Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Nurlita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32712
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ervani Setya Susanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32654
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Aulia Syahbani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irmawati
"Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki banyak aktivitas farmakologi diantaranya sebagai antiinfeksi pada pernafasan atas, antiinfeksi gastrointestinal, antimalaria, immunostimulan, dan meningkatkan nafsu makan. Andrografolid, neoandrografolid, dan deoksiandrografolid memiliki rasa yang sangat pahit sehingga menjadi kendala apabila diberikan per oral terutama untuk anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrosfer ekstrak sambiloto menggunakan betasiklodekstrin untuk menutupi rasa pahit. Mikrosfer dibuat dalam tiga formula dengan perbandingan ekstrak sambiloto dan betasiklodekstrin sebesar 1:1, 1:5, dan 1:10. Evaluasi mikrosfer yang dilakukan meliputi distribusi ukuran partikel, efisiensi proses, kadar air, efesiensi penjerapan, dan uji sensori. Kandungan andrografolid ditentukan dengan menggunakan metode KLT densitometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrosfer dari ketiga formula belum dapat menutupi rasa pahit dari ekstrak sambiloto tetapi hanya mengurangi rasa pahit."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33131
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Saodah
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2008
S32980
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Rizky Amalia
"Pada penelitian ini kitosan digunakan sebagai bahan penyalut natrium diklofenak dalam bentuk mikrosfer, sehingga waktu pelepasan obat ini dapat diperlambat. Mikrosfer dari kitosan dan natrium diklofenak dibuat menggunakan metode taut silang dengan glutaraldehid sebagai senyawa penaut silang. Preparasi enkapsulasi natrium diklofenak dengan kitosan dalam bentuk mikrosfer mengikuti metode Dubey (2003). Metode analisis yang digunakan adalah Spektrofotometri UV untuk menganalisis konsentrasi obat natrium diklofenak yang terdapat dalam mikrosfer selama pelepasan berlangsung. Scanning Electron Microscope untuk memastikan mikrosfer terbentuk dan melihat bentuk dari mikrosfer tersebut. Konsentrasi natrium diklofenak dalam mikrosfer sebesar 0,35 ; 0,46 dan 0,51 mg natrium diklofenak dalam mikrosfer per mg natrium diklofenak yang ditambahkan pada pembuatan mikrosfer. Efisiensi penjeratan yang paling tinggi mikrosfer dengan konsentrasi obat natrium diklofenak 8 mg/mL sebesar 51 %. Pada penambahan obat 8 mg/mL memberikan profil pelepasan yang lebih lambat dengan rentang waktu yang sama, pada jam ke 12,5 profil pelepasan mulai stabil. Hal ini sesuai dengan waktu pencernaan manusia yaitu 8 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa kitosan dapat memperlambat pelepasan natrium diklofenak. Semakin tinggi konsentrasi obat maka semakin lambat pelepasan obat tersebut. Sebagai perbandingan dengan konsentrasi obat 2 mg/mL profil pelepasannya paling cepat dengan rentang waktu yang sama.

In this research, chitosan is used as a coating material in the form of sodium diclofenac microspheres, so the time of drug release can be slowed. Microspheres of chitosan and sodium diclofenac were made using the method of cross-link with glutaraldehyde as cross link compound. The preparation of encapsulation of sodium diclofenac with chitosan in the form of microspheres follows Dubey method (2003). Analytical methods used are UV spectrophotometer to analyze the concentration of sodium diclofenac drug contained in microspheres during the release takes place. The Scanning Electron Microscope is to ensure the formed microspheres and see the shape of the microspheres. The concentration of sodium diclofenac in the microspheres of 0.35, 0.46 and 0.51 mg of sodium diclofenac in microspheres per mg of sodium diclofenac is added in the manufacture of microspheres. The highest entrapment efficiency of microspheres with the concentration of the 8 mg / mL drug sodium diclofenac is 51%. In addition, the drug 8 mg / mL gives a slower release profile with the same time frame, while at the 12.5 release profile began to stabilize. This is consistent with human digestion time of 8 hours. These results suggest that chitosan can slow the release of sodium diclofenac. The higher concentration of the drug, the drug release is slower. As the comparison, the drug concentration of 2 mg/mL has the fastest release profiles with the same time frame."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1601
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anondini Febrian Ganestia
"ABSTRAK
Alginat merupakan polimer alam yang bersifat anionik. Sifat anionik tersebut membuat alginat dapat berinteraksi dengan polimer kationik membentuk kompleks polielektrolit (KPE). Dalam penelitian ini, gelatin digunakan sebagai polimer kationik yang berinteraksi secara ionik dengan alginat. Larutan alginat dan gelatin 2% b/v dicampur dengan perbandingan 3 : 7 dan 4 : 7. Kondisi terbaik untuk menghasilkan KPE adalah perbandingan larutan alginat dan gelatin 4 : 7. Perbedaan karakteristik KPE alginat - gelatin dengan polimer asalnya ditunjukkan dengan analisis gugus fungsi, analisis termal, daya mengembang dan kekuatan gel. Selanjutnya KPE digunakan sebagai mikrosfer dengan verapamil HCl sebagai model obat. Mikrosfer dibuat menggunakan metode semprot kering. Pada penelitian ini formulasi dibuat dengan menggunakan perbandingan polimer dan obat. Formulasi dibuat dalam 4 formula terdiri dari formula 1 (2:1) dan formula 2 (3:2), serta formula 3 dan 4 sebagai pembanding yang dibuat dari alginat dan gelatin. Dari hasil penelitian diperoleh diameter rata-rata mikrosfer sebesar 22,95 ? 25,46 μm dengan efisiensi penjerapan verapamil HCl berkisar antara 76 - 95%. Hasil uji disolusi selama 8 jam formula 1 dapat menahan pelepasan obat hingga 50% dan formula 2 dapat menahan pelepasan obat hingga 44%. Berdasarkan persamaan Bannakar diperoleh data bahwa mikrosfer formula 1 dapat dikonsumsi untuk 12 jam dan formula 2 dapat dikonsumsi selama 24 jam. Hal ini menunjukkan bahwa mikrosfer komplek polielektrolit alginat ? gelatin berpotensi digunakan sebagai matriks dalam sediaan lepas lambat.

ABSTRACT
Alginate is anionic natural polymers. Because of its anionic characteristic, alginate is able to interact with cationic polymer and form polyelectrolyte complex (PEC). In this study, gelatine is used as cationic polymer which interacts ionically with alginate. Alginate liquid and gelatine 2% b/v are mixed with ratio 3:7 and 4:7. The best condition to produce polyelectrolyte complex (PEC) is in ratio 4:7. Different characteristic between PEC and its initial polymers are analyzed using Fourier Transform Infrares (FT?IR), differential scanning calorimetry (DSC), swelling, and strength gel. Then PEC as microspheres with verapamil HCl is used as drug model. Microspheres are made using dry spray method. In this research, formulations are made by comparising the polymer and the drug. Formulations are prepared in 4 formulas consisting of formula 1 (2: 1) and formula 2 (3: 2), while formula 3 and 4 are the comparisons made from alginate and gelatine. This research results, the average diameter of microspheres approximately 22,95 - 25,46 μm, drug efficiency of verapamil HCl range between 75 - 95 %. Dissolution test for 8 hours shows that formula 1 can hold drug release until 50% and formula 2 can hold drug release until 44%. Based on Bannakar equation, formula 1 can used for 12 hours and formula 2 can use for 24 hours. It shows that alginate ? gelatine polyelectrolyte complex microspheres become potential as matrix in drug release system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42058
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nisrina Ulfah Budhyono
"Pada penelitian ini dilakukan preparasi mikrosfer dengan metode evaporasi pelarut. Mikrosfer dibuat dengan memadukan polimer biodegradable poli(D-asam laktat) dan polikaprolakton, dan span 80 sebagai surfaktan. Optimasi pembentukan polipaduan mikrosfer dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi surfaktan Span 80 (1,2 x 10-2 M, 2,3 x 10-2 M, 3,5 x 10-2 M, 4,6 x 10-2 M, dan 5,8 x 10-2 M), variasi kecepatan pengadukan tahap dispersi (700 rpm, 900 rpm, 1100 rpm dan 1300 rpm) dan variasi lama waktu pengadukan tahap dispersi (30 menit, 60 menit, dan 120 menit). Karakterisasi mikrosfer yang terbentuk dilakukan dengan FTIR, PSA, dan mikroskop optik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi optimum mikrosfer yang baik adalah dengan menggunakan Span 80 pada konsentrasi 5,8 x 10-2 M, kecepatan pengadukan tahap dispersi sebesar 1300 rpm dan lama waktu pengadukan dispersi 60 menit. Kondisi tersebut menghasilkan mikrosfer dengan persen padatan mikrosfer besar (93 ± 2%) dan ukuran yang seragam.

In this study, microspheres were prepared by solvent evaporation method. Microspheres were prepared by blending two biodegradable polymers; poly(D-lactic acid) and polycaprolactone and using span 80 as surfactant. Microspheres polyblend were optimized at various concentrations of span 80 (1,2 x 10-2 M, 2,3 x 10-2 M, 3,5 x 10-2 M, 4,6 x 10-2 M, dan 5,8 x 10-2 M), various stirring speeds during dispersion (700 rpm, 900 rpm, 1100 rpm, and 1300 rpm), and also at various stirring times during dispersion (30 minutes, 60 minutes, and 120 minutes). Characterizations of microsphere obtained were observed by FTIR, PSA and optical microscope.
The overall results in this study showed that the formula which used 5,8 x 10-2 M span 80, stirring speed at 1300 rpm and stirring time for 60 minutes at dispersion phase produced microsphere with high percentage of microsphere particles (93 ± 2%) and had the most uniform sizes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>