Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jordhi Farhansyah
"BAGIAN I
Analisis Situasi
Musik hampir tidak bisa lagi dipisahkan dari gaya hidup
kaum muda, teknologi internet membuat industri musik
semakin berkembang. Indonesia minim media musik, padahal
musik Indonesia beragam. Oleh karena itu Indonesia butuh
media musik baru.
BAGIAN II
Manfaat dan
Tujuan
Pengembangan
Prototype
Manfaat Bagi Khalayak:
Khalayak memperoleh informasi musik baru
Membantu khalayak mengapresiasi musik
Memberikan edukasi musik
Manfaat bagi penerbit:
Menjadi institusi yang memiliki peranan mengedukasi
masyrakat
Membuat citra musik di Indonesia lebih baik
Mendapat keuntungan dari pihak pengiklan
Tujuan:
Memenuhi kebutuhan pembaca
Membantu pembaca mengapresiasi musik
Membuka wawasan
Mencari keuntungan
BAGIAN III
Prototype Yang
Dikembangkan
Majalah digital Reprise adalah majalah yang memberikan
edukasi musik untuk kalangan anak muda dan dewasa muda
yang fokus membahas musik-musik baru. Reprise ditujukan
untuk pembaca usia 18-30 tahun SES A dan B yang tertarik di
dunia musik. Majalah ini terbit setiap bulan
BAGIAN IV
Evaluasi
Evaluasi diadakan per edisi dan per tahun. Evaluasi per edisi
melibatkan seluruh karyawan setiap bulan. Evaluasi per tahun
diadakan setahun sekali dengan melakukan survey dan FGD.
BAGIAN V
Anggaran
Total Investasi Awal = Rp 259.953.900
Total Pengeluaran Per Bulan = Rp 116.290.300
Total Pengeluaran Tahun Pertama = Rp 1.479.483.000
Total Pengeluaran Tahun Kedua = Rp 1.632.931.960
Target Pendapatan Tahun Pertama = Rp 1.365.000.000
Target Pendapatan Tahun Kedua = Rp 1.802.000.000
BEP akan dicapai di tahun kedua
......PART I
Situation
Analysis
Music can never be parted from youth lifestyle, internet
technology made the music industry grow bigger. Indonesia
has few music media,whereas Indonesia has many different
music genres. Therefore, Indonesia needs new music media.
PART II
Benefits and
Goals
Benefits for Audience:
Audiences get new music information
Helping the audiences to appreciate music more
Giving music education
Benefits for Publisher:
Becoing an institution that has the role to educate the society
To make Indonesian music image better
To get the benefit from advertisers
Goals:
To fulfill the reader needs
Helping the reader appreciate music
To get insight
To get benefits
PART III
Developed
Prototype
Reprise digital music magazine is a magazine that gives music
education to young adult that focuses in discussing new music.
Reprise’s target audience is reader whose age is between the
range of 18-30, SES A and B who is interested in music. This
magazine is published every month.
PART IV
Evaluation
Evaluation is executed each edition and each year. Per edition
evaluation involve all staffs each month. Per year evaluation
held once a year with survey and FGD.
PART V
Budgeting
Initial Investment = Rp 259.953.900
Monthly Expenditures Total = Rp 116.290.300
First Year Expenditures Total Rp 1.479.483.000
Second Year Expenditures Total = Rp 1.632.931.960
First Year Revenue Target = Rp 1.365.000.000
Second Year Revenue Target = Rp 1.802.000.000
BEP is assumed should be contained in the second year"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldis Shanahan Raiputra
"Majalah Aktuil terbit pertama kali pada tahun 1967 di Bandung, di prakarsai oleh anak-anak muda pecinta musik yang bercita-cita mendirikan sebuah majalah. Inspirasinya datang dari majalah-majalah musik Belanda yang beredar di Indonesia saat itu, seperti Pop Foto dan Actueel. Kedua majalah tersebut membawa ekses budaya tanding dari tulisan-tulisannya, akibat dari tren hippies yang mendunia. Akibatnya, Aktuil pun menjadi sarana budaya tanding berkembang di Indonesia. Apalagi, di Indonesia sendiri telah tumbuh jurang generasi yang datang dari perbedaan aspirasi dan kegagalan komunikasi antara anak muda dan orangtua, mirip dengan latar belakang hippies di Amerika Serikat. Aktuil, yang didirikan oleh anak muda untuk anak muda menjadi oase dalam polemik generation gap, dengan membawa sebuah budaya tanding yang membantu anak muda mendefinisikan dirinya sendiri dan lepas dari ekspektasi orangtua.

Aktuil magazine was first published in Bandung in 1967, initiated by music loving youths whose dreams were to establish a magazine. The inspiration came from Dutch music magazines which available in Indonesia at that time, such as Pop Foto and Actueel. Both magazine brought counter culture excess from their articles, influenced by hippies trend which was a big hit around the world. As a consequence, Aktuil, too, became a device for counter culture to blossom in Indonesia. Particularly because a generation gap, generated from aspiration contrariety and communication fiasco between the parents and the youths, was apparent around the nation, similar to what had happened before hippies in United States. Aktuil, made by youths for youths became an oasis in generation gap polemic by propagating counter culture which help the youths defined themselves and got out from the parents rsquo expectations."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S68148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library