Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goldsworthy, David
Clayton, Victoria: Centre of Southeast Asian Studies. Monash University, 1978
780.959 8 GOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kartomi, Margaret J.
Melbourne: Indonesian Arts Society, 1985
R 681.8 KAR m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Cinthya Gani
Abstrak :
Menjadi suatu keunikan bagi bangsa Indonesia sendiri, alat musik yang beragam saat dimainkan dapat terdengar baik oleh pengunjung tanpa harus menambahkan alat akustik. Elemen apa saja yang dapat mempengaruhi sehingga musik tradisional Indonesia dapat menghasilkan suatu pertunjukkan yang baik, apakah dari tata letak alat tersebut, ataukah ada elemen lain yang mendukung. Kajian secara langsung tentang akustik pada penelitian ini yaitu membandingkan tata letak panggung pertunjukkan dengan jenis musik yang dimainkan dalam pertunjukan tersebut. Jenis tata letak pertunjukkan berdasarkan sejarah pertunjukkan musik tradisional Indonesia yang sering kali ditampilkan pada kegiatan adat tersebut. Pengukuran kenyamanan terhadap elemen akustik tidak berdasarkan dari subyek (pendengar) melainkan lebih ditekankan dari obyektifnya. Perhitungan dan pengkajian yang dilakukan tidak hanya berdasarkan reveberation time (RT) melainkan berdasarkan response impulse (tiap titik dari tempat duduk pengunjung). Dengan menghitung response impulse maka dapat dilihat seberapa besar gelombang suara yang sampai pada pendengar dibandingkan dengan gelombang suara yang dihasilkan dengan dari sumber suara. Metode untuk penyelesaian penelitian ini menggunakan sofware akustik yang disebut CATT-Acoustic. Dengan simulasi tersebut kita dapat mengetahui tata letak yang optimal bagi pertunjukkan musik tradisional di Indonesia. ......Become a uniqueness for the Indonesian traditional music, diverse musical instrument can sound good when played by the visitors without having to add an acoustic instrument. What kind of element that can affect traditional music of Indonesia can produce a good performance, whether from the layout of stage, or whether there are other elements that support. Studies about acoustics in this research is to compare the layout of the stage performances with the type of music played in the show. This type of layout based on the historical performance of Indonesian traditional music performances that are often displayed on the customary activities. Measurement of acoustic comfort against the elements not on the basis of the subjects (listeners), but with more emphasis than objectives. Calculations and assessments are conducted not only by reverberation time (RT) but by the impulse response (each point of the booth visitors). By calculating the impulse response can then be seen how big the sound waves to the listener than the sound waves generated by the sound source. Methods for completion of this research using acoustic software called CATT-Acoustic. With this simulation we can find the optimal layout for performances of traditional music in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30151
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Acieta Arbi
Abstrak :
ABSTRAK
Industri musik dan rekaman, yang melibatkan bermacam-macam aliran musik, selalu dipengaruhi oleh tren musik yang berlaku. Tahun 1999 merupakan tahun kesuksesan boyband, yaitu kelompok penyanyi vokal pria yang membawakan lagu pop yang easy listening atau enak didengar. Hal ini disebabkan karena suksesnya album-album dan konser-konser mereka sehingga memberikan inspirasi kepada perusahaan yang bergerak dalam industri musik dan rekaman untuk memunculkan boyband-boyband baru.

Westlife. yang terbentuk tahun 1998, merupakan salah satu artis pendatang baru internasional pada tahun 1999. Westlife, yang terdiri dan lima orang pria: Shane Filan, Mark Feehily, Klan Egan, Nicky Byrne dan Bryan McFadden, dan berasal dari irlandia, dikategorikan sebagai boyband. Adapun pemegang hak produksi, distribusi dan pemasaran produk Westlife di Indonesia adalah PT 8MG Music Indonesia, yang bersama dengan RCA selaku perusahaan rekaman yang mengontrak Westlife, merupakan unit dad BMG Entertainment.

Sebagai produk dan sebuah hoyband. produk Westlife menghadapi pasar sasaran yang sama dengan produk dari boyband internasional Iainnya yaitu cohort Internet dan cohort MTV, terutama remaja putri. Untuk memasuki pasar sasaran tersebut PT BMG Music indonesia harus melakukan suatu bentuk strategi komunikasi pemasaran yang efektif sehingga Westlife dapat dengan sukses memasuki pasar sasaran tersebut. Strategi komunikasi pemasaran merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak dalam industrii musik dan rekaman di Indonesia, karena dalam melakukan bauran pemasaran, hanya unsur produksi dan komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan secara berbeda oleh masing-masing perusahaan. Unsur harga (price) dan saturan distribusi merupakan hal yang telah ditetapkan bersama dan bersifat baku dalam industri musik dan rekaman di indonesia.

Perangkat-perangkat dasar dalam komunikasi pemasaran adalah advertising (periklanan), direct marketing (pemasaran Iangsung), sales promotion (promo si penjualan), publicity/public relations (hubungan masyarakat) dan personal selling (kewiraniagaan). Perusahaan dapat memilih perangkat-perangkat yang akan digunakan untuk mempromosikan produknya tergantung pada kebutuhan dan anggaran biaya promosi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Hal yang dianggap penting adalah bahwa perangkat-perangkat tersebut terkoodinir secara baik dan harus saling berhubungan sertaa saling mendukung sehingga terbentuk suatu integrated marketing communication bagi produk yang diprornosikan. Sebelum menentukan bentuk strategi kornunikasi pemasaran yang digunakan, perusahaan harus rnenentukan tujuan dan strategi tersebut.

Pada umumnya perusahaan yang bergerak dalam industri musik dan rekaman di indonesia menggunakan 3 perangkat dalam strategi komunikasi pemasaran yaitu advertising, sales promotion dan publicity/public reiations Saies prornouiorl yang diguriakan umurnnya bersifat prornosi perdagangan. Promosi konsumen, yaitu promosi yang berorientasi pada konsumen, kalaupun digunakan biasanya hanya berbentuk pemberian bonus berupa poster allis atau undian berhadiah.

Dengan tujuan niemperkenalkan produk Westlife yaitu baik lagu-lagu yang dibawakan oleh Westlife, Westlife sendiri secara personal, dan menjadikan Westlife sebagai artis internasional yang menjadi favorit dan ¡dola baru dalam industri musik dan rekaman di Indonesia, PT BMG Music Indonesia melakukan strategi komunikasi pemasaran yang merupakan integrated marketing Communications dengan menggunakan advertising, sales promotion dan publicity/public relations yang dititikberatkan pada kepuasan konsumen.

Penitikberatan pada kepuasan konsumen terutama dicerminkan oleh sales promotion yang dilakukan oleh PT BMG Music indonesia. Bentuk sales promotion yang berorientasi kepada kepuasan konsumen ini adalah pemberian sisipan berupa ballotd dalam setiap produk Westlife, baik berupa kaset, CD maupun VCD. Melalui ballots tersebut PT BMG Music Indonesia dapat menjalin interaksi timbal balik dengan konsumennya, dimana hal ini beium pernah dilakukan oleh perusahaan lain yang bergerak dalam industri musik dan rekaman di Indonesia. Ballots tersebut memberikan keuntungan bagi konsumen, berupa perolehan informasi seputar Westlife, dan bagi PT BMG Music Indonesia, berupa data konsumen yang dapat membantu PT BMG Music Indonesia dalam meningkatkan pelayanannya dan merancang program komunikasi pemasaran yang efektif.

Hasil yang diperoleh dari strategi komunikasi yang dilakukan oieh PT BMG Music Indonesia adalah angka penjualan kaset, Compact Disc (CD) dan Video Compact Disc (VCD) Westlife yang cukup tinggi di indonesia, yaltu mencapai 20 platinum untuk album pertama Westlife yang berjudul ?Westlife?. Prestasi penjualan produk Westlife merupakari prestasi yang mengagumkan bagi artis internasional di lndonesia. Westlife sendiri, saat ini, merupakan boyband yang menjadi penyanyi favorit dan idola baru dalam industri musik dan rekaman di indonesia. ;ABSTRAK
Industri musik dan rekaman, yang melibatkan bermacam-macam aliran musik, selalu dipengaruhi oleh tren musik yang berlaku. Tahun 1999 merupakan tahun kesuksesan boyband, yaitu kelompok penyanyi vokal pria yang membawakan lagu pop yang easy listening atau enak didengar. Hal ini disebabkan karena suksesnya album-album dan konser-konser mereka sehingga memberikan inspirasi kepada perusahaan yang bergerak dalam industri musik dan rekaman untuk memunculkan boyband-boyband baru.

Westlife. yang terbentuk tahun 1998, merupakan salah satu artis pendatang baru internasional pada tahun 1999. Westlife, yang terdiri dan lima orang pria: Shane Filan, Mark Feehily, Klan Egan, Nicky Byrne dan Bryan McFadden, dan berasal dari irlandia, dikategorikan sebagai boyband. Adapun pemegang hak produksi, distribusi dan pemasaran produk Westlife di Indonesia adalah PT 8MG Music Indonesia, yang bersama dengan RCA selaku perusahaan rekaman yang mengontrak Westlife, merupakan unit dad BMG Entertainment.

Sebagai produk dan sebuah hoyband. produk Westlife menghadapi pasar sasaran yang sama dengan produk dari boyband internasional Iainnya yaitu cohort Internet dan cohort MTV, terutama remaja putri. Untuk memasuki pasar sasaran tersebut PT BMG Music indonesia harus melakukan suatu bentuk strategi komunikasi pemasaran yang efektif sehingga Westlife dapat dengan sukses memasuki pasar sasaran tersebut. Strategi komunikasi pemasaran merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak dalam industrii musik dan rekaman di Indonesia, karena dalam melakukan bauran pemasaran, hanya unsur produksi dan komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan secara berbeda oleh masing-masing perusahaan. Unsur harga (price) dan saturan distribusi merupakan hal yang telah ditetapkan bersama dan bersifat baku dalam industri musik dan rekaman di indonesia.

Perangkat-perangkat dasar dalam komunikasi pemasaran adalah advertising (periklanan), direct marketing (pemasaran Iangsung), sales promotion (promo si penjualan), publicity/public relations (hubungan masyarakat) dan personal selling (kewiraniagaan). Perusahaan dapat memilih perangkat-perangkat yang akan digunakan untuk mempromosikan produknya tergantung pada kebutuhan dan anggaran biaya promosi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Hal yang dianggap penting adalah bahwa perangkat-perangkat tersebut terkoodinir secara baik dan harus saling berhubungan sertaa saling mendukung sehingga terbentuk suatu integrated marketing communication bagi produk yang diprornosikan. Sebelum menentukan bentuk strategi kornunikasi pemasaran yang digunakan, perusahaan harus rnenentukan tujuan dan strategi tersebut.

Pada umumnya perusahaan yang bergerak dalam industri musik dan rekaman di indonesia menggunakan 3 perangkat dalam strategi komunikasi pemasaran yaitu advertising, sales promotion dan publicity/public reiations Saies prornouiorl yang diguriakan umurnnya bersifat prornosi perdagangan. Promosi konsumen, yaitu promosi yang berorientasi pada konsumen, kalaupun digunakan biasanya hanya berbentuk pemberian bonus berupa poster allis atau undian berhadiah.

Dengan tujuan niemperkenalkan produk Westlife yaitu baik lagu-lagu yang dibawakan oleh Westlife, Westlife sendiri secara personal, dan menjadikan Westlife sebagai artis internasional yang menjadi favorit dan ¡dola baru dalam industri musik dan rekaman di Indonesia, PT BMG Music Indonesia melakukan strategi komunikasi pemasaran yang merupakan integrated marketing Communications dengan menggunakan advertising, sales promotion dan publicity/public relations yang dititikberatkan pada kepuasan konsumen.

Penitikberatan pada kepuasan konsumen terutama dicerminkan oleh sales promotion yang dilakukan oleh PT BMG Music indonesia. Bentuk sales promotion yang berorientasi kepada kepuasan konsumen ini adalah pemberian sisipan berupa ballotd dalam setiap produk Westlife, baik berupa kaset, CD maupun VCD. Melalui ballots tersebut PT BMG Music Indonesia dapat menjalin interaksi timbal balik dengan konsumennya, dimana hal ini beium pernah dilakukan oleh perusahaan lain yang bergerak dalam industri musik dan rekaman di Indonesia. Ballots tersebut memberikan keuntungan bagi konsumen, berupa perolehan informasi seputar Westlife, dan bagi PT BMG Music Indonesia, berupa data konsumen yang dapat membantu PT BMG Music Indonesia dalam meningkatkan pelayanannya dan merancang program komunikasi pemasaran yang efektif.

Hasil yang diperoleh dari strategi komunikasi yang dilakukan oieh PT BMG Music Indonesia adalah angka penjualan kaset, Compact Disc (CD) dan Video Compact Disc (VCD) Westlife yang cukup tinggi di indonesia, yaltu mencapai 20 platinum untuk album pertama Westlife yang berjudul ?Westlife?. Prestasi penjualan produk Westlife merupakari prestasi yang mengagumkan bagi artis internasional di lndonesia. Westlife sendiri, saat ini, merupakan boyband yang menjadi penyanyi favorit dan idola baru dalam industri musik dan rekaman di indonesia.
2001
T709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library