Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galuh Anisa Putri
"Dalam membangun masjid, Islam tidak memiliki aturan mengikat mengenai bentuk masjid karena prinsip utama dalam masjid adalah fungsi (function) (Omer, 2010). Hal tersebut ditunjukan dalam arsitektur Masjid Nabawi (622 M) yang dibangun sederhana sesuai fungsi yang dibutuhkan, tapi di saat yang sama, Masjid Nabawi berperan sebagai ruang publik kota Madinah sehingga masjid sejatinya merupakan tempat beribadah sekaligus pusat komunitas. Namun, perkembangan zaman kemudian mendorong aspek fungsi tidak lagi menjadi hal utama dalam membangun masjid, seperti masjid di era Imperium Ottoman yang menekankan aspek forma. Transformasi tersebut berdampak pada peran masjid menjadi alat birokrasi pemerintah. Fenomena tersebut menunjukan relasi antara aspek fungsi dengan realisasi peran masjid di dalam komunitas muslim yang dipengaruhi oleh praktek kuasa setempat, sehingga arsitektur masjid berpotensi sebagai indikator dalam melihat praktek kuasa. Indonesia di tahun 1950-1965, di bawah pimpinan Sukarno, membangun dua masjid yang signifikan dalam sejarah perkembangan masjid Indonesia, yakni Masjid Istiqlal dan Masjid Salman, yang keduanya menggunakan langgam arsitektur modern yang menekankan aspek fungsi dalam proses perancangannya. Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana aspek fungsi dijawantahkan dalam kedua masjid tersebut dan bagaimana hubungannya dengan praktek kuasa Sukarno dan peran masjid sebagai ruang publik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Ibnu Praditya
"Terdapat perbedaan representasi elemen arsitektural masjid di seluruh dunia. Kebanyakan masjid dibangun dengan kubah, menara, pilar, dan ornamen-ornamen. Akan tetapi terdapat pula masjid-masjid yang tidak memiliki elemen-elemen tersebut. Namun tetap memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat beribadah atau shalat. Setiap Muslim diwajibkan untuk beribadah lima kali sehari. Menurut Al Quran dan Hadits, setiap tempat yang bersih dapat digunakan sebagai tempat ibadah. Kondisi ini juga meliputi kebersihan badan seorang Muslim dalam beribadah. Kajian lebih lanjut menemukan bahwa terdapat tiga aspek yang menjadi dasar dari prinsip masjid, yaitu menyucikan diri, arah Ka'bah, dan shalat berjamaah.
Setelah menganalisis Masjid Nabawi dan Masjid Agung Jawa Tengah, dapat disimpulkan bahwa beberapa fungsi elemen-elemen arsitektural tidak diperlukan. Keberadaan elemen tersebut hanyalah untuk mempertahankan tradisi simbolik daripada meningkatkan kualitas beribadah di dalam masjid. Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip secara penuh, maka arsitektur masjid dapat di definisikan ulang agar dapat memperluas pemahaman tentang ruang ibadah.
......
There are different representations of mosque architectural elements throughout the world. Most mosques are built with domes, minarets, pillars and ornaments. However quite a number of mosques appear without any of those elements. Yet, they all serve the same function as a place for prayer or shalat. Every Muslim is obliged to perform prayers five times a day. According to the Holy Quran and Hadith, any clean place can be a used for prayer. This condition also applies to the bodily presence of every Muslims during prayer. Further studies reveal three aspects underlie the basic principles of a mosque, e.g ritual cleansing, direction of Ka’bah, and Jemaah prayer.
Having analysed the Nabawi Mosque and the Masjid Agung Jawa Tengah, the conclusion indicates some architectural elements are functionally unnecessary. Their presences are more to preserve symbolic tradition rather than to increase the quality of worship within the mosques. By purely implementing the principles, mosques architecture can be redefined to create a larger spectrum of understanding the ritual space. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library