Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Firdaus Amin
Abstrak :
[ABSTRAK
Museum Polri tidak hanya berperan memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada anggota Polri, namun juga bagi masyarakat terutama yang berhubungan dengan persoalan-persoalan sosial, salah satunya yang berkaitan dengan permasalahan narkoba yang semakin meningkat di masyarakat. Perkembangan di Indonesia yang saat ini bukan hanya sebagai pasar dan tempat transit bagi peredaran narkoba yang dilakukan oleh jaringan internasional tetapi sudah bisa dikatakan mampu untuk memproduksi dalam memenuhi permintaan yang sangat tinggi di dalam negeri, dan bahkan disinyalir mengekspor hasil produksi ke luar negeri. Akan tetapi koleksi dan informasi mengenai narkoba saat ini dianggap belum dapat mewujudkan edukasi bahaya penyalahgunaan narkoba karena pameran yang ada belum menampilkan keseluruhan informasi dan pengetahuan mengenai narkoba secara jelas dan utuh kepada masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan konsep pengembangan ruang pameran pemahaman tentang narkoba sebagai cara preventif dan pre-emtif selain dengan melakukan cara represif. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dan menerapkan teori pendidikan konstruktivis yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada sehingga mampu menciptakan ruang pameran yang melibatkan masyarakat secara aktif.
ABSTRACT
Indonesian National Police Museum not only serves in giving education and knowledge to Policeman, but also for publics especially related to social issues. One of the issues is narcotics and dangerous drugs. Today, Indonesia is not only as a market place or transit point for international drug trafficking but also is able to produce in order to meet the high demand in the country itself, and even exports overseas. In Indonesian National Police Museum, the collection and information about narcotics and dangerous drugs are not considered in delivering the message and education of the abuse of narcotics and dangerous drugs because the exhibition is not displaying the whole information and knowledge clearly about narcotics and dangerous drugs to public. Hence, it needs to develop the concept at the exhibition room for the understanding of narcotics and dangerous drugs as a preventive and preemptive methods, beside the repressive method. This study uses qualitative methods and applies constructivist education theory suited with the existing condition in order to create exhibition room which engages the public actively, Indonesian National Police Museum not only serves in giving education and knowledge to Policeman, but also for publics especially related to social issues. One of the issues is narcotics and dangerous drugs. Today, Indonesia is not only as a market place or transit point for international drug trafficking but also is able to produce in order to meet the high demand in the country itself, and even exports overseas. In Indonesian National Police Museum, the collection and information about narcotics and dangerous drugs are not considered in delivering the message and education of the abuse of narcotics and dangerous drugs because the exhibition is not displaying the whole information and knowledge clearly about narcotics and dangerous drugs to public. Hence, it needs to develop the concept at the exhibition room for the understanding of narcotics and dangerous drugs as a preventive and preemptive methods, beside the repressive method. This study uses qualitative methods and applies constructivist education theory suited with the existing condition in order to create exhibition room which engages the public actively]
2015
T44259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Winarsih, auhtor
Abstrak :
Perubahan paradigma yang terjadi di museum dewasa ini mengubah orientasi museum dari koleksi kepada kepentingan masyarakat. Museum selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam menyajikan koleksi dan pengetahuannya, dengan tujuan memberikan pendidikan dan pengalamannya guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Museum Polri sebagai museum institusi tidak hanya berperan memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada anggota Polri, namun juga bagi masyarakat luas terutama yang berhubungan dengan tugas Polri sebagai petugas penegak hukum di negara Republik Indonesia. Permasalahan-permasalahan sosial yang sering muncul di masyarakat terutama tindak kenakalan remaja dalam penanganannya, memberikan tugas kepada Museum Polri agar dapat mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan tersebut kepada masyarakat melalui pameran dan program edukasinya. Pendekatan pemolisian masyarakat dengan mengedepankan kemitraan antara polisi dan masyarakat, mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi dan mencegah tindak kenakalan remaja. Penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan pemolisian masyarakat disajikan di Museum Polri dengan pendekatan teori belajar konstruktivis, mengingat bahwa pengunjung yang datang ke museum telah memiliki pengetahuan sebelumnya. Dengan teori ini museum berusaha menyajikan pameran dan program edukasinya agar masyarakat bertambah informasi dan pengetahuannya serta memecahkah permasalahan kenakalan remaja di sekitar mereka. Dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penyajian penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan pemolisian masyarakat melalui pameran dan program edukasi di Museum Polri merupakan bentuk tanggung jawab museum untuk selalu mengkomunikasikan pengetahuannya kepada masyarakat. ...... The paradigm shift that occurred in the museum today changes the orientation of the museum collection to the public interest. Museum always pay attention to the needs of society in presenting the collection and knowledge, with the aim of providing education and experience in order to improve the quality of life. As an institution, the Indonesian National Police (INP) Museum does not only serve to provide knowledge and experience to the members, but also for the public at large, especially those related to police duties as a law enforcement officer in Indonesia. Social problems that often arise in the community especially the handling of juvenile delinquency acts assigned tasks to the NIP Museum in order to communicate these issues to the public through exhibitions and educational programs. Community Policing approach by promoting partnerships between police and communities, seeking various ways to address and prevent acts of juvenile delinquency. The INP Museum presents the handling of juvenile delinquency with the Community Policing approach by using constructivist learning theory approach, considering that the visitors who come to the museum have had prior knowledge. With this theory, the museum tries to present exhibitions and educational programs in order to increase the information and knowledge society and solve the problems of juvenile delinquency around them. From the analysis and discussion conducted in this study, it can be said that the presentation of the handling of juvenile delinquency with the Community Policing approach through exhibitions and educational programs at the INP Museum is a form of museum responsibility for communicating their knowledge to the community.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library