Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Capra, Fritjof
Boston: Shamblada, 1999
530.01 CAP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu islam, tasawuf berakar kuat dalam al-Qur'an, Hadis dan tradisi islam. Ia menekankan dimensi esoteris agama, untuk mengimbangi ilmu hukum (fiqh) yang berorientasi pada dimensi eksoteris agama sehingga timbul keberagamaan yang sangat formalistik. Ikhwal shalat, misalnya, tasawuf berusaha untuk menangkap ruh ibadah yang dikatakan al-qur'an berpotensi menyeret pelakunya ke neraka. Melalui Ihya Ulum al-din, Imam al-Ghazali memberikan ruh pada ritual peribadatan Islam. Terjadinya kontroversi tasawuf, terkait soal kebersatuan 'abid dan ma'bud, yang diistilahkan sebagai al-ittihad, al-hulul dan wahdat al-wujud. Jaran terpenting tasawuf adalah membangun akhlaq mulia, mempunyai sifat-sifat terpuji sebagaimana sifat-sifat Allah, dengan melakukan amal-amal ibadah seperti digariskan syariat yang dibawa oleh Rasullah. Tasawuf yang menegakan Syari'ah dipandang oleh Muhammadiyah sebagai jalan yang dikehendaki agama, sedangkan yang menyalahi Syari'ah adalah tasawuf sesat. Meskipun secara formal tidak bertasawuf, tetapi pada substansinya para sesepuh Muhammadiyah, misalnya, Buya ZAS, Buya Zul, Pak AR, dan Amin Rais adalah pelaku tasawuf akhlaqi.
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: RausyanFikr,
210 JFIM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Nika Halida Hashina
Abstrak :
Mistisisme merupakan orientasi atau ketertarikan terhadap hal-hal mistis. Kehadiran mistisisme, khususnya pada masyarakat Jawa, dapat dilihat dari praktik ilmu sihir dan santet. Terdapat berbagai tujuan yang mendasari terjadinya sihir dan santet di masyarakat. Janur Ireng menjadi salah satu novel yang merepresentasikan berbagai bentuk serta tujuan sihir dan santet yang digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini membahas representasi dan fungsi mistisisme Jawa dalam novel Janur Ireng karya Simpleman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil dan analisis mengungkapkan mistisisme direpresentasikan dalam bentuk sihir dan santet, okultisme, tumbal, ritual, serta pernikahan sedarah. Sementara itu, fungsi mistisisme hadir dalam pemanfaatan para tokoh yang menggunakan sihir dan santet sebagai alat dengan tujuan kekuasaan yang mampu memodifikasi nilai dan moral, khususnya seksualitas dan stratifikasi sosial. ......Mysticism is an orientation or interest in mystical things. The presence of mysticism, especially in Javanese society, can be seen from magic and witchcraft also its practice. There are various purposes for the occurrence of magic and witchcraft in society. Janur Ireng is one of the novels that represents the various forms and purposes of magic and witchcraft used by the public. This study discusses the representation and function of Javanese mysticism in the novel Janur Ireng by Simpleman. This research uses descriptive qualitative with a sociological approach of literature. The results and analysis reveal that mysticism is represented in the form of magic and witchcraft, occultism, sacrifice, ritual, and incest. Meanwhile, the function of mysticism is presented from characters who use magic and witchcraft as tools to aim power that can modify values and morals, especially sexuality and social stratification.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Rismuryanto
Abstrak :
Manusia Indonesia seutuhnya adalah manusia Indonesia yang memuat dalam dirinya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara kemajuan fisik material dan kemajuan mental spiritual, yang menyadari dan terpanggil untuk memperhatikan dan menjaga keutuhan lingkungan sebagai sumber karunia Tuhan yang memberi kehidupan kepada semua makhluk hidup. Manusia yang senantiasa mengembangkan dirinya menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (BP7,GBHN, 1993:Tap/II/+1PR). Demikian antara lain yang diamanatkan dalam GBHN. Pembangunan watak dan pencarian jati diri yang memuncak pada budiluhur, adalah tindakan yang tepat dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan dewasa ini, khususnya di tengah-tengah derasnya arus transformasi dan globalisasi. Kecepatan perubahan pola hidup masyarakat sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan perubahan care hidup itu mempunyai pengaruh yang mendalam dalam sikap hidup orang yang menjalaninya.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T6081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Diwati
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai Serat Dewaruci, salah satu karya sastra Jawa yang mengungkapkan ajaran mistisisme Jawa. Dalam Bab I (Pendahuluan) dikemukakan bahwa gagasan dasar yang mendorong penulisan skripsi ini adalah keinginan meninjau filsafat Jawa sebagai salah satu tradisi filsafat yang tumbuh dan berkembang di bumi Indonesia. Tradisi ini terungkap dalam salah satu sikap yang senantiasa berusaha mencari dasar awal segala sesuatu lewat renungan tentang apa yang terdapat di belakang segala wujud lahir dan pencarian sebab terdalam dari padanya. Renungan dilaksanakan dengan keheningan cipta-rasa-karsa dalam samadi. Dalam Bab II dikemukakan perjalanan sejarah Jawa sebagai dimensi yang turut membentuk paham pemikiran Java. Melalui penelusuran sejarah sejak jaman Pra sejarah, jaman Hindu/Budha, hingga jaman Islam , menunjukkan adanya titik-titik pertemuan diantara ajaran Hindu/Budha sebelum kedatangan Islam dan ajaran kebatinan Islam yang memasuki Indonesia. Pandangan kedua sistim keagamaan tersebut digali dan diolah dengan unsur asli pemikiran Jawa sehingga diresapi sebagai ungkapan identitas Jawa sendiri. Bab III meraparkan kisah Dewaruci sebagai salah satu kar_ya sastra Jawa penuh kias dan lambang yang mengisahkan perjalanan Bima di dalam mencari air hidup agar mempero1eh kesempurnaan. Perjalanan Bima ini merupakan kesatuan gerak dalam kesa_tuan pengalaman yang menggambarkan proses kesadaran panca inde_ra memasuki kesadaran pribadi kernudian mencapai kesadaran ilahi. Lewat pendekatan filsafat diungkapkan aspek filosofis yang terkandung di dalamnya : aspek metafisika, yang bertolak dari eksistensi manusia dan alam dunia sebagai wujud nyata yang dapat di_tangkap panca indera, dipertanyakan darimana dan kemana semua wujud ini. Aspek anthropologi mengungkapkan bahwa tata eksistensi manusia terdiri dari dua segi fundamental realitas yang bersatu dalam diri manusia yakni segi lahir dan yang dibelakangnya terselubung segi batinnya . Aspek etika/estetika mengungkapkan bahwa etika adalah sebagai sarana untuk mencapai kesempurnaan. Aspek epistemologi mengungkapkan proses memperoleh pengetahuan dengan mempergunakan kodrat kemampuan manusia untuk meningkatkan kesadaran aku (kesadaran panca indera) kepada kesadaran hening dalam cipta rasa-karsa, menuju kesadaran pribadi dan akhirnya mencapai kesadaran ilahi. Pengungkapan klasifikasi aspek-aspek tersebut sebagai acuan bagi kita untuk dapat mengerti masing-masing unsur pengalaman di samping memberikan struktur bermakna kepada alam pengalaman. Memasuki bab IV dimulailah pembahasan mengenal kisah Dewaruci sebagai ungkapan mistisisme Jawa. Sebelumnya dikemukakan mistisisme dalam pengertian umum yaitu sebagai ajaran rahasia yang tersembunyi yang berkembang praktis dalam semua agama sebagai jalan batin menuju Tuhan Yang Maha Esa. Mistisisme Jawa secara umum disebut sebagai kebatinan Jawa. Praktek penghayatan dalam kebatinan Jawa adalah usaha yang bersifat pribadi yang bertujuan mencapai kesatuan hamba dengan Tuhan. Kemampuan tersebut dicapai melewati jalan 4 tahap : Sarengat, Hakekat, Tarekat dan Makrifat. Penuangan kebatinan Jawa dilambangkan dengan tokoh Bima sebagai gambaran manusia yang telah mencapai kesempurnaan. Bima menjalankan laku susila untuk mencapai kesempurnaan dengan mengembangkan rasa hingga mencapai kesadaran ilahi. Tuntutan etika merupakan sarana dan petunjuk jalan terbaik untuk mencapai ketenangan dan ketenteraman batin hingga rasa jati dimana manusia bertemu dengan Yang ilahi. Perjalanan batin Bima sebagai praktek penghayatan yang menempatkan suatu penalaran yang mengembangkan penggunaan rasa untuk menyingkap pengetahuan dari Zat Yang Mutlak Rasa menurut paham Jawa dapatlah disamakan dengan hati nurani atau suara hati menurut paham Barat dalam arti sebagai penuntun tingkah laku manusia dari dalam. Perbandingannya, hati nurani di Barat sebagai hukum Tuhan Yang Mutlak yang digoreskan dalam diri manusia, maka di Jawa hati nurani adalah Tuhan yang bertahta dalam inti yang terdalam dari manusia yang memanggil manusia kasar untuk kembali ke asalnya. Demikianlah pembahasan Skripsi dari Bab I hingga Bab IV. Skripsi ini ditutup dengan Evaluasi dan Kesimpulan pada Bab V yaitu melihat seberapa jauh kaitan dan hubungan penghayatan menurut versi Dewaruci dengan penghayatan kebatinan dewasa ini serta adalah peranannya di Indonesia. Akhirnya disimpulkan bahwa ada persamaan pandangan kebatinan menurut versi Dewaruci dengan kebatinan masa kini yang pada intinya ingin mewujudkan kesatuan hakiki antara hamba dan Tuhan (manunggaling kawula Ian gusti) melawan kemajuan perkembangan yang menyesatkan (individualisasi) dengan pembangunan mental menuju ke perkembangan dunia secara harmonis (memayu hayuning bawono). Praktek kebatinan mengacu pada pemusatan moral yang besar maka praktek kebatinan merupakan kondisi bagi hidup yang baik di bumi Indonesia ini. Keteraturan manusiawi dan kosmos yang terpadu adalah bagian dari keseluruhan hubungan harmonis dengan alam adikodrati dan kondisi-kondisi harmonis dalam kosmos yang akan memantulkan masyarakat teratur yang adil dan makmur. Bila kesadaran rohani manusia-manusia Indonesia dikembangkan, tidak mengumbar hawa nafsu dan pamrih, maka kehidupan dalam masyarakat Indonesia ini akan tertib, tenteran dan teratur Pula. Inilah cermin keteraturan kosmos serta hubungan antara Tuhan dengan manusia.
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Mayangsari
Abstrak :
Film yang berjudul All' Best Friend's Wedding adalah sebuah film yang mengangkat permasalahan cinta yang berawal dari sebuah relasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis melalui pendekatan teori dari Martin Buber. Relasi yang terjadi diantara empat tokoh utama dalam film memunculkan adanya relasi cinta yang kemudian membawa manusia pada pencapaian kesatuan dengan uhan. Konsep Freud digunakan sebagai pembeda yang menunjukkan bahwa cinta dapat dilihat dalam dua sudut pandang yang berbeda.
My Best Friend's Wedding is a movie which take up the problem of love based on relation. The analysis using descriptive analytic method standing on theory approximation from Martin Buber. Relation which happened to four leading figure on the movie appeared love relation and bring human being to reach a unity with God. Freud's conceV use as a distinction which show that love can see in a two different points of view.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15999
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasri Meiriza
Abstrak :
Skripsi ini nantinya akan membahas mengenai beberapa bangunan ikonik di Indonesia yang diyakini memiliki karakter mistis yang sangat kuat, sehingga menjadikan bangunan-bangunan tersebut terkenal tidak hanya karena keikonikannya, namun juga karena unsur mistisnya. Bangunan bukan hanya dianggap sebagai suatu bentuk fisik, namun bangunan tersebut akan lebih mudah dikenang oleh para pengunjung ataupun penggunanya apabila memiliki cerita di dalamnya. Tidak jarang bangunan yang ditemukan memiliki nuansa kelam ataupun cerita gaib. Bangunan dengan karakter seperti itulah yang biasanya sering mengundang rasa penasaran orang untuk datang dan berkunjung. Pembasahan juga nantinya akan mengkaitkan antara elemen-elemen fisik yang dimiliki suatu bangunan dengan karakteristik mistis yang nantinya akan ditimbulkan oleh bangunan tersebut serta bagaimana unsur mistis tersebut akan mempengaruhi pengunjung yang datang ke bangunan tersebut. ......This undergraduate thesis is going to explain about some of the iconic buildings in Indonesia which have powerful mystical character, so it will make them famous not only because of their grandeur but also because of the mystical elements they owned. uildings are not just about a form or a real shape that can be seen, but some buildings are more catchy and memorable by many visitors or the users if there are certain stories behind them. Many of the buildings (in this case in Indonesia) are founded with gloomy and dark history inside. Those kind of buildings are mostly attract many people to come and visit them. This undergraduate thesis also will try to connect several things such as the physical elements from a building with the mystical powers that will emerge inside the building. Also this thesis will talk about how those mystical elements will affect the visitors or the people who use the building physically and mentally.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tasawuf sebagai cara mendekatkan diri pada Allah SWT, bisa menyadarkan manusia mengenai asal-muasal, dasar wujud, sumber kekuatan, tempat bersandar, bergantung dan kembali. Tasawuf dapat menghubungkan manusia dengan allah sehingga manusia bisa menjalin hubungan pribadi dengan-Nya melalui tauhid, bisa mempertemukan manusia dengan Yang Maha Kuasa sehingga manusia bisa bermitra kerja dengan Nya melalui taqwa, dan juga menyatukan manusia dengan allah sehingga manusia bisa bersinergi dengan kekuatan-Nya yang tidak terbatas melalui tawakal. Tasawuf dapat menjadi solusi krisis spiritual bangsa Indonesia sekarang ini, krisis pengetahuan, kesadaran dan pengalaman tentang allah, sehingga manusia merasa tidak membutuhkan allah dan bisa hidup tanpa-Nya. Padahal dalam kenyataan manusia sepenuhnya bergantung kepada Allah, dan tidak bisa hidup, bergerak dan beraktivitas kecuali dengan kekuatan-Nya.
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library