Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Alika Ramadhani
"Dajare merupakan salah satu permainan kata di Jepang yang memiliki bentuk seperti plesetan dari Indonesia yang digunakan sebagai candaan dalam pecakapan sehari-hari. Tetapi, orang Jepang yang mendengarkan dajare sering memberi respon dingin atau tidak tertawa. Sekarang ini, banyak media pop culture yang menyisipkan dajare ke dalam adegan percakapan. Orang asing yang mengartikan dajare sebagai candaan, sulit untuk memahami humor dajare yang diucapkan karena mitra tutur Jepang yang memberi respon dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dajare yang digunakan dan alasan dari respon mitra tutur terhadap dajare berdasarkan konteks situasi percakapan. Data diambil dari percakapan salah satu tokoh di gim ‘Uma Musume: Pretty Derby’ dengan metode kualitatif dan teknik simak-catat. Dari hasil analisis, ada enam bentuk dajare yaitu (i) homofoni, (ii) penambahan mora, (iii) pengurangan mora, (iv) penggunaan tanda baca berhenti, dan (v) penggunaan bahasa asing. Selain itu, ditemukan dajare yang mengkombinasikan jenis pembentukan dalam satu ujaran dajare. Berdasarkan konteks situasi, berbagai respon mitra tutur bisa terjadi karena jarak hubungan penutur dan mitra tutur, latar peristiwa pada percakapan yang berlangsung, dan pemahaman mitra tutur terhadap dajare.

Dajare is a word game in Japan that has a form like plesetan from Indonesia which is used as a joke in everyday conversation. However, Japanese people who listen to dajare often give a cold response or don’t laugh. Nowadays, many pop culture media insert dajare into a conversation scene. Foreigner who interpret dajare as a joke, is difficult to understand the humor of the spoken dajare because the Japanese interlocutor gives a cold response. This study aims to determine the form of dajare used and the reasons for the speech partner’s response to dajare based on situation context. The data is taken from the one of the characters’s conversation in the game ‘Uma Musume: Pretty Derby’using qualitative methods and note-taking techniques. From the results of the analysis, there are six forms of dajare, i.e. (i) homophony, (ii) mora addition, (iii) mora omission, (iv) pause transference, and (v) mix of languages. In addition, it was found there is a dajare that combines types of formation in one speech. Based on the context of the situation, various responses of the interlocutor can occur due to the relationship between the interlocutor, the conversation’s background, and the speech partner in understanding the dajare."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marvellino Ibrahim Kiapmajaya
"Penelitian ini membahas variasi makna pronomina kimi dalam bahasa Jepang modern. Pembahasan tersebut meliputi latar belakang perubahan makna pronomina kimi sejak pertama kali tertera di Man’yoshu (759) hingga saat ini, serta perubahan dan variasi makna beberapa kata laiinya termasuk anata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penjelasan yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan hasil kuesioner valid dari 36 penutur jati bahasa Jepang. Kuesioner mencakup pertanyaan mengenai penggunaan oleh responden, penggunaan terhadap responden, dan penggunaan oleh Youtuber ‘Jukiya’. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan teori perubahan makna dan teori sosiolingusitik. Hasil penelitian ini menampilkan beberapa variasi penggunaan baru. Pronomina kimi bisa digunakan kepada orang tidak dikenal. Selain itu, di kalangan anak muda, pronomina kimi bisa digunakan oleh dan kepada semua gender. Pronomina kimi bisa digunakan untuk menekankan jarak yang tidak terlalu dekat tetapi tidak terlalu jauh. Keadaan itu bisa untuk mendekatkan, bisa juga untuk menjauhkan. Terkait dengan itu, penggunaan pronomina kimi dapat mengindikasikan adanya penekanan oleh superordinat. Selain itu, pronomina kimi bisa digunakan sebagai panggilan akrab seorang perempuan kepada pasangan laki-laki.

This research discussed about semantic variation of pronoun kimi in modern Japanese. The discussion covers background about semantic drift of pronoun kimi since first attested in Man’yoshu (759) until present day, in addition semantic drift and variation of several oher words, including anata. This research is qualitative research with descriptive explanations. Data obtaining occured through a questionnaire with valid responses from 36 native Japanese speakers. The questionnaire encompasses questions about usage by responders, usage for responders, and usage by young Japanese Youtuber ‘Jukiya’. The collected data are analyzed using semantic variation and semantic sociolinguistics theories. The result of this research shows some usage variations. Pronoun kimi can be used to address unknown people. Furthermore, pronoun kimi recently can be used by and for all genders. Pronoun kimi can be used to point distance between speaker and speaking partner which is not so close but also not so far. It can be used to juxtapose, but also to distance. Still, usage of pronoun kimi can indicate a pressure from superordinate. Moreover, pronoun kimi can be used by females to address their male partner closely."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Kamalia Hakim
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh kemahiran berbicara mitra tutur terhadap kemahiran
berbicara peserta tes dalam tes kemahiran berbicara format berpasangan. Dalam
penelitian ini, kemahiran peserta tes dilihat melalui kualitas dan kuantitas tuturan
peserta tes yang diproduksi ketika mengerjakan tes kemajuan. Kualitas tuturan
dilihat melalui aspek tata bahasa, kosakata, pemahaman, kefasihan, pelafalan, dan
pemenuhan tugas. Kuantitas tuturan dilihat melalui produksi C-units dan giliran.
Penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat eksperimental. Pelajar yang menjadi
subjek penelitian diberikan tindakan berupa pemberian mitra tutur yang memiliki
kemahiran berbicara yang sama dan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dalam tes kemahiran berbicara format berpasangan, perbedaan tingkat
kemahiran berbicara mitra tutur mempengaruhi kualitas tuturan peserta tes yang
memiliki kemahiran berbicara tinggi pada aspek pemenuhan tugas dan perbedaan
tingkat kemahiran berbicara mitra tutur mempengaruhi kuantitas tuturan peserta
tes yang memiliki kemahiran berbicara tinggi dan rendah.

ABSTRACT
This study focuses on the effects of interlocutor proficiency toward the test taker`s
proficiency in paired speaking test. In this study, test taker proficiency was
viewed through the language quality and language quantity produced in a progress
test. The language quality was seen through six different aspects. They are
grammar, vocabulary, comprehension, fluency, pronunciation, and task
completion. The language quantity was seen through the production of C-units
and turns. This research is an experimental case study in which the test takers as
the research subjects did two tasks with two different interlocutors. The result
revealed that in paired speaking tests, the interlocutor`s proficiency affects the
language quality of high proficiency test takers in terms of task completion. The
result also revealed that in a paired speaking test, the interlocutor`s proficiency
affects the language quantity of high proficiency and low proficiency test takers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T39240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madina Nur Fitri
"Penelitian ini membahas fenomena alih kode yang terjadi di dalam diskusi luar kelas antarmahasiswa semester 8 Program Studi Sastra Jerman UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis alih kode apa saja yang terjadi pada saat mahasiswa melakukan diskusi di luar kelas serta faktor dan alasan yang menyebabkan terjadinya alih kode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penelitian berupa penelitian lapangan. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori mengenai jenis-jenis alih kode menurut J.J. Gumperz dan J.P. Blom. Hasil analisis menunjukkan bahwa, alih kode yang terjadi di dalam diskusi luar kelas mahasiswa Program Studi Sastra Jerman UI termasuk ke dalam dua jenis alih kode, yaitu alih kode metaforis dan alih kode situasional. Alih kode dilakukan secara spontan dengan alasan sulitnya untuk menemukan padanan kata yang tepat dan untuk menunjukkan kesan akrab dengan mitra tutur. Selain fenomena alih kode, terdapat pula aspek bahasa lainnya yang terjadi selama melakukan alih kode ke dalam bahasa Jerman, yaitu interferensi atau penyimpangan dari sistem bahasa Jerman. Analisis sintaksis digunakan untuk mengetahui bentuk-bentuk penyimpangan dari kaidah bahasa Jerman apa saja yang terdapat di dalam alih kode tersebut.

This research attempts to explain the phenomenon of code switching that occurs within the outside class discussion among the eighth semester students of German Literature, Universitas Indonesia. The research aims to analyze which types of code switching that happens during the discussion as well as the factors and reasons that might cause the code switching. Qualitative and quanititative methods with research technique in the form of field research was used in this research. The analysis was done based on the theory of types of code switching according to J.J. Gumperz and J.P. Blom. The results of the analysis show that code switching in the middle of the discussion between students of German Literature consist of two types of code switching, namely metaphorical code switching and situational code switching. The code switching is done directly because it rsquo s difficult to find the exact equivalent word and to show intimate impression with the speaking partner. In addition to the phenomenon of code switching, there is also another aspect of language that appears during the discussion, namely interference or deviation of German grammar rules. Interference was analyzed by using syntax analysis in order to find out the deviation of German grammar rules within the code switching. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library