Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soraya Nur Apriliani
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan memurnikan bromelain dari bonggol nanas secara parsial serta memformulasikannya dalam sediaan krim, menentukan kestabilan fisik dan tipe emulsi yang stabil untuk sediaan krim bromelain selama periode penyimpanan, dan menentukan kemampuan aktivitas antiinflamasi baik bromelain fraksi hasil dialisis. Penelitian ini diawali dengan optimasi basis krim, sehingga diperoleh formulasi basis krim yang stabil dan baik dengan nilai pH pada minggu ke-0 dan minggu ke-4 pada suhu 27 °C adalah 5,96 ± 0,02 & 5,08 ± 0,00. Isolasi bromelain dilakukan dengan beberapa langkah pemurnian seperti fraksionasi dengan garam ammonium sulfat dan dialisis. Fraksi bromelain yang diperoleh dari setiap tahap pemurnian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas spesifik, secara berurutan dari enzim kasar, fraksi amonium sulfat, dan fraksi dialisis sebesar 155,71; 242,67; dan 351,07 U/mg. Sebagian fraksi bromelain hasil dialisis diinkorporasikan ke dalam sediaan krim hasil optimasi, kemudian di uji antiinflamasinya baik fraksi bromelain dialisis, juga bromelain dalam sediaan krim dengan metode HRBC dengan bromelain komersil dan aspirin sebagai pembanding. Hasil uji antiinflamasi menunjukan %stabilitas pada bromelain komersil (Sigma Aldrich) 75 ppm, aspirin 75 ppm, dan bromelain hasil dialisis secara berurutan sebesar 11,36; 24,72; dan 20,17%.
ABSTRACT
This study aims to partially isolate and purify bromelain from pineapple cores and formulate it in cream base, determine the physical and type of emulsion stability during the storage period, and evaluatethe ability of anti-inflammatory activities both bromelain and dialysis. This research was initiated by optimization of various formulation for creams base, so that the stable cream base was obtained by pH value at week 0 and week 4 at 27 °C was 5.96 ± 0.02 and 5.08 ± 0.00, respectively. Isolation of bromelain was conducted byseveral purification steps such as fractionation with ammonium sulfate salt and dialysis. The bromelain fractions were obtained from each purification step and showed an increase in specific activity, sequentially from crude enzymes, ammonium sulfate, and dialysis fraction of 155.71, 242.67, 351.07 U/mg. Bromelain fraction obtained from dialysis stepwere incorporated in the optimized cream. Then, anti-inflammatory activities both bromelain dialysis fractionand bromelain in cream was evaluated using HRBC method with commercial bromelain and aspirin as comparison. The result of anti-inflammatory test showed%stability of red blood cell membranes on commercial bromelain 75 ppm, aspirin 75 ppm,and the dialysis fraction of bromelain were 11,36; 24,72; and 20,17%.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Disman Japhar Sidik
Abstrak :
Nitrogen dan fosfor inerupakan makro nutrien panting bagi khamir, yang sangat diperlukan untuk pertiimbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penambahan urea sebagai sumber nitrogen atau KH2P0^ sebagai sumber fosfor terhadap biomassa sel khamir, dan untuk mengetahui konsentrasi urea atau KH2PO4 yang paling baik sehingga diperoleh biomassa sel yahg maksimal dari khamir F.2.2 yang ditumbuhkan pada substrat limbah nanas, dengan masa inkubasi 24 jam (30°C), dan kecepatan pengoookan 90 rpm. Konsentrasi urea atau KH2PO4 yang ditambahkan adalah: 0,000 M, 0,0002 M, 0,004 M, 0,006 M, 0,008 M, dan 0,010 M. Perhitungan biomassa dllakukan dengan mengukur kekeruhan menggunakan Spektrofotometer Spectronic 21 pada panjang gelombang 570 nm. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya pengaruh konsentrasi urea atau KH2PO4 yang ditambahkan pada limbah nanas terhadap biomassa khamir F.2.2 (a =0,005).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machfud Nilriad
1996
S33570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nurhidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan studi kinetika dan aktivitas anti platelet bromelain yang telah dimurnikan dari bonggol nanas Palembang (Ananas comosus [L] Merr). Pemurnian enzim dimulai dengan isolasi enzim bromelain, kemudian dilakukan fraksionasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat dan dilanjutkan dengan kromatografi gel filtrasi dengan Sphadex G-50. Enzim kasar yang didapatkan dari tahap isolasi memilki aktivitas spesifik sebesar 53,580 Unit/mg. Fraksionasi dengan metode fraksinasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat menghasilkan fraksi enzim yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi adalah fraksi dengan tingkat kejenuhan amonium sulfat 20%-50%, dengan aktivitas spesifik sebesar 230,970 Unit/mg dan tingkat kemurnian sebesar 8 kali lebih murni dibandingkan dengan enzim kasar. Pemurnian lebih lanjut dengan kromatografi Sphadex G-50 fraksi enzim bromelain mengalami peningkatan nilai aktivitas spesifik menjadi 431,548 Unit/mg dengan tingkat kemurnian sebesar 28 kali enzim kasar. Uji aktivitas fraksi bromelain termurni terhadap variasi pH dan suhu menunjukkan pH optimum bromelain pada pH 7 dan suhu optimum 37oC. Pada variasi konsentrasi substrat, dengan membuat plot kurva Michaelis-Menten dan Lineweaver-Burk, didapatkan konstanta Michaelis-Menten (Km) untuk bromelain adalah 0,777 % dan nilai Vmaks sebesar 3,969 U/min. Uji aktivitas antiplatelet menunjukkan fraksi bromelain dari setiap tahap pemurnian memiliki kemampuan sebagai agen antiplatelet. Aktifitas antiplatelet tertinggi terdapat pada fraksi enzim termurni dengan nilai persen agregasi sebesar 48,64 % dan persen inhibisi 47,583%. IC50 dari fraksi enzim termurni adalah sebesar 88,314 L/mL.
ABSTRACT
kinetic study and activity as anti platelet agent of Bromelain enzyme from Palembang Pineapple's core (Ananas Comosus [L] Merr) was performed. The purification step begins with the isolation of bromelain enzyme, then fractionation using ammonium sulfate and continued by gel filtration chromatography using sphadex G-50. Crude enzyme obtained from pineapple's core has specific activity of 53,580 Unit / mg. Fractionation by multilevel saturity of ammonium sulphate salt showed highest activity at 20% -50% level of saturation, with a certain Activity of 230,970 Unit / mg and a purity level of 8 times purer from crude enzymes. Further purification by Sephadex G-50 chromatography has increased secific activity to 431,548 Units / mg with a purity level of 28 times from crude enzymes. The purest bromelain fraction activity test against pH and temperature variations showed the optimum pH of bromelain at pH 7 and optimum temperature of 37oC. In the variation of substrate concentration, by plotting curves of Michaelis-Menten and Lineweaver-Burk, obtained Michaelis-Menten (Km) constant for bromelain enzyme is 0,777% and vmax value is 3,969 U / min. The antiplatelet activity test showed that fractions of the bromelain enzyme from each purification step showed the ability of an antiplatelet agent. Highest antiplatelet activity in the purest enzyme fraction with aggregate percent value of 48,64% and percentage of inhibition 47,583%. IC50 of the purest enzyme fraction, is 88,314 L / mL
2017
S70127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yanti Puspita Sari
Abstrak :
Ibu hamil di Sumatera Barat memiliki kepercayaan bahwa mengkonsumsi buah nanas pada usia kehamilan sejak usia kehamilan diatas 36 minggu dapat membantu melancarkan proses persalinan. Penelitian case control ini bertujuan untuk menilai pengaruh konsumsi nanas oleh ibu hamil terhadap konstraksi uterus ibu bersalin. Penelitian dilaksanakan di tujuh Puskesmas di Kota Padang Sumatera Barat. Sampel adalah ibu dengan usia kehamilan diatas 37 minggu, 40 kelompok kasus, 40 kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan bahwa konsumsi nanas, paritas dan tanda klinis anemia memiliki pengaruh terhadap konstraksi uterus ibu bersalin. Diperlukan uji laboratorium dan uji klinis ebih lanjut tentang manfaat buah nanas terhadap konstraksi uterus ibu bersalin. ......Pregnant women in West sumatra has a belief that consuming pineapple at gestational age from the age above 36 weeks of pregnancy can help smooth the process of childbirth. The case control research was aimed to assess the effect of pineapple consumption by pregnant women on mother's uterine contraction of childbirth. The research was conducted in seven health centers in Padang, West Smatra. Samples were mothers with gestational age above 37 weeks, 40 groups of cases, 40 group of control. The results are several factors that influence the mother's uterine contractions of childbirth, is pineapple consumption, parity, and clinical signs of anemia. Necessary laboratory tests and clinical trials more about the benefits of pineapple on mother's uterine contractions of childbirth.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Yanti
Abstrak :
Jalur metabolisme utama dari isoniazid INH adalah dengan asetilasi untuk membentuk asetil isoniazid AcINH . Kecepatan asetilasi dapat berbeda tergantung aktivitas N-asetiltransferase-2 NAT-2 . Pengobatan tuberkulosis dengan INH dapat menimbulkan risiko hepatotoksik, baik pada tipe asetilator cepat maupun lambat. Buah nans Ananas comosus Linn. Merr diketahui beraktivitas hepatoprotektor. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari kecepatan asetilasi INH pada etnis Melanesia dari Papua. Selain itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus nanas terhadap asetilasi INH. Kecepatan asetilasi INH ditentukan berdasarkan rasio kadar AcINH dan INH dalam plasma subjek. Kadar AcINH dan INH dalam plasm asubjek dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Kromatografi fase balik-pasngan ion yang telah divalidasi menunjukkan batas kuntifikasi terendah untuk INH dan AcINH berturut-turut yaitu 0,1258 dan 0,1188ug/mL. Subjek yang berpartisipasi pada studi penentuan asetilasi INH adalah 102 orang. Sebanyak 41 dari 102 subjek secara sukarela terlibat pada studi pengaruh jus buah nanas pada asetilasi INH. Hasil penelitian menunjukkan 70,59 subjek adalah asetilator lambat. Jus buah nanas matang diketahui memengaruhi kecepatan asetilasi INH berdasarkan analisis statistik Wilcoxon test for two related samples pada tingkat kepercayaan 95 . Dalam rangka mengurangi efek hepatotoksik INH, pemanfaatan jus nanas matang sebagai adjuvant dapat diteliti lebih lanjut pada pasien tuberkulosis.
The major pathway of INH metabolism is by acetylation to form acetyl isoniazid AcINH . Acetylation rate may differ depends on N acetyltransferase 2 NAT 2 activity. Treatment of tuberculosis with INH may lead to the risk of hepatotoxicity, both in fast and slow acetylator types. Pineapple fruit Ananas comosus Linn. Merr has a hepatoprotector activity. The aim of this study was to study INH acetylation rate on Melanesia ethnicity from Papua, Indonesia. Furthermore, this study was to evaluate the influence of pineapple juice as hepatoprotector in INH acetylation. The acetylated rate of INH was determined based on the ratio of AcINH and INH levels in subject rsquo s plasma. The levels of INH and AcINH in the subject rsquo s plasma were analyzed by high performance liquid chromatography. Validated reversed phase ion pair chromatography showed the lower limit of quantification of INH and AcINH were 0.1258 and 0.1188 g mL, respectively. Participants in the study of INH acetylator status were 102 subjects. A total of 41 of 102 subjects were voluntarily implicated in the study of the effect of pineapple juice on acetylation of INH. The results showed that 70.59 of subjects were slow acetylators. Ripe pineapple fruit juice is known to affect the rate of acetylation INH based on statistical analysis of Wilcoxon test for two related samples at 95 confidence level. In order to reduce the effects of INH hepatotoxicity, the utilization of ripe pineapple juice as adjuvant can be further investigated in patients with tuberculosis.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2388
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esih Praharaningsih
Abstrak :
Tumbuhan nanas memiliki kandungan enzim bromelin yang bermanfaat sebagai biokatalisator dalam reaksi hidrolisis protein. Karena aktivitas protease tersebut, enzim bromelin banyak diaplikasikan dalam bidang kedokteran, farmasi maupun industri tekstil, kosmetik dan bir. Untuk mendapatkan enzim bromelin dari buah nanas memerlukan teknik isolasi dan pengendapan yang tepat dan ekonomis. Metode isolasi enzim bromelin yang akan diajukan pada penelitian ini adalah dengan homogenisasi, sentrifugasi, dan pengendapan protein dengan variasi jenis presipitan. Pada tahap awal, enzim bromelin diekstrak menggunakan aseton sehingga diperoleh enzim kasar yang kemumiannya masih rendah. Selanjutnya ekstrak enzim kasar diuji dalam berbagai kondisi operas! untuk mendapatkan pH, waktu dan temperatur inkubasi optimum. Kemudian enzim dimumikan dengan variasi jenis pengendap seperti garam netral anorganik seperti NaCI, Na2S04, (Nh4)2SO4 dan pelarut organik seperti metanol, etanol, dan isopropanol. Untuk memperoleh aktivitas spesifik enzim tertinggi, digunakan variasi konsentrasi presipitan dan diuji dengan metode anson pada kondisi operasi optimum. Uji aktivitas protease dilakukan dengan metode Anson yaitu mengukur absorbansi spektrofotometri reaksi hidrolisis kasein yang dikatalisis enzim bromelin hasil isolasi. Perbedaan hasil serapan antara enzim yang dimumikan dengan variasi jenis pengendap dan blanko merupakan derajat kemumiaan enzim tersebut yang diberikan dalam bentuk aktivitas enzim dalam satuan nanokatal/mg protein. Kadar protein hasil isolasi sebesar 0.51 mg/ml diukur dengan metode Lowry. Ekstrak kasar enzim memiliki aktivitas spesifik sebesar 32.2 nkat/mg protein. Dari hasil percobaan diperoleh pH optimum enzim bromelin adalah 7, suhu dan waktu inkubasi optimum pada 50°C dan 30 menit. aktivitas tertinggi enzim bromelin sebesar 89.1 nkat/mg protein, naik sekitar 2.5 kali enzim yang tidak dimumikan. Hasil tersebut merupakan hasil pemumian enzim dengan garam anorganik amonium sulfat yang bersifat stabil, toksisitas rendah dan kekuatan anionnya paling tinggi diantara garam anorganik serta pelarut organik lain. Hasil pemurnian enzim dengan NaCI, Na2SO4 CH3OH, C2H5OH, dan isopropanol masing-masing sebesar 37.4, 64.9, 53.1, 74.9 dan 71.5 nkat/mg protein.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Luthfianto
Abstrak :
Limbah kulit nanas [Ananas comosus (L.) Merr.] yang melimpah umumnya masih jarang dimanfaatkan. Pada penelitian ini limbah kulit nanas tersebut dimanfaatkan sebagai substrat fermentasi cuka. Sebanyak 250 g kulit nanas diekstrak untuk membuat 1 liter substrat fermentasi, kemudian ditambahkan 12,5%, 15%, 17,5%, atau 20% sukrosa. Sebanyak 540 ml substrat diinokulasikan dengan 10% (v/v) starter, yang mengandung suspensi sel bakteri (5 X 10® sel/ml) dan khamir (4 x 10® sel/ml) pada perbandingan 1:1. Fermentasi berlangsung selama 2 bulan dan pada akhir fermentasi dilakukan pengukuran konsentrasi asam asetat yang dihitung sebagai total asam, pH, dan konsen trasi alkohol yang masih tersisa. Pengukuran titrasi dengan 0,1 N NaOH menunjukkan ratarata konsentrasi asam asetat tertinggi (1,388%) diperoleh dari penambahan 12,5% sukrosa dan terendah (0,283%) dari penambahan 20% sukrosa. Hasil Uji Dunn pada a = 0,25 membuktikan bahwa perbedaan rata-rata konsentrasi asam asetat yang nyata terjadi antara penambahan sukrosa 12,5% dengan 15%, 17,5%, dan 20%. Pengukuran pH asam cuka menunjukkan nilai 3,0—3,6 dengan konsentrasi alkohol yang tersisa antara 12,4--23,2%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S30981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isrina Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan memurnikan enzim bromelain dari bonggol nanas (Ananas comosus [L] Merr.) disertai pengujian aktivitasnya sebagai agen antiplatelet. Tahap pemurnian dimulai dari isolasi, fraksinasi bertingkat menggunakan etanol, kromatografi penukar ion dengan DEAE-Selulosa, dan kromatografi filtrasi gel dengan Sephadex G-50. Tiap tahap pemurnian menghasilkan peningkatan aktivitas spesifik pada fraksi enzim, mulai dari ekstrak kasar berturut-turut sebesar 0,0052 Unit/mg; 4,6480 Unit/mg; 9,0306 Unit/mg; dan 11,8421 Unit/mg. Fraksi enzim yang telah melewati tahap kromatografi penukar ion dan filtrasi gel menunjukkan tingkat kemurnian tertinggi, yaitu 2277 kali dibanding ekstrak kasarnya. Hasil uji aktivitas antiplatelet terhadap seluruh fraksi enzim membuktikan bahwa bromelain berpengaruh pada proses agregasi platelet. Fraksi enzim hasil pemurnian pun menunjukkan aktivitas terbesar sebagai agen antiplatelet, yaitu memberikan nilai persentase agregasi platelet sebesar 64,04% dan nilai persentase inhibisi sebesar 31,25%. Uji stabilitas enzim menunjukkan bahwa enzim bromelain dari bonggol nanas mengalami penurunan aktivitas proteolitik sebesar 0,2315 Unit/mL per hari selama proses penyimpanan, dan dapat mengalami inaktivasi pada pemanasan suhu 80°C.
ABSTRAK
This study aimed to isolate and purify the bromelain enzyme from pineapple core (Ananas comosus [L] Merr.), accompanied by testing that activity as a antiplatelet agents. Purification stages starting from the isolation, fractionation storied using ethanol, ion exchange chromatography with DEAE-Cellulose and gel filtration chromatography with Sephadex G-50. Each stages of purification succeed increasing value of specific activity in an enzyme fraction, start from crude extract enzyme, respectively: 0.0052 Unit/mg; 4.6480 Unit/mg; 9.0306 Unit/mg; and 11.8421 Unit/mg. Enzyme fractions have passed the stage of ion chromatography and gel filtration show the highest level of purify (2277 fold compared to the crude extract). The results of antiplatelet activity on all factions proved that the enzyme bromelain giving effect on platelet aggregation process. The fraction was purified also show greatest activity as an antiplatelet agent, with the percentage of platelet aggregation values of 64.04% and a percentage inhibition value of 31.25%. Enzyme stability test showed that the enzyme bromelain from pineapple core decreased proteolytic activity of 0.2315 units / mL per day during the storage process, and can be inactivated on heating temperature of 80°C.
2016
S64239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>