Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Dzul Faiq Murtadlo, auhor
"Seiring perkembangan waktu, dibutuhkan motor yang memiliki sifat yang diinginkan, seperti memiliki kecepatan yang tinggi, efisiensi yang tinggi, dan biaya perawatan motor yang rendah. Hal-hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara merancang motor yang diinginkan. Dalam merancang motor, perbedaan bahan material dan bentuk dimensi motor sangat berpengaruh dalam keluaran yang dihasilkan oleh motor.
Pada skripsi ini, dibandingkan hasil keluaran motor pada setiap variasi motor yang memiliki bahan magnet permanen dan panjang motor yang berbeda. Bahan permanen magnet yang digunakan adalah Ceramic 10, Samarium Cobalt: 18/30, dan Neodymium Iron Boron: 28/23. Sedangkan variasi panjang motor adalah 50 mm, 60 mm, 70mm, dan 80 mm.
Untuk mencapai nilai torsi 5,5 Nm, motor dengan magnet permanen Neodymium Iron Boron: 28/23 adalah yang terbaik karena hanya memerlukan panjang sebesar 50 mm. Pada motor dengan panjang 80 mm, motor terbaik adalah motor dengan magnet permanen berbahan Neodymium Iron Boron: 28/23 karena memiliki nilai torsi maksimal terbesar, yakni 8,89 Nm.

Over the years, it takes a motor that has the characteristic of being desired, such as high speed, high efficiency, and low maintenance cost. These things can be realized by designing motors. In motor design, the difference in materials and motor dimension is very influential in the output of motor.
This paper compared the output of motor at each variation of the motor which has different permanent magnet material and different stack length. Permanent magnet material that used are Ceramic 10, Samarium Cobalt: 18/30, and Neodymium Iron Boron: 28/23. While the variaton of the stack length are 50 mm, 60 mm, 70 mm, and 80 mm.
To achieve torque 5,5 Nm, motor with permanent magnet made of Neodymium Iron Boron: 28/23 is the best because just needed motor with stack length 50 mm. On motor with stack length 80 mm, motor with permanen magnet made of Neodymium Iron Boron: 28/23 also is the best because it has biggest torque, the value is 8,89 Nm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Vice Roy Halomoan
"Motor dengan magnet permanen menjadi motor yang sangat banyak digunakan sekarang karena kelebihannya dibandingkan dengan motor lainnya dalam hal efisiensi, kecepatan dan masa pakai yang panjang. Namun motor penggerak jenis ini memiliki satu kekurangan yaitu vibrasi dan noise yang disebabkan oleh torsi cogging. Torsi ini diakibatkan oleh interaksi dari medan magnet dan stator dan torsi muncul akibat permeansi tidak merata yang dilihat rotor ketika berputar.
Dalam skripsi ini, motor yang digunakan adalah motor 12 slot 8 kutub dikarenakan torsi cogingnya yang tinggi. Hal ini disebabkan karena KPK dari jumlah slot dan kutub yang sangat kecil sehingga torsi cogging besar. Metode mengurangi torsi cogging yang dibutuhkan seperti penggunaan umbrella, notch dan toki(tonjolan) pada stator.
Tujuannya adalah untuk memberikan permeansi yang merata dan fenomena anticogging sehingga dicapai torsi cogging yang kecil. Diharapkan dengan metode implementasi umbrella, toki dan notch maka torsi cogging turun sampai 50% dari torsi awalnya, yaitu desain stator umbrellaless tanpa toki dan notch.

Machine with permanent magnet is becoming the best candidate for industrial motor due to its efficiency, speed and long term usage. But this type of motor has drawback which is vibration issues and noise caused by the cogging torque. This torque is produced by the interaction of permanent magnet and stator and appears because of the ununiformity of permeance seen by the rotor when it rotates.
In this thesis, a 12 slot 8 pole BLDC motor design is used because the high cogging toque that it produces. This is due to the fact that the Least Common Multiple (LCM) between stator and pole of this motor is low. Methods required to reduce cogging torque are implementation of umbrella, notch and bulge on stator.
The purposes are to create an uniform permeance and to create anticogging torque to reach lower cogging torque. It is expected that the implementation of umbrella, notch and bulge on stator will reduce the cogging torque up to 50% from its original cogging torque produced by the umbrellaless, and without notch stator design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library