"
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui kualitas bahan bakar solar dengan
beberapa metode uji ASTM. Umumnya bahan bakar yang diproduksi memiliki sifatsifat
sesuai dengan standar spesifikasi yang telah ditetapkan untuk bahan bakar yang
dijual secara komersial. Namun penurunan mutu bahan bakar dapat terjadi seperti
adanya pencampuran solar dengan kerosene, solar dengan oli, atau dapat juga terjadi
selama penyimpanan dan penanganannya. Tingkat kontaminan di dalam bahan bakar
dapat dikurangi dengan menjaga tangki penyimpanan bebas dari air dan dari zat-zat
kimia berbahaya yang terdapat di dalam bahan bakar atau merupakan produk
pembakaran (emisi gas buang). Sistem bahan bakar dan komponen-komponennya
perlu diawasi dan dirawat secara teratur untuk menjamin agar mesin tetap berjalan dengan baik. Mengabaikan salah satu faktor diatas dapat menimbulkan masalah
penggunaan bahan bakar yang akhirnya mengakibatkan kerusakan pada peralatan
atau mesin yang digunakannya. Metode yang digunakan adalah ASTM D-1298 untuk
penentuan gravitasi spesifik, ASTM D-93 untuk penentuan flash point, ASTM D-445
untuk penentuan viskositas 40 0C, ASTM D-97 untuk penentuan titik tuang dan titik
kabut, ASTM D-86 untuk penentuan destilasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga sampel solar tersebut masih masuk dalam
range menurut ketetapan dirjen MIGAS."