Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasna Farida Ratna Suminar
"Kurkumin merupakan senyawa polifenol dengan berbagai efek farmakologis yang dapat diisolasi dari tanaman temu-temuan, salah satunya adalah kunyit. Salah satu faktor yang memengaruhi recovery rate kurkumin dan kualitasnya adalah metode ekstraksi yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah optimasi parameter ekstraksi agar diperoleh yield kurkumin yang tinggi dan untuk menganalisis pengaruh dari kandungan air pelarut dan solid loading terhadap efektivitas ekstraksi. Pada penelitian ini, NADES yang terdiri dari campuran asam laktat dan kolin klorida digunakan untuk meneliti ekstraksi kurkuminoid karena karakteristiknya yang ramah lingkungan dan biokompatibel. Percobaan ekstraksi dilakukan dengan mengombinasikan praperlakuan menggunakan microwave dan proses ekstraksi utama menggunakan energi ultrasound untuk meningkatkan proses ekstraksi. Kandungan air NADES divariasikan dan solid loading yang berbeda-beda dari kunyit diterapkan. Optimasi dari parameter dilakukan dengan memanfaatkan response surface methodology (RSM) orde dua (central composite design). Yield kurkumin maksimum yang diperoleh adalah 40,72±1,21 mg/g pada kondisi ekstraksi 20% kandungan air pelarut dan 8% solid loading, di mana nilai ini juga merupakan nilai optimum. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan hasil optimum UAE yang menghasilkan yield kurkumin 35,60±2,35 mg/g. Selain itu, proses separasi kurkuminoid dari NADES juga dilakukan dengan menggunakan metode presipitasi anti pelarut (air). Proses ini menghasilkan recovery kurkumin dan kemurnian sebesar 21,49% dan 20,54% secara berturut-turut. Studi lebih lanjut disarankan untuk memastikan validnya hasil kondisi optimasi dan peningkatan skala untuk proses ekstraksi skala besar.

Curcumin is a polyphenolic compound with various pharmacological effects that can be isolated from Zingiberaceae plants, one of which is turmeric. One factor that affects the recovery rate of curcumin and its quality is the extraction method used. The objective of this study was to optimize the extraction parameters to obtain a high curcumin yield and to evaluate the influence of water content and solid loading on the extraction effectivity. In this study, NADES based on choline chloride and lactic acid was utilized to study the extraction of curcuminoids because of its environmentally friendly and biocompatibility characteristics. The extraction experiments were conducted by combining microwave as sample pre-treatment step and ultrasound energy as main extraction step to enhance the extraction process. The water content of the NADES was varied, and different solid loadings of turmeric were utilized. Optimization of the parameters was conducted using second-order model response surface methodology (central composite design). The maximum curcumin yield of 40.72±1.21 mg/g was attained based on extraction in 20% water content and 8% solid loading, which is also the optimized result. This result shows slight improvement compared to optimized UAE method that produced curcumin yield of 35.60±2.35 mg/g. Additionally, separation process of curcuminoid from NADES was also conducted by anti-solvent (water) precipitation method. This process resulted in curcuminoid recovery and purity of 21.49% and 20.54% respectively. Further studies are recommended to validate these optimized conditions and assess their scalability for large-scale extraction processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Yoga Diatama
"Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang banyak terkandung pada tanaman kunyit (Curcuma longa L.). Kurkumin terbukti memiliki aktivitas biologis seperti antibakteri, antikanker, antioksidan, antidiabetes, dan antiinflamasi. Metode microwave-ultrasound-assisted extraction (MUAE) merupakan metode ekstraksi hijau yang dikembangkan untuk meningkatkan yield kurkumin dan meningkatkan produktivitas ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan yield kurkumin dan meningkatkan produktivitas ekstraksi dibanding dengan metode ultrasound-assisted extraction (UAE) dengan menambahkan microwave pre-treatment menggunakan natural deep eutectic solvents (NADES) sebagai pelarut yang ramah lingkungan. Kondisi operasi seperti waktu microwave pre-treatment dan waktu ekstraksi dioptimasi dengan menggunakan response surface methodology (RSM). Kondisi optimum diperoleh pada waktu microwave pre-treatment 60 detik dan waktu ekstraksi 20 menit dengan produktivitas ekstraksi tertinggi. Metode MUAE menghasilkan yield kurkumin 9,96% lebih tinggi dengan peningkatan produktivitas sebesar 2,32 kali lipat dibandingkan metode UAE. Kurkumin hasil ekstrak diseparasi dengan metode yang ramah lingkungan menggunakan air sebagai anti pelarut untuk memisahkan kurkumin dari NADES. Proses separasi kurkumin yang dilakukan, menghasilkan recovery sebesar 12,50%-54,03% dan meningkatkan kemurnian kurkumin dari 0,11%-0,31% pada ekstrak menjadi 13,79%-24,14% pada padatan kurkumin.

Curcumin is a polyphenolic compound that is widely contained in turmeric plants (Curcuma longa L.). Curcumin is proven to have biological activities such as antibacterial, anticancer, antioxidant, antidiabetic, and anti-inflammatory. The microwave-ultrasound-assisted extraction (MUAE) method is a green extraction method developed to increase curcumin yield and improve extraction productivity. This study aims to increase curcumin yield and increase extraction productivity compared to the ultrasound-assisted extraction (UAE) method by adding microwave pre-treatment using natural deep eutectic solvents (NADES) as an environmentally friendly solvent. Operating conditions such as microwave pre-treatment time and extraction time were optimized using response surface methodology (RSM). The optimum conditions were obtained at a microwave pre-treatment time of 60 seconds and an extraction time of 20 minutes with the highest extraction productivity. The MUAE method produced 9.96% higher curcumin yield with an increase in productivity of 2.32 times compared to the UAE method. The extracted curcumin was separated by an environmentally friendly method using water as an anti-solvent to separate curcumin from NADES. The curcumin separation process resulted in recovery of 12.50%-54.03% and increased the purity of curcumin from 0.11%-0.31% in the extract to 13.79%-24.14% in curcumin solids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library