Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Permana Galih Jatnika
"Limbah elektronik dapat didefinisikan sebagai bagian atau secara keseluruhan dari peralatan listrik atau elektronik apa pun yang dibuang oleh pengguna akhir sebagai limbah, serta sampah dari tahap produksi dan restorasi. Semakin berkembangnya teknologi, penggunaan barang elektronik ikut bertambah karena akan selalu ada produk baru dari waktu ke waktu. Hal ini diikuti dengan pertambahan limbah elektronik. Dengan banyaknya jumlah limbah elektronik tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah yang optimal. Salah satu solusi untuk memanfaatkan limbah elektronik adalah pemanfaatan limbah PCB yang digunakan sebagai material untuk aplikasi termal di industri. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan partikel dengan bahan PCB menggunakan proses shaker mill (high energy milling) dengan metode dry milling. Dilakukan variasi waktu untuk menganalisis pengaruh waktu milling terhadap ukuran partikel PCB dan perilaku partikel saat proses milling selama 1, 2, dan 3 jam. Setelah milling dilakukan pengujian ukuran dan distribusi partikel menggunakan Particle Size Analyzer, hasil ukuran partikel terkecil yang didapat adalah 535,8 d.nm dengan polydispersity index 0,4966 menggunakan waktu milling selama 3 jam.

E-waste can be defined as part or all of any electrical or electronic equipment discarded by end users as waste, as well as waste from the production and recovery stages. As technology develops, the use of electronic items also increases because there will always be new products from time to time. This is followed by the addition of electronic waste. With so much electronic waste, optimal waste management is needed. One solution for utilizing electronic waste is the use of PCB waste which is used as material for thermal applications in industry. In this research, particles were made using PCB material using a shaker mill (high energy milling) process using the dry milling method. Time variations were carried out to analyze the effect of milling time on PCB particle size and particle behavior during the milling process for 1, 2, and 3 hours. After milling, particle size and distribution testing was carried out using a Particle Size Analyzer, the smallest particle size results obtained were 535.8 d.nm with a polydispersity index of 0.4966 using a milling time of 3 hours.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Fibria
"Penggunaan litium hidroksida (LiOH) sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumas sangat umum digunakan. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan untuk aplikasi tujuan umum di mana suhu tidak melebihi 130 °C dengan nilai dropping point biasanya 180°C. Dalam proses pembuatan sabun litium, LiOH tidak dapat larut dalam minyak, sehingga dibutuhkan air untuk melarutkannya. Sementara banyaknya air yang digunakan dalam pencampuran LiOH dapat berpengaruh terhadap ketidakstabilan gemuk lumas. Oleh sebab itu LiOH perlu dihaluskan untuk dapat menghasilkan suspensi LiOH dalam air yang jumlahnya terbatas. Penghalusan LiOH dilakukan dalam variasi waktu milling 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 5 jam dan 10 jam yang menghasilkan gemuk lumas dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dari hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan waktu milling selama 3 jam, diperoleh nilai karakteristik gemuk lumas yang optimum. Dengan perlakuan milling terhadap serbuk LiOH selama tiga jam, gemuk lumas bio mampu diaplikasikan pada suhu tinggi. Pada kondisi ini, gemuk lumas tersebut mempunyai dropping point sebesar 2220C dan scar diameter 0,39 mm.

Lythium hydoxide (LiOH) powder is commonly used as a raw material in the manufacturing process of grease thickener. Lithium soap greases are simple soap greases which are widely used for general purpose applications, where the temperature does not exceed 130 °C and dropping point values of approximately 180 °C. However, during the manufacture process of lithium soap, LiOH is not quite soluble in oil, consequently some water is requred to dissolve this compound. On the other hand, the amount of water used in dissolving LiOH may affect the instability of greases. Milling of LiOH, therefore , is needed to produce a refined suspension of LiOH in limited water. LiOH treatments were conducted with a variable milling time of 0, 1 hour, 2 hours, 3 hours, 5 hours and 10 hours. These treatments produce greases with different characteristics. Based on the experimental results, the optimum characteristic of greases is obtained at the milling time of 3 hours. By using LiOH treated for 3 hours milling, bio greases can be applied for high temperature operation. In such circumtances, the bio greases have dropping point and scar diameter of 222°C and 0.39 mm respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library