Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Gibran Rachimadhi
"ABSTRAK
Pengembangan Kawasan Monas telah direncanakan sesuai dengan Keputusan Presiden no.25 Tahun 1995. Namun pada tahun 1998 pengembangan tersebut menjadi terhenti dikarenakan adanya krisis moneter. Saat ini pengelola Kawasan Monas ingin melanjutkan kembali pengembangan tersebut sesuai dengan masterplan yang ada. Sehingga sebagai bahan pertimbangan dalam melanjutkan pengembangan Kawasan Monas diperlukan suatu penelitian mengenai kelayakan apakah pengembangan ini perlu untuk dilakukan. Penelitian untuk uji kelayakan proyek pengembangan ini dengan menggunakan metode analisis biaya manfaat. Hal tersebut dikarenakan didalam proyek pemerintah lebih mengedepankan manfaat dibandingkan profit yang diterima. Dalam penelitian ini didapatkan nilai manfaat yang tidak terlihat dari pengembangan Kawasan Monas sebesar Rp 42.017.808.000 dan dengan biaya pengembangan sebesar Rp 387.243.999.397 sehingga dengan nilai ini didapatkan hasil analisis biaya manfaat sebesar 1,49 yang mana menandakan bahwa proyek pengembangan ini layak untuk dilakukan

ABSTRACT
Monas Area Development has been planned in accordance with the Presidential Decree No.25 of 1995. However, in 1998 the development came to a standstill due to the financial crisis. Currently the Monas area want to resume the development in accordance with the existing masterplan. So as consideration in the continuing development of Monas area, required a feasibility study on whether this development needs to be done. Research to test the feasibility of this development project using cost benefit analysis. That is because the government project is more utilitarian than the profit earned. In this study, the value of benefits which are not visible from the development area of Monas are Rp 42,017,808,000 and development costs amounted is Rp 387 243 999 397. So based on these values, showed a point from cost benefit analysis is 1.49 which indicates that the development project is feasible to do."
Lengkap +
2016
S66884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Afifah Wulandari
"Kawasan bersejarah melalui berbagai proses restorasi dan revitalisasi, bertujuan untuk menguatkan citranya di tengah-tengah kemajuan teknologi. Meski jarang disadari, urban lighting atau pencahayaan urban adalah salah satu elemen yang paling berpengaruh terhadap aktivitas manusia di malam hari. Pencahayaan urban dapat menjadi salah satu kunci agar kawasan bersejarah dapat mempertahankan atau bahkan memperkuat citranya pada malam hari.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memahami peran pencahayaan urban pada kawasan bersejarah dan pengaruhnya terhadap citra yang ditangkap oleh pengunjung. Metode yang dilakukan adalah studi teori pada literatur, serta observasi lapangan dan survey.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan warna dan teknik pencahayaan yang menyorot detail dari suatu elemen dapat menonjolkan karakter elemen tersebut dan menguatkan citranya. Kesinambungan pada pencahayaan urban yang membentuk sebuah cerita dan tujuan akan memperkuat citra kawasan bersejarah.

Historical sites have gone through various process of restoration and revitalization to strengthen its image. As the technology advances, urban lighting has become one of the elements that influences human activity at night. It is one of the key elements to help historical sites keep or even strengthen their image at night.
This research aims to help people understand the role of urban lighting in historical sites and how it influences the image captured by visitors. The methods used in this thesis are theoretical studies by literatures, field observation, and survey.
The result shows how application of colors and other lighting techniques that highlight details of an element in the site would bring out its character and strengthen its image. Integrated urban lighting that creates a story of the site will bring out more identity and strengthen the image of the historical site.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayitno
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji pengetahuan pengunjung mahasiswa sebanyak 63 orang tentang konsep ldquo;Sejarah Nasional Indonesia rdquo; lewat diorama yang divisualisasikan di Museum Sejarah Nasional MSN di Tugu Monumen Nasional. Pengukuran meaning making pengunjung dengan menggunakan metodologi Personal Meaning Mapping PMM yang dikembangkan oleh John H. Falk ini terdiri atas 4 dimensi, yaitu extent, breadth, depth, dan mastery. Rata-rata pada setiap dimensi terjadi perubahan kenaikan, dari tahap sebelum sampai sesudah melihat diorama MSN. Pada dimensi extent, perubahan jumlah kosakata sebelum dan sesudah melihat diorama mengalami kenaikan dari 339 kosakata menjadi 554 kosakata . Pada dimensi breadth, persentase pengunjung yang menyebutkan 3 fase sejarah juga terjadi peningkatan sesudah pengunjung melihat diorama. Pada dimensi depth, kedalaman pengetahuan pengunjung MSN mengalami kenaikan, dari sekadar pengetahuan minimal menjadi pengetahuan yang lebih luas. Pada dimensi mastery, penguasaan pemahaman pengunjung baik sebelum maupun sesudah melihat diorama tergolong kategori B pemahaman akurat, bisa menyebutkan satu sampai dua konsep yang sesuai . Secara akademik, penggunaan metodologi PMM ini memperkaya ragam kajian pengunjung dengan pendekatan konstruktivis, sementara secara praktis berguna bagi pihak museum sebagai bahan evaluasi pameran museum agar lebih kontekstual sesuai harapan pengunjung.

ABSTRACT
This research measured the depth of knowledge of 63 college university 39 s students about a concept of National History of Indonesia visualised by dioramas in Museum Sejarah Nasional MSN . This research used a Personal Meaning Mapping PMM methodology developed by John H. Falk which rsquo s derived from a constructivist approach. PMM measured the 4 dimensions of knowledge score extent, breadth, depth, and mastery. Most of the results of PMM changed significantly. In extent dimension, the quantity of vocabularies raised from 339 on entry to 554 vocabularies on exit. In breadth dimension, the percentage of visitors mentioning 3 phases of history increased from entry to exit phase. In depth dimension, the visitor rsquo s depth of knowledge increased from minimal response to extensive response. In mastery dimension, most of the score of visitor rsquo s understanding mastery on National History of Indonesia were B accurate understanding, mentioning one or two concepts accurately . Academically, this PMM methodology enriches the variant of visitors study, especially in constructivist learning on museum. Practically, this PMM methodology has advantages to museum to make an evaluation of the exhibition to be contextual as visitors expect."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library