Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Yasmeen
"Selama bertahun – tahun, perempuan terus berusaha menghilangkan ketidaksetaraan antara perempuan dan laki – laki dalam setiap aspek kehidupan. Salah satunya dalam pekerjaan. Fenomena kesenjangan upah antar gender bukanlah sebuah fenomena yang asing ditelinga masyarakat. Menggali fenomena kesenjangan upah antar gender, terdapat pula didalamnya kesenjangan upah antar tenaga kerja perempuan yang sudah memiliki anak dan yang belum. Isu ini disebut sebagai motherhood penalty. Dengan data dari IFLS gelombang empat (2007) dan lima (2014), serta metode difference in differences dan propensity score matching, penulis menggali lebih dalam eksistensi motherhood penalty di Indonesia beserta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor sosio demografi digunakan dalam melihat pengaruhnya dalam eksistensi motherhood penalty di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan balita merupakan pemicu utama adanya penalti upah yang diberikan pada tenaga Penelitian ini menemukan bahwa terdapat motherhood penalty dalam lingkup pekerjaan di Indonesia. kerja perempuan yang juga merupakan ibu
For years, women have tried to close the gap between women and men in every aspects of life, among which is in work. The gender pay gap phenomenon is not an odd issue in the society. Aside from the gap between genders, there is also a gap between female labors, namely the “motherhood penalty”. With data from the fourth (2007) and fifth (2014) wave of IFLS, the writer used difference in differences and propensity score matching methods to dig further information on the existence of Indonesia’s motherhood penalty and its supporting factors. Socio demographic factors are also used to see the phenomenon further. This study found that confirm that motherhood penalty exists in Indonesia"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jessica Annabel Tio Prisca
"Ketimpangan antar gender merupakan isu yang terus terjadi di masyarakat. Salah satu penyebab ketimpangan antar gender dalam dunia kerja adalah parenthood penalty, yaitu penurunan karir setelah seseorang memiliki anak dan menjadi orang tua. Hal ini lebih umum terjadi pada ibu yang kemudian dikenal sebagai motherhood penalty. Sebaliknya, ayah seringkali mengalami percepatan karir setelah mempunyai anak yang kemudian disebut sebagai fatherhood premium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat parenthood penalty di Indonesia, membandingkan tingkat penalty atau premium yang dialami oleh ayah dan ibu, serta menganalisis lebih lanjut pengaruh dari berbagai karakteristik, seperti pendidikan, keberadaan kakek-nenek, karakteristik pekerjaan, karakteristik tempat tinggal, dan usia anak terhadap tingkat parenthood penalty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kernel Propensity Score Matching Difference-in-Difference (Kernel PSM-DiD) dengan menggunakan data IFLS gelombang 4 dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di Indonesia secara umum mengalami parenthood penalty berupa perolehan tingkat pendapatan dan jam kerja yang lebih rendah. Jika dibandingkan antar gender, motherhood penalty cenderung lebih tinggi. Berkaitan dengan fatherhood premium, penelitian ini menunjukkan bahwa ayah di Indonesia tidak mengalami hal tersebut. Lebih dari itu, tingkat parenthood penalty bervariasi pada orang tua, ayah, dan ibu yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Gender inequality, especially in workplace has been an ongoing issue in the society. One of the causes of this issue is parenthood penalty, which captures a declining trend in career after someone has children and becomes a parent. This tends to be faced by mothers, which is known as motherhood penalty. On the other hand, fathers often experience career acceleration after having children, which is then referred to as fatherhood premium. This research aims to analyze the level of parenthood penalty in Indonesia, compare the level of penalty or premium experienced by fathers and mothers, and further analyze the influence of various characteristics, such as education, the presence of grandparents, job characteristics, residence characteristics, and children's age on level of parenthood penalty. The method used in this research is Kernel Propensity Score Matching Difference-in-Difference (Kernel PSM-DiD) with IFLS wave 4 and 5 as the data source. The results of this study show that parents in Indonesia generally experience a parenthood penalty in the form of lower income levels and lower working hours. When compared between genders, the penalty experienced by mothers tends to be higher. Regarding fatherhood premium, this research shows that fathers in Indonesia do not experience it. Moreover, the level of parenthood penalty varies among parents, fathers, and mothers who have different characteristics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kadek Swarniati
"Motherhood Penalty, sebuah isu global yang menyebabkan kesulitan finansial bagi perempuan akibat menjadi ibu, lazim terjadi di negara-negara maju dan bahkan lebih mungkin terjadi di negara-negara berkembang. Implikasi ekonomi dari penalti ini di Indonesia mengkhawatirkan, karena partisipasi perempuan yang terbatas dalam angkatan kerja menimbulkan bahaya bagi kesiapan negara menuju Generasi Emas 2045. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan dalam penelitian dengan menyelidiki dampak negatif dari motherhood terhadap berbagai aspek pasar tenaga kerja di Indonesia. Studi ini memeriksa probabilitas perempuan untuk tetap bekerja, prospek mereka dalam mendapatkan posisi di sektor formal, penghasilan mereka, upah bagi mereka yang bekerja, dan pendapatan bagi mereka yang bekerja secara mandiri. Penelitian ini memperluas investigasinya dengan tidak hanya memeriksa upah. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana dampak negatif terhadap perkembangan karier seorang perempuan sepanjang periode sebelum dan setelah kelahiran anak pertamanya, serta untuk setiap anak berikutnya. Penelitian ini menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) dan menggunakan model regresi panel fixed effect. Temuan menunjukkan bahwa perempuan Indonesia terutama menghadapi motherhood penalty saat mereka keluar dari angkatan kerja setelah melahirkan anak pertama mereka. Hambatan utama yang dihadapi oleh perempuan ini adalah proses yang sulit untuk kembali ke pasar tenaga kerja setelah keluar. Selain itu, terdapat efek antisipasi sebelumnya terhadap perkembangan karier seorang perempuan akibat menjadi ibu, yang menjadi nyata beberapa tahun sebelum melahirkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia menghadapi penalti ganda terkait motherhood. Penalti awal muncul setelah kelahiran anak pertama dan berlanjut dalam jangka panjang. Selanjutnya, mereka mengalami penalti tambahan dengan setiap anak berikutnya.
The Motherhood Penalty, a global issue affecting women's financial difficulties due to motherhood, is prevalent in developed countries and is even more likely to occur in developing nations. The economic implications of this penalty in Indonesia are concerning since the limited participation of women in the workforce presents a danger to the country's readiness for the Golden Generation of 2045. This study seeks to address a gap in research by investigating the negative impacts of motherhood on many aspects of the labor market in Indonesia. The study examines the probability of women remaining employed, their prospects of securing positions in the formal sector, their earnings, the pay of those who are employed, and the income of those who are self-employed. The study expands its investigation beyond merely examining wages. This study aims to examine the extent of the negative impact on a woman's career progression throughout the period before and after the birth of her first child, as well as for each subsequent child. The study utilizes data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) and employs a panel fixed effects regression model. The findings show that Indonesian women mainly face a motherhood penalty as they exit the workforce after giving birth to their first child. The primary obstacle encountered by these women is the challenging process of returning to the labor market after leaving. Moreover, there is a prior anticipation effect on a woman's career progression due to becoming a mother, which becomes evident several years before giving birth. The study indicates that Indonesian women face a double penalty related to motherhood. The initial penalty arises after the birth of the first child and continues over the long term. Furthermore, they experience further penalties with each subsequent child."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library