Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Steven Cokro
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerimaan mitos pemerkosaan yang ada pada mahasiswa Strata 1 dan sederajat di perguruan tinggi negeri dan swasta di Jabodetabek. Data yang digunakan untuk analisis pada penelitian ini sejumlah 1004 partisipan. Penelitian ini juga akan melihat peran konservatisme dan religiusitas sebagai prediktor dari penerimaan mitos pemerkosaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Hasil dari penelitian ini yaitu konservatisme dan religiusitas terbukti memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan. Saran yang diberikan berdasarkan penelitian ini menyangkut tindakan-tindakan yang dapat dilakukan organisasi sosial untuk memberikan edukasi mengenai isu ini.
The focus of this research is to study about rape myth acceptance among college students in Jabodetabek area. There are 1004 data from college students that is used in the analysis of this research. This research talks about the role of conservatism and religiosity as predictor of rape myth acceptance. This research is a quantitative correlational. Results from this research indicate conservatism and religiosity is a significant and positive predictor of rape myth acceptance among college students. The result of this research can also give insights on how social organizations working issued like this can use the right method to educate college students about rape myth."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68197
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inka Irina De Fretes
"Korban pemerkosaan seringkali dipersalahkan atas pemerkosaan yang mereka alami karena adanya mitos-mitos terkait pemerkosaan. Mitos pemerkosaan itu sendiri merupakan suatu hal yang dipengaruhi berbagai faktor, antara lain seksisme benevolent dan religiositas. Penelitian terdahulu menunjukkan semakin seorang menunjukkan seksisme benevolent dan religiositas yang tinggi, semakin tinggi mereka menerima mitos pemerkosaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keduanya dapat berperan sebagai prediktor dari penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada partisipan penelitian yang berasal dari universitas di wilayah Jabodetabek. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa seksisme benevolent dan religiositas dapat memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan secara signifikan adjusted R2=0,312
Rape victims are often blamed for the rape they went through because of myths surrounding rape. Rape myths themselves are correlated with many factors, such as benevolent sexism and religiosity. Previous studies have shown that people who show benevolently sexist attitudes and high religiosity tend to show higher rape myth acceptance. Present study aims to find out whether or not benevolent sexism and religiosity can predict rape myth acceptance in university students. This study was conducted with students from universities in Jabodetabek as participants. Using multiple regression analysis, present study shows that benevolent sexism and religiosity significantly predicts rape myth acceptance adjusted R2 0,312"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67096
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Carina Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kekerasan seksual terhadap perempuan, khususnya dalam bentuk pemerkosaan, merupakan masalah serius yang terjadi di Indonesia. Meskipun demikian, masih belum tercipta kondisi yang mendukung bagi korban karena adanya penerimaan mitos pemerkosaan. Studi ini dilakukan untuk menguji peranan seksisme ambivalen dan objektifikasi seksual terhadap perempuan dalam memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa laki-laki di wilayah Jabodetabek. Hasil menunjukkan bahwa seksisme ambivalen ? = 0,412, t 2, 272 =8,118.
Sexual violence against woman, particularly in the form of rape, is a serious problem that occurs in Indonesia. However, the condition for rape victim is still not supporting enough because of rape myth acceptance. This study is conducted to examine the role of ambivalent sexism and sexual objectification of women to predict rape myth acceptance among male college student in Jabodetabek region. The result shows that ambivalent sexism 0,412, t 2, 272 8,118."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68811
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutasuhut, Saskia Fenna Sari
"Mahasiswa yang berpacaran memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami pemerkosaan dalam hubungan berpacaran. Penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa dianggap dapat menjadi faktor pendukung pemerkosaan, dengan religiositas sebagai faktor yang menginternalisasi penerimaan tersebut. Selama ini ditemukan hubungan yang tidak konsisten antara religiositas dan penerimaan mitos pemerkosaan. Ideologi tentang peran gender yang diyakini individu diduga dapat memperkuat atau melemahkan hubungan keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan religiusitas dengan penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa yang berpacaran, serta pengaruh ideologi peran gender yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin hubungan berpacaran di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan mitos perkosaan dan religiositas pada mahasiswa yang berpacaran sebesar 0,309 pada los 0,01 p=0,00 two-tail dan ideologi perangender berperan sebagai moderator.
Dating college student has greater chance to experience rape in their relationship. Acceptance to rape myths has been considered as one factor that endorse rape,with religiosity as the factor that internalized acceptance. For recent times, some in consistencies has been found in the study of correlation between religiosity and rape myth acceptance. Ideology of gender role that ones have believe in are expected to increase or decrease correlation between them. The purpose of this study is to examine the relationship between rape myth acceptance and religiosity, as well as how gender role ideology could affect the relationship. This study is conducted to male and female college students in Jabodetabek region. Result founds signifancy between rape myth acceptance and religiosity as 0,309on los 0,01 p 0,00 two tail and effects of gender role ideology as moderator in between."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raisya Badria
"Berita merupakan karya jurnalistik yang memiliki bingkai yang dapat mempengaruhi pemahaman khalayaknya. Bingkai yang sama diterapkan pada penulisan berita pemerkosaan di media cetak. Perempuan masih menjadi fokus utama sebagai korban yang ‘ideal’ dan korban pemerkosaan laki-laki dianggap mitos. Miskonsepsi pembaca akan kasus terkait menjadi hal yang sulit dihindari. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pembingkaian penulisan berita terhadap korban kasus pemerkosaan dipengaruhi oleh mitos dan merubah persepsi pembacanya. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur dari dua jurnal internasional. Jurnal pertama menggunakan metode kuantitatif berupa survei dan jurnal kedua menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Jurnal pertama ditemukan bahwa, pembingkaian berita pemerkosaan mempengaruhi persepsi pembacanya tentang siapa yang bersalah dan menjadi korban. Pada jurnal kedua, ditemukan bahwa; 1) Korban perkosaan laki-laki diperlakukan lebih simpatik daripada korban perkosaan perempuan; (2) Istilah “korban perkosaan” diasosiasikan dengan ‘perempuan’, dan (3) Jenis kelamin penulis berita terkait tidak mempengaruhi nada jurnalistik artikel.
News is a journalistic work that has a frame that can influence the understanding of its audience. The same frame is applied to the writing of rape cases in the print media. Women are still the main focus as the 'ideal' victim and male victims are considered a myth. The reader's misconception of related cases is something that is difficult to avoid. This study aims to analyze how news framing of rape cases got influenced by myths and influenced readers' perceptions. This research uses literature review methods from two international journals. The first journal uses a quantitative survey analysis method and the second journal uses a qualitative and quantitative method. The first journal found that the framing of news affects the reader's perception of who is at fault and who is the victim. In the second journal, it was found that; 1) Male rape victims are treated more sympathetically than female rape victims; (2) The term “rape victim” is associated with “female” or “woman”, and (3) The gender of the related news writer does not affect the tone of the journalistic article."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Meika Marlina Primaningrum
"Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena kekerasan seksual berupa pemerkosaan yang pelakunya termasuk pemuka agama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa laki-laki dari perguruan tinggi agama dengan rentang usia 17-25 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan alat ukur MRPI (Muslim Religiosity Personality Inventory) untuk mengukur religiusitas dan alat ukur IRMAS (Illinois Rape Myth Acceptance Scale) untuk mengukur mitos pemerkosaan. Partisipan penelitian merupakan 158 orang mahasiswa laki-laki dari sebuah perguruan tinggi agama Islam Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dan penerimaan mitos pemerkosaan (r=0,252; n=158; p<0,01, one tail). Artinya semakin tinggi religiusitas partisipan maka penerimaan mitos pemerkosaannya semakin rendah.
This research conducted because of the sexual violence phenomenon such as rape which had done by some of religious leaders in Indonesia. This research aims to determine the relationship between religiosity and rape myth acceptance among male college students from religious colleges/institution with the age range of 17-25 years old. This research uses the quantitative approach. Researcher use MRPI (Muslim Religiosity Personality Inventory) to measure religiosity and IRMAS (Illinois Rape Myth Acceptance Scale) to measure rape myth acceptance. Participants of this research were 158 male college students from one of Islam religious college/institution Jakarta. The result shows there is a significant negative correlation between religiosity and rape myth acceptance (r = 0.252, n = 158, p<0.01, one tail). This means that the higher participants? religiosity, their rape myth acceptance will be lower."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55370
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library