Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adib Muhammad Hasyim Wicaksono
"Pada dewasa ini kapal mempunyai peranan penting dalam perindustrian perkapalan. Perekonomian di dunia menggunakan transportasi kapal sebagai keberlangsungan ekonomi. Kapal multihull mempunyai keunggulan saat kecepatan tinggi. Multihull terdapat 4 major konfigurasi diantaranya Catamaran, Trimaran, quadramaran, dan Pentamaran. Penelitian dari Hambatan Pentamaran sudah diuji dalam eksperimen ini. Dalam kasus ini kapal Pentamaran mepunyai konfigurasi yang bisa mendukung semakin optimalnya nilai hambatan, stabilitas kapal, luasan dek kapal, dan kekuatan konstruksi. Hambatan merupakan simbol dari efisiensi kapal itu sendiri. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan konfigurasi pentamaran dengan nilai hambatan terendah pada kecepatan tinggi dengan rentang Fr 0.39-0.6. Eksperimen dilakukan pada kolam uji dengan permukaan air tenang.

On this ship has an important role in the shipping industry. Economy in the world using the transport ship as the sustainability of the economy. Multihull ships have advantages when at high speed. There are 4 major Multihull configuration such as Catamaran, Trimaran, Quadraman, and Pentamaran. The Research of Drag Reduction Pentamaran already tested. In this case Pentamaran have a configuration that can support optimalization in drag reduction, stability, ship deck area, the power construction. The obstacle is the symbol of the efficienct of the ship itself. The purpose of the research is to get the configuration of the lowest resistance value at high speeds with range Fr 0.39 0.6. The research has done on water tank with waterl level calm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwi Wongso Putro
"Trimaran adalah jenis kapal multihull yang memiliki beberapa keuntungan dibandingkan kapal konvensional diantaranya yaitu hambatan yang rendah, stabilitas yang baik, pergerakan yang lebih baik dan juga memiliki deck yang lebih luas daripada kapal satu lambung atau monohull. Penelitian yang dilakukan pada kapal trimaran dilakukan dalam menguji pengaruh dari variasi jarak lambung samping secara melintang dan membujur terhadap hambatan total dan juga interferensi gelombang yang dihasilkan dari kapal model trimaran asimetris dengan cara eksperimen. Variasi staggered yang diberikan adalah 0; 0,05; 0,1 dan variasi clearance yang diberikan 0,1; 0.15; 0.2 dengan niilai dari hambatan terendah dapat ditemukan pada konfigurasi rasio S/L dan R/L yang optimal. Hasil dari interferensi gelombang juga diamati.
Hasil penelitian ini secara eksperimental menunjukkan bahwa variasi jarak sidehull secara clearance dan staggered memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hambatan kapal model trimaran. Efek posisi lambung samping dengan jarak melintang yang optimal akan memberikan hambatan gelombang terendah pada posisi relatif di tengah secara membujur, tetapi konfigurasi lain secara melintang dan membujur yang dipengaruhi nilai Froude number juga dapat menimbulkan hambatan dan interferensi gelombang yang rendah.

Trimaran is one of multihull vessels which has some advantages compared to other conventional vessels such us low resistance, good stability, better movement, and also having wider deck than monohull vessels. The experiment done on trimaran model to test the effect of side hull distance variation transversal and longitudinal towards total resistance and also wave interference produced by asymmetric trimaran model. Staggered variation given 0; 0,05; 0,1 and clearance variation given 0,1; 0,15; 0,2. The lowest resistance value can be found at optimal ratio configuration S/L and R/L. Wave interference result was also observed.
The results of the study experimentally showed that the variation of the sidehull staggered distance had a significant effect on the resistance of the trimaran model ship. The effect of the position of the side hull with the optimal transversal distance will provide the lowest wave interference and resistant in the relative position of the middle longitudinal, but in the other configuration with longitudinal and transversal with other forude number will provide the lowest resistant and wave interference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Asto Wibowo
"Indonesia merupakan negara yang 2/3 luas wilayahnya adalah laut sehingga membutuhkan kapal untuk transportasi laut. Meningkatnya penggunaan kapal maka kebutuhan volume ruang dan bahan bakar semakin bertambah pula. Salah satu solusinya adalah penggunaan kapal multihull, sehingga skripsi ini membahas tentang studi pola gelombang kapal model pentamaran dengan variasi konfigurasi rasio dan kecepatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar sudut dan pola gelombang pada kapal model pentamaran. Studi ini dilakukan dengan uji tarik pada kolam uji dengan menggunakan kamera digital pada Fn = 0,2-0,85. Hasil peneilitian ditampilkan dalam bentuk kurva Froude Number terhadap sudut dan panjang interferensi gelombang.

Indonesia is a country that almost 65% of its area consist of ocean. So it is clear that this condition requires vessels for sea transport. The increasing needs of ship are linear with the expanding needs of the fuel and the ship volume as well. One of the solution is the use of multihull vessel, so this final thesis discusses about the study of the wave patterns using pentamaran model ships with a variety of configuration and the speed ratio. This study aims to find a big corner and wave patterns on pentamaran ship model. This study was conducted by a tensile test on a test pool with a digital camera at Fn = 0.2 to 0.85. The outputs of the research displayed in the form of curves Froude Number of the angle and length of wave interference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salimmusa Karim
"Kapal multihull memiliki keunggulan antara lain daya angkut muatan yang besar dan daya hambat yang kecil serta mempunyai stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan kapal konvensional (monohull). Luas permukaan bidang basah kapal Multihull lebih banyak sehingga hambatan geseknya semakin juga lebih besar. Namun, terjadi faktor Interferensi yang menyebabkan hambatan kapal multihull menjadi lebih kecil dibandingkan dengan kapal konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan total yang terjadi pada kapal pentamaran terhadap perubahan kecepatan dan posisi bentuk lambug sisi Asymmetric. Eksperimen uji tarik ini dilakukan di rentang froude 0,2-0,7. Nilai Koefisien hambatan total (CT) terendah terletak di konfigurasi Asymmetric Inboard Sidehull, Innerhull Position dengan S/L=0.22 pada rentang Fr : 0.29-0.50. Sedangkan posisi lambung Asymmetric Sidehull juga memberikan pengaruh besar terhadap nilai koefisien hambtan yang terjadi, dimana bentuk ini memungkinkan terjadinya interaksi gelombang yang dihasilkan oleh tiap lambung dari kapal pentamaran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel
"Pesawat Amfibi adalah pesawat khusus yang dapat beroperasi di perairan. Berbeda dari pesawat terbang biasa, pesawat ini tidak membutuhkan fasilitas bandara dan dapat lepas landas dan mendarat di atas air. Ponton atau pelampung adalah struktur berongga kedap udara yang mengapung di atas air. Ada 1 (satu) atau lebih ponton mengambang yang menempel di pesawat amfibi. Ponton dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan hambatan air sesedikit mungkin untuk mendapatkan jarak take-off minimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung ketahanan bentuk lambung kapal amfibi katamaran. Pengujian dengan cara eksperimen dan numerik pada model pesawat amfibi dalam kondisi air tenang dilakukan untuk menyelidiki hambatan. Model float pesawat amfibi katamaran dengan demi-hull simetris dengan tiga variasi pemisahan lambung dilakukan dengan Operating Empty Weight (OEW) yang disimulasikan dalam pesawat Indonesian Aerospace (IAe) N219. Model ditarik dengan Froude Number mulai dari 0,4 hingga 0,75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan lambung membuat perbedaan dari koefisien tahanan total pada konfigurasi percobaan yang sama. Konfigurasi dengan S/L 0,25 menunjukkan koefisien hambatan total terkecil, sedangkan konfigurasi dengan S/L 0,15 menunjukkan koefisien hambatan total tertinggi.

Amphibians are a special aircraft that can operate on waters. Different from ordinary airplanes, these planes do not need airport facilities and can take off and land on water. A pontoon or float is an airtight hollow structure that floats on water. There is 1 (one) or more floating pontoons attached to seaplanes. The pontoon is designed in such a way as to get as little water resistance as possible to get a minimum take-off distance. The purpose of this study is to calculate the hull shape resistance of a catamaran seaplane float. An experimental and numerical test of seaplane float model in calm water condition had been conducted to investigate the resistance. A catamaran seaplane float model with symmetric demi-hull with three variations of hull separation was conducted with Operating Empty Weight (OEW) simulated in an Indonesian Aerospace (IAe) N219 airplane. The model was towed with Froude number ranging from 0.4 to 0.75. The results showed that the hull separation made a difference of the total resistance coefficient on the same experiment configurations. The configurations with S/L 0.25 showed the least total resistance coefficient, whereas the configurations with the S/L 0.15 showed the highest total resistance coefficient."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arby Gunawan
"Pentamaran mulai diminati sebagai moda transportasi laut adalah karena tersedianya geladak yang lebih luas, hambatan total yang lebih kecil pada kecepatan tinggi dibanding kapal monohull. Pada umumnya kapal pentamaran mempunyai sarat air kapal yang lebih rendah daripada monohull sehingga memberikan keuntungan terhadap pengaruh hambatan gelombang dan cocok untuk kapal-kapal cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan, peletakan lambung asimetris inboard (sisi streamline menghadap ke arah mainhull) dan outboard (sisi streamline menghadap berlawanan arah dengan main hull) terhadap tahanan total kapal.
Eksperimen uji tarik ini dilakukan di rentang froude 0,3-0,7. Hasil eksperimen menunjukan konfigurasi dengan R/L : 0,45 (jarak mebujur antar midship) dan S/L : 0.13 (jarak melintang antar centreline) pada rentang Fr : 0,25-0,70 memiliki koefisien hambatan total (CT) terendah, konfigurasi lambung asimetris outboard lebih menguntungkan dibanding lambung asimetris inboard pada S/L : 0.13 dan 0.16 rentang Fr diatas 0.50 dan konfigurasi lambung asimetris yang berada di belakang main hull (Asymmetric sidehull backward position) lebih menguntungkan dibanding lambung asimetris yang berada di depan main hull (Asymmetric sidehull forward position) pada S/L : 0.11 0.13 dan 0.16 rentang Fr diatas 0.50.

Pentamaran become something that people interest for sea transportation because the deck was large and the total resistance is smaller than monohull at certain speed especially at high speed. Pentamaran usually has a smaller amount of draft rather than monohull so it give advantages for wave resistance effect and it suitable for high speed craft. The purpose of this research is to find the effect of the speed variation, asymmetric inboard side hull (which the streamline side facing towards the main hull side) and asymmetric outboard side hull (which the streamline side facing the opposite of the main hull side) to the total resistance of pentamaran.
This experiment used variations of Froude number from 0.2 to 0.7. The result shows that configuration with R/L : 0.45 (longitudinal distance between midship) and S/L : 0.13 (transverse distance between centreline) with Fr : 0.25-0.70 has the lowest total drag coefficient (CT), configuration with asymmetric outboard side hull is better than configuration with asymmetric inboard side hull with S/L : 0.13 and 0.16 which Fr greater than 0.50, and last Asymmetric side hull backward position is better than Asymmetric sidehull forward position with S/L : 0.11, 0.13 and 0.16 which the Fr greater than 0.50.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library