Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendri Wijaya
"

Latar belakang: Resistensi antibiotik merupakan masalah penting dan ancaman bagi kesehatan manusia di hampir seluruh negara. Dampak infeksi bakteri multidrug-resistant (MDR) berupa luaran pasien lebih buruk, biaya perawatan lebih besar, dan penggunaan antibiotik spektrum luas yang berpotensi meningkatkan prevalensi resistensi. Surveilans healthcare-associated infection (HAI) dan identifikasi faktor risiko diharapkan bisa menurunkan laju resistensi.

Tujuan: Menilai kekuatan pengaruh dari komorbiditas, riwayat pengobatan dengan antibiotik intravena 15 hari terakhir, tindakan bedah, penggunaan lebih dari 2 indwelling medical device, dan rawat inap lebih dari 7 hari terhadap terjadinya infeksi bakteri MDR pada pasien anak.

Metode: Penelitian retrospektif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta terhadap pasien berusia 1 bulan-18 tahun dengan pertumbuhan bakteri pada hasil kultur. Data diperoleh dari electronic health record yaitu data demografi, komorbid, riwayat terapi antibiotik, tindakan bedah, medical device, lama rawat inap, data mikrobiologi, dan luaran akhir perawatan.

Hasil: Proporsi bakteri MDR pada penelitian ini sebesar 76,3%. Analisis bivariat tidak menunjukkan adanya hubungan antara komorbiditas, riwayat terapi antibiotik, tindakan bedah, dan penggunaan lebih dari 2 indwelling medical device, dengan infeksi bakteri MDR pada pasien anak. Namun rawat inap lebih dari 7 hari akan meningkatkan risiko pasien anak mengalami infeksi bakteri MDR (OR 2,755; 95% IK 1,107-6,857; P = 0,036).

Simpulan: Pasien anak dengan rawat inap lebih dari 7 hari memiliki risiko hampir 2,7 kali lipat untuk mengalami infeksi bakteri MDR dibanding pasien anak dengan rawat inap 7 hari atau kurang.


Background: Antibiotic resistance is an important problem and threats to human health worldwide. Multidrug-resistant (MDR) bacteria infection is associated with poor outcome, higher treatment cost, and higher rate of broad spectrum antibiotic use which may lead to subsequent antibiotic resistance. Healthcare-associated infection surveillance and identification of risk factors can provide effort to control the development of antibiotic resistance.

Objective: Measure the strength of association between comorbidity, intravenous antibiotic use within the last 15 days, surgery procedure, use of more than two indwelling medical devices, and hospital stay more than 7 days, with MDR bacteria infection in pediatric patient.

Methods: Restrospective study in 1 month - 18 years old pediatric patient at Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta who had bacteria growth on microbiological culture. Demographic data, comorbid condition, history of antibiotic use, surgery, indwelling medical device use, length of hospital stay, microbiological data, and mortality were collected from the electronic health record.

Results: Rate of MDR bacteria infection in this study was 76,3%. Bivariate analysis showed no relationships between comorbidity, intravenous antibiotic use in prior 15 days, surgery, and use of more than two indwelling medical devices, with MDR bacteria infection. Pediatric patients with hospital stay longer than 7 days were more likely to have MDR bacteria infection (OR 2,755; CI 95% 1,107-6,857; P = 0,036) compared to those with hospital stay 7 days or less.

Conclusion: Hospital stay longer than 7 days increase risk pediatric patient to contract MDR bacteria infection by 2,7 fold.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Mukhtar Syarif
"Objektif: Infeksi terkait pelayanan kesehatan adalah salah satu kasus infeksi yang masih bertahan di dunia, terutama di negera berkembang seperti Indonesia. Kolonisasi bakteri resistan multi obat diperkirakan berkontribusi untuk infeksi tersebut. Maka dari itu, studi mengenai prevanlensi infeksi terkait pelayanan kesehatan pada rumah sakit primer di Indonesia dan asosiasinya kepada kolonisasi bakteri resisten multiobat adalah bermakna.
Metode/Desain: Riset ini bersifat observasi analisis retrospektif cohort menggunakan hasil skrining mikrobiologi dan data sekunder dari rekam medis pasien di RSCM tahun 2022. Jumlah subjek adalah 100 dan dievaluasi menggunakan uji Chi-square. Uji Fisher Exact akan digunakan jika Chi-Square tidak dapat digunakan.
Hasil: Uji Fisher Exact menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan secara statistik (nilai p>0.05) antara asosiasi koloniasi bakteri resisten multiobat pada pasien rawat inap dan infeksi terkait pelayanan kesehatan pada RSCM tahun 2022.
Kesimpulan: Prevalensi infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien rawat inap RSCM tahun 2022 adalah 12%. Tidak ada asosiasi antara koloniasi bakteri resisten multiobat pada pasien rawat inap dan infeksi terkait pelayanan kesehatan pada RSCM tahun 2022.

Objectives: Healthcare-associated infection is one of the most persistent infectious cases in the world, especially in developing county such as Indonesia. The colonization of MDR bacteria is thought to contribute to such infection. Therefore, a study regarding the prevalence of healthcare associated infection in primary hospitals in Indonesia and its association with MDR bacteria colonization is valuable.
Methods/Design: This research is an observational analytic retrospective cohort study using the microbiological screening results and the secondary data from patients’ medical records in RSCM in 2022. The total subject sample is 100 and evaluated using the Chi-Square test. If the Chi-Square test value is not met, the Fisher Exact test will be used.
Results: The result of the Fisher Exact test showed an insignificant difference (p value>0.05) between the association of MDR bacteria colonization in patients on admission with healthcare-associated infections at RSCM.
Conclusion: The prevalence of healthcare-associated infections in patients admitted to RSCM in 2022 is 12%. The conclusion is there is no association between healthcare-associated infection and multidrug-resistant bacteria colonization in patients admitted to RSCM in 2022.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library