Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahda Fitria
"Minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh dapat diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi gel sebagai sediaan topikal pada kulit. Sediaan nanoemulsi gel ini diformulasikan dengan terlebih dahulu membuat sediaan nanoemulsi, yang selanjutnya dibuat menjadi sediaan nanoemulsi gel dengan mendispersikan nanoemulsi ke dalam gel yang telah dibuat dengan bahan aktif dari minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh. Sediaan nanoemulsi gel kemudian dianalisis stabilitas komponen kimianya dengan menggunakan GC-MS. Hasil analisis menggunakan GC-MS diperoleh sediaan nanoemulsi gel yang diformulasikan dari minyak cengkeh dan minyak sereh cukup stabil secara kimia.

Clove oil and lemongrass essential oil can be formulated into Nanoemulsion Gel preparations as topical preparations for the skin. This Nanoemulsion Gel preparation is formulated by first making a nanoemulsion preparation, which is then made into a Nanoemulsion Gel preparation by dispersing the nanoemulsion into a gel that has been made with active ingredients from clove oil and lemongrass essential oil. The gel nanoemulsion preparation was then analyzed for the stability of its chemical components using GC-MS. The results of analysis using GC-MS obtained that a Nanoemulsion Gel preparation formulated from clove oil and lemongrass oil was chemically stable."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Mayang Suminar
"ABSTRAK
Tokotrienol memiliki potensi antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tokoferol. Formulasi sediaan nanoemulsi gel dapat menghantarkan tokotrienol ke lapisan kulit untuk mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas dan meningkatkan stabilitas sediaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas fisik dan aktivitas antioksidan dari formulasi nanoemulsi gel tokotrienol. Formulasi nanoemulsi tokotrienol dibuat dengan menggunakan tokotrienol, asam oleat, tween 80, alkohol 96%, dan propilen glikol. Basis gel yang digunakan adalah carbomer dan trietanolamin. Uji stabilitas fisik dilakukan pada 3 suhu yang berbeda yaitu pada suhu rendah (4˚C ±2˚C), suhu ruang (27˚C ±2˚C), suhu tinggi (40˚C ±2˚C), cycling test dan uji sentrifugasi pada kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman DPPH untuk menentukan nilai IC₅₀. Hasil yang didapatkan adalah formula 1 memiliki stabilitas fisik terbaik dengan pH 6,12. Ukuran globul nanoemulsi gel tokotrienol pada formula 1 596 nm dengan nilai potensial zeta 27,1 mV. IC₅₀ nanoemulsi gel tokotrienol adalah 6252,14 ppm

ABSTRACT
Tocotrienols has antioxidant potential higher than tocopherols. Nanoemulsion gel can deliver tocotrienols into the skin to prevent skin damage which is caused by free radicals and improve the stability of the dosage form. The purpose of this study was to determine the physical stability and antioxidant activity of tocotrienols nanoemulsion gel formulation. Tocotrienols nanoemulsion is made by using tocotrienols, oleic acid, tween 80, alcohol 96%, and propylene glycol. Gel base is made by Carbomer and triethanolamine. Physical stability test was conducted at three different temperatures, which were low temperature (4˚C ± 2˚C), room temperature (27˚C ± 2C), high temperature (40˚C ± 2˚C), cycling test and centrifugation test in 3800 rpm for 5 hours. Antioxidant activity was measured by DPPH method for determining IC₅₀ values. Formula 1 has the best physical stability with pH of 6,12. Droplet size of tocotrienols nanoemulsion gel is 596 nm with zeta potential value is -27,1 nm. IC₅₀ of tocotrienols nanoemulsion gel is 6252.14 ppm."
2016
S65727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nadila Amalia
"Minyak serai wangi merupakan minyak atsiri yang berasal dari tanaman serai wangi (Cymbopoghon nardus) yang memiliki aktivitas repelensi terhadap nyamuk Anopheles. Sifat minyak serai wangi yang mudah menguap dan berminyak dalam pengaplikasian menimbulkan masalah dalam formulasi repelan nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak serai wangi dalam bentuk nanoemulsi gel, mengevaluasi sediaan dan menguji stabilitas fisik nanoemulsi gel. Nanoemulsi gel dibuat dengan berbagai konsentrasi minyak serai wangi yaitu 2,5%, 5% dan 6,5% menggunakan berbagai konsentrasi tween 80 dan sukrosa palmitat sebagai surfaktan dan propilenglikol sebagai kosurfaktan. Sediaan nanoemulsi gel minyak serai wangi menunjukkan penampilan fisik yang cukup stabil selama penyimpanan 4 minggu pada suhu rendah (4°C ± 2°C), cycling test serta uji sentrifugasi. Formulasi terbaik dari ketiga formulasi adalah nanoemulsi gel F2 yang mengandung minyak serai wangi 5% karena memiliki stabilitas yang cukup baik, ukuran globul yang lebih kecil dan viskositas yang lebih kental.

Citronella oil is an essential oil of Lemongrass (Cymbopoghon nardus) which has a repellent activity against Anopheles mosquitoes. The volatile and oily nature of citronella oil in application creates problems in the mosquito repellant formulation. This study aims to formulate citronella oil into nanoemulsion gel form, evaluate the preparation and test the physical stability of the nanoemulsion gel. Nanoemulsion gel was formulated in various concentrations of citronella oil, which were 2.5%, 5% and 6.5% using various concentrations of Tween 80 and sucrose palmitate as surfactant and propylenglycol as a cosurfactant. The citronella oil nanoemulsion gel preparation showed a fairly stable physical appearance during 4 weeks of storage at low temperature (4 ° C ± 2 ° C), cycling test and centrifugation test. The best formulation of the three formulations is nanoemulsion gel F2 containing 5% citronella oil because it has fairly stable stability, smaller globule size and more viscous."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Aprilla Wulansari
"Tea tree oil merupakan minyak atsiri dari tanaman Melaleuca alternifolia yang memiliki khasiat sebagai antibakteri. Sifat hidrofobik dari tea tree oil menimbulkan masalah dalam formulasi produk obat maupun kosmetik yang berbasis air. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan tea tree oil dalam bentuk nanoemulsi gel dan menguji stabilitas fisik serta aktivitas antibakterinya secara in vitro. Nanoemulsi gel dibuat dengan berbagai konsentrasi tea tree oil yaitu 5%, 7%, dan 9% menggunakan tween 80 sebagai surfaktan dan propilenglikol sebagai kosurfaktan. Sediaan nanoemulsi gel tea tree oil menunjukkan penampilan fisik yang stabil selama penyimpanan 8 minggu pada suhu rendah (4°C ± 2°C) dan suhu ruang (25°C ± 2°C), cycling test, serta uji mekanik. Formula terbaik adalah nanoemulsi gel F1 yang mengandung tea tree oil 5% karena memiliki stabilitas yang baik, ukuran globul yang lebih kecil, dan viskositas yang lebih kental. Hasil uji aktivitas antibakteri secara in vitro menunjukkan bahwa sediaan nanoemulsi gel tea tree oil memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan terbentuknya zona hambat. Semakin tinggi konsentrasi tea tree oil dalam sediaan (5%, 7%, dan 9%) memberikan rata-rata zona hambat yang semakin besar (28,33 ± 0,88 mm; 30,33 ± 0,33 mm; dan 31,67 ± 0,33 mm).

Tea tree oil is an essential oil of Melaleuca alternifolia which has antibacterial activity. Hydrophobic properties of tea tree oil cause problem in the formulation of drug product as well as water-based cosmetics. This study aims to formulate tea tree oil into nanoemulsion gel dosage form and evaluate its physical stability and antibacterial activity. Nanoemulsion gel was formulated in various concentrations of tea tree oil, which were 5%, 7% and 9% using tween 80 as surfactant and propyleneglycol as cosurfactant. Nanoemulsion gel tea tree oil showed stable physical appearance during 8 weeks of storage at low temperature (4°C ± 2°C) and room temperature (25° ± 2°C), cycling test, as well as mechanical test. The best formula is nanoemulsion gel F1 containing 5% tea tree oil because it has good stability, smaller globule size, and more viscous. Results of antibacterial activity in vitro studies showed that tea tree oil nanoemulsion gel had antibacterial activity against Propionibacterium acnes by the formation of inhibition zone. Higher concentration of tea tree oil in nanoemulsion gel (5%, 7%, and 9%) showed greater mean inhibition zone (28,33 ± 0,88 mm; 30,33 ± 0,33 mm; and 31,67 ± 0,33 mm)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library