Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinar Meltiara
"Salah satu aspek terpenting dari pelayanan dan peran farmasi adalah pengoptimalan penggunaan obat dan mampu menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Salah satu cara adalah memaksimalkan proses pengelolaan obat adalah melalui pengendalian perbekalan farmasi. Persediaan obat yang berlebih akan menimbulkan tempat dan memakan saving cost serta stok yang tersimpan tersebut merupakan modal yang perputarannya berhenti. Sedangkan, jika stok terlalu sedikit akan berakibat pada kemungkinan resep yang tertunda karena persediaan mengalami stockout atau kekosongan sehingga menyebabkan merosotnya mutu pelayanan rumah sakit khususnya instalasi farmasi akibat tertundanya pengobatan pasien. Hal tersebut cukup sering terjadi di depo farmasi rawat inap RSUI. Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kekosongan obat, dilakukan pembuatan sistem reminder restock otomatis saat stok obat sudah menipis. Sistem reminder restock dibuat dengan menghitung stok minimum dengan menghitung penggunaan rata-rata, lead time, dan safety stock, yang kemudian dihubungkan ke sistem melalui fungsi VLOOKUP dan IF Bertingkat.

One of the most important aspects of pharmacy services and roles is optimizing drug use and being able to ensure the availability of safe, quality and efficacious drugs. One of the way to maximize the drug management process is through controlling pharmaceutical supplies. Excessive drug supplies will create unnecessary space and use up extra saving costs while the turnover money for those products gets paused. Meanwhile, if there is too little stock, it will result in the possibility of prescriptions being delayed due to stockouts, causing a decline in the quality of hospital services, especially pharmaceutical installations, due to delays in patient treatment. This happens quite often at the RSUI inpatient pharmacy. To overcome and prevent stockout, an automatic restock reminder system was created when drug stocks ran low. The restock reminder system is created by determining minimum stock by calculating average usage, lead time, and safety stock, which is then connected to the system via the VLOOKUP and Multilevel IF functions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Eviansyah
"Kekosongan stok adalah ketidakmampuan farmasi untuk menyediakan dan memberikan obat kepada pasien sehingga menyebabkan ketidakefektifan pelayanan klinis. Untuk menghindari terjadinya kekosongan stok, perlu dilakukan manajemen pengendalian obat dengan melakukan perhitungan jumlah penggunaan dan rerata konsumsi obat setiap bulan dan melakukan penentuan minimum stock untuk menghindari terjadinya kekosongan stok obat. Metode yang digunakan yaitu melakukan pengambilan data konsumsi dan on hand stock obat di depo farmasi rawat inap RSUI dan dilakukan pengolahan data. Kemudian dilakukan perhitungan minimum stock dan penentuan status ketersediaan obat berdasarkan dari hasil pengolahan data. Data konsumsi obat pada bulan Januari – Maret 2023 dan juga data on hand stock di depo rawat inap didapatkan dari website sistem manajemen elektronik RSUI. Data konsumsi dan on hand stock obat kemudian diolah dengan menyaring unit sediaan kapsul, kaplet, dan sahet dan didapatkan sebanyak 84 sediaan. Dari 84 data konsumsi obat kemudian dilakukan perhitungan rerata penggunaan obat selama 3 bulan dan dilakukan perhitungan minimum stock tiap sediaan menggunakan persamaan yang telah ditentukan. Data on hand stock setiap sediaan yang diperoleh dibentuk menjadi pivot table sebagai data referensi utama untuk penentuan status ketersediaan dengan menggunakan fungsi VLOOKUP untuk membandingkan ketersediaan stok obat saat ini di depo farmasi rawat inap melalui data on hand stock dengan hasil perhitungan nilai minimum stock obat dan fungsi IFS untuk menentukan status ketersediaan sesuai dengan stratifikasi yang telah dibentuk. Hasil penentuan status ketersediaan 84 obat didapatkan hasil 32 obat masuk ke dalam status RESTOCK, 3 obat berada dalam status MEDIUM, dan 49 obat dengan status AVAILABLE.

Dead stock is the inability of the pharmacy to administer drugs to patients, causing ineffectiveness of clinical services. To avoid that, it is necessary to carry out drug control management by calculating the number of uses and average drug consumption each month and determining the minimum stock to avoid death stock. The method used is to collect data on consumption and on-hand stock of drugs at the RSUI inpatient pharmacy depot and analyze the data. Then do the calculation of the minimum stock and determine the status of drug availability based on the results of the data analyzed. Data on drug consumption in January - March 2023 and on-hand stock data were obtained from the RSUI electronic management system website. Processed data on drug consumption and on-hand stock by filtering the capsule, caplet, and sachet units and obtained 84 drugs. The drug consumption average was calculated for 3 months, and the minimum stock was calculated using a predetermined equation. On-hand stock data for each drug formed into a pivot table as reference data for determining availability status. VLOOKUP function is used to compare the current drug stock availability at inpatient pharmacy depots through on-hand stock data with the results of calculating the minimum stock of drugs, and the IFS function is used to determine availability status according to the stratification. The results of determining the availability status of 84 drugs showed that 32 drugs were in RESTOCK, 3 drugs were in MEDIUM, and 49 drugs were in AVAILABLE status."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabilah
"Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) merupakan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RS-PTN) yang berorientasi pada keselamatan pasien. Pengelolaan sediaan farmasi dapat dilakukan dengan pengendalian persediaan. Pengendalian adalah usaha untuk mencegah terjadinya kekosongan maupun kelebihan stok obat. Permasalahan yang terjadi di depo farmasi adalah terjadinya kekosongan obat yang mengakibatkan tertundanya pengobatan ke pasien. Salah satu metode pengendalian persediaan yang dapat dilakukan adalah dengan metode perhitungan MMSL (Minimum-Maximum Stock). Tujuan dari laporan tugas khusus ini adalah untuk menentukan nilai minimum stock obat luar, injeksi, dan cairan, serta membuat sistem pengingat (reminder) restock obat. Laporan tugas khusus ini dibuat dengan mengumpulkan data penggunaan obat dan cairan selama 3 bulan. Setelah itu, menentukan nilai rata-rata penggunaan dan nilai minimum stock untuk setiap item. Sistem reminder dibuat dengan menggunakan rumus IF bertingkat di excel. Nilai minimum stock yang digunakan untuk sistem reminder, dibuat 30% lebih banyak dari nilai minimum stock yang sudah ditentukan. Hasil yang diperoleh yaitu, mendapatkan daftar nilai minimum stock untuk setiap item obat dan cairan. Selain itu, berdasarkan hasil sistem reminder, terdapat 264 obat dan cairan yang perlu dilakukan restock, 25 obat dan cairan yang persediaannya masih aman. Kesimpulan yang diperoleh antara lain, penentuan nilai minimum stock dan sistem reminder dapat mempermudah dalam melakukan monitoring persediaan stok, sehingga dapat mencegah terjadinya kekosongan obat di kemudian hari.

Universitas Indonesia Hospital (RSUI) is a university hospital that is oriented towards patient safety. Management of pharmaceutical supplies can be done through inventory control. Control is an effort to prevent shortages or excess drug stocks. The problem that occurs in pharmaceutical depots is the occurrence of drug shortages, which result in delays in treatment for patients. One method of inventory control that can be used is the MMSL (Minimum-Maximum Stock) calculation method. The purpose of this special task report is to determine the minimum stock value for external drugs, injections, and fluids, as well as create a drug restock reminder system. This special assignment report was created by collecting data on drug and fluid use for 3 months. After that, determine the average usage value and minimum stock value for each item. The reminder system was created using the multilevel IF formula in Excel. The minimum stock value used for the reminder system is 30% more than the predetermined minimum stock value. The results obtained are a list of minimum stock values for each drug and liquid item. Apart from that, based on the results of the reminder system, there are 264 medicines and fluids that need to be restocked and 25 medicines and fluids whose supplies are still safe. The conclusions obtained include determining the minimum stock value, and a reminder system can make it easier to monitor stock supplies to prevent drug shortages in the future."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library