Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vhannya Bella Fitrah
"Xtech menggunakan teknologi informasi sebagai penggerak utama perusahaanya. Sistem penilaian (rating) dijadikan sebagai alat pengukur kepuasan konsumen dan penilaian kinerja dari mitra pengemudi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif berupa wawancara, observasi, dan pengamatan terlibat sebagai metode untuk mengumpulkan data. Skripsi ini melihat, hubungan mitra pengemudi (yang merupakan bagian dari perusahaan) terhadap sistem rating yang akhirnya berhubungan dengan upaya perusahaan mencapai tujuannya. Melalui sistem rating mitra pengemudi yang dinyatakan sebagai mitra yang bebas, nyatanya geraknya dibatasi oleh adanya sistem ini. Adanya sanksi apabila kinerja mitra pengemudi tidak sesuai, sanksi ini ternyata mendorong mitra pengemudi untuk mempertahankan angka dari rating-nya. Mitra pengemudi tidak sebagai subjek yang pasif dalam melihat hubungannya dengan perusahaan melalui sistem ini. Mereka memiliki pemahaman yang merupakan konstruksi dari keadaan lingkungannya dalam hal ini ekonomi dalam melihat sistem tersebut yang memengaruhi mereka berprilaku (agency). Selain konsekuensi berupa sanksi yang mendorong mitra pengemudi untuk bertahan sebagai mitra dengan cara mempertahankan angka rating-nya, mitra pengemudi juga dihadapkan pada kekuatan dari dorongan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi melalui bermitra dengan Xtech. Keadaan ekonomi mitra pengemudi Xtech yang masih membutuhkan uang secepatnya dan tidak ingin diberhentikan kemitraanya. Pada sisi perusahaan sistem rating berhasil mencapai tujuannya melalui bantuan teknologi yang mencerminkan keadaan era digital. Sementara bagi mitra pengemudi sistem ini dipahami, namun pelaksanaanya dipengaruhi keadaan lingkungannya.
......Xtech uses information technology as its prime mover. The rating system is used as a gauge of customer satisfaction and performance appraisal of the driver's partner. This research was conducted with qualitative approach in the form of interview, observation, and observation involved as a method to collect data. This thesis looks at the driver's partner relationship (which is part of the company) against the rating system that ultimately relates to the company's efforts to achieve its goals. The existence of sanctions if the performance of the driver's partner is not appropriate, this sanction turned out to encourage the driver's partner to maintain the number of its rating. The driver's partner is not a passive subject in seeing his/her relationship with the company through this system. They have an understanding that is the construction of the state of the environment in this case the economy in view of the system that influences them to behave (agency). In addition to the consequences of sanctions that encourage partner drivers to survive as partners by maintaining their rating figures, driver partners are also faced with the strength of the drive to meet economic needs through partnering with Xtech. The economic situation that still needs money as soon as possible and does not want to be terminated its partnership. On the company side this rating system succeeds in achieving its goals through technological assistance that reflects the state of the digital era. While for the driver's partner the system is understood and the understanding is carried out can not be separated from the state of the environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Muthia Wulandari
"Skripsi ini membahas mengenai dampak yang ditimbulkan dalam kerja sama yang dilakukan oleh Grab Indonesia dan PT TPI dalam jasa angkutan sewa khusus terhadap mitra pengemudi mandiri dan dugaan praktik anti persaingan usaha yaitu perjanjian tertutup, integrasi vertikal dan praktik diskriminasi dalam kerja sama tersebut. Dugaan tersebut muncul diawali dengan unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mitra pengemudi mandiri GrabCar di Medan pada tanggal 23 April 2018, yang menuntut agar Grab Indonesia tidak memberlakukan orderan prioritas terhadap mitra pengemudi PT TPI. Melalui metode penelitian yuridis normatif dengan tipe deskriptif-analitis, penelitian ini memberikan deskripsi mendalam terkait dampak yang ditimbulkan dari kerja sama Grab Indonesia dan PT TPI terhadap mitra pengemudi mandiri GrabCar berserta analisis dugaan praktik anti persaingan usaha ditinjau dari peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai hukum persaingan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kerja sama Grab Indonesia dan PT TPI tidak terdapat indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan dampak-dampak yang dirasakan oleh mitra pengemudi mandiri GrabCar seperti orderan prioritas, penurunan pendapatan dan kesulitan mendapatkan order tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rating, performa dan ketatnya persaingan dengan pengemudi taksi daring yang lain.
This thesis discusses the impact arising from the cooperation conducted by Grab Indonesia and PT TPI on GrabCar independent driver partners, as well as the alleged unfair competition practice namely closed agreements, vertical integration and discriminatory practices carried out in cooperation conducted by Grab Indonesia and PT TPI related to special rental transport services. The allegations emerged preceded by a demonstration conducted by hundreds of GrabCar independent driver partners in Medan on April 23th, 2018, who demanded that Grab Indonesia to not impose priority orders on PT TPI's driver partners. Through the normative juridical research method with descriptive-analytical type, this study provides an in-depth description of the impact of the alleged unfair competition practices on GrabCar's independent driver partners as well as the analysis of the alleged unfair competition practices based on applicable laws and regulations regarding competition law. The results showed that in the cooperation between Grab Indonesia and PT TPI, there were no indications of violations of Law Number 5 of 1999 concerning the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Competition and the impacts felt by GrabCar independent driver partners such as priority orders, decreases in income and the difficulty of getting the order are influenced by several factors such as rating, performance and intense competition with other online taxi drivers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Ramdhani Nurazizah
"Mitra pengemudi adalah jenis pekerjaan lama (ojek), namun dengan keberadaan aplikasi berbasis teknologi informasi, pekerjaan ini berubah menjadi jenis pekerjaan baru (ojek online). Sejumlah penelitian terdahulu terkait mitra pengemudi sebagian besar berfokus pada aspek ekonomi dan teknologi, namun belum banyak membahas terkait modal sosial dan subjective well-being. Dalam penelitian ini, tingkat modal sosial berupa norma, jaringan dan kepercayaan akan dilihat hubungannya dengan tingkat subjective well-being mitra pengemudi. Mitra pengemudi dari aplikasi Gojek kemudian dipilih sebagai subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan menggunakan survei kepada 208 mitra pengemudi Gojek di Jabodetabek serta dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat modal sosial yang dimiliki dengan tingkat subjective well-being mitra pengemudi Gojek. Modal sosial berupa norma, jaringan, dan kepercayaan memiliki hubungan signifikan yang berkorelasi positif dengan tingkat subjective well-being mitra pengemudi Gojek. Korelasi positif ini menunjukkan semakin tinggi tingkat modal sosial yang dimiliki, maka semakin tinggi pula tingkat subjective well-beingmitra pengemudi Gojek. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menemukan identitas sebagai ojek online memiliki dampak terhadap tingkat jaringan sosial, kepercayaan, dan norma mitra pengemudi.

Ojek driver is an old type occupation that with digital based application become a new type of occupation called ojek online. Some of previous studies about ojek online mostly focused on economic and technological aspects, but hasn't been much discussion about social capital and subjective well-being. In this study, social capital measured based on norms, trust and networks are used to explain driver's subjective well-being level. Drivers from Gojek brand is picked as our research subject. This study using data on 208 respondents that collected by survey to Gojek's Driver in Jabodetabek using purposive sampling method. The results of bivariate analyses show that driver's social capital is possitive correlated with their subjective well-being. This is confirms this study proposition, that higher level of social capital imply higher level of driver's subjective well-being. Among the results, this study found that the identity as an ojek online give impact to driver's networks, trust and norms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library