Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Pradono Herlambang
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Hardiman M.
Abstrak :
Pada pembacaan suatu pengukuran dengan menggunakan strain gauge pada sebuah spesimen (benda uji), umumnya dibutuhkan Ampiifier dan ADC (Analog to Digital Conversion) sebanyak strain gauge yang terpasang. Masalah akan timbul sehubungan dengan banyaknya kebutuhan ampiifier dan kanal ADC yang memerlukan biaya yang mahal. Di samping itu juga masalah rumitnya instalasi dari banyaknya peralatan yang digunakan, sehingga menjadi tidak efisien dan akan berpengaruh pada hasil pengukuran. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, pada tugas akhir ini penulis merancang bangun sebuah alat ” Sistem Pengukuran Multikanal Pada Strain Gauge Dengan Menggunakan Satu Amplifier Dan Satu Kanal ADC Berbasis Komputer Pribadi ” untuk setiap pengujian spesimen. Pada perancangan sistem pengukuran multikanal ini digunakan rangkaian Antarmuka dan Multiplekser yang membaca (Scanning) semua nilai pada kanal pengukuran sebanyak 32 kanal secara bergantian. Pembacaan nilai pada tiap kanal ini diatur oleh komputer pribadi dengan bantuan perangkat lunak yang dapat mengaktifkan kanal sesuai kontrol address yang diberikan. Kemudian nilai tersebut diperkuat oleh sebuah Ampiifier dan selanjutnya melalui ADC dikirimkan kembali ke komputer untuk disimpan ataupun diolah lebih lanjut Dari hasil uji coba dan pengukuran alat ini mempunyai unjuk kerja yang cukup baik, yaitu hasil pengukuran yang cukup linier dan %kesalahan kurang dari 0,4 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andryanto Candra Wijaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy S.
Abstrak :
Pada penelitian ini akan diterapkan sistim visi komputer terhadap contoh maket pemandangan suatu daerah, yang terdiri dari beberapa jenis kelas pola, misalnya tanaman, air, perumahan, dan sebagainya. Data citra pemandangan tersebut direkam oleh suatu sistim akuisisi memakai kamera video CCD-warna yang mengandung informasi digital dalam tiga kanal spektrum elektromagnetik. Yang akan diselidiki adalah bagaimana jenis-jenis pola tersebut dapat diklasifikasikan oleh suatu sistim perangkat komputer cerdas berbantuan jaringan syaraf tiruan dan logika fuzzy, sehingga hasilnya dapat tervisualisasi ''serta memberikan unjuk- kerja klasifikasi yang cukup .memadai dibandingkan dengan metode-metode yang telah lazim digunakan, seperti multiple density slicing, nearest neighbor, dan maximum likelihood. Aspek penelitian.ini adalah bahwa kalau sistim tersebut berhasil, maka baik metode maupum perangkat yang dibuat dapat dikembangkan untuk teknik penginderaan jauh, aplikasi medis, kontrol kualitas dengan.pemeriksaan oleh mesin komputer, dsb. Unjuk kerja metode klasifikasi dinyatakan oleh prosentasi kebenaran pada-suatu tabel yang menyatakan distribusi pengkategorian obyek ke dalam kelas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengecekkannya langsung dilakukan dengan maket yang dibuat, sehingga beberapa pengamatan lapangan dari berbagai sudut pandang serta ketinggian dapat diatur sebaik-baiknya guna melengkapi hasil-hasil percobaan. Disamping itu hasil klasifikasi yang bertipe peta tematik disertai legends yang sesuai, dapat ditampilkan atau divisualisasikan pada layar monitor SVGA.
In this research, it is applied a computer vision system to an image which is consisting of several objects patterns. from an artificial maquette scene which had been taken by a color CCD camera. Due to object's responses in several electromagnetic waves are different to each other, then the 'recorded image can be splitted into three different color channels, i.e. blue, green, and red. The research will investigate how to classify the above patterns. by using' an. intelligent computer system such as neural networks and fuzzy logic in order to obtain a reasonable performance compared with the available conventional classification system such as multiple density slicing, nearest. neighbor, and maximum likelihood. The aspect of research is that the designed method -if successful- may be developed-to be applied to remote sensing technology, medical application, quality control by machine inspection, etc. The classification performance is represented by percentage of correct on a truth table, which is reflected the distribution of object's category to a predetermined category. The direct observation can easily be done on the available maquette, so the several looking angles and height can be arranged to accomplish the experimental results. Beside it, the classification results will be represented on a thematic map with suitable legends to be visualized on a SVGA color monitor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP1997 12
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hardianto Setiawan
Abstrak :
Latar Belakang: Pemeriksaan impedans intraluminal multikanal dan pemantauan pH (MII-pH) baru diperkenalkan untuk mengevaluasi karakteristik refluksat pada pasien gastroesophageal reflux disease (GERD). Penggunaan MII-pH untuk prediksi hasil terapi empiris proton-pump inhibitor (PPI) belum dievaluasi. Tujuan: Mengevaluasi pola refluksat menggunakan MII-pH untuk memprediksi respons terapi empiris dengan PPI pasien GERD. Metode: Penelitianini merupakan studi prospektif dengan desain before-and-after treatment. Pasien direkrut dari Poliklinik Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo antara Desember 2015 dan Februari 2016. Diagnosis GERD ditegakkan menggunakan kuesioner GERD (GerdQ). Endoskopi saluran cerna atas dilakukan untuk membedakan erosive (ERD) dannon-erosive reflux disease (NERD). Semua pasien menjalani pemeriksaan MII-pH evaluasi yang terdiri dari bentuk refluksat (cair, gas atau campuran); jenis refluksat (asam atau non-asam); dan persentase acid exposure time (AET). Kemudian pasien mendapat terapi PPI oral, dua kali sehari selama 14 hari. Respons terapi dievaluasi dengan GerdQ. Prediktor respons terapi dianalisis menggunakan analisis multivariat. Hasil: Sejumlah 75 pasien dilibatkan dalam studi; 39 (52%) di antaranya adalah perempuan. Rerata usia adalah 40,4+10,20 tahun. Rerata skor GerdQ awal adalah 14 dan turun sampai 8 setelah terapi PPI empiris (p<0,001; uji t berpasangan). Sebanyak 41 (54,7%) pasien responsif terhadap terapi PPI. Respons terapi berhubungan dengan jenis GERD (OR: 3,763; IK95%: 1,381-10,253; p=0,008);jenis refluksat (OR: 10,636; IK95%: 2,179-51,926; p=0,001);dan AET (OR: 5,357; IK95%: 1,974-14,541; p=0,001). Analisis multivariat mendapatkan dua prediktor independen terhadap terapi PPI, yaitu jenis refluksat (ORadj:6,273; IK95%: 1,207-32,609; p=0,029) dan AET (ORadj: 3,363; IK95%: 1,134-9,974; p=0,029). Kesimpulan: Terdapat perbedaan respons terapi empiris PPI dimana ERD lebih responsif dari NERD, refluks asam lebih responsif dari non asam dan AET tinggi lebih responsif dari pada AET normal. Keberhasilan terapi empiris PPI dapat diprediksi dari jenis refluksat dan nilai AET. ......Background: Combinedmulti-channel intraluminal impedance and pH monitoring (MII-pH) has been recently introduced to characterize patients with gastroesophageal reflux disease (GERD). The use of MII-pH to predict initial treatment response with proton-pump inhibitor (PPI) has not been evaluated. Objective: To evaluate refluxate patterns using MII-pH to predict initial treatment response using PPI for GERD patients. Method: This was a prospective study using before-and-after treatment design. Patients were enrolled in the Gastroenterology Polyclinic, Department of Internal Medicine, Cipto Mangunkusumo Hospital between December 2015 and February 2016. Diagnosis of GERD was established using GERD questionnaires (GerdQ).Upper endoscopy was done to distinguish erosive (ERD) and non-erosive reflux disease (NERD). All patients underwent MII-pH evaluation consisting of physical characteristics of the refluxate (liquid, gas or mixed); type of refluxate (acid or non-acid); and percent acid exposure time (AET). Then patients were given oral PPI treatment, twice a day, for 14 days. Treatment response was evaluated using GerdQ. Predictor of treatment response was analyzed using multivariate analysis. Results: A total of 75 patients was enrolled; 39 (52%) of them were women. Mean age was 40.4+10.20 years. Initial mean GerdQ score was 14 and reduced to 8 after empirical PPI therapy (p<0.001; paired t test).Forty-one (54.7%) patients responded to PPI therapy.Treatment response was associated with type of GERD (OR: 3.763; 95%CI: 1.381-10.253; p=0,008;) type of refluxate (OR: 10.636; 95%CI: 2.179-51.926; p=0.001); and AET (OR: 5.357; 95%CI: 1.974-14.541; p=0.001). Multivariat analyses found two independent predictors of treatment response to PPI therapy, i.e. the type of refluxate(ORadj:6.273; 95%CI: 1.207-32.609; p=0.029) and AET (ORadj: 3.363; 95%CI: 1.134-9.974; p=0.029). Conclusion: There are differences in response to empiric PPI therapy where ERD is more responsive than NERD, acid reflux is more responsive than non- acid and high AET is more responsive than a normal AET . PPI empirical therapy success can be predicted from the type and value refluksat AET.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library