Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Evi Oktavia
Abstrak :
Studi awal polimerisasi emulsi bertahap dilakukan terhadap dua monomer dengan perbedaan indeks refraksi yang cukup tinggi, antara monomer keras stirena dan monomer lunak butil akrilat. Polimer koloid yang dihasilkan mempunyai distribusi ukuran partikel yang monodisperse, untuk menghasilkan polimer berwarna opal yang elastomerik. Warna yang ditimbulkan film ini disebabkan oleh hamburan selektif panjang gelombang sinar yang dilewatkan sebanding dengan jarak kisi kristal koloid. Konsentrasi surfaktan dan inisiator dijaga rendah, agar dapat menghasilkan partikel polimer dengan ukuran diameter 200 - 300 nm.
Polimer dalam wujud kering menunjukkan warna opal atau pelangi. Pengaruh konsentrasi surfaktan natrium lauril sulfat, inisiator amonium persulfat, dan penggunaan pengikat silang glisidil metakrilat diamati untuk mendapatkan nilai solid content polimerisasi emulsi yang sesuai dengan teoritis. Polimer yang disintesis dengan metoda ini mempunyai distribusi ukuran partikel yang monodisperse, yaitu dibawah 0,05. Penelitian ini belum menghasilkan polimer elastomerik dari core stirena - shell butil akrilat.
......A preliminary study of starved feed stepwise emulsion polymerization was conducted on two monomers, which have a large refractive index difference between the hard monomer styrene and the soft monomer butyl acrylate, These monomers are selected to obtain monodisperse polymer colloids for the preparation of elastomeric polymer opaline film. The films showed color shades due to selective reflection of the light wavelength corresponding to the lattice spacing. Surfactant and initiator were maintained at low concentrations in order to obtain polymer colloids of 200 - 300 nm in diameter. These polymer colloids in range sizes of particles were cast dried.
They showed the opalescence or iridescent colors. The effect of concentration surfactant sodium lauryl sulfate, the concentration of initiator ammonium persulfate and the use of cross linker glycydil methacrylate was investigated to obtain the emulsion polymerization in appropriate way. The colloids prepared with this method were monodispersed (well below 5%), did not formed elastomeric film of core styrene - shell butyl acrylate.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T40074
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Indah Suswanti
Abstrak :
Ukuran partikel merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat polimer emusi. Untuk aplikasi coating, polimer dengan ukuran partikel 200-300 nm dan monodisperse merupakan material yang menjanjikan untuk kreasi efek warna opal. Pada penelitian ini dilakukan polimerisasi emulsi core shell metil metakrilat-butil akrilat yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi pengikat silang glisidil metakrilat (GMA) dan variasi teknik polimerisasi terhadap ukuran partikel dan indeks polidispersitas. Variasi teknik polimerisasi yang dilakukan adalah variasi teknik penambahan insiator kedua yaitu secara shot dan kontinu dan suhu aging akhir yaitu 800C dan 1000C.
Variasi GMA yang dilakukan yaitu tanpa GMA, GMA 6% bersama preemusi shell, dan GMA 3% sebelum pre-emulsi shell. Polimer yang dihasilkan kemudian ditentukan solid content, indeks viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, suhu transisi gelas (Tg), dan spektrum infra merah. Kondisi optimum yang diperoleh adalah polimerisasi MMA-BA tanpa penambahan GMA, dengan teknik penambahan inisiator kedua secara kontinu, dan suhu aging akhir 800C. Teknik ini menghasilkan ukuran partikel 149 nm, persen konversi 97,06% dan bersifat monodispers.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30369
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library