Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goeltom, Miranda S.
Singapore: Institut of Southeast Asian Studies, 1995
332 GOE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Harsono Lim
"Pemilihan portofolio dengan mempertimbangkan risiko belum mendapat pengakuan secara formal sampai Markowitz (1952) mengajukan suatu formulasi portofolio berdasarkan aturan tingkat pengembalian ekspektasi- varians (E- V rule). Berangkat dari dasar tersebut, Sharpe (1964) menggunakan sejumlah asumsi untuk menurunkan kondisi ekuilibrium pasar yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian ekspektasi aset berisiko. Akan tetapi, terlepas dari eksistensi model tersebut, beberapa studi empiris menemukan bahwa model ekuilibrium yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang digambarkan Sharpe. Berangkat dari hal tersebut, penulis menguji hubungan risiko dan tingkat pengembalian di pasar modal Indonesia dengan metode yang telah dirumuskan sebelumnya untuk periode 2000-2004.
Model investasi klasik pada dasamya menyatakan bahwa pemilihan portofolio adalah didasarkan pada maksimisasi tingkat pengembalian. Model demikian adalah benar bilamana tingkat pengembalian aset adalah pasti. Akan tetapi investasi pada suatu aset tidak dapat terlepas dari unsur risiko, kecuali pada aset bebas risiko. Selain itu tingkat pengembalian antar aset juga memiliki korelasi satu sama lain. Markowitz (1952) mengajukan suatu formula pemilihan portofolio yang didasarkan pada pertimbangan risiko dan interkorelasi aset tersebut. Selanjutnya, Sharpe (1964) menurunkan model penentuan harga aset (CAPM) sederhana dengan mengasumsikan adanya ekspektasi homogen dan adanya aset bebas risiko. Black (1972) memodifikasi model tersebut dengan merubah asumsi adanya aset bebas risiko dan menemukan bentuk persamaan sederhana yang sedikit berbeda. Beberapa studi empiris yang dilakukan di pasar model Amerika Serikat menemukan bahwa hubungan risiko dan tingkat pengembalian yang terjadi tidak mengkonfirmasi model Sharpe, melainkan lebih cenderung pada model Black. Roll (1976) berpendapat pada dasamya temuan-temuan empiris tersebut adalah rancu dan suatu pengujian yang benar, secara praktis, tidak dapat dilakukan.
Studi empiris yang dilakukan penulis pada karya akhir ini didasarkan pada metode pengujtan CAPM yang diajukan Lintner (1965) dan Fama dan MacBeth (1973). Dalam pengujtan hubungan risiko - tingkat pengembalian dengan metode Lintner, selain menggunakan metode yang diajukan, penulis juga mengelaborasi beberapa kritik Miller dan Scholes yang menyatakan bahwa metode Lintner tersebut menyebabkan bias pada hasil yang ditemukan. Replikasi terhadap metode Fama dan MacBeth menggunakan pendekatan portofolio untuk memperoleh estimasi beta yang lebih akurat. Dengan menggunakan estimasi risiko portofolio tersebut, penulis melakukan pengujian hubungan risiko tingkat pengembalian bulan per bulan untuk mengamati relevansi risiko dan efisiensi pasar.
Secara keseluruhan, temuan empiris yang diperoleh menunjukkan bahwa beta adalah relevan sebagai risiko sistematis dan kompensasi atas risiko tersebut adalah positif. Selain itu, juga terbukti bahwa model dua faktor Black lebih mampu menggambarkan hubungan risiko - tingkat pengembalian yang terjadi Temuan dengan menggunakan metode Lintner menunjukkan bahwa: (1) beta adalah relevan dan terdapat price of risk positif, (2) risiko residual tidak relevan dan, (3) tingkat pengembalian portofolio zero beta selama periode pengujian adalah negatif. Temuan dengan menggunakan metode Fama dan MacBeth, selain menemukan bukti-bukti yang mendukung kesimpulan sebelumnya, juga menemukan bukti bahwa investasi di pasar modal Indonesia, khususnya BEJ, adalah ''fair game" dalam arti investor tidak dapat menggunakan informasi lampau yang diturunkan dari model ekuilibrium untuk menghasilkan strategi investasi yang superior.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian saham di pasar modal Indonesia adalah sesuai dengan apa yang dipostulasikan oleh model ekuilibrium. Akan tetapi bentuk hubungan tersebut temyata lebih mengkonfirmasi model yang diajukan Black. Selain itu juga ditemukan bahwa pasar modal Indonesia adalah efisien paling tidak dalam bentuk lemah (weakform)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sunarto Widjajamukti
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan kaiya akhir mi dengan judul "CARA MEMPERKECIL RISIKO
INVESTASJ DI DALAM PASAR MODAL DAN VALAS INDONESIA MELALUI MODEL
MANAJEMEN PORTFOLIO" , yaitu untuk membenikan gambaran secara jelas cara
memperkecil nsiko investasi di dalam pasar modal dan valuta asing. Risiko tersebut timbul
akibat fluktuasinya harga saham dan nilai tukar mata uang asing. Karya akhir mi berupa sebuah
penelitian kecil dari 127 saham yang beredar di Bursa Effek Jakarta, dan 7 mata uang yang
beredar di masyarakat umum. Dimana data-data yang digunakan diperoleh dan:
1. Untuk kurs saham , majalah Info Pasar Modal dari bulan Mel 1991 sampai dengan
Desember 1993.
2. Untuk kurs valuta asing, BPS (Biro Pusat Statistik) dari bulan Mel 1991 sampai dengan
Desember 1993.
Di dalam penelitian mi penulis berusaha untuk mencari faktor-faktor makro apa saja yang
mempengaruhi tingkat pendapatan pasar modal dan uang asing. Dimana faktor-faktor makro
tersebut dibataskan hanya terdirl atas:
1. Untuk pasar modal terdiri atas : cadangan devisa, jumlah Ml, tingkat bunga deposito
dalam rupiah, harga emas, ekspor, tingkat inflasi, harga migas, impor, mlai tukar rupiah
terhadap US$, nilai tukar rupiah terhadap Yen, nilai tukar rupiah terhadap DM dan nilai
tukar rupiah terhadap Sin$.
2. Untuk pasar mata uang asing terdiri atas : cadangan devisa, jumlah uang beredar Ml,
tingkat bunga deposito rupiah per bulan, harga emas, ekspor, tingkat inflasi, harga minas,
impor dan pendapatan dan pasar modal.
Faktor-faktor makro tersebut sangat berguna di dalam menentukan alternatif model investasi
yang akan dipilih. Di samping itu, penulis berusaha mengkaitkan keadaan ekonomi Indonesia di
masa yang akan datang, di dalam menentukan model investasi tersebut.
Untuk menentukan model investasi, penulis menggunakan portfolio approach; singel index
model yang di ajukan oleh William Sharpe, dengan menggunakan metode cut-off rate di dalam
menentukan saham-saham mana saja, yang masuk ke dalam portfolio tersebut.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan beberapa hal:
1. Sampai saat mi pasar modal Indonesia masih dalam keadaan random walk. Hal mi
ditunjukkan dan 127 saham yang diteliti hanya 33(26 %) saham yang tidak random walk
sedangkan 94 saham (74 %) random walk Tingkat pendapatan investasi di pasar modal
memang sangat mengiurkan, sebagai contoh; Sekar laut (81.11% per bulan), Suba Indah
(49.13 % perbulan), Modernland Reality (47.68 % per bulan). Di samping tingkat
pendapatan yang tinggi, saham-saham yang disebut di atas memiliki tingkat risiko yang
tinggi pula.
2. Tingkat pendapatan dari pasar modal untuk saat mi ditentukan oleh; harga minas, nilai
tukar rupiah terhadap US$, harga emas, cadangan devisa dan nilai tukar rupiah terhadap
Yen.
3. Dibandingkan dengan pasar modal, pasar valuta asing lebih dapat di prediksi. Path saat
mi, mata uang asing Yen, yang memberikan tingkat pendapatan yang paling besar
dibandingkan dengan ke enam mata uang asing lainnya. Tetapi dilihat dari faktor risiko,
ternyata mata uang asing Yen justru yang mempunyai tingkat risiko yang paling besar.
4. Untuk saat im tingkat pendapatan pasar valuta asing dipengaruhi oleh faktor-faktor makro
cadangan devisa, harga minas dan tingkat inflasi.
5. Model investasi yang di pilih oleh penulis yaitu suati model investasi yang menupakan
gabungan antara beberapa alternatif (lihat pada Sub-bab IV.3-3 MODEL INVESTASI
YANG DISARANKAN).

"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Martin Natanael
"Pemerintah senantiasa mengembangkan pasar modal sebagai salah satu wahana investasi dan mobilisasi dana masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan profesionalisme para pelaku pasar modal sehingga pasar modal menjadi iebih efisien dan mencerminkan kondisi riil pasar itu sendiri. Permasalahan yang dihadapi oleh investor dalam menginvestasikan dananya di pasar modal bahwa investor tidak dapat mengetahui secara pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Para investor hanya dapat memperkirakan berapa tingkat keuntungannya dan berapa peluang penyimpangannya.
Tujuan penelitian adalah mengkaji bagaimana perkembangan investasi portofolio di BEJ selama periode 1997-1999 serta bagaimana tingkat keuntungan dan risiko investasi selama periode tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji perkembangan BEJ dan metode analisis kuantitatif dengan bantuan Microsoft Statistic Package untuk mengkaji tingkat keuntungan dan risiko atau sensitivitas suatu saham terhadap perubahan pasar yang biasa disebut beta (13).
Selama periode tahun 1997-1999, perkembangan BEJ secara materiil meningkat. Jumlah emiten saham, jumlah lembar saham tercatat dan kapitalisasi pasar sekunder pada BEJ dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang berfluktuasi. Meningkatnya kapitalisasi pasar sekunder didominasi oleh 40 (empat puluh) emiten terbesar, kondisi demikian belum mencerminkan kondisi riil seluruh kapitalisasi saham tercatat pada BEJ.
Perkembangan perdagangan saham pada BEJ, dapat ditinjau dari volume, nilai, dan frekuensi perdagangan saham. Kegiatan transaksi perdagangan saham, 9O% terjadi pada pasar reguler dan crossing. Kegiatan perdagangan saham secara umum didominasi oleh 40 (empat puluh emiten) terbesar, kondisi demikian belum mencerminkan kegiatan perdagangan saham seluruh saham tercatat. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak semua saham tercatat pada BEJ aktif diperdagangkan.
Ditinjau dari transaksi antar investor, kegiatan jual beli saham dapat dilihat dari sudut pandang investor asing jual-investor asing beli, investor lokal jual-investor lokal beli. Kegiatan jual beli saham pada BEJ masih didominasi oleh investor asing. Kondisi demikian mencerminkan bahwa investasi pada BEJ masih tetap menarik investor asing sebagai wahana membentuk diversifikasi investasi internasional.
Setiap investor melakukan investasi pasti mengharapkan tingkat kemungkinan hasil semaksimal mungkin dengan risiko seminimal mungkin. investasi saham aktif diperdagangkan pada BEJ akan lebih menguntungkan dari pada investasi pada deposito. Keuntungan yang diperoleh investor dari investasi itu adalah capital gain dan deviden. Setiap investasi pasti mengandung risiko. Risiko investasi saham dapat dibedakan menjadi risiko tidak sistematis dan risiko sistematis. Risiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan diversifikasi dan risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Investor dapat membentuk investasi portofolio, untuk menurunkan risiko tidak sistematis saham. Semakin banyak saham yang membentuk portofolio, semakin efektif untuk menurunkan risiko tidak sistematis saham.
Analisis portofolio pada keseimbangan, risiko tidak sistematis saham diukur dengan varian kesalahan tingkat keuntungan yang berkaitan dengan perubahan indeks pasar dan risiko sistematis (risiko pasar) diukur dengan beta saham.
Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa dari 40 (empat puluh) saham LQ-45 hanya 24 (dua puluh empat) emiten yang menghasilkan keuntungan investasi lebih besar daripada tingkat suku bunga deposito rata-rata selama satu bulan. Hasil penelitian melalui data sekunder juga menunjukkan bahwa ke 40 (empat puluh) saham emiten adalah saham defensif dimana beta saham tersebut Iebih kecil dari 1 (satu) artinya bila terjadi perubahan baik naik atau turun maka tingkat keuntungan akan berubah dengan arah yang berlawanan. Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif yang mendukung terciptanya pasar modal yang bergairah sehingga dapat mengurangi risiko sistematis."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Maduri
2007
T24346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Hasbia
"Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan investasi demi mencapai kesejahteraan finansial. Investasi dalam hal ini salah satunya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui pasar modal, yang mana di dalamnya terdapat berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal sesuai ketentuan UU Pasar Modal. Ketentuan tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal, serta melindungi kepentingan masyarakat sebagai investor dari praktik yang merugikan. Praktik ilegal yang dilakukan oleh suatu pihak yang tidak memiliki izin dan/atau menyalahgunakan izin yang dimilikinya tentu memberikan sentimen negatif dan kekhawatiwan masyarakat terhadap investasi di pasar modal. Maka dari itu, Satgas Waspada Investasi dibentuk dengan tujuan untuk melakukan tugas pencegahan dan tugas penanganan terhadap dugaan tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas dan menganalisis pengaturan terkait Satgas Waspada Investasi dengan meninjau tugas, wewenang, bentuk pencegahan, dan bentuk penanganan yang dapat dilakukan oleh Satuan Tugas Waspada Investasi terhadap dugaan kegiatan investasi ilegal. Penelitian ini juga akan membahas bagaimana efektivitas peran Satgas Waspada Investasi dalam menangani suatu dugaan kasus investasi ilegal dalam pasar modal. Satgas Waspada Investasi sebagai forum koordinasi dalam hal ini perlu dasar hukum yang lebih tinggi untuk mengakomodir tugas dan wewenangnya, serta lebih proaktif dalam menjalankan tugas pencegahan dan penanganan terhadap kegiatan investasi ilegal yang merugikan masyarakat sebagai investor di pasar modal.

The increasing income of the Indonesian people is directly proportional to the increasing awareness of the Indonesian people about investment to achieve financial welfare. Investment, in this case, of which can be done indirectly through the capital market, in which various parties are carrying out activities in the capital market under the provisions of the Capital Market Law. The provision aims to provide legal certainty for various parties carrying out activities in the capital market, as well as protect the interests of the public as investors from harmful practices. Illegal practices carried out by a party who does not have a license and/or abuses the permit have certainly given negative sentiment and public concern towards investment in the capital market. Therefore, the Investment Alert Task Force was formed to carry out preventive and enforcement tasks against alleged unlawful acts in the field of collecting public funds and managing investments. This juridical-normative research will discuss and analyze the relevant regulation of the  Investment Alert Task Force by reviewing the duties, authorities, forms of prevention, and forms of enforcement that can be carried out by the Investment Alert Task Force against alleged illegal investment activities. This research will also discuss the effectiveness of the role of the Investment Alert Task Force in dealing with an alleged case of illegal investment in the capital market. The Investment Alert Task Force as a coordination forum in this case needs a higher legal basis to accommodate its duties and authorities, as well as be more proactive in carrying out the task of preventing and enforcing on illegal investment activities that harm the public as investors in the capital market."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Denata
"Permasalahan pencabutan izin usaha pertambangan mempengaruhi iklim investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Keberadaan berbagai macam peraturan yang mengatur mengenai pelaksanaan kegiatan pertambangan tidak mempunyai kepastian hukum dan justru merugikan para investor. Iklim investasi yang kondusif akan terciptanya tata kelola pencabutan izin usaha pertambangan yang baik sehingga diperlukan kepastian dalam hukum investasi atas pencabutan izin usaha pertambangan. Metode penelitian menggunakan penelitian secara doctrinal yang dilakukan dengan meneliti beberapa data sekunder sebagai bahan pustaka. Pengumpulan data dalam penelitian ini menghasilkan data sekunder yang berasal dari studi kepustakaan dan data primer yang berasal dari wawancara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Kepastian hukum yang tidak jelas dan bertentangan terhadap pelaksanaannya akan berpengaruh terhadap investasi di sektor pertambangan dengan demikian maka tidak akan terciptanya suatu stabilitas investasi karena kebijakan yang belum mengakomodir kepentingan perusahaan dan masyarakat secara menyeluruh sehingga dibutuhkan kepastian hukum dalam pelaksanaan pencabutan izin usaha pertambangan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal.

The problem of revoking mining business permits affects the investment climate carried out by companies. The existence of various kinds of regulations governing the implementation of mining activities does not have legal certainty and actually harms investors. A conducive investment climate will create good governance for the revocation of mining business permits so that certainty is needed in investment law regarding the revocation of mining business permits. The research method uses doctrinal research which is carried out by examining several secondary data as library material. Data collection in this research produced secondary data originating from literature studies and primary data originating from interviews. The analytical method used in this research is descriptive qualitative research. Legal certainty that is unclear and contradictory to its implementation will affect investment in the mining sector, thus investment stability will not be created because policies do not accommodate the interests of companies and society as a whole, so legal certainty is needed in the implementation of revocation of mining business permits by the Investment Coordinating Board. "
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ayu Ketut Rencana Sari Dewi
"Buku Investasi dan Pasar Modal Indonesia membahas mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan investasi secara umum dan berinvestasi pada pasar modal di Indonesia. Dalam berinvestasi pada pasar modal terdapat beberapa instrumen investasi yang dapat dijadikan aset untuk menempatkan dana, seperti saham, obligasi, reksa dana, opsi, warrant, right issue, dan lain-lain. Setiap investor yang berinvestasi tentunya mengharapkan imbalan, akan tetapi investor juga tidak terlepas dari risiko yang akan mereka hadapi. Oleh karena itu, investor juga perlu untuk melakukan analisis dalam berinvestasi"
Depok: Rajawali Press, 2019
332.6 GUS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Karmana
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T 28074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryokresno Tripradipto Hendarso
"ABSTRAK
Pasar modal merupakan bidang yang berkembang di Indonesia. Maraknya produk investasi yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah reksadana dikarenakan produk investasi ini memiliki tingkat resiko yang relatif rendah. Berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia, reksadana dikelola oleh Manajer Investasi yang telah memiliki izin dari pihak otoritas yaitu Otoritas Jasa Keuangan OJK . Dalam prakteknya, fungsi pengelolaan investasi Manajer Investasi yang merupakan badan hukum dilakukan oleh individu yang memiliki izin sebagai Wakil Manajer Investasi. Kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah kasus yang melibatkan Dewan Direksi PT Minna Padi Aset Manajemen yang menyelewengkan dana salah satu nasabahnya. OJK selaku otoritas menjatuhkan sanksi berupa pencabutan izin bagi para pelaku, tetapi tidak menjatuhkan sanksi kepada PT Minna Padi Aset Manajemen selaku Manajer Investasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan jenis data sekunder serta analisis data bersifat kualitatif. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah PT Minna Padi Aset Manajemen selaku Manajer Investasi seharusnya turut dijatuhi sanksi oleh OJK karena telah melanggar ketentuan mengenai kewajiban menjalankan pengawasan.

ABSTRACT
Capital market is a growing field in Indonesia. The rise of investment products has its own attraction for the people of Indonesia, one of them is a mutual fund investment product because it has a relatively low level of risk. Based on the regulations in Indonesia, mutual funds managed by the Investment Manager that has permission from the authorities, namely the Financial Services Authority OJK . In practice, the investment function of Investment Manager as a legal entity made by individuals licensed as Vice Investment Manager. The case examined in this study is a case involving the Board of Directors of PT Minna Padi Aset Manajemen that misuse client 39 s fund. OJK as the authority to impose sanctions in the form of revocation of license for the perpetrators, but didn 39 t penalize PT Minna Padi Aset Manajemen as the Investment Manager. This research used normative juridical research using secondary data as well as data analysis that are qualitative. The conclusions obtained from this study is PT Minna Padi Aset Manajemen as Investment Manager should sanctioned by the OJK for violating the provisions regarding the obligation to carry out supervision. "
2017
S66000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>