Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Gibran Fauzi Harmani
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Terapi sel punca sumsum tulang merupakan salah satu pilihan sebagai terapi regeneratif. Terdapat luaran klinis bervariasi yang berhubungan dengan mekanisme implantasi dan kualitas sel punca. Penting untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan proliferasi, diferensiasi, dan kesintasan sel punca untuk meningkatkan luaran klinis pasca terapi sel punca. Mikro-RNA merupakan RNA non kodon rantai pendek yang menghasilkan regulasi pasca transkripsi yang negatif. Telah diketahui adanya pengaruh mikro RNA 34a miR-34a terhadap kesintasan sel punca sumsum tulang. Ekspresi berlebih miR-34a meningkatkan apoptosis sel punca sumsum tulang. Diabetes mellitus DM meningkatkan ekspresi miR-34a di sel endotel aorta dan serum. Masih belum terdapat studi yang menilai hubungan antara DM dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara DM dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang pada dan mengetahui korelasi antara HbA1C dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang pada pasien PJK yang menjalani terapi sel punca.Metode: Suatu studi potong lintang dengan subjek penelitan berupa pasien PJK yang menjalani terapi sel punca di RSJPDHK. Sampel penelitian yang digunakan adalah sel punca sumsum tulang dari aspirasi sumsum tulang subjek penelitian, sedangkan data sekunder adalah rekam medis. Dilakukan analisis miR-34a dengan metode assay Taqman fast mastermix 7500 dengan menggunakan real time PCRHasil: Terdapat 24 subjek PJK yang telah menjalani terapi sel punca dan diikutsertakan dalam penelitian ini. Subjek dibagi dalam 2 kelompok, yakni DM 13 orang dan non-DM 11 orang . Data primer berupa ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsung tulang, sedangkan data sekunder diambil dari rekam medis. Pemeriksaan kadar HbA1C hanya dilakukan pada kelompok pasien diabetes dengan rerata kadar HbA1C adalah 7,3 1,5 . Terdapat kecenderungan peningkatan ekspresi miR-34a pada pasien dengan DM 0,3 0,24 vs 0,05 0,08, p = 0.9 . Terdapat korelasi positif antara HbA1C pada populasi DM dengan ekspresi miR-34a r=0,601 dan nilai p = 0,039 .Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara diabetes mellitus dengan ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang pada pasien PJK. Terdapat korelasi antara kadar HbA1c pada pasien PJK dengan diabetes mellitus terhadap ekspresi miR-34a dalam sel punca sumsum tulang ABSTRACT
Background Bone marrow stem cell therapy is one of the developing options in regenerative therapy for patients with CHD. There are great variations in clinical outcomes after stem cell therapy which may be caused by stem cell quality. Therefore, it is important to recognize factors that will affect the stem cell quality, especially survivability, to improve clinical outcomes after stem cell therapy. Micro RNA are small non coding RNA that will exert negative post trancriptional regulation. Relationship between micro RNA34a miR 34a and bone marrow stem cell survival has been studied. Increased expression of miR 34a will induce more apoptosis in bone marrow stem cell. Diabetes mellitus DM has been known to increase miR 34a expression in aortic endothelial lining and serum. But to this day, no study has evaluated the association between diabetes mellitus and miR 34a expression in bone marrow stem cell.Objective This study aims to evaluate the relationship between DM and miR 34a expression in bone marrow stem cell and to evaluate correlation between HbA1C and miR 34a expression in bone marrow stem cell in CHD patients who underwent bone marrow stem cell therapy.Methods This is a cross sectional study which included all CHD patients undergoing stem cell therapy in National Cardiovascular Center Harapan Kita NCCHK . Primary data are miR 34 expression in bone marrow stem cell taken from subject rsquo s bone marrow aspiration, while secondary data were taken from medical records. MiR 34a analysis was carried out using the Taqman fast mastermix 7500 assay with real time PCR.Results There were 24 CHD patients undergoing stem cell therapy. Two group were compared, DM with 13 patients and non DM with 11 patients. The DM group consisted of older subjects compared to the non DM group. Examination of HbA1c was done only in the DM group with mean value was 7.3 1.5. There seems to be an increase in miR 34a expression in patients with DM 0,3 0,24 vs 0,05 0,08, p 0.9 . There is a positive correlation between HbA1c in DM population and miR 34a expression r 0.601 and p 0.039 .Conclusion There is no significant association between diabetes mellitus and miR 34a expression in bone marrow stem cell in CHD patients. There is a correlation between HbA1c and miR 34a expression in bone marrow stem cell in CHD patients with diabetes mellitus
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Diah Noviati
Abstrak :
Obesitas menyebabkan resistensi FGF21 yang berperan dalam proses pencokelatan dan termogenesis. Resistensi FGF21 disebabkan karena penurunan ekspresi reseptor, sehingga berkurangnya ikatan antara FGF21 dan reseptornya di jaringan adiposa. Penurunan ekspresi reseptor tersebut dipengaruhi oleh miR-34a yang meningkat pada kondisi obesitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa miR-34a dapat menghambat persinyalan FGF21 yang berperan pada proses pencokelatan. Pendekatan terapetik berbasis FGF21 telah banyak diteliti namun potensi ekstrak Hibiscus sabdariffa Linn (H. sabdariffa)terhadap miR-34a belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak H. sabdariffa terhadap ekspresi miR-34a dan FGF21 di jaringan adiposa putih. Penelitian eksperimen ini menggunakan dua puluh empat tikus jantan (Rattus norvegicus L) jantan galur Sprague-Dawley usia 6-10 minggu yang diinduksi diet tinggi lemak (19,09% lemak, 24,00% protein). Tikus dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol normal (N), kelompok kontrol obese (Ob), kelompok perlakuan dosis 200 mg/kgBB/hari (Ob-hib200), dan kelompok perlakuan dosis 400 mg/kgBB/hari (Ob-hib4000). H. sabdariffa diberikan setiap hari selama 5 minggu. Pemeriksaan ekspresi miR-34a menggunakan qRT-real time PCR dan protein FGF21 dari jaringan adiposa putih menggunakan uji ELISA. Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan ekspresi miR-34a lebih rendah pada kelompok tikus obese yang diberikan ekstrak dosis 400 mg/kgBB/hari (p < 0,001) sehingga kadarnya tidak berbeda bermakna dengan keadaan normal (p>0,05). Di samping itu,  kadar FGF21 pada tikus obese yang diberikan ekstrak H. sabdariffa dosis 400 mg/kgBB/hari (p < 0,001) lebih tinggi bahkan berbeda bermakna dibandingkan keadaan normal (p < 0,001). Dengan demikian, ekstrak H. sabdariffa berpengaruh terhadap penurunan ekspresi miR-34a diikuti dengan peningkatan kadar FGF21 jaringan adiposa putih yang berpotensi memperbaiki resistensi FGF21. ......Obesity increase  FGF21 in circulation and caused the FGF21 resistance. This resistant lead to decrease expressions of FGF21 receptor in white adipose tissue of obese rats. The downregulation its receptor and co-receptor is altered by miR-34a which elevate in obesity. Several studies show miR-34a can inhibit signal cascade of beiging process. The therapeutic approach using FGF21 has been approved to improve obesity but the potential natural extracts of  Hibiscus sabdariffa Linn (H. sabdariffa) has an effect to miR-34a and FGF21 remains unclear. This study aimed to determine alteration of miR-34a expressions of white adipose tissue and FGF21 of obese rats given to H. sabdariffa extracts. In vivo experimental study using twenty-four males of Sprague-Dawley rats (Rattus norvegicus L), age 6-10 weeks. Rats is administered high fat diet (19,09% lemak, 24,00% protein) to induce obesity. Rats divided by four groups as follows : normal control group (N), obese control group (Ob), obese group is given 200 mg/kgWB/day extracts (Ob-hib200), and obese group is given 400 mg/kgWB/day extracts (Ob-hib4000). H. sabdariffa extracts is given daily for five weeks. Quantification of miR-34a expressions using qRT-real time PCR and  FGF21 levels of white adipose using ELISA assay. Statistical analysis using ANOVA showed  miR-34a expressions of white adipose tissue decrease in obese group is given 400 mg/kgWB/day extracts (p < 0,001) but not significantly differ from normal control group (p>0,05). In addition, FGF21 levels in white adipose tissue of obese rats given H. sabdariffa 400 mg/kgWB/day extracts (p < 0,001) increase differ from normal control group (p < 0,001). In brief,  H. sabdariffa extracts can alter the decrease of miR-34a expressions and increasing FGF21  levels in white adipose tissue of obese rats that has potential improve FGF21 resistance.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T55519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library