Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Deden Ade Nurdeni
"Kajian risiko bencana di Indonesia oleh BNPB menunjukkan jumlah jiwa terpapar risiko bencana tersebar di seluruh Indonesia dengan total potensi jiwa terpapar lebih dari 255 juta jiwa. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dampak bencana di Indonesia terbilang sangat tinggi. Sistem penanggulangan khususnya pada masa tanggap darurat menjadi hal yang krusial untuk dapat meminimalisir risiko. Namun, pemberian bantuan kepada korban bencana terkendala beberapa hal, antara lain keterlambatan dalam penyaluran, kurangnya informasi lokasi korban, dan distribusi bantuan yang tidak merata. Untuk memberikan informasi yang cepat dan tepat, BNPB telah membangun beberapa sistem informasi seperti DIBI, InAware, Geospasial, Petabencana.id dan InaRisk. Akan tetapi tidak secara realtime menampilkan wilayah terdampak bencana dengan memnunjukkan jenis kebutuhan bantuan apa yang dibutuhkan korban pada saat itu. Untuk memberikan solusi atas permasalah tersebut, penelitian ini membangun model yang mampu mengklasifikasikan data teks dari Twitter terkait bencana kedalam jenis bantuan yang diminta oleh korban bencana secara realtime. Selain itu visualisasi berupa dashboard dibangun dalam bentuk aplikasi berbasis peta untuk menampilkan lokasi korban yang terdampak. Penelitian ini mengunakan teknik text mining mengolah data Twitter dengan pendekatan metode klasifikasi multi label dan ekstraksi informasi lokasi menggunakan metode Stanford NER. Algoritme yang digunakan adalan Naive Bayes, Support Vector Machine, dan Logistic Regression dengan kombinasi metode tranformasi data multi label OneVsRest, Binary Relevance, Label Power-set, dan Classifier Chain. Representasi teks menggunakan N-Grams dengan pembobotan TF-IDF. Model terbaik untuk klasifikasi multi label pada penelitian ini adalah kombinasi Support Vector Machine dan Clasifier Chain dengan fitur UniGram+BiGram dengan nilai precision 82%, recall 70%, dan F1-score 75%. Stanford NER menghasilkan F1-score 83% untuk klasifikasi lokasi yang menjadi masukan untuk teknik geocoding. Hasil geocoding berupa informasi spasial ditampilkan dalam bentuk dashboard berbasis peta.
The study of disaster risk in Indonesia by BNPB shows the number of people exposed to disaster risk throughout Indonesia with a total potential life of 255 million people. The results of this study indicate that the impact of disasters in Indonesia is quite high. The response system, especially during the emergency response period, is crucial to be able to minimize risks. However, providing assistance to disaster victims is hampered by several things, including delays in providing assistance, lack of information on the location of victims, and uneven distribution of aid. To provide fast and accurate information, BNPB has built several information systems such as DIBI, InAware, Geospatial, Petabencana.id and InaRisk. However, it does not display the disaster area in real-time by showing what kind of assistance needs the victim needs at that time. To provide a solution to these problems, this study builds a model that is able to classify text data from Twitter related to the type of assistance requested by disaster victims in real-time. In addition, a dashboard is built in the form of a map-based application to display the location of the realized victim. This study uses text mining techniques to process Twitter data with a multi-label classification approach and location information extraction using the Stanford NER method. The algorithms used are Naive Bayes, Support Vector Machine, and Logistic Regression with a combination of OneVsRest, Binary Relevance, Power-set Label, and Classifier Chain. Text representation using N-Grams with TF-IDF weighting. The best model for multi-label classification in this study is a combination of Support Vector Machine and Classifier Chain with UniGram+BiGram features with 82% precision, 70% recall, and 75% F1-score. Stanford NER produces an F1-score of 83% for location classification which is the input for geocoding techniques. Geocoding results in the form of spatial information are displayed in a map-based dashboard."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Deden Ade Nurdeni
"Kajian risiko bencana di Indonesia oleh BNPB menunjukkan jumlah jiwa terpapar risiko bencana tersebar di seluruh Indonesia dengan total potensi jiwa terpapar lebih dari 255 juta jiwa. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dampak bencana di Indonesia terbilang sangat tinggi. Sistem penanggulangan khususnya pada masa tanggap darurat menjadi hal yang krusial untuk dapat meminimalisir risiko. Namun, pemberian bantuan kepada korban bencana terkendala beberapa hal, antara lain keterlambatan dalam penyaluran, kurangnya informasi lokasi korban, dan distribusi bantuan yang tidak merata. Untuk memberikan informasi yang cepat dan tepat, BNPB telah membangun beberapa sistem informasi seperti DIBI, InAware, Geospasial, Petabencana.id dan InaRisk. Akan tetapi tidak secara realtime menampilkan wilayah terdampak bencana dengan memnunjukkan jenis kebutuhan bantuan apa yang dibutuhkan korban pada saat itu. Untuk memberikan solusi atas permasalah tersebut, penelitian ini membangun model yang mampu mengklasifikasikan data teks dari Twitter terkait bencana kedalam jenis bantuan yang diminta oleh korban bencana secara realtime. Selain itu visualisasi berupa dashboard dibangun dalam bentuk aplikasi berbasis peta untuk menampilkan lokasi korban yang terdampak. Penelitian ini mengunakan teknik text mining mengolah data Twitter dengan pendekatan metode klasifikasi multi label dan ekstraksi informasi lokasi menggunakan metode Stanford NER. Algoritme yang digunakan adalan Naive Bayes, Support Vector Machine, dan Logistic Regression dengan kombinasi metode tranformasi data multi label OneVsRest, Binary Relevance, Label Power-set, dan Classifier Chain. Representasi teks menggunakan N-Grams dengan pembobotan TF-IDF. Model terbaik untuk klasifikasi multi label pada penelitian ini adalah kombinasi Support Vector Machine dan Clasifier Chain dengan fitur UniGram+BiGram dengan nilai precision 82%, recall 70%, dan F1-score 75%. Stanford NER menghasilkan F1-score 83% untuk klasifikasi lokasi yang menjadi masukan untuk teknik geocoding. Hasil geocoding berupa informasi spasial ditampilkan dalam bentuk dashboard berbasis peta.
The study of disaster risk in Indonesia by BNPB shows the number of people exposed to disaster risk throughout Indonesia with a total potential life of 255 million people. The results of this study indicate that the impact of disasters in Indonesia is quite high. The response system, especially during the emergency response period, is crucial to be able to minimize risks. However, providing assistance to disaster victims is hampered by several things, including delays in providing assistance, lack of information on the location of victims, and uneven distribution of aid. To provide fast and accurate information, BNPB has built several information systems such as DIBI, InAware, Geospatial, Petabencana.id and InaRisk. However, it does not display the disaster area in real-time by showing what kind of assistance needs the victim needs at that time. To provide a solution to these problems, this study builds a model that is able to classify text data from Twitter related to the type of assistance requested by disaster victims in real-time. In addition, a dashboard is built in the form of a map-based application to display the location of the realized victim. This study uses text mining techniques to process Twitter data with a multi-label classification approach and location information extraction using the Stanford NER method. The algorithms used are Naive Bayes, Support Vector Machine, and Logistic Regression with a combination of OneVsRest, Binary Relevance, Power-set Label, and Classifier Chain. Text representation using N-Grams with TF-IDF weighting. The best model for multi-label classification in this study is a combination of Support Vector Machine and Classifier Chain with UniGram+BiGram features with 82% precision, 70% recall, and 75% F1-score. Stanford NER produces an F1-score of 83% for location classification which is the input for geocoding techniques. Geocoding results in the form of spatial information are displayed in a map-based dashboard."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fairuz Astari Devianty
"Dengan tumbuh dan berkembangnya platform media sosial, komunikasi bisa menjadi lebih mudah dilakukan. Namun, hal tersebut dapat disalahgunakan, seperti penyebaran hate speech melalui media sosial yang semakin marak terjadi. Meski kebebasan berekspresi adalah hak setiap orang di Indonesia, namun karena dampak negatifnya konten kebencian harus dihilangkan. Salah satu solusinya adalah dengan membangun sebuah model yang dapat mendeteksi hate speech secara otomatis. Untuk membangun model pendeteksian hate speech yang baik, dibutuhkan data beranotasi dengan jumlah yang besar untuk melatih model. Selain itu perlu juga diperhatikan target dan kategori dari hate speech tersebut. Namun, saat ini hanya ada satu multi-label hate speech dataset Bahasa Indonesia yang tersedia dan memiliki kekurangan proposi data dari setiap label yang tidak seimbang. Untuk mengatasi masalah kekurangan data ini, penulis mengusulkan sebuah metode yaitu Forward-Backward Translation untuk menghasilkan data secara otomatis. Metode ini merupakan gabungan dari forward translation dan back-translation. Forward translation dilakukan pada dataset dari high-resource language dan back-translation dilakukan pada dataset dari low-resource language. Dengan digabungkannya kedua proses ini dataset yang dihasilkan akan memiliki jumlah yang besar dan memiliki kualitas terjemahan yang baik. Metode ini digunakan untuk menambahkan data pada deteksi multi-label hate speech Bahasa Indonesia dengan tambahan data dari Bahasa Inggris. Performa pendeteksian multi-label hate speech pada dataset baru hasil penelitian ini berhasil meningkat bila dibandingkan dengan pada dataset hate speech Bahasa Indonesia yang sudah ada. Dataset ini mendapatkan F1-score sebesar 0.76 saat melakukan multi-label classification dan F1-score sebesar 0.78 saat melakukan hierarchical classification.
The growth and development of social media platforms make communication easier. However, this can be misused. For example, the spread of hate speech via social media is increasing. Freedom of speech is everyone's right in Indonesia, but malicious content must be eliminated due to its negative impact. One solution is to build a model that can automatically detect hate speech. Building a good hate speech detection model requires a large amount of annotated data to train the model. It is also necessary to pay attention to the target, category, and level of hate speech. However, there is currently only one multi-label hate speech dataset in Bahasa Indonesia available and the proportion of data for each label is unequal. To overcome this data scarcity problem, we propose a forward-backward translation method to generate data automatically. This method combines forward and backward translation. A forward translation is performed for dataset in high-resource languages and a backward translation is performed for dataset in low-resource languages. By combining these two processes, the resulting dataset will have a large amount of data and good translation quality. This method will be used to add data on multi-label hate speech detection in Bahasa Indonesia with additional data from English. As a result of this study, the performance of multi-label hate speech detection in the new dataset improved compared to the existing Bahasa Indonesia hate speech dataset. This dataset gets an F1-score of 0.76 for multi-label classification and an F1-score of 0.78 for hierarchical classification."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dennis Febri Dien
"Penyakit jantung menjadi permasalahan utama di dunia medis. Hal ini dikarenakan sulitnya mendeteksi gejala awal dari penyakit tersebut. Pendeteksian gejala ini dapat dilakukan dengan memonitori sinyal elektrokardiogram pasien untuk mendeteksi jenis aritmia yang diderita. Penelitian klasifikasi aritmia mengunakan pemrosesan komputer telah berhasil mengidentifikasi tipe aritimia satu dengan lainnya. Namun dalam permasalahan dunia nyata, pasien dapat menderita jenis aritmia yang merupakan gabungan dari jenis aritmia lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan klasifikasi aritmia secara multi-label pada data elektrokardiogram. Data yang digunakan adalah data yang berasal dari The China Physiological Signal Challenge 2018. Eksperimen yang dilakukan terbagi menjadi dua proses, yaitu pemilihan dan pemelajaran data. Teknik yang digunakan untuk pemilihan data dengan memotong data berdasarkan letak QRS sinyal menggunakan Combined Adaptive Threshold. Kemudian hasil data segmentasi sinyal dipelajari menggunakan 1DCNN dan LSTM dengan Attention. Penelitian ini berhasil melakukan klasifikasi multi-label pada data aritmia dan memperoleh rata-rata F1-Score sebesar 81.7% berdasarkan hasil evaluasi terbaik menggunakan K-Cross Validation.
Heart Disease is the main problem in medical world. One of the reasons is because the disease is still hard to detect it earlier. The main method to detect the heart disease is monitoring electrocardiogram signal and try to identify arrhythmia of the patient. The latest research has succeeded to classify the arrhythmia using deep learning. But in the real-world problem, patient can be having a multiple arrhythmia at the same time. This research focus on to classify multiple arrhythmia with electrocardiogram data. The data that had been used for this research is from The China Physiological Signal Challenge 2018. The experiment had two step process, there are sampling step, and learning step. Technique that had been used for sampling is based on slicing the data using QRS detection based on Combined Adaptive Threshold. Then the result of the segmentation is used for training data in 1DCNN and LSTM with attention This research has succeeded to get average of F1- Score 81.7% based on the best evaluation result using K-Cross Validation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library