Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christine Diah Pramana
"ABSTRAK
Menurut model sistem seksual Abramson, faktor yang mempengaruhi struktur kognitif seseorang sehingga ia
menampilkan perilaku seksual tertentu adalah faktor
kematangan, faktor norma sosial (narma agama, masyarakat,
teman sebaya), faktor standar yang ditanamkan orang tua,
faktor pengalaman seksual sebelumnya, faktor peristiwa
endukrinologis, faktor rangsang yang dikondisikan dan tak
dikondisikan, faktor fisiologis serta faktor parameter
situasi.
Dalam penelitian ini akan dilihat faktor-faktor
tersebut pada subyek, faktur yang
dirasakan/muncul/terlintas sesaat sebelum subyek terlibat
dalam perilaku hubungan seks pranikah serta bagaimana
faktor yang dirasakan/muncul/terlintas itu mempengaruhi struktur kognitif subyek sehingga subyek akhirnya terlibat
dalam perilaku tersebut. Selain itu akan dilakukan juga
tinjauan terhadap tiga hal yang dianggap berkaitan dengan
perilaku hubungan seks pranikah. Ketiga hal tersebut
adalah: situasi keluarga, ketaatan beribadah, dan hal-hal
yang berkaitan dengan pengetahuan dan pendidikan seksual.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang
dilakukan terhadap 5 orang remaja puteri yang berusia
antara 11 - 24 tahun dan belum menikah. Teknik
pengumpulan datanya adalah dengan wawancara mendalam.
Analisis dilakukan pada setiap kasus secara individual dan
rangkuman analisis dalam bentuk tabel.
Dari hasil analisis terhadap lima kasus dengan model
sistem seksual Abramson diperoleh hasil bahwa
faktor-faktor yang dirasakan/muncul/terlintas sesaat
sebelum subyek terlibat dalam hubungan seks pranikah
adalah hal-hal yang berkaitan dengan norma sementara
hal-hal yang bersifat biologis umumnya tidak disadari.
Tidak dipungkiri, faktor emosional dan situasional
berperan dalam keterlibatan subyek dengan hubungan seks
pranikah.
Dari analisis terhadap situasi keluarga diketahui
kurangnya pengawasan orang tua, pola asuh orang tua yang
permisif berpengaruh terhadap keterlibatan subyek dalam
perilaku hubungan seks pranikah. Terlihat pula adanya
gangguan komunikasi antara orang tua anak yang tampil
dalam perilaku negatif dari orang tua anak atau sebaliknya. Ketaatan beribadah dan latar belakang
keluarga yang religius tidak menjamin subyek tidak
terlibat dalam perilaku tersebut. Semua subyek tidak
pernah mendapat pendidikan seks dari orang tuanya. Subyek
lebih suka membicarakan masalah seksual bukan dengan orang
tua melainkan dengan teman.
Berdasarkan hasil tersebut, dirasakan pentingnya
pendidikan seks tidak hanya untuk remaja tapi juga untuk
orang tua.

"
1996
S2034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refit Gustaroska Darfiti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan teknologi informasi berbasis web sebagai sistem pendukung dalam implementasi manajemen pengetahuan di PT X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengaplikasikan teori Technology Acceptance Model (TAM) terhadap penerimaan teknologi di PT X.
Data penelitian diperoleh melalui survei berupa kuesioner yang dilakukan pada bulan Mei 2015 kepada karyawan di PT X. Sebelum itu, pernyataan di dalam kuesioner sudah dilakukan pretest terlebih dahulu kepada 12 karyawan untuk menguji validitas dan realibilitasnya. Dari sebanyak 150 lembar kuesioner yang disebarkan, diperoleh tingkat pengembalian sebesar 91% atau sebanyak 136 lembar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan teknologi informasi di PT X membentuk perilaku karyawan untuk cenderung ingin menggunakan teknologi tersebut, namun hal tersebut tidak tercermin dalam aktual penggunaannya. Sehingga diperlukan pengembangan sistem yang lebih interaktif agar memudahkan karyawan untuk berkontribusi dalam mentransformasi pengetahuan yang dimilikinya menjadi pengetahuan.

The objective of this research is to analyze the acceptance of web based information technology, as supporting system for knowledge management implementation in PT X. Methodology that used by this research is to applying Technology Acceptance Model (TAM) theory to explain the acceptance technology in PT X.
Research data is acquire from survei questionnaire to PT X employee in May 2015. Before survei was conducted, every statement in questionnaire has been through validity and realibility by doing pretest to 12 responden. From 150 sheets of questionnaire were spread out, there were only return about 91% or 136 sheets.
Research result shows that acceptance of information technology as a system makes employee behaviour of PT X tend to use that system, but its not reflected in the actual usage. Therefore, system should be enhanced to be more interactive in order to make easier for employee to contribute by transforming their knowledge into organizational knowledge through system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Karsini
"Melalui uji rata-rata dua sampel (23 responder peneliti dan 30 responden non-peneliti) diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas kelompok sampel peneliti dan non-peneliti. Rata-rata produktivitas peneliti lebih besar dibandingkan dengan produktivitas non-peneliti.
Melalui uji chi square diperoleh hasil:
1 . Tidak ada kaitan yang signifikan antara produktivitas dengan perbedaan jabatan pegawai di Balitbang Depdagri,
2. Tidak ada kaitan yang signifikan antara tingkat penghasilan dengan produktivitas pegawai di Balitbang Depdagri, Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pegawai akan terus bekerja dengan tingkat penghasilan berapa pun, dan pegawai sadar bahwa disamping bekerja sebagai pegawai negeri mereka harus mencari tambahan penghasilan.
3. Terdapat kaitan yang positif dan signifikan (a = 5%) antara ketersediaan fasilitas dengan produktivitas pegawai (koefisien korelasi kontingensi C = 0.45), Kondisi fasilitas penelitian Balitbang Depdagri saat ini relatif masih kurang, khususnya sarana informatika.
4. Terdapat kaitan yang positif dan signifikan (a = 5%) antara keahlian (skill) pegawai dengan produktivitas pegawai (koefisien korelasi kontingensi C = 0.41). Peningkatan keahlian melalui pendidikan merupakan salah satu upaya positif untuk meningkatkan produktivitas pegawai,
5. Terdapat kaitan yang positif dan signifikan (a = 5%) antara kebijakan pimpinan Balitbang Depdagri dengan produktivitas pegawai (koefisien korelasi kontingensi C = 0.385), Pegawai Balitbang Depdagri menghendaki kebijakan pimpinan yang dapat meningkatkan kualifikasi pegawai sehingga dapat menjadi peneliti.
Berdasarkan temuan ini maka peningkatan produktivitas pegawai di Balitbang Depdagri dapat ditempuh dengan peningkatan tiga faktor yaitu fasilitas penelitian, kemampuan atau keahlian pegawai, dan kebijakan pimpinan yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi pegawai untuk mengembangkan diri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T16733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Juanita
"ABSTRAK
Implementasi Teknologi Informasi (TI) dalam bisnis telah mengalami perkembangan yang demikian , peran teknologi informasi tidak hanya menjadi suatu dukungan atau support, namun juga berperan sebagai key operational, high potential dan peran strategic (Ward&Peppard, 2002). Perguruan tinggi dalam melaksanakan misi dan fungsi pokoknya, dengan berbagai bentuknya (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi Dan Politeknik) harus memiliki management instrument yang dapat dipergunakan untuk berkompetisi, Management tools ini disebut
Strategi.Untuk itu peneliti ingin membantu perguruan tinggi dalam pembuatan perencanaan strategi SI/TI dengan membuat model perencanaan strategis SI/TI yang mudah digunakan oleh seluruh perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan beberapa metodologi perencanaan strategis SI/TI versi Ward dan
Peppard, versi Turban et al, versi James Martin, dan versi Tozer. Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah merumuskan masalah,melakukan studi literatur dengan mempelajari beberapa metodologi, jurnal dan struktur dokumen perencanaan strategis SI/TI beberapa perguruan tinggi, melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara(depth interview) dan observasi, menganalisis existing sistem proses pembuatan perencanaan strategis SI/TI dan analisis struktur dokumen perencanaan strategis SI/TI pada perguruan
tinggi, kemudian melakukan analisis persamaan dan perbedaan perencanaan strategis SI/TI beberapa perguruan tinggi, terakhir mengusulkan framework model perencanaan strategis SI/TI untuk perguruan tinggi. Peneliti melakukan analisis dan interpretasi data menggunakan metode analisis kualitatif. Metode analisis ini cenderung digunakan dengan pendekatan logika induktif, di mana membangun silogisme didasarkan pada hal-hal khusus atau data di lapangan yang bermuara pada kesimpulan-kesimpulan umum. Dari hasil analisis data yang dilakukan peneliti menemukan model perencanaan Strategis SI/TI untuk perguruan tinggi dan bentuk struktur dokumen perencanaan strategis SI/TI untuk perguruan tinggi.
Kata Kunci : Perencanaan strategis SI/TI, Framework Model, Sistem Informasi, Teknologi Informasi.

ABSTRACT
Implementation of Information Technology (IT) develop and influence the business is quick, the role of Information Technology is not only a support, but also drive a role as operational key, in high potential and strategic role (Ward & Peppard, 2002). Universities conduct the mission and function of peripheral, with various shapes (University, the Institute, and Polytechnic High School) must have an intrument of management that can be used to compete, management tools is called Strategy. So that, the researchers want to help the Universities to develop the strategic planning of Information System (IS) and IT to create a framework of strategy plan of IS and IT for specific and easily uses for the Universities. This study uses some strategic planning methodology IS and IT version of Ward and Peppard (2002), Turban et al(1996) version, the version of James Martin(1989), and the version Tozer(1996). The stages of research are formulated the problems, studying literature by learning some methodologies, journals and the structure of the strategic planning of document IS and IT at Universities, collecting of data by interview
(depth interviews) and observation, analyze the existing system of the process of strategic planning IS and IT structure analysis and strategic planning IS and IT documents in higher education, and analyze the similarities and differences in strategic planning IS and IT at Universities, the last model to propose the framework of strategic planning IS and IT for Universities. The Researchers are conducting the analysis and interpretation of data by using the method of qualitative analysis. This analysis method tends to be used
by inductive logic approach in which the sylogism is based on the build things or specific data in the field at the conclusion that empty-general conclusions. From the analysis of data that Researchers do to find the shape of a framework model of Strategic planning IS and IT for Universities and structure shape of the strategic planning of document IS and IT for Universities.
Keywords: Strategic Planning SI / IT, Model Framework, Information."
2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Rubiyanto
"Gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang menjadi beban bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pada anak-anak, gizi buruk dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi, serta dapat pula mengakibatkan penurunan kecerdasan. Sedang pada orang dewasa, kekurangan gizi dapat menyebabkan penurunan produktifitas serta penurunan daya tahan, sehingga mudah terkena penyakit. Di Kabupaten Sambas, hasil pemantauan status gizi (PSG) balita tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 menunjukan adanya kecenderungan kasus gizi buruk dan gizi kurang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama informasi yang dihasilkan dari sistem informasi gizi baru berupa data cakupan program penanggulangan, belum mengarah pada kondisi wilayah mana yang menjadi prioritas program penanggulangan gizi buruk serta tindakan apa yang akan dilakukan untuk penanggulangan gizi buruk tersebut. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya program yang direncanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan adanya suatu sistem pendukung keputusan untuk program penanggulangan gizi buruk pada balita di Kabupaten Sambas yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data- data yang telah ada, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih efektif dalam penanggulanan gizi buruk. Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan sistem dengan metodologi Structure System Analysis and Design (SSAD) atau metodologi yang berorientasi data (Data Oriented Methodologies). Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses. Penelitian ini juga menggunakan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan ataupun sistem yang akan dikembangkan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Permantauan Wilayah Setempat (PWS) Gizi di Kabupaten Sambas sudah sesuai prosedur. Permasalahan yang dihadapi pada sistem informasi gizi di Kabupaten Sambas adalah : (1) Laporan dari Puskesmas masih sering terlambat dan tidak tepat waktu (2) Minimnya tenaga pengelola gizi di yang hanya berjumlah 2 orang (3) Data belum dianalisis secara terintegrasi, analisis masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan baik dalam jumlah maupun hasil akhir dalam bentuk prevalensi. (4) Keluaran yang dihasilkan hanya terbatas pada informasi cakupan program. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diupayakan pembinaan administratif kepada Puskemas, peningkatan kualitas pengelola program gizi, serta dukungan sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan pengelolan informasi gizi di Kabupaten Sambas. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dihasilkan berupa, pengembangan basis data pemantauan pertumbuhan balita dan pemantauan status gizi (PSG). Keluaran yang dihasilkan sistem berupa data pencapaian cakupan program penanggulangan gizi buruk dalam bentuk tabel, grafik maupun skala prioritas wilayah maupun skala prioritas program dalam bentuk pemetaan sederhana.

Malnutrition is known as one of health problems that still a burden in most developing countries, including Indonesia. It manifests to children in causing growth disorder, vulnerability to some diseases, especially infectious one, and also decreasing the child intelligence. Meanwhile, toward the adult, malnutrition can cause on reducing the productivity, as well as reducing the body resistance that make them vulnerable to some diseases. At Kabupaten of Sambas, the result of the state of nutrition monitoring (PSG) toward under-five in the year of 2003 to 2005 showed from year to year that there is a trend on the increasing of cases on malnutrition and under-nutrition. However, in dealing with the situation, during the malnutrition management program, there has no decision been made in which region will be the priority of the program and what action should be done in order to improve the condition. The situation that produce an ineffective process on program that has been planned.
The study has a purpose on developing a decision supporting system for the malnutrition management program toward under-five at Kapubaten of Sambas, by assisting the process on decision making with some existing data at the region, in order to have an effective way on managing the malnutrition problems. The study is using a system development with Structure System Analysis and Design (SSAD) method, or Data Oriented Method, which is emphasized on data characteristic processed. The study is also developing the Data Flow Diagram System.
The result of the study on the implementation of Nutrition Local Monitoring Area (NLAM) at Kabupaten Sambas showed that (1) The report from Puskesmas is mostly still delayed and always not on-time; (2) Inadequacy on nutrition management personnel, which is only 2; (3) The existing data has not been well integrated analyzed, and usually using manually, in which make the erroneous on calculation and result for producing the prevalence measurement; (4) The outcome of the NLAM is only limited to the result of the program coverage. Therefore, in order to cope with those issues mentioned above, a capacity building for Puskesmas administration, and quality improvement for nutrition informatics personnel are proposed. The Decision Supporting System (DSS) that has been made is consisting of the development of data base on under-five growth monitoring and state nutrition monitoring (SNM). The outcome of the system development is the data of program coverage on malnutrition management program, in the form of a simple mapping.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Hidiyah Musholawatin
"Tesis ini membahas tentang hubungan aksesibilitas terhadap faktor dominan yang mempengaruhi fluktuasi harga sewa perkantoran. Pada bagian yang pertama, diidentifikasi terlebih dahulu faktor-faktor yang secara dominan berpengaruh terhadap harga sewa pada properti perkantoran di DKI Jakarta dengan mengaplikasikan model analisa harga hedonik. Pada bagian kedua, diteliti hubungan antara aksesibilitas, faktor makro ekonomi di Indonesia dan pasar mikro terkait sektor perkantoran di DKI Jakarta dengan menggunakan metode model sistem dinamik.
Hasil analisa model harga hedonik menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap harga sewa perkantoran adalah aspek aksesibilitas terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat berinteraksi di area Central Business District (CBD) dan aksesibilitas terhadap sarana/prasarana transportasi yaitu moda Kereta Api (KA) dan jalan tol dengan tingkat kepercayaan 80,7%. Selanjutnya dari analisa model sistem dinamik diperoleh bahwa dengan mengatur skenario faktor aksesibilitas terhadap moda KA dapat diperoleh harga sewa perkantoran sebesar Rp. 344.008,- per m2 per bulan pada tahun 2030, sedangkan dengan mengatur skenario faktor aksesibilitas terhadap jalan tol dapat diperoleh harga sewa perkantoran sebesar Rp. 327.291,- per m2 per bulan pada tahun 2030 dan dengan skenario tanpa melakukan perbaikan faktor aksesibilitas diperoleh harga sewa perkantoran sebesar Rp. 293.272,- per m2 per bulan pada tahun 2030.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar pemerintah lebih meningkatkan aksesibilitas terhadap sarana/prasarana transportasi di perkotaan, terutama moda KA dan jalan tol guna mendukung kemajuan dunia usaha dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian.

This thesis discusses the accessibility relation with the dominant factor which affects the fluctuations in the price of the rental office. In the first part, identification factors that predominantly affect the rent price on the property office in Jakarta is analized by applying hedonic price analysis model. In the second part, investigation to the relationship between accessibility of Indonesia's macroeconomic factors and market in relating to the micro sector offices in Jakarta is analized by using dynamical system models.
The analysis of hedonic pricing model shows that the most dominant price factor to the rental office are accessibility aspects to the surrounding environment and how they can interact in the CBD area and furthermore the accessibility of facilities or infrastructure mode of transport such as railway and highway with a 80.7 % confidence level. From the analysis of the dynamic system model, by setting the scenario of accessibility factor to railway modes, office rental price can be obtained at Rp.344.008. - per m square per month in 2030, while by regulating accessibility to the motorway scenario, office rental price can be obtained at Rp.327.291. - per m square per month in 2030. Lastly, by applying scenario of without doing any repairs to the accessibility factor, office rental price can be obtained at Rp.293, 272. - per m square per month in 2030.
Based on this study, it is suggested that the government should further improve the accessibility mainly the transport infrastructure in railway and toll road modes to support the expansion of the business in order to increase economic growth.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herikurniawan
"Latar Belakang: COVID-19 merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV 2. Baku emas diagnosis COVID-19 dengan pemeriksaan RT-PCR untuk mendeteksi asam nukleat virus, namun pemeriksaan ini memiliki kendala karena jumlah laboratorium yang terbatas, sehingga respon time hasil pemeriksaan memanjang. Keputusan diagnosis yang cepat dan tatalaksana segera merupakan pilar penting untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas dan agar rantai penularan dapat diputus. Perlu diketahui model diagnosis lain dengan data yang praktis, sederhana dan tersedia luas untuk dijadikan suatu model determinan diagnostik yang dapat membantu klinisi mengambil keputusan lebih cepat.
Tujuan: Membuat model determinan diagnosis infeksi COVID-19 berdasarkan kombinasi gejala klinis, radiologis dan laboratorium.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan metode konsekutif. Penelitian dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta yang dimulai bulan Maret s.d Juni 2020. Data diambil dari rekam medis berupa riwayat kontak, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium dan foto toraks. Variabel yang diteliti akan dianalisis univariat, bivariat kemudian dilanjutkan analisis multivariat, kurva ROC dan kalibrasi Hosmer-Lemeshow.
Hasil: Subjek pada penelitian sebanyak 187 pasien, dengan mayoritas subjek pada kelompok usia < 60 tahun sebesar 65,2% dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 53,47%. Komorbid terbanyak adalah diabetes mellitus dan hipertensi. Variabel akhir yang masuk kedalam sistem skoring adalah riwayat kontak (3 poin), demam/riwayat demam (1 poin), sesak dengan frekuensi napas > 20 x/menit (2 poin), leukosit ≤ 10.000 sel /µL (2 poin) dan gambaran foto toraks tipikal (2 poin). Model skoring ini mempunyai AUC: 0,777, P: < 0,001, IK 95% (0,706-0,847) dengan nilai cut off skor ≥ 4 dari total 10 poin memiliki probabilitas 82 %, NDP: 74%, NDN: 77%.
Simpulan: Model determinan diagnosis infeksi COVID-19 berdasarkan kombinasi dari riwayat kontak, demam/riwayat demam, sesak napas, kadar leukosit ≤ 10.000 sel /µL dan gambaran tipikal foto toraks cukup baik dalam membantu diagnosis COVID-19.

Background: COVID-19 is an infection caused by SARS-CoV 2. RT-PCR test is gold standart to diagnose COVID-19 by detecting SARS-CoV 2 nucleic acid. However, this test still have a problem due to the limited laboratory centers. Respond time of the RT-PCR result will lengthen. The prompt diagnosis and immediate management are important to decrease mortality, morbidity rate and also prevent transmission. A simple and practice model diagnostic by using determinant factors is needed to guide the physician for taking a quick decision.
Objective: Analyze of model determinant diagnosis of COVID-19 based on combination of clinical manifestation, chest radiography and laboratory test.
Methods: This study is a cross sectional study with consecutive methods. The study was conducted at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta from March to June 2020. Hystory of contact with COVID-19, clinical symptoms, laboratory examinations and chest radiographs data were taken from medical records. The steps of analysis were univariate, bivariate multivariate analyze, ROC curve and calibrate Hosmer-Lemeshow.
Results: There were 187 patients with the majority of subjects in the age group < 60 years (65.2%) and male sex (53.47%). The most frequent comorbid were diabetes mellitus and hypertension. The selected variables in this scoring are contact history,fever/ history of fever, dyspnea with respiratory rate >20 x/minute, leucocyte ≤ 10.000 cell/µL and typical chest radiography. The area under the curve for this model is 0,777 (P : 0,000 IK 95% (0,706-0,847). The probability is 82% with cut off point ≥ 4 score.
Conclusions: Determinant model for diagnosing COVID-19 based on combination of contact history, fever/history of fever, dyspnea, leucocyte ≤ 10.000 cell/µL and typical chest radiography are quite good for helping diagnosis of COVID-19."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kynanda Ivandi Ramadhan
"Sektor manufaktur merupakan penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia. Melihat tren masa lalu di negara lain, mudah dipahami bahwa pengembangan sektor ini mampu menjadi kunci bagi suatu negara menjadi makmur. Meski demikian, guncangan yang diberikan oleh pandemi COVID-19 telah menunjukkan kelemahan resiliensi sektor. Perkembangan pesat dalam teknologi digital membawa perubahan baru ke sektor industri manufaktur. Perubahan ini acap kali dikaitkan dengan revolusi industri yang keempat, sehingga umum disebut sebagai Industri 4.0. Dalam beberapa studi yang sudah dilakukan, penerapan teknologi Industri 4.0 mampu meningkatkan ketangguhan sebuah perusahaan dalam menghadapi krisis. Resiliensi atau ketangguhan sendiri dapat diukur sebagai angka berdasarkan empat dimensi utama, yaitu robustness, resourcefulness, redundancy, dan rapidity. Dengan mencari indikator pengukur berdasarkan dimensi tersebut, maka tingkat resiliensi sebuah perusahaan pada suatu masa dapat ditentukan. Penelitian ini mengeksplorasi seberapa besar dampak yang diberikan oleh teknologi Industri 4.0 terhadap tingkat resiliensi perusahaan manufaktur untuk menghadapi guncangan atau krisis lainnya di masa depan.

The manufacturing sector is one of the biggest contributors to Indonesian economy. By seeing the past trends from other countries, it is easy to understand that the development of the sector can be a key to a nation’s prosperity. However, the shocks provided by the COVID-19 pandemic has shown us the weakness of the sector’s resilience. The rapid development in digital technology brings new changes to the manufacturing industry. These changes are often associated with the fourth industrial revolution, and thus gained the name Industry 4.0. According to the studies that have been carried out, the implementation of Industry 4.0 technology is able to increase the resilience of a company when facing a crisis. Resilience itself can be quantifiably measured based on four dimensions, they are robustness, resourcefulness, redundancy, and rapidity. By making measuring indicators based on said dimensions, we can determine the resilience index of a company at a time. This study explores how much impact Industry 4.0 technology has on the resilience level of a manufacturing companies to face shocks or other crises in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dimas Arioputra
"ABSTRAK
Teknik yang digunakan untuk Sistem Pemantau Lalu Lintas pada masa sekarang
ini banyak tergantung pada sensor-sensor yang mempunyai kemampuan yang
terbatas, kurang fleksibel, dan seringkali mahal dan sulit untuk dipasang.
Penggunaan kamera digabungkan dengan teknologi Computer Vision menjadi
alternatif yang menarik dari sensor yang ada saat ini. Sensor berbasis kamera ini
mempunyai potensi yang lebih besar untuk mengamati kondisi lalu lintas yang
ada dibanding sensor konvensional saat ini yaitu sensor ini lebih murah dan
mudah untuk dipasang.Di dalam penelitian ini dikembangkan sistem pemantau
lalu lintas menggunakan metode Optical Flow dan Gaussian Mixture Model.
Eksperimen dilakukan menggunakan handycam, berlokasi di salah satu tol dalam
kota Jakarta. Kondisi pengambilan gambar adalah pada kondisi yang berbedabeda
yaitu pada saat pagi, siang, dan sore, cuaca cerah, dan mendung, serta
kondisi arus lalu lintas padat dan lancar. Setelah pengujian dilakukan, algoritma
Optical Flow memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan algoritma Gaussian
Mixture Model yaitu dengan akurasi mencapai 92% dibanding Gaussian yang
hanya mencapai 72%. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat akurasi adalah
kondisi waktu, cuaca, dan arus kendaraan serta lokasi pengambilan gambar.

Abstract
Current techniques for Sistem Pemantau Lalu Lintas rely on sensors which have
limited capabilities, inflexible and often, costly and disruptive to be installed.
Video camera, coupled with Computer Vision techniques offers an attractive
alternative to current sensors which is portable and low cost . In this research, a
traffic monitoring system using handy camera is developed using Optical Flow
and Gaussian Mixture Model (GMM) methods. The experiment took place in one
of the Jakarta city highway. The condition of the experiment is when the time is in
the morning, afternoon, evening, when it is clear, and cloudy, and also when the
traffic is light and heavy. The experiments shows that Optical Flow algorithm
gives better results regarding to accuracy rate, better than Gaussian Mixture
Model Algorithm. The Optical Flow reach 92% accuracy while Gaussian Mixture
only got to 72% accuracy. Some factors that influenced the accuracy rate of the
system are time, weather, traffic and location."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43308
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>