Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Best, Robert
Essex: Longman Group Limited, 1986
428 BES p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shank, Patti
"Contents :
- What is a learning assessment?
- Effective multiple-choice questions
- The next step
- References & resources
- Job aid "
Alexandria, VA: American Society for Training & Development, 2010
e20440994
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
"Pada tahun 2035 diperkirakan aka nada 305 juta penduduk di Indonesia. Selain itu, pada tahun 2021 jumlah smart-phone diperkirakan akan mencapai 8 milyar dan jumlah alat yang dapat berkomunikasi secara machine-to-machine (M2M) mencapai 13 milyar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya trafik data global sebesar 48.27 exabytes. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah terobosan agar operator seluler tetap dapat memenuhi kebutuhan traffic data namun tetap memperhatikan CAPEX/OPEX mereka. Untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, terdapat fitur yang dapat digunakan, yaitu fitur network slicing. Network slicing menggunakan prinsip virtualisasi yang menyebabkan sebuah jaringan fisik dapat terbagi menjadi beberapa jaringan virtual. Penelitian ini membahas tentang fitur network slicing dengan metode multiple-choice knapsack problem pada macro cell jaringan 5G yang diterapkan pada modulasi 16-QAM dan QPSK. Berdasarkan pengujian didapatkan bahwa modulasi QPSK lebih cocok untuk digunakan karena memiliki nilai bit error rate (BER) yang jauh lebih rendah dan nilai throughput yang sedikit lebih tinggi dibandingkan modulasi 16-QAM. Selain itu, nilai delay rata-rata yang dihasilkan oleh modulasi QPSK bernilai lebih rendah dibandingkan modulasi 16-QAM.
......In 2035 it is estimated that there will be 305 million people in Indonesia. In addition, in 2021 the number of smart phones is expected to reach 8 billion and the number of machines that can communicate machine-to-machine (M2M) reaches 13 billion. This can lead to global data traffic of 48.27 exabytes. Therefore, a breakthrough is needed so that cellular operators can still meet data traffic needs but still pay attention to their CAPEX/OPEX. To achieve a balance between the two, there are features that can be used, namely the network slicing feature. Network slicing uses the principle of virtualization which causes a physical network to be divided into several virtual networks. This study discusses the features of network slicing with the multiple-choice knapsack problem method in the macro cell 5G network that is applied to 16-QAM and QPSK modulation. Based on the experiment it was found that the QPSK modulation was more suitable because it had a much lower bit error rate (BER) value and a slightly higher throughput value than the 16-QAM modulation. In addition, the average delay value generated by QPSK modulation is lower than 16-QAM modulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is aimed at identifying the effect of formative assessment in improving the results of study of students on mathematics lesson interconnected with the initial ability of students. The research was conducted at MAN 9 in DKI Jakarta in the second semester of 2007-2008 academic year. The sample was selected by applying simple random sampling technique and the size was 80. This research used experiment method with factorial design 2 x 2 and the data were analyzed by using Two-way Anova and T-test at the level of significance a' =0,05."
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melysa Martha Auliasari
"Tes pilihan ganda merupakan tes yang sering digunakan guru untuk menilai kinerja peserta tes. Jenis penilaian ini dapat mengukur kemampuan reseptif siswa. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan membaca, mendengarkan dan tata bahasa (Brown dan Hudson: 1998, hal.659). Tidak hanya batang soal, jumlah pilihan jawaban juga dapat menentukan kualitas tes, terutama jumlah distraktor. Distraktor adalah pilihan jawaban yang salah di setiap item pilihan ganda. Semakin banyak distraktor yang diberikan tidak serta merta berarti tes tersebut memiliki tingkat kesukaran dan diskriminasi yang baik. Penelitian ini berfokus pada pengujian dua tes pilihan ganda yang memiliki tiga pilihan, terdiri dari satu jawaban dan dua distraktor dan empat pilihan, terdiri dari satu jawaban dan tiga distraktor. Tes pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda bahasa Mandarin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang jenis tes pilihan ganda bahasaMandarin mana yang lebih efektif dalam hal jumlah pilihan jawaban yang digunakan, sehingga pembuat tes dapat membentuk tes pilihan ganda bahasa Mandarin dengan kualitas yang lebih baik. Metode penelitian ini adalah metode campuran dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Instrumen data penelitian ini adalah dua tes Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) tingkat 4 dan hasil wawancara dengan dua puluhpartisipan. Hasil tes dianalisis menggunakan konsep metode klasik item facility dan itemdiscrimination (Brown dan Abeywickrama, 1950) serta menggunakan metode modern aplikasi pemodelan Rasch. Kedua metode ini digunakan untuk membuat analisis lebih akurat. Hasil analisis dibandingkan dan disajikan dengan table t-test. Setelah itu, data hasil wawancara juga disajikan untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jumlah pilihan jawaban yang berbeda pada tes pilihan ganda bahasa Mandarin tidak berpengaruh pada tingkat kesukaran dan diskriminatif pada tes. Hasil wawancara partisipan menunjukkan bahwa partisipan lebih menyukai tes pilihan ganda bahasa Mandarin dengan tiga pilihan jawaban karena dengan jumlah pilihan jawaban yang lebih sedikit berarti mereka harus memahami karakter Han yang lebih sedikit juga. Selain itu, penggunaan tiga pilihan dapat menghemat waktu pembuat tes dalam membuat tes pilihan ganda bahasa Mandarin.
......Multiple choice test is a test that is often used by teachers to assess test takers’ performance. This type of assessment can measure students' receptive abilities. Multiple choice tests can be used to measure reading, listening and grammar knowledge (Brown and Hudson: 1998, p.659). Question stems as well as the number of options can determine the quality of the test, in particular the number of distractors or the wrong options in each multiple choice item. The more choices provided in the test do not necessarily mean that the test has a good level of difficulty and discrimination. This study focuses on examining two multiple choice tests that have three options, consisting of one answer and two distractors and four options, consisting of one answerand three distractors. The multiple choice tests used in this study are Chinese multiple choice tests. The purpose of this research is to provide information on which type of Chinese multiple choice test is more effective in terms of the number of optionsused, so test makers can make a Chinese multiple choice test with better quality. This research method is a mixed method by combining quantitative and qualitative methods. The data instruments of this research are two tests of Chinese language Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) level 4 and interview results with twenty participants. The test results are analyzed using the classical method concept of item facility and item discrimination (Brown and Abeywickrama, 1950) and also using the modern method of Rasch model application. These two methods are used to make the analysis more accurate. The results of the analysis were compared and presented with a t-test table. After that, the data from the interviews were also presented to answer the third research question. The results showed that the use of different numbers of options in the Chinese multiple choice tests had no effect on the level of difficulty and discrimination on the test.. The results of the participant interviews show that the participants prefer to have a Chinese multiple choice test with three options because a fewer number of options means they have to understand fewer Han characters. In addition, the use of three options can save the test writer’s time in writing Chinese multiple choice tests."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratnasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kemunculan indikator Keterampilan Proses Sains (KPS) pada soal ulangan kenaikan kelas X pada SMA/MA di Surakarta pada tahun ajaran 2015/2016 dan mengetahui instrumen penilaian alternatif yang mampu untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui analisis indikator keterampilan proses sains pada soal ulangan kenaikan kelas pada SMA/MA di Surakarta tahun ajaran 2015/2016 dan melalui angket tentang instrumen yang dipakai guru dalam proses pembelajaran Fisika. Angket diberikan kepada 67 guru Fisika di Surakarta dan sekitarnya sebagai sampel dengan menggunakan teknik random sampling. Soal ulangan kenaikan kelas dipilih dari SMA/MA di Surakarta baik sekolah negeri maupun swasta yang mewakili sekolah kategori tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan rata-rata nilai UN selama 5 tahun terakhir. Pemilihan sampel soal ulangan kenaikan kelas menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan persentase kemunculan indikator KPS pada soal ulangan kenaikan kelas X di Surakarta tahun ajaran 2015/2016 didominasi oleh keterampilan menerapkan konsep dan keterampilan merencanakan percobaan memiliki persentase kemunculan terendah. Selain itu, instrumen penilaian two-tier multiple choice merupakan salah satu instrumen alternatif yang mampu mengukur keterampilan proses sains siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah masih rendahnya persentase kemunculan indikator keterampilan proses sains pada soal ulangan kenaikan kelas, sehingga diperlukan adanya alternatif instrumen yang mampu mengukur keterampilan proses sains siswa."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library