Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amsterdam: North-Holland , 1984
539.721 14 MUO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Fachruddin
"ABSTRAK
Hilang energi muon untuk produksi e- , e+ pada tumbukan dengan materi pada energi 5 GeV sampai 10 TeV telah dihitung. Metoda yang digunakan yaitu perturbasi orde terendah relativistik dan efek recoil target tidak diperhitungkan bagi kesederhanaan masalah. Faktor bentuk atom yang dipakai yaitu faktor bentuk atom sederhana dari L. I Schiff yang dapat disesuaikan bagi semua atom dengan penentuan parameter. Proses yang dikerjakan meliputi proses elastik dan inelastik Hasilnya, (I) pada daerah energi muon ini diperlukan hanya satu parameter faktor bentuk atom sederhana untuk semua atom yaitu, parameter yang sesuai dengan model atom Thomas-Fermi tetapi, untuk energi muon datang yang lebih tinggi diasumsikan penentuan nilai parameter tertentu untuk tiap-tiap atom dengan Z kecil (Z < 5), (2) koreksi efek penabiran memperkecil hilang energi muon untuk produksi e-, e+ ; koreksi ini cukup besar dan semakin besar dengan bertambahnya energi muon datang; pada energi muon datang 10 TeV koreksi ini mencapai. ≈30% untuk hidrogen dan ≈ 50% untuk uranium; untuk materi dari atom yang lebih berat efek ini mulai muncul pada energi muon datang yang lebih rendah (3) sunbangan proses inelast ik pada hilang energi muon total pe rlu diperhitungkan dalam daerah energi muon datang ini untuk atom dengan Z ≤ 11 untuk sumbangan yang 10%. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S27999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Aryo Mustiko
"Muon kosmik merupakan partikel sekunder hasil interaksi sinar kosmik dengan atmosfer bumi yang memiliki potensi besar dalam berbagai aplikasi seperti radiografi, pemetaan struktur bawah permukaan, dan pengukuran radiasi latar. Namun, keberhasilan sistem deteksi muon di permukaan bumi seringkali terhambat oleh paparan radiasi gamma dari sumber alami maupun buatan yang dapat menurunkan akurasi deteksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa sistem deteksi muon berbasis plastic scintillator dalam kondisi lingkungan radiasi yang bervariasi, meliputi tanpa sumber radiasi (hanya muon), serta dengan paparan radiasi gamma dari Co-60, Cs-137, dan background alami (K-40). Pendekatan yang digunakan meliputi akuisisi sinyal dari detektor, pengolahan data, dan penentuan ambang batas (threshold) optimal menggunakan metode gradien count rate, yang menghasilkan nilai stabil pada 273 mV. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi muon dengan cukup baik di bawah berbagai kondisi, dengan count rate sebesar 54,7 hit/menit pada background alami, 52,9 hit/menit untuk Co-60, 55,7 hit/menit untuk K-40, dan 46,1 hit/menit untuk Cs-137. Dibandingkan dengan referensi CosmicWatch sebesar 60 hit/menit, deviasi yang tercatat berkisar antara 7,2% hingga 23,2%. Temuan ini menunjukkan bahwa metode yang diterapkan cukup efektif dalam memisahkan sinyal muon dari gangguan radiasi gamma, meskipun masih terdapat efek residual. Dengan demikian, pendekatan ini dapat menjadi dasar pengembangan sistem deteksi muon yang lebih andal untuk digunakan di lingkungan terbuka atau area dengan latar radiasi tinggi.

Cosmic muons are secondary particles produced by the interaction of cosmic rays with the Earth's atmosphere and have significant potential in various applications such as radiography, subsurface imaging, and background radiation measurement. However, accurate muon detection at the Earth's surface is often hindered by gamma radiation from both natural and artificial sources, which can compromise detector performance. This study aims to evaluate the performance of a plastic scintillator-based muon detection system under different radiation conditions: without external sources (pure muon background), and under exposure to gamma radiation from Co-60, Cs-137, and natural background (K-40). The approach involves signal acquisition, processing, and determination of an optimal threshold using a count rate gradient method, which identified a stable threshold at 273 mV. Experimental results show that the system can detect muons reliably across varying conditions, with count rates of 54.7 hits/min (±7%) under natural background, 52.9 hits/min for Co-60, 55.7 hits/min for K-40, and 46.1 hits/min for Cs-137. Compared to the CosmicWatch reference value of 60 hits/min, the observed deviation ranges from 7.2% to 23.2%. These findings indicate that the applied method is effective in separating muon signals from gamma background, although some residual interference remains. Overall, the proposed approach provides a promising foundation for developing more robust muon detection systems suitable for use in open or high-radiation environments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Redo Ramadhan
"Metode relaksasi spin muon (muon spin relaxation - muSR adalah peralatan sangat baik untuk menginvestigasi struktur elektronik dari material superkonduktor temperatur tinggi berbasis tembaga. Dengan mendapatkan posisi muon yang ada pada bahan La2CuO4 (LCO) kita dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam mengenai struktur elektronik dari bahan tersebut pada fase magnetik tersusun. Namun, metode universal yang dapat digunakan untuk mencari posisi muon yang akurat masih belum ditemukan. Karena hal tersebut, hasil muSR pada bahan LCO masih belum tuntas untuk dipelajari. Dengan menggunakan teori fungsi kerapatan (density functional theory - DFT) dengan kerangka supercell menyertakan satu muon sebagai impuritas yang sangat kecil. Potensial Coulomb (U) juga disertakan untuk mencapat struktur elektronik yang tepat pada bahan LCO. Dengan mempertimbangkan efek kuantum lokal yang disebabkan oleh muon beserta keadaan spin dari atom Cu, kami berhasil untuk menghasilkan posisi muon yang akurat dan dapat dibandingkan dengan hasil eksperimen. Dengan menyesuaikan hasil dari DFT dan muSR, didapatkan nilai optimal dari U yaitu 4.94(5) eV, hingga kita bisa mendapatkan informasi yang akurat dari struktur elektronik bahan LCO dan menghasilkan metode baru untuk menggunakan alat muSR pada sistem yang elektron-nya terkorelasi secara kuat.

The muon spin relaxation (muSR) method is a powerful tool to investigate the electronic state of Cu-based high-TC superconducting oxides. To reveal muon positions inside La2CuO4 (LCO) gives us a useful information to achieve deeper understandings of the electronic states on its magnetically ordered state. However, any unified method to investigate muon positions have not yet been firmly established. For this reason, the muSR results achieved on LCO in the early stage of high-TC history have not yet been fully explained. We are approaching this issue by using the density functional theory (DFT) calculation method, with a supercell framework and including one muon as a dilute-charged impurity. The on-sites Coulomb potential, U, is included to achieve correct electronic states of the LCO. By considering the quantum local effects caused by the implanted muon and the Cu-spin states in the LCO, we finally succeeded to reveal the muon positions that corresponds well with the muSR experimental results. Adjusting the DFT and muSR results, we also optimized to be 4.94(5) eV precisely, providing an accurate information of the electronic states in LCO and proposing a novel way to utilize SR experiment on many strongly correlated systems"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library