Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bob Aditya Hidayat
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai film yang mengangkat tema kebudayaan Minangkabau, yaitu Film Surau dan Silek. Film Surau dan Silek adalah sebuah film yang menceritakan tentang surau dan silek yang merupakan bagian dari kebudayaan Minangkabau. Penelitian ini melihat bagaimana kebudayaan Minangkabau direpresentasikan di dalam film berdasarkan persepsi generasi muda Minangkabau dan menggali mengenai surau dan silek dalam kebudayaan Minangkabau. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Film Surau dan Silek berhasil merepresentasikan kebudayaan Minangkabau menurut generasi muda dilihat dari cerita yang diangkat dan tampilan visual seperti simbol kebudayaan, latar tempat, bahasa yang digunakan, dan hal lainnya yang merepresentasikan kebudayaan Minangkabau dalam film. Akan tetapi hal-hal mendasar dari surau dan silek sebagai kebudayaan Minangkabau tidak dijelaskan dengan baik di dalam film serta dalam kehidupan masyarakat Minangkabau saat ini kebiasaan untuk belajar di surau dan mempelajari silek sudah sangat jarang ditemukan ......This study discusses about a movie that elevates Minangkabau culture theme, which are Surau dan Silek the Movie. Surau dan Silek the Movie is a movie that depicts about surau and silek which are parts of Minangkabau culture. This study views how Minangkabau culture is represented in the movie based on the young Minangkabau generation’s perception and digs more about surau and silek in Minangkabau culture. This study uses constructivist paradigm and qualitative approach. The result of this study shows that Surau dan Silek the Movie succeeds to represent Minangkabau culture according to the young generation as observed through the appointed storyline and visual views such as cultural symbols, background scene, the language that is used, and other things that represents Minangkabau culture in the movie. However, the basics of surau and silek as Minangkabau culture is not explained well in the movie along with theMinangkabau community’s life nowadays the habit to study in surau and to learn silek is rarely to be found.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
A medical system whether traditional or modern, is a long chain of processes of humanstrategy for adapting to their ecological bio-cultural environment. Naturally humans developtheir biological ability to sustain their kind and develop many adaptation strategies, creatingmedical systems, behavior, and belief sbased on culture as a natural response to the treat ofillness and disease, even though the result of certain behavior does not guarantee the healingof such illness and disease (Dunn in Foster-Anderson, 1986; p.41). under that circumstances,Minangkabau medical systems are seen as a result of a bio-eco-culturally adapting process.Local Etiology of the disease source is closely related to the logic of its healing. Cosmologicalviews influence public knowledge about the concepts of health, illness, disease, and healingmethods. The definition of health and illness is determined by culture, custom, or traditionand it is not always in agreement with the conditions defined by medical science.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Katubi
Abstrak :
Tindak tutur meminta maaf merupakan tindak tutur yang mengemban fungsi perbaikan jika berkaitan dengan permintaan maaf retrospektif. Sementara itu, tindak tutur meminta maaf dapat mengemban fungsi pelunakan jika berkaitan dengan permintaan maaf antisipatoris atau prospektif. Penelitian ini bertolak dari tindak tutur meminta maaf sebagai tindak retrospektif. Agar penutur dan petutur tidak kehilangan muka, dalam interaksi penutur perlu memilih strategi meminta maaf. Dengan menggunakan parameter solidaritas dan kekuasaan dalam tiga jenis pelanggaran, penelitian ini melihat strategi meminta maaf dan ungkapannya dalam bahasa Indonesia oleh kelompok etnis Minangkabau. Setelah itu, hasil penelitian dianalisis dari perspektif gender. Responden penelitian ini berjumlah 196 orang yang terdiri atas 102 responden wanita dan 94 responden pria. Semua responden berusia 27--50 tahun dan semuanya staf pengajar di Universitas Bung Hatta, Padang. Hal itu dimaksudkan agar ada kesamaan kelompok usia, latar sosial, dan profesi karena variabel itu turut berperan dalam penelitian bahasa dan gender. Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan strategi meminta maaf yang digunakan oleh responden kelompok wanita dan pria. Perbedaan penggunaan strategi itu tampak, baik pada pelanggaran I, II, dan III maupun secara keseluruhan berdasar penghitungan statistik uji F. Perbedaan penggunaan strategi meminta maaf itu dapat dijelaskan dari perspektif gender. Dalam pandangan adat Minangkabau, wanita dikonstruksi secara berbeda dengan pria dalam konteks sosial budaya. Salah satu aturan dan pantangan yang harus dipatuhi wanita Minangkabau adalah aturan dan pantangan berbahasa. Aturan seperti itu tidak ditemukan pada kelompok pria. Oleh sebab itu, sangat mungkin perbedaan itu berpengaruh terhadap penggunaan strategi berbahasa, termasuk meminta maaf.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Trisman
Abstrak :
This research wants to find out the character and function of mamak (the maternal uncle) and ninik mamak (the adat chiefs) and also the background their depiction in Sitti Nurbaya and Anak dan Kemenakan by Marah Rusli. The theoretical framework which is applied in the research is sociology literature approach. The application of this theory in this research based on the point of view that literature is a social and cultural product that could be able to analysis with the social and cultural approach. Literary work, then, cannot be fully understood apart from the milieu or culture in which it was produced. It must be studied in the widest possible context. Every literary work is the result of a complex interaction of social an cultural factors. The conclusion of this research states that the depiction of mamak and ninik mamak of Sitti Nurbaya and Anak dan Kemenakan are different from the concept of them according to Minangkabau's custom. Mamak and Ninik mamak are two important elements in whole Minangkabau social structure. They have responsibility in daily life of their own matrilineal kinship group. They also have to respected to the adat regulation. In Sitti Nurbaya and Anak dan Kemenakan, mamak dan ninik mamak are depicted in the atmosphere conflict between those who wishes and disires to keep the tradition and those who wishes an improvement in apply of adat. The depiction of the character and the function of them is influenced by several factors. Firstly, the background of the writer. Marah Rusli came from the coastal lowland of Minangkabau (Rantau) which it has differentiation in social culture from the interior highland (Darat). Secondly, Sitti Nurbaya and Anak dan Kemanakan are published by Balai Pustaka which it had several clafication and wisdom in publishing literary work. Thirdly, the social history influences. The education aspect has a stimulating effect on awakening Indonesia young generation's consciousness in their life. Marah Rusli, one of the Indonesia young writer, was influenced by the time and his education and wishes an improvement in application of adat system in society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Amelia Fitriyani
Abstrak :
Peneliti ingin mengkaji pembentukan identitas budaya kelompok etnis melalui pesan media komunitas radio online Minang Cimbuak oleh komunitas Cimbuak. Cimbuak adalah komunitas yang dipelopori oleh perantau dari Minangkabau untuk meningkatkan silaturahmi perantau Minang yang ada di seluruh dunia dan melestarikan budaya Minangkabau. Penelitian ini memberikan sebuah pemahaman baru berkaitan dengan pembentukan identitas budaya kelompok etnis melalui media komunitas radio online. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan pengamatan interaksi secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi negosiasi identitas budaya pada kelompok etnis. Temuan penelitian memperlihatkan pembentukan pesan kelompok etnis didukung oleh karakteristik media komunitas radio online.
The research aim is analyzing the formation of ethnic group cultural identity on the message formation in Minang online radio Cimbuak. Minangkabau immigrants formed Cimbuak community to increase hospitality and communication among the immigrants all over the world and to conserve the Minangkabau culture. This research gives new understanding about ethnic group cultural identity formation through online radio community media. The research was conducted under the qualitative approach using in-depth interview and observation. The result shows there is cultural identity negotiation in the ethnic group and the characteristics of online radio community media supports the ethnic group message establishment.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library