Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Prayoga Dewanto
"Saat ini, Indonesia sedang dalam proses perancangan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam rangka pemindahan Ibu Kota Negara yang sebelumnya berada di pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Salah satu tujuan dari pembangunan Ibu Kota Nusantara adalah menjadi percontohan bagi pengembangan kota hijau dan salah satu prinsip pembangunannya adalah emisi rendah karbon. Hal tersebut dapat dicapai dengan pemanfaatan pembangkit EBT dalam menyuplai beban di IKN. Pada penilitian ini, akan dirancang sistem kelistrikan Ibu Kota Nusantara berbasis isolated microgrid dengan mempertimbangkan aspek biaya dan emisi karbon. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi teknologi pembangkit di IKN yang paling optimal dengan mempertimbangkan aspek biaya dan juga emisi karbon. Sistem kelistrikan IKN akan dimodelkan setiap tahap pembangunan menggunakan perangkat lunak XENDEE yang kemudian akan dioptimasi dengan objektif meminimalkan biaya, meminimalkan emisi karbon, dan objektif gabungan keduanya. Komposisi pembangkit dari hasil optimasi yang paling optimal akan digunakan sebagai teknologi eksisting pada tahap berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi teknologi yang paling optimal adalah solar PV dengan total kapasitas 253,4 MWp, BESS dengan kapasitas 66,4 MWh, gas engine dengan kapasitas 600 MW, dan gas turbine dengan total kapasitas 800 MW.
......Currently, Indonesia is in the process of designing and building Ibu Kota Nusantara in order to relocate the National Capital which was previously on the island of Java to the island of Kalimantan. One of the objectives of developing Ibu Kota Nusantara is to become a pilot for the development of green cities and one of the principles of its development is low carbon emissions. This can be achieved by utilizing EBT generators to supply loads at IKN. In this research, an isolated microgrid-based electricity system for Ibu Kota Nusantara will be designed considering the aspects of cost and carbon emissions. This research aims to determine the most optimal composition of power generation technology in IKN by considering the cost aspect and carbon emissions. IKN's electrical system will be modeled at each stage of development using XENDEE software which will then be optimized with the objectives of minimizing costs, minimizing carbon emissions, and the combined objectives of the two. The generator composition from the most optimal optimization results will be used as the existing technology in the next stage. The results showed that the most optimal technological compositions were solar PV with a total capacity of 253.4 MWp, BESS with a capacity of 66.4 MWh, gas engine with a capacity of 600 MW, and gas turbine with a total capacity of 800 MW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Purnomo
"Saat ini beban – beban elektronika seperti lampu hemat energi (LHE), handphone, laptop, komputer dan lain-lain, telah menggunakan teknologi Switched Mode Power Supply (SMPS) pada rangkaian catu dayanya untuk mengkonversi tegangan AC menjadi DC. Sehingga muncul peluang DC mikrogrid agar dapat dimanfaatkan pada beban - beban tersebut dengan cara mencari nilai tegangan DC yang tepat untuk mensuplai beban SMPS. Salah satu caranya adalah mencari tegangan DC yang memberikan intensitas cahaya yang nilainya sama besar jika beban lampu ini diberikan suplai tegangan AC 220V dari PLN. Pada penelitian ini didapatkan tegangan DC yang tepat untuk mensuplai beban SMPS sebesar 277 VDC. Sumber tegangan DC yang tepat ini selanjutnya akan digunakan untuk mensuplai beban SMPS lainnya. Persentase selisih daya aktif (P) pada lampu LHE, handphone tipe A, handphone tipe B, laptop dan komputer saat disuplai tegangan 220 VAC dan 277VDC berturut - turut sebesar -33,25%, -65,48%, -42,89%, -10,59% dan -4,48 %. Semakin banyak jumlah beban SMPS maka selisih daya semu (S) jika dibandingkan saat disuplai tegangan 220 VAC dan 277VDC akan menjadi semakin besar dan selisih daya aktifnya (P) akan semakin kecil.
......
Currently, electronic loads such as energy saving lights (LHE), mobile phones, laptops, computers and the others, have used Switched Mode Power Supply (SMPS) technology on the power supply circuit to convert AC into DC voltage. It has DC microgrid opportunities which can be used to AC loads by determining the exact value of the DC voltage to supply SMPS loads. One way to do is by looking for a DC voltage which gives the same light intensity value when it is supplied by AC voltage 220V from PLN. In this experiment, the appropriate DC voltage to supply SMPS loads at 277 VDC. Then, that DC level voltage is used to supply the other SMPS loads. Percent of real power (P) difference at LHE lights, mobile phone type A, mobile phone type B, laptop and computer when supplied by AC voltage 220 V and DC voltage 277V respectively are -33,25%, -65,48%,-42,89%, -10,59% dan -4,48 %. The more of SMPS loads, apparent power (S) difference will be greater when supplied by AC than DC voltages. While, the difference of real power (P) will be decreasing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library