Found 3 Document(s) match with the query
Rafika Dewi Karima
"Pada masa kini terdapat banyak mahasiswa yang telah mendapatkan gelar sarjana tetapi tidak langsung mendapat pekerjaan. Para sarjana yang tidak langsung mendapat pekerjaan ini pada umumnya tidak sadar akan peluang karir dan tidak mengetahui pengaplikasian skill yang dimilikinya di dunia kerja. Hal ini mengindikasikan kurangnya bimbingan, pelatihan dan konseling karir pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pilihan kerja mahasiswa Prodi Statistika Universitas Indonesia dengan metode analisis konjoin sehingga pihak prodi dapat mengarahkan mahasiswanya untuk siap memasuki dunia kerja. Terdapat 4 faktor yang akan diteliti, yaitu 1 Gaji dan Tunjangan, 2 Kesesuaian Pekerjaan dengan Latar Belakang Pendidikan, 3 Bidang Kerja dan 4 Jam Kerja yang masing-masing memiliki beberapa kategori. Monanova digunakan untuk menganalisis data dan hasilnya adalah 1 nilai utilitas dari tiap kategori untuk mengetahui kategori apa yang disukai mahasiswa dan 2 nilai kepentingan relatif tiap faktor untuk mengetahui faktor apa yang menjadi pertimbangan saat memilih pekerjaan. Hasil dari analisis konjoin didapat bahwa faktor yang sangat dipertimbangkan adalah gaji dan tunjangan.
Nowadays, there are many graduates who are not directly employed after receiving bachelor rsquo s degree. The graduates who are not employed seem largely unaware of career opportunities and unsure of how to apply their skills in the workforce. This indicates a lack of career guidance, coaching and counseling. This research aims to study people rsquo s preferences on determining their jobs by using conjoint analysis among University of Indonesia students, majoring in Statistics. So that Departement of Statistics could guide its students to face working world. Four factors are evaluated 1 Income, 2 Suitability of the Workplace with Educational Background, 3 Field of Works, and 4 Working hours, which has different level category values. Monotonic Analysis of Variance is used to analyze the data and the results are 1 utility value which is useful to know the most desirable level of each attribute and 2 its relative importance value to know the most considered attribute on determining their jobs. The full profile method of conjoint analysis shows that income is the most considered attribute value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69892
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cut Sannas Saskia
"Struktur bawah merupakan bagian yang sangat penting pada bangunan vernakular terutama jika dikaitakan dengan wilayah gempa. Ketahanan struktur bawah terbukti dengan keberadaan rumah vernakular yang masih bertahan tanpa mengalami kerusakan ketika bangunan modern hancur setelah terguncang gempa. Terdapat dua jenis sistem konstruksi tiang dan pondasi pada bangunan vernakular yaitu menapak pada batu dan menancap kedalam tanah, penggunaan struktur bawah pada wilayah gempa didominasi tiang menapak pada batu, sedangkan pada wilayah bukan jalur gempa didominasi oleh penggunaan tiang yang menancap pada tanah. Hipotesis peneliti ketahanan bangunan vernakular dalam menahan beban termasuk beban gempa tidak hanya disebabkan oleh sistem struktur bawah yang menapak pada batu tetapi juga pengaruh dari sistem sambungan yang saling mengunci balok, serta keteguhan material kayu yang digunakan dengan teknik masyarakat lokal.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem konstruksi struktur bawah bertahan menahan beban yang ada termasuk beban gempa dan mengetahui performa material kayu terkait keawetan/durabilitas dalam menghadapi cuaca dan gangguan faktor perusak biologis. Pengujian dilakukan menggunakan metode uji monotonik untuk menganalisa beban yang dapat diterima struktur bawah. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kelembaban material kayu menggunakan
Building Materials Wood Moisture Detector MD818 dan struktur kimia kayu diuji menggunakan
Fourier Transform InfraRed.
Hasil penelitian ini rumah vernakular Aceh terbukti mampu menahan beban gempa dengan sistem konstruksi dan material yang memiliki keandalan yang mumpuni. Ketahanan rumah vernakular Aceh Besar terhadap gempa dipengaruhi oleh sifat struktur yang memiliki nilai daktail menengah dan performa material kayu yang digunakan masyarakat lokal sangat mumpuni setelah melalui proses pengeringan kayu dan pemilihan jenis kayu yang memiliki ketahanan terhadap serangan biologis sehingga dapat betahan hingga 130 tahun.
Sub structure is an important part in vernacular buildings especially in an earthquake region. The sub structure durability is proven since the vernacular house sustains while modern house destructed after experienced earthquake. There are two types of pillar and foundation in vernacular house, i.e. stepped on stone and pierced to the ground. The use of sub structure in earthquake region is dominated by the stepped on stone pillars while in non-earthquake territory is dominated by pierced to the ground pillars. Researches hypothesized that vernacular buildings durability in holding load including earthquake is not only caused by its stepped sub structure but also influnced by the joint system which interlocks the blocks as well as wood materials solidity used by local community technique. The purposes of this research is to dethermine whether the sub structure can withstand the existing load including earthquake and find the wood material performance related to its durability in facing weather and destructive biological factor. The test was done using monotonic testing method to analyze the load exposed to the sub structure. The moisture testing was also conducted in wood materials using Building Materials Wood Moisture Detector MD818 and wood chemical structure was tested using Fourier Transform InfraRed. The result showed that Aceh vernacular house was able to withstand earthquake load with durable construction and material system. Aceh Besar vernacular house durability on earthquake was influence by structure properties with ductile value of 2.27 and wood material performance used by the locals. The wood was highly qualified after dried. This wood was selected from those which had flavonoid substances which was poisonous to termite so that it could withstand biological attacks making it sustained for 130 years. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53038
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
M.E. Suryatriyastuti
"Sebuah teknologi baru bernama pondasi geothermal, integrasi dari pipa penukar panas dengan pondasi tiang beton, adalah sebuah solusi inovatif untuk sistem pemanas bangunan yang mendukung pembangunan energi berkelanjutan. Pondasi geothermal menggunakan energy geothermal dangkal secara langsung dari tanah dan bekerja dengan prinsip energi transfer untuk memproduksi panas yang dibutuhkan oleh bangunan. Pondasi ini bertujuan untuk menghangatkan bangunan selama musim dingin dan mengembalikan energy panas ke dalam tanah selama musim panas.
Tesis ini menyajikan studi literatur mengenai mekanisme kompleksitas transfer panas yang terdiri dari kopling termo-hidro-mekanis kemudian menjabarkannya dalam penurunan persamaan konservasi energi. Permasalahan timbul dalam sistem pengoperasian pondasi geothermal yang berbeda setiap musimnya, pondasi geothermal ini dibebani oleh kontraksi termal dan dilatasi termal secara bergantian sehingga mengancam kekuatan mekanis struktur pondasi tersebut, terutama di bagian interface tanah-pondasi. Untuk mengamati perngaruh difusi termal pada kekuatan mekanis pondasi, simulasi numerik pada satu pondasi geothermal di tanah homogen dilakukan dengan menggunakan finite difference code.
Batasan studi ini terletak pada pengamatan area difusi termal dalam tanah dan pengaruh dilatasi termal pada pondasi dalam pembebanan termal monoton. Hasil studi diperoleh bahwa area difusi termal yang terpengaruhi mencapai luas 30xdiameter tiang pondasi dan bahwa pembebanan termal monoton hanya memberikan ±1 kPa tegangan termal. Kekuatan mekanis pondas geothermal menjadi suatu permasalahan besar ketika pondasi ini dibebani oleh pembebanan termal siklis sesuai musim.
A new technology called energy piles, an integration of heat exchanger pipes with concrete piles foundations, is an innovative solution of thermal building system to support energy sustainability development. Energy piles use direct shallow geothermal energy in soil as their heat source and work with the heat transfer principle in order to produce potential heat energy for the building. They intend to warm the building during winter season and to recharge the thermal energy of soil during summer season. This paper reviews literally complex heat transfer mechanism of system that consists of thermo-hydro-mechanics coupling and divides them into different energy conservations. Nevertheless, due to their seasonal operation time, energy piles are subjected by thermal contraction and dilatation alternately which threaten their mechanical durability, especially at interface soil-pile. Numerical model of a single energy pile in homogenous soil is conducted in this study by using finite difference code. It aims to observe the thermal influence on mechanics behaviour of energy pile. The main observations in this study are limited on the area of thermal diffusions in soil and thermal dilatations effect under monotonic thermal loading. The result shows that area diffusion influenced is about 30xdiameter of pile and monotonic thermal loading just gives ±1 kPa thermal dilatation stress. Behavior of energy piles is threatened under cyclic thermal loading in their seasonal operation time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T29840
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library