Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dihin Septyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pasar modal merupakan alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan terutama untuk jangka panjang dan apabila alternatif sumber dana lainnya terbatas, yaitu dengan cara menjual sebagian saham perusahaan kepada masyarakat (go public). Penjualan saham perdana oleh perusahaan, sejak diaktifkannya pasar modal.melalui deregulasi-deregulasi tampaknya mulai ada kecenderungan penurunan harga sahamnya setelah tercatat di B E J. Hal tersebut tampak, bahwa dalam bulan Juni 1994, dari 182 saham yang tercatat sampai dengan akhir bulan Mei 1994, ternyata 113 saham (62,09 %) mengalami penurunan harga dan sepertinya telah terjadi koreksi pasar terhadap saham perdana.

Dalam penelitian ini, gejala koreksi pasar terhadap harga perdana dilihat pada perkembangan imbalan saham perdananya, yaitu imbalan bagi pemodal yang membeli saham di pasar perdana dan menjuainya lagi di pasar sekunder dengan jangka waktu kepemilikan sampai dengan 12 ( dua belas ) bulan. Selain hal tersebut, pada penelitian ini juga diamati perbedaan aantara saham perdana dengan saham sekunder, yaitu untuk mengamati kecenderungan adanya perubahan harga saham perdana setelah tercatat di pasar sekunder. Disamping itu diamati pula tentang reaksi dari harga saham-saham tersebut terhadap adanya informasi yang baru.

Hasil analisis data terhadap 47 saham perdana yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak bulan Januari 1991 sampai dengan bulan Oktober 1993, menunjukkan bahwa memang terjadi perbedaan yang signifikan antara saham perdana dan sekunder. Dalam analisis data juga menunjukkan bahwa semakin lama saham baru dimiliki semakin naik imbalan sahamnya dan untuk kemudian turun kembali. Selain hal tersebut tampak pula bahwa semakin lama saham baru dimiliki pemodal, maka semakin besar pula resiko penyimpangannya.

Hasil penelitian ini menunjukkan pula bahwa para pemodal masih dapat memperoleh abnormal return satu bulan setelah saham-saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder serta masih dijumpai,adanya abnormal return yang negatif dan signifikan pada bulan keenam dan keduabelas, yang berarti terjadi peningkatan pada harga. Adanya kecenderungan para pemodal masih bisa memperoleh abnormal return tersebut, menunjukkan bahwa efisiensi pasar modal dalam bentuk setengah kuat, masih belum terpenuhi di Bursa Efek Jakarta. Dengan semakin berkembangnya peraturan, diharapkan masyarakat pemodal semakin mampu dalam mencerna dan menganalisis suatu informasi, yang relevan yang tersedia bagi mereka, sehingga efisiensi pasar modal dapat tercapai.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmono
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ariyanto
Abstrak :
Pemegang saham dalam periode normal dan krisis mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal (walau dengan tingkatan signifikansi yang berbeda-beda). Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian-yang menggunakan data sekunder dengan model semi log cross sectional regression-yang dihimpun dari empat puluh perusahaan sampel dalam kurun waktu penelitian 1990-1998. Selain itu, kebijakan pembagian deviden oleh manajemen ternyata tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Sementara di lain pihak, faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, profitabilitas dan kebijakan investasi tetap signifikan terhadap struktur modal perusahaan baik dalam periode krisis maupun normal.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
JMIN-I-1-Feb2002-64
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muthia Pramesti, Author
Abstrak :
Saat ini perkembangan lembaga keuangan syariah semakin luas dari karakteristik maupun kuantitas partisipasi dari dunia usaha dan masyarakat. Awal perkembangan sistem keuangan syariah diawali dengan perkembangan perbankan syariah. Lembaga keuangan nonbank yang berbasiskan syariah tak kalah berperan dalam pertumbuhan sistem keuangan syariah yang booming belakangan ini. Lembaga tersebut diantanya yakni reksadana syariah, asuransi syariah, dana pensiun syariah, pegadaian syariah. Dari sekian banyak instrumen investasi syariah, penelitian ini diwakili oleh instrumen investasi deposito, giro, tabungan, saham, obligasi, reksadana dan logam mulia Dinar yang tentu telah sesuai dengan prinsip syariah. Pada perjalanan penelitian ini akan diseleksi lebih lanjut, instrumen investasi syariah yang cukup sederajat untuk dilakukan proses optimalisasi portofolio dengan metode Markowitz. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara historis tingkat pengembalian pada masing-masing instrumen investasi membandingan return dan risiko dari instrumen investasi syariah sebagai indikator kinerja masing masing instrumen investasi syariah membentukan portofolio yang optimal sehingga memberikan return lebih tinggi pada tingkat risiko tertentu, atau risiko lebih rendah pada return tertentu serta menempatan alokasi optimal pada portofolio lengkap instrumen berisiko dan bebas risiko Pembahasan mengenai "Perbandingan Investasi pada Instrumen Syariah dan Optimalisasi Portofolio Periode Januari 2003 - Mei 2005 lebih diarahkan pada upaya untuk mengetahui imbal hasil (return) dan risiko instrumen investasi syariah dan pembentukan portofolio optimal yang dapat dijadikan sebagai acuan penempatan investasi pada instrumen syariah. Pembentukan portofolio optimal pada instrumen syariah ini dicerminkan oleh pembentukan titik-titik pada efficient frontier yang memberikan tingkat return tertentu dengan risiko yang lebih rendah atau pada risiko tertentu dengan tingkat return yang lebih tinggi. Tingkat pengembalian pada instrumen investasi yang diteliti sangat bervariasi bergantung pada risiko yang dihadapi. Secara historis, investasi jangka pendek per triwulan lebih menguntungkan jika diinvestasikan pada instrumen investasi pasar uang, yaitu deposito dan tabungan pada perbankan syariah. Pada periode triwulan, tidak terdapat perbedaan rata-rata return yang signifikan antara keenam instrumen yang diteliti. Hal tersebut berdasarkan penolakan hipotesa nol pada pengujian ANOVA. Sehingga kinerja satu instrumen investasi satu dengan lainnya sama. Sementara pada periode 1 tahunan, pengujian ANOVA menunjukan perbedaan rata-rata return yang signifikan antara instrumen saham JII, dinar emas dan reksadana syariah dimana kinerja antar instrumen dapat dibedakan. Saham JII memberikan kinerja terbaik, diikuti oleh reksadana syariah dan dinar emas. Pembentukan portofolio optimal diantara ketiga instrumen yang memiliki rata-rata return berbeda ditunjukan oleh titik-titik pada Efficient Frontier. Kombinasi yang paling efisien dari instrumen investasi syariah yang berisiko yaitu pada dinar emas 70,5% dan reksadana syariah 29,5%. Pada titik tersebutlah investor dapat memperoleh tingkat return lebih tinggi pada risiko tertentu Penempatan alokasi optimal antara instrumen berisiko dan bebas risiko memberikan hasil sebaiknya investor tidak mengalokasikan pada instrumen bebas risiko.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Edy Saputra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap harga saham perusahaan yang melakukan IPO. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah ordinary least square regression dengan data cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari likuiditas terhadap harga penawaran umum perdana perusahaan di Indonesia yang menunjukkan bahwa investor dari saham perusahaan IPO setuju untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan saham dari perusahaan yang memiliki kemampuan frekuensi transaksi yang lebih tinggi.
This study aims to analyze the effect of liquidity on the price of company shares that the ipo. This study is using data of company shares listed in the Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2014. This study used a quantitative approach. The analytical method used is ordinary least square regression with crossed-sectional data. The research results show that is the positive and significantly from liquidity on the prices of initial public offering companies in Indonesia which indicates that investors from stock of a companies IPO agreed to pay by higher prices for get shares of the company which has the ability frequency transactions higher.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Wisnu Herbowo Hardyanto
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji mengenai permasalahan yang timbul dari penyetoran modal saham Perseroan dalam bentuk tanah (Inbreng Tanah), yang dilaksanakan atas dasar kesepakatan para pemegang saham, tanpa melalui adanya penilaian oleh ahli terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan dengan tipe penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. Untuk menunjang data, dilakukan wawancara langsung terhadap narasumber, serta melakukan riset kepustakaan melalui peraturan perundang-undangan, buku dan artikel. Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan, secara tegas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Undang-Undang Perseroan Terbatas) beserta regulasi yang terkait, bahwa dalam rangka Inbreng Tanah maka harus dilakukan penilaian oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan. Akan tetapi, ternyata dalam Undang-UndangPerseroan Terbatas beserta regulasi yang terkait, belum jelas mengatur bagaimana sanksi dan akibat hukumnya apabila ketentuan mengenai penilaian oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan tersebut dilanggar, sementara akta pendirian ataupun perubahan anggaran dasar Perseroan mengenai Inbreng Tanah yang dibuat oleh Notaris telah disahkan dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta telah dilakukan peralihan status hak atas tanah menjadi milik Perseroan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah.
This thesis aims to understand and analyzing the problems that arise from payments for capital shares of the Company in the form of land (Inbreng of Land), which carried out on the basis of the shareholders agreement without appraisal by the expert. This research uses a normative juridical method, with the type of research used is descriptive qualitative. In order to support data, conducted direct interviews with resource persons, as well as library research through legislation, books and articles. Based on the results of the research, it is expressly regulated in Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (Company Law)and related regulations, that in the framework of Inbreng of Land, it must be appraised by the expert who are not affiliated with the Company. However, it turns out in Company Law and related regulations, it is not clear how the sanctions and legal consequences if the provisions of appraisal by the expert who are not affiliated with the Company are violated, while the deed of establishment or amendment of Articles of Association of the Company regarding Inbreng of Land has been ratified and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, and the status of land rights has been transferred to become the property of the Company by the Land Deed Official.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Mohamad Anindya
Abstrak :
Perawatan yang Adil dan Adil (FET) adalah prinsip yang dikenal di dunia internasional hukum investasi dan juga dikenal dalam hukum perdagangan internasional. FET adalah prinsip itu mengatur tingkat perlakuan pemerintah terhadap investasi dari investor asing. Penelitian ini akan menguraikan FET dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang mensyaratkan divestasi perusahaan modal asing di pertambangan mineral dan batubara menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 beserta peraturan turunannya. Ini Penelitian ini bertujuan untuk: (i) Menentukan pemahaman FET dan penerapan FET dalam hukum investasi; (ii) Mengetahui mekanisme divestasi saham PT perusahaan mineral dan batubara, dan; (iii) Mengakui pelanggaran terhadap prinsip FET tentang perubahan dalam pengaturan divestasi untuk pertambangan mineral dan batubara perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif. Secara hukum, kewajiban divestasi harus dilihat sebagai kebijaksanaan dan kewajiban pemerintah dalam melaksanakan mandat konstitusi. Melalui FET, Pemerintah Indonesia secara konsisten menghormati dan menjaga keefektifan Prinsip FET. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan saham divestasi dan kewajiban untuk menjaga kepastian hukum bagi investor asing, Pemerintah Indonesia perlu menyeimbangkan kewajiban untuk mengeksploitasi alamnya sumber daya sebanyak mungkin dengan kewajiban untuk memberikan kepastian hukum untuk investor. Oleh karena itu, perubahan peraturan yang berkelanjutan akan membuka risiko a arbitrase mengklaim dasar tidak adanya kepastian hukum.
Fair and Just Care (FET) is an internationally recognized principle investment law and also known in international trade law. FET is that principle regulates the level of government treatment of investment from foreign investors. This research will elaborate on FET with the policies of the Government of Indonesia which requires divestment of foreign capital companies in mineral and coal mining according to Law Number 4 of 2009 and its derivative regulations. This This study aims to: (i) Determine FET understanding and application FET in investment law; (ii) Knowing the mechanism for the divestment of shares of PT mineral and coal companies, and; (iii) Recognize violations of FET principles about changes in divestment arrangements for mineral and coal mining company. The research method used is juridical-normative. Legally, divestment obligations must be seen as discretion and obligation the government in carrying out the constitutional mandate. Through FET, The Indonesian government consistently respects and maintains effectiveness FET principle. To maintain a balance between stock goals divestments and obligations to maintain legal certainty for foreign investors, The Indonesian government needs to balance the obligation to exploit its nature as many resources as possible with an obligation to provide legal certainty for investor. Therefore, continuous regulation changes will open up risks a Arbitration claims the basis of the absence of legal certainty.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Ayunita Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 Sampai dengan 2014. Penelitian dilakukan terhadap seluruh sektor industri non-kenangan; sektor industri pertambangan; sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi. Pengujian dilakukan dengan model regresi linear berganda yang menggunakan model Generelized Least Square (GLS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara simultan struktur modal (Leverage) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di Indonesia. Debt to Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt to Equity (LDER) pada ketiga objek penelitian secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Debt to assets ratio (DAR) Pada penelitian seluruh sektor perusahaan non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham sedangkan pada sektor pertambangan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Equity to Assets Ratio (EAR) pada hasil penelitian seluruh sektor perusahaan non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi secara signifikan merniliki pengaruh terhadap harga saham; Sedangkan pada sektor pertambangan menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap harga saham. Interest Coverage Ratio (ICR) pada seluruh sektor industri non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi memiliki hasil yang tidak signifikan; pada sektor pertambangan ICR merniliki pengaruh terhadap harga saham. ...... This study aimed to analyze the effect on the capital structure of the companys stock price Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010 until 2014. The research was conducted on all non-financial industry sectors; sectors of the mining industry; irifrastructure, utilities and transportation. Testing is done with a multiple linear regression model using model Generelized Least Square (GLS). Results of the study found that simultaneous capital structure (Leverage) effect on the company's stock price in Indonesia. Debt to Equity Ratio (DER) and Long Term Debt to Equity (LDER) in the third study area significantly affect stock prices. Debt to assets ratio (DAR) In the study the entire non-financial corporate sector and the irifrastructure sector, utilities, transportation significantly affect stock prices; while in the mining sector showed no significant results. Equity to Assets Ratio (EAR) on the research results throughout the non-financial corporate sector and the infrastructure sector, utilities, transportation significantly have an effect on stock prices; While the mining sector showed results that are not significantly influence stock prices. Interest Coverage Ratio (ICR) on all nonĀ­ financial sectors of industry and irifrastructure sectors, utilities, transportation has no significant results; the mining sector showed significant results that have an impact on stock prices.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putut Kencoko
Abstrak :
Skripsi ini membahas prosedur penawaran umum berkelanjutan (shelf registration) yang mulai berlaku di Indonesia sejak ditetapkan otoritas pasar modal akhir tahun 2010. Prosedur ini mempunyai kelebihan dibanding prosedur penawaran umum biasa. Namun ketentuan penawaran umum berkelanjutan di Indonesia masih mempunyai banyak keterbatasan bila dibandingkan dengan aturan serupa di negara lain. Penawaran umum berkelanjutan di pasar modal Indonesia hanya diperbolehkan untuk efek hutang dan belum diijinkan untuk efek saham. Dalam tulisan ini dipaparkan perbedaan peraturan penawaran umum berkelanjutan dengan negara pembanding Amerika Serikat dan Inggris. Dengan perbandingan tersebut, dapat diambil pelajaran yang penting untuk perbaikan peraturan penawaran umum berkelanjutan di Indonesia. ...... This thesis discusses shelf registration procedure which started to apply in Indonesia following its enactment by the capital market authority at the end of 2010. Shelf registration procedure is considered more efficient compared to common public offering procedures. However, shelf registration in Indonesia has many limitations compared to those in other countries. Shelf registration procedure in Indonesia only applies to issuance of debt securities and not allowed for issuance of equity securities. This paper will describe the difference between shelf registration procedures in Indonesia and those in the United States and England. From the comparison result, we will learn important knowledge to improve Indonesia shelf registration procedures.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S55425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library