Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suer Suryadi
Abstrak :
Di Indonesia terdapat 13 jenis rangkong, tiga di antaranya berstatus endemik yaitu rangkong Sulawesi (Aceros cassidix), kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus), dan rangkong Sumba (Aceros everetti). Seluruh jenis rangkong tersebut sudah dilindungi oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1931, namun keberadaanya masih sangat mengkhawatirkan karena perburuan, dan perubahan habitat. Penelitian mengenai ekologi dan biologi rangkong Sulawesi sudah banyak dilakukan namun informasi mengenai pola pergerakan belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah jelajah, pergerakan harian, site fidelity (kesetiaan pada tempat) dan penyebarannya berdasarkan ketinggian dari permukaan laut. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi usaha konservasi rangkong Sulawesi pada khususnya, dan Cagar Alam Tangkoko-Dua Sudara (TDS) pada umumnya. Penelitian dilakukan di Cagar Alam Tangkoko-Dua Sudara, Sulawesi Utara sejak bulan Oktober 1994 hingga Juni 1995, dengan menggunakan teknik radiotelemetri. Sembilan ekor jantan rangkong Sulawesi berhasil ditangkap dengan menggunakan jaring penangkap (mist net). Pada bagian punggung burung-burung tersebut dipasang radio pemancar (transmitter) dengan frekuensi yang berbeda-beda, antara 164-165 MHz. Burung-burung tersebut dipantau (track) dengan meggunakan alat penerima (receiver) dari beberapa stasiunpemantau permanen di puncak bukit atau menara (tinggi 20 m dari permukaan tanah) di sekitar tepi kawasan TDS. Pemantauan dilakukan selama 3 hari dalam seminggu; pagi hari (06.00-12.00), siang hari (12.00-18.00) clan satu hari penuh (06.00-18.00) dengan total waktu 24 jam seminggu. Dua pengamat dari stasiun yang berbeda pada waktu yang sama memantau arah burung selama tiga menit dengan interval waktu satu jam.. Peta TDS berskala (1:50.000) di "digitizing" dengan menggunakan program CAMRIS, sebuah perangkat keras komputer untuk sistem informasi geografi. Hasil tersebut digunakan untuk menganalisa lokasi burung pada setiap elevasi. Irisan dari rata-rata lokasi mingguan dihitung untuk menduga tingkat kesetiaan pada tempat (site fidelity) dari rangkong terhadap lokasi pergerakannya. Analisa data hanya dilakukan pada enam ekor rangkong karena 3 buah radio pemancar jatuh pada awal penelitian. Penentuan luas daerah jelajah rangkong dihitung berdasarkan minimun convex polygons dari 600 jam data. Daerah jelajah rangkong bervariasi dari 39,8 hingga 55,8 km2. Rata-rata jarak jelajah harian adalah 10,49 km, tetapi beberapa individu mampu terbang sejauh 30 kin dalam sehari. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rangkong cenderung untuk tinggal di wilayah Tangkoko, khususnya dari ketinggian 0 hingga 400 m dari permukaan lout. Namun demikian, tiga ekor rangkong terdeteksi di sekitar wilayah Dua Sudara, 13atuangus, dan Hutan Lindung Wiau. Rangkong yang diteliti menu njukkan pergerakan harian yang cukup jauh tetapi tetap kembali ke lokasi asalnya. Rangkong bergerak dari wilayah Tangkoko (daerah sarang) ke wilayah Batuangus atau Dua Sudara yang diduga sebagai wilayah pergerakannya dan tidak menunjukkan pola nomadis. Ketersediaan pakan, terutama buah beringin (Ficus sp.) diduga berperan penting untuk mempengaruhi pola pergerakannya, termasuk sifat kesetiaan pada tempat, daerah jelajah, dan distribusi berdasarkan ketinggian. Namun, data fenologi (ketersediaan buah) pada masa tidak berbiak ternyata tidak mendukung hipotesis tersebut. Hal itu mungkin disebabkan oleh luas areal studi ketersediaan buah terlalu kecil dibandingkan pergerakan rangkong Sulawesi. Terisolasinya kawasan cagar alam TDS oleh pedesaan, perkotaan, Laut Sulawesi, dan adanya penebangan di sekitar kawasan dapat membahayakan kelaitgsungan hidup satwa langka yang ada di dalamnya. Dalam penelitian ini terbukti bahwa rangkong Sulawesi hingga saat ini masih bergantung pada sumber pakan yang ada di dalam kompleks cagar alam itu. Namun dengan adanya tekanan akibat pengembangan wilayah dan ancaman lainnya, maka ruang gerak, kualitas habitat, dan sumber pakan di kawasan itu akan berkurang. Oleh karena itu, upaya pengembangan wilayah di kawasan TDS perlu dilakukan secara terpadu dengan mempertimbangkan aspek kehidupan satwa liar yang hidup di dalam kawasan.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Finur Fithriah
Abstrak :
Kota Jakarta sebagai ibukota negara merupakan salah satu tujuan wisata bagi wisatawan di Indonesia. Berbagai objek wisata yang disuguhkan kota ini memicu wisatawan untuk mengunjunginya, meskipun pergerakan mereka terbatas. Terbatasnya pergerakan ini disebabkan oleh kemacetan dan kurangnya ketersediaan sarana transportasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pola pergerakan wisatawan yang terbentuk berdasarkan jarak, moda transportasi, dan tipologi wisatawan di DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dan observasi lapang yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan di Jakarta hanya mengunjungi satu objek wisata atau bergerak dengan tipe single point dan merupakan wisatawan dengan tipologi individual mass tourist jika ditinjau berdasarkan jarak antar objek wisata jarak metrik , waktu yang harus ditempuh dengan melewati titik kemacetan, serta moda transportasi yang dipilih. ...... Jakarta as the capital city of Indonesia is one of tourist destinations in Indonesia. Various attractions in this city is triggering tourists to visit, even when their movement is limited. This movement limitation is caused by traffic jam and the lack of supply from public transportation provided.This study aims to analyze the difference of tourist movement patterns based on distance, mode of transportation, and tourist typology in DKI Jakarta. The method used in this research is direct interview and observation which analyzed with spatial descriptive analysis. The result of the research shows that the majority of tourists in Jakarta only visit one tourism site or move in single point pattern with the type of individual mass tourist according to the distance between tourism object, time to pass by traffic jam point, and selected transportation mode.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmadea Ghafari
Abstrak :
Kota Bogor merupakan kota yang pariwisatanya sedang dikembangkan pada saat ini. Dalam upaya pengembangan pariwisata di Kota Bogor, diperlukan penelitian yang mengkaji tentang pola pergerakan wisatawan di Kota Bogor, dan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif keruangan untuk mengetahui pola pergerakan, analisis statistik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan, dan analisis cross tabulation untuk mengetahui hubungan antara pola pergerakan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wisatawan yang mengunjungi objek wisata di Kota Bogor bergerak dengan 4 jenis pergerakan, yaitu pola single point, base Site, stop over, dan chaining loop, dengan mayoritas wisatawan yang bergerak dengan jenis pergerakan single pattern. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan, mayoritas wisatawan yang berwisata ke Kota Bogor berusia 18-25 tahun, berasal dari wilayah Jabodetabek, berjenis kelamin perempuan, merupakan repeater atau wisatawan yang sebelumnya telah mengunjungi Kota Bogor, memiliki motivasi restorasi, dan berwisata bersama keluarga. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan sendiri seperti faktor geografis, demografis, dan perilaku, didapatkan bahwa, walaupun seluruh wisatawan yang dikaji pada penelitian ini mewakili seluruh kategori yang tercantum pada semua faktor yang mempengaruhi pola pergerakan, tetapi tetapi hampir keseluruhan dari mereka tetap bergerak dengan pola single point  dan Base Site. ......Bogor City is a city whose tourism is currently being developed. In an effort to develop tourism in the City of Bogor, research is needed that examines the patterns of tourist movements in the City of Bogor, and the factors that influence tourist characteristics. This study uses descriptive spatial analysis to determine movement patterns, statistical analysis to determine the factors that influence tourist characteristics, and cross tabulation analysis to determine the relationship between movement patterns and the factors that influence the factors that influence tourist characteristics. The results of this study indicate that tourists visiting tourist attractions in Bogor City move with 4 types of movement, namely single point, base site, stop over, and chaining loop patterns, with the majority of tourists moving with a single pattern type of movement. From the factors that influence the characteristics of the tourists, the majority of tourists visiting Bogor City are aged 18-25 years, come from the Greater Jakarta area, are female, are repeaters or tourists who have previously visited Bogor City, have restoration motivation, and are traveling with family. For the factors that influence the tourist characteristic such as geographic, demographic, and behavioral factors, it was found that, although all tourists studied in this study represent all categories listed on all factors that influence movement patterns, almost all of them still move with single point pattern and base site.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlun Assagaf
Abstrak :
Performa spasial merupakan ruang dengan sistem yang terdiri dari interaksi pelaku dengan objek yang terdapat di dalam ruang. Performa spasial kegiatan memasak, narasi yang terbentuk berupa narasi rangkaian kegiatan mengolah bahan makanan untuk disajikan dan disantap. Kegiatan memasak hidangan Timur Tengah memiliki kekhasan pada proses pengolahan bahan makanan. Terdapat urutan gerakan dan interaksi pelaku masak terhadap objek dalam ruang yang dipengaruhi oleh titik api, titik air dan titik penyimpanan yang khas dan menciptakan narasi menarik untuk ditelaah. Untuk itu, pembahasan skripsi ini memiliki fokus menelaah pola gerak yang terjadi di dalam ruang masak serta interaksi pelaku terhadap objek-objek dalam ruang pada periode waktu tertentu ketika memasak hidangan Timur Tengah. Dari pengamatan tersebut, performa spasial kegiatan memasak hidangan Timur Tengah menggunakan titik api sebagai pusat utama gerakan dan kegiatannya. ......Spatial performance is a space with a system consisting of the interaction of actors with objects contained in the space. In the spatial performance of cooking activities, narrative activities are formed as a series of activities to process food ingredients to be served and eaten. The cooking activity of Middle Eastern dishes is unique in the processing of food ingredients. There are sequences of movements and interactions between objects in space that are carried out distinctive by fire point, water point, and storage point and create a unique narrative to study. For this reason, the discussion of this thesis focuses on studying the movement patterns which occur in the cooking space and the interaction of actors with objects in space at a certain time when cooking Middle Eastern dishes. From these observations, the spatial performance of Middle Eastern cooking activities uses fire point as the main center of movement and activities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abieza Zago Ditia
Abstrak :
Pulau Nusa Penida merupakan pulau yang terletak `di sebelah tenggara Bali. Keindahan alam Nusa Penida merupakan aset besar pariwisata di Indonesia khususnya Bali. Pulau Nusa Penida juga sudah masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Banyaknya variasi objek dan atraksi wisata di daerah ini memicu pergerakan wisatawan yang beragam. Penelitian ini meneliti mengenai pola pergerakan wisatawan dan hubungan faktor profil perjalanan, kemiringan lereng, konfigurasi fisik tujuan, jarak antara objek wisata, dan lama kunjungan dengan tipe pergerakan wisatawan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik crosstabulation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat pola pergerakan wisatawan di Pulau Nusa Penida. Pola pergerakan destination region loop banyak di temukan di Pulau Nusa Penida dan yang paling sedikit adalah single point. Seluruh faktor memiliki keterkaitan yang signifikan dengan tipe pergerakan. Wawasan mengenai pergerakan wisatawan dianggap dapat membantu sebagai target indikator dalam upaya pengembangan potensi wisata Pulau Nusa Penida sebagai dukungan pengembangan daerah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). ......Nusa Penida Island is an island located in the southeast of Bali. The natural beauty of Nusa Penida is a great asset for tourism in Indonesia, especially Bali. Nusa Penida Island has also been included as a National Tourism Strategic Area (KSPN). The large variety of tourist objects and attractions in this area triggers the movement of diverse tourists. This study examines the pattern of tourist movement and the relationship between travel profile factors, slope, physical configuration of destinations, distance between tourist objects, and length of visit with the type of tourist movement. The method used is spatial analysis and statistical analysis of crosstabulation. The results of this study indicate that there are four patterns of tourist movement on the island of Nusa Penida. Destination region loop movement patterns are mostly found on Nusa Penida Island and the least is single point. All factors have a significant relationship with the type of movement. Insights about the movement of tourists are considered to be able to help as a target indicator in efforts to develop the tourism potential of Nusa Penida Island as a support for regional development of the National Tourism Strategic Area (KSPN).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library