelayanan terhadap UK yang berpengaruh positif terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Faktor nasabah berpengaruh negatif terhadap efektifitas pelayanan UK, karena LKM yang hanya mengejar banyaknya nasabah akan menjadi usaha yang kontra-produktif terhadap keberhasilan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

There is a wide range of poverty incidence in Indonesia. The poverty rate for self-employed micro enterprises units (MEUs) is contrary to the facts in which many MFIs in Indonesia have programs to reduce percentage of population below the poverty line (%PBPL). This research is aimed to analyze the relationship between the MFIs and contribution of micro enterprises units (MEUs) in order to reduce %PBPL in Indonesia. This study have two purposes; first, to know how the influences of effectiveness of MFIs'services to micro enterprise (accessibility ratio, credit ratio, percentage of clients) and internal performance of MFIs (ROA, return on self capital and savings ratio) in order to reducing poverty, and second, to know how well MFIs contribute to reduce poverty.
This research is a correlation research in which %PBPL constitute a dependent variable. The Independent variables consist of accessibility ratio, credit ratio, client?s ratio, ROA, return of self capital and deposit ratio. These researches are used samples from 4 MFIs categories of savings and loan cooperatives (KSP & LISP) in Indonesia. The methods of analysis which are in the research used are ordinary least square and polled least square with SPSS 10 software. The dummy variables (3 categories by province) are used to get differentiation of the MFIs `s origin (rich in natural resource, rich in human resource and isolated Geographic's province).
In the conclusion of this research it can be proved that : (1). accessibility ratio, credit ratio, percentage of clients, ROA, and return on self capital have significantly individual impacts to reducing % PBPL when 5 independents are based on individual analysis of predictors in the models in significant level 5%, (2) effectiveness of MFIs' services, internal performance and dummy by province have significantly simultaneous impacts to reducing % PBPL when based on equation models 2 (a) and 2 (b) in significant level 5%, and (3) percentage of clients has negative impacts to poverty when accessibility ratio and credit ratio have positive impacts to poverty in Indonesia.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Achmad
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko underwriting yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan melanjutkan atau merubah kebijakan underwriting pada nasabah Lembaga Keuangan Mikro (LKM), model yang dibentuk dan dianalisis menggunakan teknik binomial logistic. Penelitian ini dilakukan di BRIngin Life Syariah, data yang dianalisis adalah data peserta asuransi jiwa pembiayaan, yakni produk asuransi syariah yang dirancang khusus untuk melindungi LKM dari risiko kegagalan melunasi kredit/pembiayaan akibat peserta meninggal dunia. Periode pengumpulan data antara tahun Januari 2004 sampai dengan Desember 2013.
Hasil analisis menunjukkan bahwa LKM dengan karakteristik data seperti: memiliki rata-rata usia nasabah pembiayaan diatas 40 tahun, berbadan hukum selain BPR atau Koperasi, rata-rata besarnya pembiayaan lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), berdomisili di pulau Sumatera, dengan rata-rata masa pembiayaan lebih dari 2 tahun dan tidak menerapkan prinsip syariah, maka peluang manajemen merubah kebijakan underwriting adalah 16%. Berdasarkan metode binomial logistic ini, faktor-faktor tersebut sebagian besar mempengaruhi secara signifikan, kecuali letak geografis, penerapan syariah dan LKM yang berbadan hukum BPR.

ABSTRACT
This study aimed to determine the risk factors that will affect the underwriting decision to continue or change the underwriting policy on Policy Holders from Microfinance Institutions ( MFIs ), the model established and analyzed using logistic binomial. This research was conducted in BRIngin Life Syariah, the data which are analyzed are credit/financing life insurance participants, namely Islamic insurance products designed specifically to protect the MFI of the risk of Non Performing Loan/Financing due to the participant dies. Data collection period between January 2004 until December 2013.
The analysis showed that the MFI with characteristic data such as : having an average age of over 40 years of customer, legal entity other than Rural Bank (RB) or cooperatives, the average amount of financing more than Rp. 50.000.000,- (fifty million rupiah), residing on the island of Sumatra, with an average period of the financing of more than 2 years and not applying sharia compliance, the opportunity to change the management of underwriting policy is 16%. Based on these logistic binomial method, these factors largely affect significantly, except for the geographical location , the application of sharia and MFIs are incorporated RB.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T42914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerani Nisa
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kompetisi, produk simpanan sukarela sebagai variabel pemoderasi, dan kemajuan sektor perbankan terhadap jangkauan dan kebertahanan MFI. Studi menggunakan data yang berasal dari 39 negara dan 609 MFI, dengan rentang waktu antara tahun 2004 hingga tahun 2018. Pengukuran kompetisi pada studi ini menggunakan Boone Indicator. Penelitian menggunakan Model Random Effect dan untuk mengatasi endogenitas studi ini juga menerapkan metode GMM two step system. Hasil penelitian menunjukkan produk simpanan sukarela dapat memoderasi pengaruh kompetisi terhadap jangkauan. Sedangkan pada pengujian terhadap pengaruh kemajuan sektor perbankan, kemajuan sektor perbankan berpengaruh positif terhadap kemampuan MFI untuk bertahan tanpa mengandalkan subsidi. Implikasi dari penelitian ini adalah mendorong MFI untuk memiliki simpanan sukarela ataupun menggalakkan penawaran simpanan sukarela supaya menjangkau lebih banyak masyarakat miskin. Sementara terkait dengan sektor perbankan, MFI dan perbankan dapat menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat misalnya melalui penyaluran pembiayaan dengan skema beragam. Di sisi lain, regulator menciptakan lingkungan kerja sama yang baik bagi keduanya.

This study investigates the effect of competition, voluntary savings as moderating variables, and the banking sector development on the outreach and sustainability of MFIs. The study uses data from 39 countries and 609 MFIs, spanning from 2004 to 2018. This study uses Boone Indicator to measure competition. This research uses the Random Effects Model, and to overcome endogeneity, this study also applies the GMM two-step system method. The results show that voluntary savings products can moderate the effect of competition on outreach. Meanwhile, banking sector development has a positive effect on MFIs’ sustainability related to their ability to survive without relying on subsidies. The implication of this research is to encourage MFIs to have voluntary savings or to promote voluntary savings offerings to reach impoverished communities. MFIs and banks can build closer relationships, for example, through financing products under various schemes. On the other hand, the regulator may create a good working environment for both."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Fransisca
"Eksekusi jaminan fidusia merupakan masalah yang penting seiring dengan semakin berkembanganya pemberian kredit dengan jaminan fidusia dalam perjanjian kredit, Lembaga keuangan mikro Swamitra (LKM Swamitra) menyalurkan kredit untuk golongan ekonomi lemah/pengusaha kecil, berdasar prinsip collateral dari 5’C,debiturnya wajib menyediakan agunan minimal sebesar jumlah kredit jaminan. jenis jaminan yang diberlakukan hanya berupa suatu BPKB (buku pemilik kendaraan bermotor), diikat menurut ketentuan hukum UU Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (UUJF). Eksekusi Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia, di LKM Swamitra diteliti untuk mengetahui Pelaksanaan Jaminan Fidusia dalam perjanjian kredit dan Implikasi penyelesaian eksekusi Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia menggunakan metode pendekatan normatif terapan untuk mengkaji penerapan peraturan hukum yang terkait dengan Jaminan Fidusia dan lembaga Keuangan Mikro dengan penerapannya oleh para pihak menggunakan data primer dan data sekunder yang dianalisis secara normatif kualitatif.
Pelaksanaan jaminan fidusia di LKM Swamitra tidak dituangkan dalam Perjanjian tersendiri melainkan hanya dituangkan di dalam perjanjian kredit dan Jaminan Fidusia tersebut tidak didaftarkan ke kantor fidusia sesuai ketentuan UUJF Pasal 11 dan Penjelasan Pasal 37 ayat (3), Hal ini disebabkan oleh proses pengikatan jaminan menurut hukum yang berlaku memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sedangkan market Swamitra adalah debitor menengah kebawah yang kreditnya relative kecil. implikasi penyelesaian eksekusi jaminan fidusia yang tidak didaftarkan ke kantor Pendaftaran Fidusia ialah Debitor apabila wanprestasi dengan melalui beberapa tahap, tahap pertama kreditur akan melakukan pendekatan persuasif dan jika debitur belum memenuhi kewajibannya maka tahap kedua yaitu dengan memberikan surat peringatan pertama (SP 1), masih belum menanggapi maka akan dikeluarkan surat peringatan ke dua (SP 2) yang menyatakan bila debitur tidak segera melunasi maka benda yang menjadi jaminan akan dieksekusi atau dilelang sebagai bentuk pelunasan utang dari debitur serta memberikan surat penarikan jaminan.

Fiduciary execution is an important issue along with the rise of fiduciary credit in the credit agreement , Swamitra microfinance institution ( MFI Swamitra ) lending to the economically weak / small businesses , according to the principle of 5'C collateral , the debtor is required to provide collateral minimum number of credit guarantee . types of guarantees imposed only in the form of a reg ( motor vehicle owner's book ) , bound by legal provisions of Law No. 42 of 1999 on Fiduciary (UUJF). Fiduciary execution is not registered to the Fiduciary Registration Office, in MFI Swamitra investigated to determine Fiduciary Implementation of the loan agreement and the completion of the execution of Fiduciary Implications are not registered to use the Fiduciary Registration Office normative approach applied to examine the application of legal regulations related to Security fiduciary and Microfinance agencies with the implementation by the parties to use the primary data and secondary data were analyzed qualitatively normative.
Implementation fiduciary in MFI Swamitra not set forth in a separate agreement but merely set forth in the credit agreement and the Fiduciary fiduciary office is not registered pursuant to Section 11 and Explanation UUJF Article 37 paragraph ( 3 ) , This is caused by the process of legally binding guarantees prevailing time-consuming and cost you a bit , while the market Swamitra debtor medium is the relatively small credit . completion of the execution of fiduciary implications are not registered to the Fiduciary Registration Office if the debtor is in default with through several stages , the first stage will be a persuasive approach creditors and if the debtor has not fulfilled its obligations then the second stage is to give the first warning letter ( SP 1 ) , is still not respond to the warning letter will be issued to two ( SP 2 ) that states if the debtor does not repay it immediately became objects that would guarantee executed or auctioned as a form of debt repayment from the debtor as well as provide a letter of guarantee withdrawal.
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Salim Sjarkawi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari inklusi keuangan terhadap keberlangsungan lembaga keuangan mikro yang ditunjukkan oleh operational self-sufficiency. Total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 116 lembaga yang beroperasi di 20 negara Asia yang terdaftar di MIX Market. Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan metode balanced data panel robust fixed effect (FE) dengan data tahunan selama 8 tahun, yaitu pada periode 20011-2018.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan yang ditunjukkan oleh persentase peminjam dari pedesaan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keberlangsungan lembaga keuangan mikro. Selain itu, penelitian ini melakukan robustness check dengan mengganti variabel dependen dengan return on assets. Hasil dari robustness check pun konsisten bahwa pengaruh inklusi keuangan signifikan dan positif terhadap keberlangsungan lembaga keuangan mikro.

This study aims to determine the effect of financial inclusion on the sustainability of microfinance institutions shown by operational self-sufficiency. The total sample used in this research is 116 MFIs operating in 20 Asian countries which are registered in MIX Market. In constructing the analysis, this study uses the robust fixed effect (FE) balanced panel data with annual data for 8 years, which is in 2011-2018.
The result shows that there is a significantly positive effect of financial inclusion shown by percentage of rural borrowers on microfinance institutions sustainability. Furthermore, this study also performs a robustness check by replacing the dependent variable with return on assets. The result of robustness check shows consistency in terms of the significantly positive effect which financial inclusion has on microfinance institutions sustainability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tya Lita Aprianti
"Profitabilitas memegang peranan penting guna memastikan lembaga keuangan mikro dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Studi ini berfokus pada sumber pendanaan dan profitabilitas dengan mempertimbangkan dua variabel yang merujuk pada profitabilitas, yakni Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) dengan menggunakan unbalanced data panel dari 314 Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia periode 2018-2021. Analisis regresi data panel yakni Fixed Effect Model telah digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan jika sumber pendanaan jangka panjang yakni deposito dan pembiayaan pola channeling berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan sumber pendanaan jangka pendek seperti ekuitas, interbank borrowing fund, dan tabungan serta pembiayaan pola channelinng untuk jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap ROE. Temuan tersebut akan memungkinkan BPR atau lembaga keuangan lainnya mengkonfigurasi sumber pendanaan guna memaksimalkan kinerja keuangan yang berdampak pada profitabilitas.

Profitability plays an important role in ensuring that financial institutions can survive in the long term. This study focuses on funding sources and profitability by considering two variables that refer to profitability, namely return on assets (ROA) and return on equity using the unbalanced data panel from 314 BPR in Indonesia for the 2018-2021 period. Panel data regression analysis using the Fixed Effect Model has been used in this study. Long term financing, like deposit, and channeling fund have a significant effect on ROA. Furthermore, short term financing like equity, saving and interbank borrowing fund have a significant effect on ROE, including channeling fund, The findings will enable BPRs or other financial institutions to utilize resources to maximize financial performance that has an impact on profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>