Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selfi Mayasari
"ABSTRAK
Minyak mineral merupakan bahan yang paling banyak dipakai sebagai bahan dasar minyak lumas. Minyak mineral merupakan sumber alam yang terbatas jumlahnya dan tidak dapat diperbaharui (non renewable). Pemakaian minyak mineral menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena sifatnya karsinogenik, toksik, dan tidak dapat terdegradasi secara biologis (non biodegradable). Minyak jarak (Ricinus communis L.) adalah minyak nabati yang berpotensi menggantikan minyak mineral sebagai bahan dasar minyak lumas karena minyak jarak lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak mineral, dapat terdegradasi secara biologis (biodegradable) dan juga dapat diperbaharui (renewable). Namun minyak jarak memiliki stabilitas oksidasi yang kurang baik sehingga lebih mudah teroksidasi.
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui efek penambahan antioksidan golongan fenol yaitu pentaerythritol tetrakis (3- (3,5-di-tert-butyl-4-hydroxyphenil) propionate terhadap ketahanan oksidasi minyak mineral HVI dan minyak jarak.
Tahap-tahap percobaan ini meliputi pembuatan sampel (pencampuran minyak jarak dan mineral dengan antioksidan), pemanasan sampel pada suhu 165 0C menggunakan alat ISOT (JIS K 2541) selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Sampel hasil pemanasan ditentukan viskositas kinematik dengan metode ASTM D-445, bilangan asam total dengan metode ASTM D-664, dan bilangan basa total dengan metode ASTM D-2896.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa antioksidan dapat meningkatkan ketahanan oksidasi minyak jarak dan minyak mineral HVI. Penambahan antioksidan dapat menurunkan nilai viskositas kinematik dan bilangan asam total (TAN) serta meningkatkan bilangan basa total (TBN) dari minyak jarak dan minyak mineral HVI."
2007
TA1431
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Syuja
"Pada penelitian ini dilakukan sintesis ester asam lemak hasil hidrolisis minyak jarak dan ester asam risinoleat secara kimiawi dengan menggunakan variasi alkohol yaitu metanol, etanol, 2-propanol, dan 1-butanol serta katalis ZnCl2. Perbandingan mol antara asam lemak dengan alkohol yang digunakan dalam reaksi esterifikasi adalah 1:2. Selain itu reaksi esterifikasi dilakukan variasi waktu pada 4, 6, 8, 10 dan 12 jam. Hidrolisis dari minyak jarak menghasilkan 87% kadar asam lemak. Waktu optimal untuk reaksi esterifikasi adalah 10 jam. Persen konversi paling tinggi diperoleh pada produk metil ester asam risinoleat yaitu sebesar 68%. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya serapan gugus C=O ester pada rentang 1750-1735 cm-1 dan C-O ester pada 1210-1163 cm-1. Hasil uji emulsifier produk esterifikasi menunjukkan bahwa setelah 24 jam emulsi yang terbentuk masih cukup stabil, dengan tipe emulsi air dalam minyak (w/o). Kemampuan sebagai emulsifier paling baik ditunjukkan oleh metil ester asam lemak hasil hidrolisis minyak jarak, Hasil uji aktivitas antimikroba terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis memberikan hasil positif untuk beberapa jenis ester. Zona hambat terbesar diperoleh dari butil ester asam lemak hasil hidrolisis minyak jarak untuk bakteri P. acnes sebesar 20 mm dan butil ester asam lemak risinoleat untuk bakteri S. epidermidis sebesar 18 mm.

In this research, synthesis of fatty acid esters from hydrolyzed castor oil and ricinoleic acid ester using various alcohol, namely methanol, ethanol, 2-propanol, and 1-butanol and ZnCl2 as catalyst was performed. The fatty acids to alcohols mole ratio used in the esterification reaction was 1 : 2. Esterification reaction was carried out with a time variation 4, 6, 8, 10 and 12 hours. Hydrolysis of castor oil produced 87% of fatty acid. The optimal time for the esterification reaction was 10 hours. The highest conversion percentage was obtained for ricinoleic acid methyl esters product, which was 68%. Characterization using FTIR showed the presence of group absorption of C = O esters at wavenumber 1750-1735 cm-1 and C-O esters at 1210-1163 cm-1. Emulsifier test result on esterification product showed that after 24 hours the emulsion formed was still quite stable, with the type of water-in-oil (w/o) emulsion. Methyl ester of castor oil fatty acid showed its ability as the best emulsifier among the other esters Antimicrobial activity assays against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis showed positive results for several types of esters. The largest inhibition zone was obtained from butyl ester of castor oil fatty acid against P. acnes (20 mm) and butyl ester of ricinoleic acid against S. epidermidis (18 mm)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Ikhwan
"Salah satu produk oleokimia yang cukup menarik untuk dikaji adalah pelumas deep drawing. Deep drawing adalah proses pengerjaan logam yang digunakan untuk membentuk lembaran datar menjadi bentuk mangkuk (cup) tanpa kerut ataupun robek.
Pelumas deep drawing berperan penting dalam mendinginkan dies dan blank, memberikan pelumasan batas, mencegah adhesi (welding), dan memberikan efek bantalan kepada dies selama proses drawing, menghasilkan cup dengan kedalaman yang memadai serta sisa pelumas mudah untuk dibersihkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, minyak jarak (castor oil) beserta senyawa turunannya dapat digunakan sebagai bahan baku pelurnas mengingat kemampuan pelumasan minyak jarak yang baik dalam suhu tinggi serta komposisi asam iemak ya.ng dikandungnya.
Minyak jarak yang digunakan pihak industri sebagai pelumas memiliki kelemahan antara lain kurang tahan terhadap oksidasi serta sisa pelumas yang sukar menguap cenderung mengotori cup. Untuk mengurangi beberapa kelemahan dari jarak digunakanlah senyawa turunannya pelumas.
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kemampuan beberapa senyawa tumnan minyak jarak pada proses deep drawing lembaran kuningan, dan membandingkannya dengan BIMOLI yang digunakan di industri.
Penelitian dilakukan dengan melakukan percobaan analisa sifat iisikokirnia yang meliputi viskositas kinematik, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, kandungan abu dan berat jenis serta uji deep drawing, yang mcliputi beban drawing, earjng dan kedalaman cup.
Dari semua percobaan yang dilakukan didapatkan hasil yang menggambarkan bahwa semua campuran CASTOR OIL dan turunannya sccara umum mcnunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan BIMOLI dan turunannya yang merupakan pembanding. Sementara minyak mineral HVI 60 dengan viscositas 25,26 cSl selalu mengghasilkan performa yang buruk pada semua kondisi deep drawing dibawah BIMOLI, CASTOR OIL dan senyawa turunannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Considering that there has been a constant high rate of growth in the demand for ADO (Automotive Diesel Oil) in the Indonesian liquid fuel mix, particularly in the transport sector, and realizing that import of ADO is the highest among liquid fuel imports, due to constraints in domestic production, a preliminary assessment has been undertaken on the possibility of subtituting or complementing the supply for ADO with biodiesel, by way of converting oil extracted from Jatropha curcas. Jatropha curcas oil has been chosen as the base material since (a) its physico-chemical properties is highly suitable to be used as feedstock for the production of biodiesel, (b) it is not an edible oil, and (c) the planting of Jatropha curcas can be undertaken in arid lands, thereby beneficial effects can be obtained, as the massive planting wood result in recovering such lands into productive uses."
JIUPH 4:8 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Munadi
"Kilang minyak di Indonesia menghasilkan vacuum residue dari unit distilasi vakum, dimana pemanfaatannya masih sangat rendah. Sebagai residu minyak berat, vacuum residue mengandung hidrokkarbon aromatik tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan karbon aktif dengan luas permukaan tinggi. Karbon aktif saat ini banyak digunakan sebagai gas storage dan electric double layer capacitor (EDLC). Electric double layer capacitor (EDLC) dengan elektroda karbon aktif diketahui memiliki kapasitas tinggi untuk penyimpanan energi. Vacuum residue bersifat isotropik, dapat dipirolisis membentuk karbon anisotopik yang memiliki struktur kristal yang tinggi sehingga meningkatkan kekuatan mekanik karbon aktif. Dalam penelitian ini, vacuum residue dicampur dengan dehydrated castor oil yang mengandung conjugated double bonds, kemudian dilakukan pirolisis dengan heating rate 5oC/menit sampai suhu maksimum 450oC dengan holding time pada suhu maksimum selama 90 menit. Penambahan dehydrated castor oil pada vacuum residue dilakukan dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15%. Minyak jarak dapat diperoleh dari tanaman minyak jarak, yang banyak ditanam di Indonesia, melalui proses ekstraksi biji jarak. Dehidrasi minyak jarak dilakukan menggunakan katalis natrium bisulfat dan melalui heat treatment pada suhu 230oC. Pirolisis vacuum residue dan penambahan dehydrated castor oil dari 0%wt, 5%wt, 10%wt, dan 15%wt mengurangi rasio atom C/H dari prekursor, berturut-turut dari 1,82 menjadi 1,50; 1,48; dan 1,45. Produk pirolisis vacuum residue dan dehydrated castor oil digunakan sebagai prekursor untuk proses aktivasi dan karbonisasi pembuatan karbon aktif. Aktivasi dilakukan dengan menggunakan larutan KOH yang diimpregnasi pada prekursor dan dilanjutkan dengan karbonisasi dengan heating rate 5oC/menit hingga 700oC dan holding time selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak jarak pada vacuum residue berturut-turut dari 0%wt, 5%wt, 10%wt, dan 15%wt dapat meningkatkan luas permukaan karbon aktif dari 150,32 m2/g menjadi, 236,97; 290,99; dan 357,78 m2/g.

Crude oil refineries in Indonesia produce much waste in the vacuum distillation as vacuum residue, but its utilization is still low. As heavy oil residue, vacuum residue contains high aromatics and therefore high carbon which can be utilized as raw material to produce high surface area activated carbon (AC). Such a AC is widely used in the field of gas storage and electric double-layer capacitors (EDLCs). Electric double-layer capacitors (EDLCs) with activated carbon electrodes are known to have higher capacity for energy storage. Vacuum residue containing isotropic aromatics can be pyrolysed to form anisotopic aromatics which has high crystalline content thus increasing mechanical strength of AC. In the present work, vacuum residue was mixed with dehydrated castor oil as conjugated double bond source, then followed by pyrolysis at heating rate of 5oC/min until 450oC and holding time at 450oC for 90 minutes. The amount of dehydrated castor oil added to vacuum residue was varied at 0%, 5%, 10%, and 15% weight of vacuum residue. Castor oil can be obtained from castor oil plants, which are widely grown in Indonesia, by extraction process of castor bean. Dehydration of castor oil used a catalyst of sodium bisulfate to obtain conjugated double bonds. Co-pyrolysis of vacuum residue and addition of conjugated double bonds reduce C/H atomic ratio precursors, from 1.82 to 1.50, 1.48, and 1.45. Product of co-pyrolysis of vacuum residue and dehydrated castor oil was used as a precursor to prepare for activation and carbonization. The activation was conducted by activating the precursor with KOH solution and followed by carbonization at heating rate of 5oC/min until 700oC and holding time at 700oC for 30 minutes. The results show that the addition of castor oil by 0%wt, 5%wt, 10%wt, and 15%wt improved pore surface area from 150.32 m2/g, 236.97, 290.99, and 357.78 m2/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiyanti
"Asam risinoleat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak terkandung dalam minyak jarak. Asam risinoleat dalam bentuk ester diketahui dapat dimanfaatkan sebagai emulsifier dan antimikroba. Pada penelitian ini, dilakukan esterifikasi gugus hidroksil hasil oksidasi asam lemak minyak jarak dan asam risinoleat dengan pereaksi asam laurat. Hidrolisis minyak jarak dengan katalis basa menghasilkan % randemen sebesar 86,77%. Proses oksidasi dilakukan dengan oksidator KMnO4 encer dalam suasana basa dan menghasilkan penurunan bilangan iod dari 7,02 mg/g menjadi 4,30 mg/g untuk asam lemak minyak jarak dan dari 7,02 mg/g menjadi 4,30 mg/g untuk asam risinoleat komersial. Esterifikasi dilakukan dengan bantuan katalis ZnCl2 dan rasio molar 3:1. Karakterisasi dengan LC-MS/MS menunjukkan bahwa produk ester yang terbentuk merupakan monoester. Produk ester yang diperoleh dapat berperan sebagai emulsifier setelah pengamatan selama 24 jam dengan jenis emulsi air dalam minyak. Aktivitas antibakteri dari produk ester yang diperoleh terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis tergolong lemah. Konsentrasi sampel terkecil dari uji MIC yang dilakukan (25%), belum menunjukkan hambatan minimum terhadap kedua bakteri uji.

Ricinoleic acid is an unsaturated fatty acid contained in castor oil. Risinoleic acid in the form of esters is known to be used as an antimicrobial and emulsifier. In this research, esterification of hydroxyl groups of oxidized castor oil fatty acids and ricinoleic acid with lauric acid was carried out. Hydrolysis of castor oil with base catalysts produces 86,77% yields of fatty acids. The oxidation process was carried out using KMnO4 in an alkaline solution and resulted in depression of iodine value from 7.02 mg/g to 4.30 mg/g for castor oil fatty acids and from 7.02 mg/g to 4.30 mg/g for commercial ricinoleic acid. Esterification was carried out using ZnCl2 as catalyst with molar ratio of 3:1. Characterization with LC-MS/MS showed that the products formed were monoester. Ester products can act as an emulsifier. The emulsion formed stable up to 24 hours and the type of emulsion was water-in-oil emulsion. The antimicrobial activity of the ester products against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis was classified as weak. The smallest concentration applied for the MIC test (25%), has not provided minimum inhibition to both bacteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020;;
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arian Dewantara
"Isolasi cair pada suatu peralatan bertegangan tinggi digunakan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan, sehingga antar penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Kualitas isolasi cair dapat dilihat pada berbagai hal seperti tegangan tembus kapasitansi listrik, faktor daya, dan resistivitas. Minyak mineral sebagai material isolasi pada transformator bertegangan tinggi sudah memiliki spesifikasi yang mencukupi, seperti ketahanan dielektrik yang tinggi, kestabilan oksidasi yang baik, serta viskositas yang rendah. Spesifikasi seperti diatas merupakan syarat bagi suatu cairan sebagai bahan isolasi cair yang baik yang tidak hanya berfungsi sebagai isolasi tapi juga sebagai pendingin pada alat-alat tegangan tinggi. Akan tetapi, minyak mineral sebagai material isolasi merupakan material yang tidak dapat diperbarui sehingga pada masa yang akan datang bisa habis. Selain itu, minyak mineral sebagai material merupakan bahan yang tidak dapat terurai dengan mudah sehingga membutuhkan waktu lama untuk minyak mineral terurai dengan tanah, sehingga banyak dilakukan penelitian dengan minyak yang berasal dari tanaman sebagai pengganti minyak mineral. Tanaman jarak merupakan tanaman non-pangan yang dapat ditanam dan bertumbuh dengan cukup mudah dalam berbagai jenis tanah, baik di daerah subtropis maupun daerah tropis, sehingga tanaman jarak memiliki keunggulan dapat ditanam di tanah kosong sehingga tidak mengganggu tanaman lain. Terlebih lagi, tanaman jarak tidak membutuhkan banyak pupuk untuk bertumbuh. Pada penelitian sebelumnya telah diuji minyak jarak esterifikasi sebagai alternatif isolasi cair tegangan tinggi dimana spesifikasi minyak jarak esterifikasi sebagian besar telah memenuhi standar sebagai isolasi cair. Pada penelitian kali ini akan melanjutkan penelitian sebelumnya dengan memperbaiki atau mengubah beberapa spesifikasi atau untuk lebih tepatnya titik tuang dari minyak jarak yang belum memenuhi standar agar minyak jarak dapat menggantikan minyak mineral sebagai alternatif isolasi cair. Penambahan Etanol pada minyak jarak dapat menurunkan suhu titik tuang minyak jarak secara linear dimana setiap penambahan 2 Vol% Etanol dapat menurunkan suhu titik tuang minyak jarak sebesar 6

Liquid insulation on a high voltage device is used to separate two or more conductor of electric voltage, so that between the conductors does not occur an electric jump or spark. The quality of liquid insulation can be seen in various things such as withstand breakdown, electrical capacitance, power factor, and resistivity. Mineral oil as an insulating material in high voltage transformers already has sufficient specifications, such as high dielectric resistance, good oxidation stability, and low viscosity. Specifications as above are a requirement for a liquid as a good liquid insulation material that not only functions as insulation but also as a coolant in high voltage devices. However, mineral oil as an insulating material is a material that cannot be renewed so that in the future it can be used up. In addition, mineral oil as a material is a material that cannot be decomposed easily so it takes a long time for mineral oil to decompose with soil, so there is a lot of research done with oil derived from plants as a substitute for mineral oil. Jatropha plants are non-food plants that can be planted and grow easily enough in various types of soil, both in subtropical and tropical regions, so jatropha plants have the advantage of being able to be planted on bare land so as not to disturb other plants. What's more, jatropha plants don't need a lot of fertilizer to grow. In previous studies, esterification castor oil has been tested as an alternative to high voltage liquid insulation where most esterification castor oil specifications have met the standard as liquid insulation. This research will continue the previous research by improving or changing some specifications or to be more precise the pour point of castor oil which does not meet the standards so that castor oil can replace mineral oil as an alternative to liquid insulation. The addition of ethanol to castor oil can reduce the temperature of castor oil linearly where each addition of 2 Vol% Ethanol can reduce pour point temperature of castor oil by 6"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrina Auliya
"ABSTRAK
Dampak dari krisis energi dengan semakin menipisnya persediaan bahan bakar minyak, merangsang masyarakat untuk mengeksplorasi sumber-sumber energi baru. Salah satu sumber energi alternatif tersebut adalah biodiesel yang berasal dari minyak nabati, lemak binatang atau minyak bekas melalui transesterifikasi dengan alkohol.
Biodiesel merupakan bahan bakar motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya metil ester). Pada penelitian ini senyawa metil ester dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak jarak dan metanol menggunakan katalis padatan basa ã-Al2O3 yang ditambah Poli Etilen Glikol 6000 kemudian ditingkatkan kebasaannya dengan penambahan K2CO3 yang divariasikan sebesar 10%, 15% dan 20% berat ã-alumina. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan variasi waktu 1 jam dan 2 jam, variasi suhu 70°C, 80°C dan 90°C sedangkan variasi untuk perbandingan mol minyak jarak dengan metanol adalah 1:4,5 dan 1:6.
Katalis hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan X-Ray Difraction (XRD). Hasil konversi maksimum dengan bantuan katalis 10% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 57,67% pada 1 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, suhu reaksi 80°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:4,5, dengan katalis 15% K2CO3/ ã-Al2O3 sebesar 51,75% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi suhu reaksi 70°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:4,5 sedangkan dengan katalis 20% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 57,76% pada 2 jam reaksi, suhu reaksi 70°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:6."
2008
S30528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rilian
"Minyak Jarak merupakan salah satu minyak nabati yang berpotensi
untuk dijadikan berbagai produk non pangan. Dalam riset ini diuji cobakan
transformasi minyakjarak menjadi senyawa metil ester dengan dua tahapan
reaksi (esterifikasi dan transesterifikasi). Reaksi transformasi tersebut
melibatkan beberapa katalis yaitu katalis padatan asam y-AI2O3 untuk reaksi
esterifikasi dan katalis padatan basa y-AI2O3/K2CO3 untuk reaksi
transesterifikasr Katalis yang dibuat dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF
dan BET. Proses yang digunakan adalan dengan reaktor alir yang telah
dipacking katalis padat, serta menggunakan sistem distilasi reaktif untuk
reaksi esterifikasinya. Substrat yang direaksikan dapat dikonversikan dengan
optimum serta pemisahan yang Iebih mudah antara produk utama dengan
produk sampingnya, sehingga secara keselurunan didapatkan proses yang
Iebin efisien serta efektif. Reaksi esterifikasi dan transesterifikasi dengan
reaktor alir mencapai koversi optimum sebesar 87,14% dan 94,66%. Produk
metil ester yang didapat berpotensi menjadi bahan bakar alternatif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30491
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Diyanto
"Dalam penelitian ini dilakukan sintesa fraksi hidrokarbon C3 dan C4 dari minyak jarak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dari CPO. Kandungan asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ini memudahkan pemutusan ikatan lebih banyak oleh katalis, menghasilkan yield C3 dan C4 yang lebih banyak. Untuk menghasilkan fraksi C3 dan C4 dari minyak jarak digunakan metode perengkahan katalitik menggunakan katalis ZSM-5. Reaksi dilakukan secara tumpak pada fasa cair dan tekanan atmosferik selama 60 menit. Pada reaksi divariasikan suhu reaksi (320°C; 330°C;340°C) dan rasio massa katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan GC sedangkan produk cair menggunakan FTIR Berdasarkan hasil penelitian, pada reaksi dengan suhu 340°C dan rasio katalis/SJO = 1:100 didapatkan hasil maksimum yaitu yield hidrokarbon C4 mencapai 12 %. Produk gas yang diperoleh kebanyakan berupa produk i-C4 dan n-C4 . Sedangkan produk C3 tidak diperoleh secara konsisten.

In this research, synthesis of hydrocarbon fraction C3 and C4 will be held using Jatropha Oil which has more unsaturated fatty acid compared to Crude Palm Oil. This content of unsaturated fatty acid will make it easier for the catalyst to cut the bond, producing more product of C3 and C4. To produce C3 and C4, catalytic cracking method is used with ZSM-5 catalyst. Reaction is performed in batch reactore in liquid phase with atmospheric pressure within 60 minutes. The temperature will be varied within 320°C; 330°C;340°C and the ratio of catalyst/SJO mass of 1:75 and 1:100. The gas product will be analyzed with GC and the liquid product with FTIR. According to the research, the maximum yield is obtained in the 340°C temperature and of catalyst/SJO mass of 1:100, with the result of 12%. The gas product mainly consist of i-C4 and n-C4. Whild the C3 product is not obtained consistently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>