Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit berkembang melalui pasien yang puas di mana pasien tidak hanya akan kembali untuk membeli pelayanan tetapi juga dapat menjadi marketer yang dapat membawa keluarga atau teman-teman lainnya. Minat konsumen untuk membeli atau memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasanya terhadap pelayanan yang telah diperoleh sebelumnya. Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap mutu pelayanan yang diberikan dan diterima oleh pasien, meskipun nilai subjektif ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaan emosional dan lingkungan pasien, kepuasaan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan objektif yang dialami oleh pasien pada saat menerima pelayanan rumah sakit. Pelayanan rawat jalan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan citra rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat variabel karakteristik dan kepuasan pasien yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer, pendekatan cross sectional, populasi adalah pasien rawat jalan, sampel dihitung berdasar beda dua proporsi didapatkan 150 sampel pengambilan sampel dengan tekhnik Quota sampling. Di analisis komputer menggunakan regresi multivariat. Hasil tidak ada hubungan antara karakteritik pasien dengan minat kunjungan ulang nilai P value >0,05 : jenis kelamin (p value=0,169), usia (p value= 0,539) pendidikan (p value=0,622), pekerjaan (p value=0,319), pengalaman berkunjung sebelumnya (p value=0,352), ada hubungan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang (p value=0,0001). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang adalah kepuasan pasien dengan p value=0,0001, OR= 16,626. Artinya pasien yang memiliki kepuasan baik akan mempunyai peluang sebesar 16,626 lebih tinggi melakukan kunjungan ulang dibandingkan pasien yang memiliki kepuasan kurang baik, setelah di kontrol oleh variabel jenis kelamin, variabel umur dan variabel pekerjaan.
2019
T52794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Muliawati
Abstrak :
Kunjungan Pasien di RSU Sriwijaya Palembang belum mencapai target kunjungan. RSU Sriwijaya Palembang adalah RS Swasta Tipe C perkembangan dari RS Khusus Mata dengan nama Sriwijaya Eye Center, dengan branding yang telah dikenal masyarakat sebagai Eye Center, mayoritas pasien yang berkunjung masih didominasi pasien mata, hal ini juga membuat kunjungan di poliklinik spesialis lain sangat kurang, diharapkan dengan penerapan bauran pemasaran atau marketing mix yang tepat dapat meningkatkan angka kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik spesialis RSU Sriwijaya. Bauran pemasaran dalam penelitian ini dengan 7 P yaitu: product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara bauran pemasaran dengan minat layanan ulang ke poliklinik spesialis RSU Sriwijaya Palembang. Penelitian ini dilakukan di 8 poliklinik spesialis RSU Sriwijaya Palembang dengan menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, pada penelitian kuantitatif sampel dari pasien poliklinik spesialis berjumlah 341 sampel dan pada penelitian kualitatif sampel adalah informan dari management berjumlah 4 sampel. Instrumen pada penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan instrumen pada penelitian kualitatif dengan daftar pertanyaan. Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran process, place, promotion dan product terhadap minat kunjungan ulang secara berurutan elemen bauran pemasaran yang memiliki hubungan dengan minat kunjungan ulang pasien poliklinik spesialis RSU Sriwijaya adalah process, place, promotion dan product. ......Patient visits at RSU Sriwijaya Palembang have not reached the visiting target. RSU Sriwijaya Palembang is a Type C Private Hospital. That is the development of the Sriwijaya Eye Center under the name Sriwijaya Eye Center, with a branding that has been known to the public as Eye Center, the majority of patients who visit are still dominated by eye patients, this also makes visits at other specialist polyclinics very lacking. It is hoped that the application of the mix marketing can increase the number of outpatient visits at the specialist polyclinic of RSU Sriwijaya. The mix marketing in this study used the 7 Ps, namely: product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence. The purpose of this study was to analyze the relationship between the mix marketing and the interest in repeat services to the specialist polyclinic of RSU Sriwijaya Palembang. This research was conducted in 8 specialist polyclinics of RSU Sriwijaya Palembang and also using a mix of quantitative and qualitative methods, in quantitative research the samples from specialist polyclinic patients totaling 341 samples and in qualitative research, the samples were informants from management totaling 4 samples. Instruments in quantitative research using questionnaires and instruments in qualitative research with a list of questions. The results of this study proved that there was a significant relationship between the mix marketing of process, place, promotion, and product on the interest in repeat visits in sequence. The elements of the mix marketing that have a relationship with the interest of repeat visits to specialist polyclinic patients at Sriwijaya Hospital were process, place, promotion, and product.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Nanda
Abstrak :
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pemberi layanan kesehatan tingkat petama milik pemerintah di Indonesia. Pada tahun 2016 sampai 2019 terdapat penurunan jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas di Kota Pariaman sebesar 29,4%. Kepuasan atau ketidakpuasan pasien terhadap layanan puskesmas akan memengaruhi perilaku pasien berikutnya seperti pembelian kembali layanan atau minat untuk melakukan kunjungan ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kualitas layanan pada minat kunjungan ulang pasien ke puskesmas di Kota Pariaman tahun 2019. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan data dikumpulkan dari 156 orang yang pernah berkunjung ke puskesmas di Pariaman dalam waktu 3 (tiga) minggu terakhir. Analisis statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 88,5% responden menyatakan akan melakukan kunjungan ulang kunjungan ulang; rata- rata kepuasan tertinggi responden berada pada dimensi emphaty yaitu sebesar 88,05%, dan terendah pada dimensi reliability yaitu sebesar 84,22%; terdapat perbedaan kepuasan dimensi responsivenes, dan assurance pada minat kunjungan ulang responden ke puskesmas; umur, jenis kelamin, pendidikan, dan aksesibilitas merupakan confounding pada dimensi responsiveness dan assurance. Pekerjaan hanya confounding pada dimensi assurance. Puskesmas diharapkan Puskesmas diharapkan melakukan prioritas pada peningkatan pelayanan perawat yang responsive serta menjamin obat tersedia dengan cukup dan lengkap serta mempertahankan hal-hal yang dianggap pelanggan yang baik.
Puskesmas is one of the first-level types of governments health care services in Indonesia. In 2016 and 2019, occurred a decrease in outpatient visits to the puskesmas by 29,4% in Pariaman. Patiens satisfaction or dissatisfaction with a service will affect subsequent patiens behavior such as product repurchase or revisit interest. This research aims to determine differences in service quality satisfaction in the interest of patients to revisit puskesmas in the Pariaman in 2019. This study design is a cross-sectional and the data was collected from 156 people who had visited the last 3 (three) weeks to the puskesmas in Pariaman. Statistical analysis using chi-square. The research results obtained 88.5% of respondents said they would make a revisit; the highest average satisfaction of respondents is in the empathy dimension that is equal to 88.05%, and the lowest in the reliability dimension that is equal to 84.22%; there are differences in the satisfaction dimensions of responsiveness, and assurance on the respondents' interest in visiting the puskesmas; age, gender, education, and accessibility are confounding on responsiveness and assurance dimensions. The work is only confounding on the assurance dimension.puskesmas is expected to prioritize efforts for improving the pharmacy service, nurse services and and to maintain things that are considered good customers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library