Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Sri Kusuma Dewi
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S33925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Lendi Irawan
Abstrak :
Berkembangnya minimarket secara tidak langsung mengganggu perkembangan toko kelontong. Padahal Islam menegaskan pentingnya persaingan yang sehat dalam suatu pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan omset toko kelontong di Kelurahan Jatibening Baru pada saat sebelum dan sesudah berkembangnya minimarket. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 toko kelontong di daerah Jatibening Baru Bekasi. Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon dengan sampel berpasangan. Pada penelitian ini ditemukan fakta bahwa kondisi usaha toko kelontong berkembangnya minimarket mengalami penurunan omset sebesar 30 juta per bulan. Untuk menjaga agar usaha kelontong dapat bersaing secara maksimal dengan minimarket diperlukan pembenahan toko kelontong dalam segala aspek.
The expansion of mini-market has indirectly influenced the expansion of dime store. Meanwhile, Islam emphasizes the importance of healthy competition in the market. This study aims to examine the comparison of dime store's turnover before and after the expansion of mini-market in Jatibening Baru Bekasi municipality. A total number of 20 dime stores in Jatibening Baru Bekasi were selected as the samples. Quantitative method used in this analysis was Wilcoxon test with pair samples. This study figured out that the dime store's turnover has declined by 30 million rupiah per month after the expansion of mini-market. In order to keep the dime store being competitive with mini-market, the dime store needs to be straightened up in all aspects.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Heri R.H.
Abstrak :
ABSTRAK Fenomena kegiatan ekonomi yang terjadi saat ini adalah berkembangnya usaha minimarket non-resto. Semakin banyak minimarket dibangun, terutama di lokasi yang terletak di pinggir jalan pada kawasan bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji variabel karakteristik parkir pada minimarket non-resto yang terletak di kawasan bisnis dengan tingkat lalu lintas yang tinggi dan melakukan perbandingan dengan minimarket resto. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah tujuh minimarket pada kawasan bisinis dengan tingkat lalu lintas tinggi. Data yang digunakan berupa data parkir kendaraan baik sepeda motor maupun mobil selama 8,5 jam pemantauan. Hasil dari kajian menunjukkan rata-rata durasi parkir sepeda motor sebesar 0,308 ± 0,089 jam/kendaraan (kategori singkat) dengan tingkat perputaran parkir sebesar 0,501 ± 0,170 kend/srp/jam (kategori rendah) dan rata-rata durasi parkir mobil sebesar 0,286 ± 0,139 jam/kendaraan (kategori singkat) dengan tingkat perputaran parkir sebesar 0,782 ± 0,292 kend/srp/jam (kategori tinggi). Komparasi karakteristik parkir antara minimarket non-resto dan minimarket resto dengan menggunakan analisa uji-t menunjukkan bahwa durasi parkir dan perputaran parkir pada minimarket non-resto dan minimarket resto tidak berbeda dan bisa dianggap sama.
ABSTRACT The economical phenomenon which is recently happened is the franchise of nonresto minimarkets. There are many minimarkets build, especially on the roadside in business districts. The aim of this research is to assess the parking characteristic variables for non-resto minimarkets which is located in business district with high traffic and to compare the result with the resto minimarkets. This research is limited to seven minimarkets which are located in business district with high volume of traffic. The data used for this research is the parked vehicle data, both motorcycle and cars. The result shows that the parking duration of motorcycle is 0,308 ± 0,089 hours/vehicle (short duration) and the turnover is 0,501 ± 0,170 vehicle/ups/hour (low turnover) and the parking duration of car is 0,286 ± 0,139 hour/vehicle (short duration) and the turnover is 0,782 ± 0,292 vehicle/ups/hours (high turnover). The comparison between the parking characteristics of minimarkets resto and minimarket non-resto using the t-test shows that the parking duration and the turnover for both of them are similar.
2014
S53235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Raharso
Abstrak :
BUku refrensi ini merupakan kajian yang komperhensif dalam membedah arti penting pengetahuan dalam membangun keunggulan kompetitif yang langgeng.
Bandung : Alfabeta, 2016
658.1 SRI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Urwah Syadid Robby Rodiyah
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Ma Arif
Abstrak :
ABSTRAK
Implementasi Perda Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta mengatur mengenai ketentuan dari seluruh penyelenggaraan usaha perpasaran swasta, termasuk usaha minimarket. Perkembangan jumlah minimarket di DKI Jakarta cukup pesat, namun banyak dari minimarket tersebut yang menyalahi aturan. Hal ini berakibat pada menurunnya omzet dari pedagang-pedagang pasar tradisional dan warung, sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat. Salah satu wilayah yang mengalami persaingan usaha tersebut adalah wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Terjadinya persaingan usaha tidak sehat tersebut dikarenakan pelaksanaan Perda Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 yang tidak tegas. Terjadi ketidaksesuaian pengaturan minimarket di Bendungan Hilir. Hal ini dikarenakan kurangnya keinginan implementor dalam melaksanakan kebijakan, lemahnya pengawasan dan kurangnya dukungan dari pengusaha minimarket untuk mengikuti aturan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi Perda Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta, khususnya pengaturan minimarket di Bendungan Hilir. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivist dengan metode pengumpulan data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan kebijakan pengaturan minimarket tersebut masih belum terlaksana dengan baik karena belum sesuai dengan indikator-indikator implementasi kebijakan yang efektif.
ABSTRAK
The implementation of Jakarta’s Local Regulation No. 2 in 2002 about Private Marketing are regulating about terms and condition of private marketing providence, include minimarkets. Minimarkets at DKI Jakarta are grown rapidly, but many of that which have not suitable by regulations. It’s give an effect to reducing revenue from traditional markets and stall traders, which giving rise to unfair business competition. One of areas where experienced unfair business competition is Bendungan Hilir, Central Jakarta. It’s because the implementation of Jakarta’s Local Regulation No. 2 in 2002 are not firmly. The arrangement of minimarkets which has no suitable by regulations at Bendungan Hilir due to lack of desire implementor in implementing policies, lack of supervision, and lack of support from businessman of minimarkets to follow the rules. This research aims to describe implementation of Jakarta’s Local Regulation No. 2 in 2002 about Private Marketing, especially the arrangements of minimarkets at Bendungan Hilir. This research used post-positivist approach, and qualitative methods for data collection. The result of this research is implementation of policy to regulate the minimarkets still haven’t run well because not accordance with effectiveness of implementation indicators.
2014
S60756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bundi Ridzkiaditya
Abstrak :
ABSTRACT
Dengan pertumbuhan minimarket yang semakin pesat membuat keberadaan toko kelontong dan warung kecil semakin terancam. Salah satu masalah yang dihadapi oleh para pemilik toko kelontong adalah persebaran minimarket yang tidak memperhatikan jarak dan lokasi, sehingga banyak minimarket yang jaraknya dekat, hingga yang letaknya bersebelahan dengan toko kelontong. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak yang ditimbulkan oleh minimarket terhadap toko kelontong, beserta dengan apakah jarak antara kedua jenis toko tersebut mempengaruhi keberadan toko kelontong. Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik dan cross tabulation dalam pengolahan data. Dari hasil pengolahan data, keberadaan minimarket tidak mempengaruhi keberlangsungan toko kelontong. Walaupun hasil metode kuantitatif tidak membuahkan hasil, analisis lapangan mampu memberikan hasil yang berhubungan dengan perilaku konsumen menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan toko kelontong untuk bertahan setelah adanya persaingan ketat dari minimarket.
ABSTRACT
The rampant growth of minimart causes a serious threat for the existence of small shops and general stores. One of the main problems that general stores have to face is that minimart growth spreads unevenly without considering the proximity and location within the general stores area, causing many minimarts located close to, or even next to the general stores. The purposes of this research are to look at the effects of minimart presence towards general stores existence, as well as the effects of distance between minimart and general stores towards the general stores itself. This research uses logistic regression method and cross tabulation method to process the data and obtaining the result. The result is that there are no effects on minimart presence towards general stores existence. Even though data analysis won rsquo t give us significant result, field research shows that consumer behavior affects how well the general store will thrive after the presence of minimart.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendar P. Susanto
Abstrak :
Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun terakhir ini, dengan berbagai jenis format serta jenisnya, termasuk minimarket. Hal ini sebagai akibat dari adanya perkembangan usaha manufaktur dan peluang pasar yang cukup terbuka, maupun upaya pemerintah untuk mendorong perkembangan bisnis ritel. Besarnya pasar minimarket menjadikan dua pemain utama, Indomaret dan Alfamart, semakin mengukuhkan sayapnya di bisnis ini. Indomaret dan Alfamart berusaha mendekatkan diri ke konsumen lewat tempattempat potensial dari sisi kelayakan bisnis. Talc bisa dipungkiri, persaingan Indomaret dan Alfamart memang jelas terlihat dan makin sengit ketika banyak dijumpai gerai mereka yang berdempetan. Di mana ada Indomaret, di situ ada pula Alfamart seperti kasus yang terjadi di Indomaret dan Alfamart di Jalan Salemba Tengah, Jakarta. Dari sisi layanan, keduanya menjadikan gerai-gerainya bukan hanya sebagai tempat belanja belaka, tapi juga menawarkan layanan dan kualitas produk yang Iebih bail( dibandingkan pasar tradisional. Proses atau tahapan belanja pelanggan dimulai ketika seorang pelanggan mengenali suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan. la mencari informasi tentang bagaimana cara mencukupi kebutuhan itu dengan cara mengevaluasi berbagai sumber alternatif barang dagangan. Setelah mengevaluasi barang dagangan yang ditawarkan oleh ritel, pelanggan tersebut dapat memutuskan suatu pembelian atau memutuskan untuk pergi ke riteI lain untuk mengumpulkan lebih banyak informasi. Akhirnya pelanggan mengambil keputusan belanja, menggunakan produk tersebut dan kemudian memutuskan apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan mereka. Menurut teori consumer decision making process, konsumen mempunyai tahapantahapan dalam membuat keputusan pembelian suatu produk di mana tiap tahapan mempunyai faktor-faktor dan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Pengetahuan tentang tahapan, faktor, dan variabel yang mempengaruhi pembuatan keputusan belanja di gerai ritel sangat diperlukan untuk memberikan arah bagi kedua retail yang berdampingan tersebut untuk menentukan rencana pemasaran yang dilakukan agar konsumen memutuskan tetap belanja di gerai mereka masing-masing. Berdasarkan pada kasus Indomaret dan Alfamart diatas sangat menarik untuk diketahui proses pengambilan keputusan belanja konsumen terhadap kondisi dua gerai yang berdampingan tersebut. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan dan besar pengaruhnya pada proses pengambilan keputusan (decision making process) berbelanja di kedua gerai tersebut. Demikian juga persamaan regresi yang akan terbentuk yang dapat membantu masingmasing ritel dalam menentukan strategi pemasarannya. Dari hasil penelitian terlihat bahwa semua variabel-variabel independent dengan faktor-faktor yang dependent ternyata telah memenuhi persyaratan signifikansi yang artinya dalam tahap proses pemilihan retail, konsumen selalu melalui tahap-tahap pengenalan kebutuhan kemudian pencarian informasi kemudian evaluasi alternatif dan akhirnya membuat suatu keputusan untuk melakukan pembelianikonsumsi, meskipun pembelianikonsumsi yang dilakukan sebenarnya termasuk kategori low involvelment. Dengan adanya kenyataan bahwa setiap tahap di dalam model ini panting, maka dalam strategi pemasaran yang akan dilakukan, tetap harus memberikan perhatian yang berimbang terhadap masing-masing tahap dalam consumer decision making process sehingga dapat mencapai hasil akhir yang diinginkan yaitu keputusan konsumen untuk memilih gerainya masing-masing. Didapatnya besar pengaruh (regression weight) dari setiap faktor dari setiap gerai, memungkinkan retail untuk melihat dominasi dari tiap-tiap faktor sehingga dapat diambil strategi pemasaran yang tepat terhadap faktor-faktor yang diutamakan. Dari persamaan-persamaan regresi yang terbentuk dari. - kedua gerai, untuk memaksimumkan hasil dari strategi pemasaran kedua gerai perlu memilih variabellfaktor yang memiliki koefisien yang terbesar, namun dengan memaksimumkan satu variabellfaktor saja tidak berarti variabel yang lain ditinggalkan karena semua variabellfaktor pada model consumer decision making process adalah signifikan dan saling berkorelasi satu dengan yang lainnya.
Retail businesses in Indonesia are increasing rapidly in these several years, with all kinds of formations and types, including minimarket. These were come along as the effect of manufactures business development and open market chances, also the government's efforts to support retail business. The Iarge size of minimarket competition makes two most leading player, Alfamart and Indomart tries to spread their wings in this business. Indomart and Alfamart try to get close to the customer through potential places and business settlement. Can not be denied that competition between Indomart and Alfamart is getting clearly seen and more complicated when there are so many Indomart and Alfamart store were found built side by side_ When there is Indomart, we can also found Alfamart next to it, like the case on Salemba Tengah, Jakarta. From service side, both of them made their store not just as common market place, but also offer better services and product quality compared to traditional market. Customer's shopping process or steps begin when a customer identified unsatisfactional needs. She seeks information about how to fulfill those needs by evaluating many groceries alternatives. After evaluating offered groceries by retail, this customer can decide to do buying process or move to other retail to gather more information. Finally, customer makes a shopping decision, using those products and then decides whether those will fulfill their needs. According to customer's decision making process theory, customer have stages in product decision making, where in each stage have several factors and variables that effecting the decision making process. Knowledge about stages, factors, and variables which effecting those decision making to shop in retail store are needed mostly to give directions to both retailers which side to side, to determine marketing plan needed in order to make their customer stay shops in their retail stores. Based on Indomart and Alfamart case above, it is very interesting to know the shopping customer decision making process through those side to side retail stores. For that reasons, research were conducted to find factors that have significant influences and big effects on the shopping decision making process in both stores. And also the regression formula which will be formed that can helpful for each retailer in determining their marketing strategies. From the research result can be seen that all independent variables with dependent factors has fulfilled significant requirements, which mean in choosing retail process, customers always through introduction of needs stages and continues with information's seeking, and alternatives evaluations and finally making a decision to buy or consume, although the buying were basically include in low involvement categories. With realities that in each stage in these models are important, then the marketing strategy applied still need to give balanced attentions concerning each stage in consumer decision making process so it can lead to expected goal achievement which is consumer satisfaction to choose their own stores. The size of regression weight effect from each factor in each store, give a chance for retailers to see dominations of each factors so the best marketing strategy can be applied in primary factors. From the regressions formula which formed from both stores, to maximize the result of the marketing strategies, both stores need to choose variables/factors that have biggest co-efficient, but with maximize only in one variable/factor does not mean that all the rest variables were abandoned because all variables in consumer decision making process are significant and correlated one with others.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Frans Johanes Saut Sotarduga
Abstrak :
Tingkat keaktifan dan produktivitas masyarakat perkotaan menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang mudah dicapai dan nyaman. Salah satu hal yang menjawab kebutuhan masyarakat adalah minimarket yang berkonsep retail sekaligus restoran, yang mulai tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Minimarket restoran tersebut menghadirkan dampak bagi transportasi, oleh karena itu, sebagai langkah awal, analisis mengenai bangkitan perjalanan perlu dilakukan. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hal-hal apa saja yang mempengaruhi jumlah perjalanan yang dibangkitkan ke minimarket jenis restoran, dan memodelkannya menjadi sebuah persamaan yang menggambarkan pola bangkitan perjalanan tersebut, dengan batasan minimarket berlokasi di kawasan bisnis di Provinsi DKI Jakarta. Data yang diperoleh merupakan jumlah tarikan perjalanan orang, sepeda motor, dan mobil per jam yang diperoleh dari perekaman CCTV selama 12 jam pada tujuh minimarket studi kasus. Penyebaran kuesioner juga dilakukan pada pengungjung minimarket di tempat serta responden via internet untuk mengonfirmasi variabel-variabel yang mempengaruhi tarikan perjalanan ke minimarket jenis restoran. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan bahwa tarikan perjalanan orang dipengaruhi oleh luas areal minimarket, luas areal parkir, dan jumlah ATM, sementara tarikan perjalanan sepeda motor dipengaruhi oleh jumlah kursi dan jumlah komoditas, dan tarikan perjalanan mobil dipengaruhi oleh luas areal parkir. ......The intensive activity and productivity of a city?s citizens make a necessity of a comfort and easy-to-reach stores in order to fulfill their daily needs. They are provided by retail and restaurant concepted mini market, which has been relatively wide scattered in most major cities in Indonesia. The resto-minimarkets cause impacts to the transportation du to the parking activities, so an analysis of their traffic generation is needed. This research is aimed to analyse the factors which affect the trips generated by the resto-minimarket, and to model them as an equation which bestly describes the pattern of the trip generation. The model is the limited to the minimarkets which are located in commercial district in DKI Jakarta. The tripsore was classified in people, motorcycle, and car trip, motorcycle, and car trip attraction, and they were obtained through 12 hours CCTV recording in 7 stores of study cases. Questionnaires were also carried out to the in-site costumers, as well as cyber respondents in order to confirm the variables which influence the trip attraction of resto-minimarket. The data were analyzed by OLS multiple regression method. The results show that people trip attraction of resto-minimarket is affected by the area of resto-minimarket, the size of parking area, and the number of ATM (Automatic Teller Machine), while motorcycles one is by by the number of chairs and commodity types the resto-minimarket sells. Moreover, the car trip attraction is affected by the size of parking area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Anggraeni
Abstrak :
Perkembangan minimarket yang pesat di Kota Depok membuat keberadaannya menjadi perhatian baik dari konsumen maupun pemerintah. Dikhawatirkan keberadaanya menimbulkan suatu perubahan fungsi keruangan kota tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisa pola persebaran minimarket di Kota Depok dan kesesuaian dengan peraturan terkait. Selain itu dalam penelitian ini juga menganalisa faktor-faktor yang di duga mempengaruhi jumlah minimarket di Kota Depok dengan mempertimbangkan keterkaitan antar wilayah kelurahan. Hasil analisis Sistem informasi geografi pola persebaran minimarket yaitu berpola sistemik. Penyebarannya yaitu banyak di kepadatan penduduk tinggi, perumahan, dan infratruktur jalan baik. Sedangkan hasil analisis regresi spasial menunjukkan adanya hubungan depedensi spasial antar jumlah minimarket yang dijelaskan oleh spatial error model. Identifikasi dengan spasial error model meyakinkan bahwa beberapa variabel yang tidak termasuk dalam model tetapi signifikan mempegaruhi secara spasial, seperti harga tanah dan kebijakan pemerintah.
The rapid development of mini market in Depok City makes its presence a concern both from consumers and government. It is feared its existence will cause a change in spatial function of the city. This study aims to analyze the pattern of minimarket distribution in Depok City and compliance with relevant regulations. In addition, in this study also analyzed the factors that are suspected to affect the number of minimarkets in Depok City by considering the inter regional relationships between districts. The result of geographic information system of minimarket distribution pattern that is patterned systemically. The location of minimarket is influenced by population density, housing, and quality of road infrastructure. There is a spatial dependence among the location of minimarkets in a form of spatial error model. The identification of spatial error is believed that there are several variables which are not included in the model but has an important role spatially, namely the price of land and local government policy.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>