Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julius
"Masalah yang terus mengancam kondisi perekonomian di seluruh negara adalah kecenderungan meningkatnya laju inflasi. Tak terkecuali, di Indonesiapun, masalah ini dideteksi dengan adanya sebab, yang hersumber dari sisi permintaan (demand side) dan penawaran (supply side). Penelitian ini berusaha menemukan faktor-faktor (ekonomi) yang menjadi sebab berfluktuasinya laju inflasi di Indonesia pada periode 1969-1991, dan mengkategorikannya ke dalam sisi supply atau demand. Penelitian ini menggunakan model Sadiq Ahmad dan Ajay Chhibber, dengan memodifikasi variabel-variabel yang signifikan untuk periode penelitian tersebut. Ini dilakukan agar mendapatkan hasil regresi yang efisien secara ekonometri. Melalui penggunaan perangkat ekonometri ini juga, maka model yang menerangkan pengaruh heherapa variabel terhadap laju inflasi dapat dilihat relevansinya di Indonesia. Setelah dilakukan regresi terhadap beberapa persamaan ekonometri, dihasilkan bahwa perubahan laju inflasi di Indonesia periode 1969 - 1991, dipengaruhi oleh variabel-variabel perubahan uang beredar M2, perubahan harga beras tahun sebelumnya, gejolak inflasi internasional dan penggunaan kapasitas perekonomian terpasang. Lebih jauh lagi, dari penelitian ini, digambarkan bahwa faktor-faktor yang bersuinher pada sisi demmand mempengaruhi gejolak tingkat inflasi dalam kurun waktu ,jangka panjang. Sebaliknya, variabel-variabel dari sisi supply, herdampak secara jangka pendek. Akhirnya, walaupun sisi demand cenderung inendominàsi dalam tnenerangkan variabel laju inflasi, khususnya variabel perubahan jumlah uang heredar M2, namun dengan masuknya variabel dari sisi supply, terutama perubahan harga beras, maka besarnya dominasi itu dapat diredam. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mi ialah; hahwa dalam menekan gejolak laju inflasi, maka sehaiknya dibuat suatu kebijaksanaan yang dapat meredam kenaikan perubahan uang beredar, menekan peningkatan harga kebutuhan pokok (khususnya beras dan BBM), menjaga stahilitas kurs, dan inenyeimbangkan iklim investasi dengan kondisi perekonomian (agar tidak overheated). Untuk mencapal hal tersebut, maka sebaiknya pihak pemerintah terus mengadakan deregulasi perbaikan iklim investasi, baik sebagai insentif, maupun perizinan. Disamping itu, disektor, perdagangan, usaha-usaha peningkatan ekspor dan menekan impor terus dilakukan. Disektor anggaran, penekanan pengeluaran yang dibarengi dengan peraturan untuk meningkatkan penerimaan pajak, harus terus digalakkan. Begitu juga dengan peinantauan variabel tingkat hunga kredit dan deposito, diusahakan tidak terlalu tinggi (juga spreadnya). Dari sisi supply, nampaknya pemerataan pembangunan infrastruktur, intensifikasi pertanian, pènyederhanaan hirokrasi dan sistim pendistribusian, serta pemakaian mekanisme pasar, demi efisiensi dan penurunan high cost of production, perlu dilakukan penyesuaian oleh pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Franseno
"Fenomena inflasi Indonesia : selain uang beredar sumber inflasi menurut berbagai studi yang ada adalah APBN kita yang menganut sistem anggaran berimbang dengan hutang, harga barang-barang pokok dan inflasi yang diimpor. Tetapi inflasi dua digit selalu menjadi ancaman yang rutin menimpa Indonesia, setiap tahun. • Untuk kasus Indonesia bahwa peran NFA begitu besar dalam pembentukan uang beredar, yang peningkatannya banyak dipengaruhi oleh faktor ekspor, capital inflow (yang salah satunya dalam bentuk pinjaman untuk APBN). Peran NFA untuk mengembangkan BOP (menutup defisit BOP) dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti impor, capital inflow untuk pembayaran cicilan hutang dan bunganya maupun capital flight (yang menyebabkan penurunan NFA). Disatu sisi ada kebutuhan akan memiliki NFA yang memadai untuk transaksi luar negeri yang dikatakan sebagai penjaga stabilitas nilai tukar, tetapi disisi lain terjadi ketakutan bahwa peningkatan NFA hanya akan mempengaruhi uang beredar yang berakhir pada kesimpulan bahwa NFA menyebabkan inflasi dalam negeri yang tinggi. • Perbedaan dampak inflasi dunia terhadap inflasi domestik dengan perbedaan sistem nilai tukar yang dianut Indonesia sebelum tahun 1978 (fixed exchange rate) dan sesudah tahun 1978 (managed floating). • Data : data tahunan 1968 - 1992 dengan sumber : International Financial Statistic- IMF berbagai terbitan Ada hubungan kausalitas tetapi Iebih kepada inflasi dunia mempengaruhi inflasi Indonesia (hubungan Iebih kuat terjadi pada masa fixed exchange rate) O Ada hubungan kausalitas tetapi Iebih kepada inflasi dunia mempengaruhi NFA Indonesia. O Ada hubungan kausalitas terjadi antara NFA dengan nilai tukar. O Ada hubungan kausalitas NFA dengan uang beredar. • Ada hubungan kausalitas terjadi antara NFA dengan variabel atau faktor yang berkaitan dengan luar negeri (ekspor dan impor). • Hubungan pertumbuhan GDP dunia dengan pertumbuhan GDP Indonesia, adalah hubungan dimana pertumbuhan GDP dunia mempengaruhi pertumbuhan GDP Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library