Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusti Farhan Farisi
"Skripsi ini membahas empat surat yang terdapat dalam naskah Kumpulan Konsep Surat
Kesultanan Pontianak (1810--1886) atau KKSKP, yaitu “Surat No. 16”, “Surat No. 17”,
“Surat No. 18”, dan “Surat No, 19”. Naskah ditemukan peneliti dari Penelitian Unggul
Perguruan Tinggi (PUPT) Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti). Naskah berisi 25 konsep surat yang berisi tentang hubungan Kesultanan Pontianak dengan kerajaan sekitar dan pihak kolonial. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan edisi teks dari naskah KKSKP serta menjelaskan upaya pemertahanan kekuasaan yang dilakukan oleh kalangan Kesultanan Pontianak. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, digunakan teori filologi dan teori analisis wacana
dalam mengkaji teks. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keempat naskah KKSKP membahas peralihan kekuasaan di Kesultanan Pontianak. Sebelum wafat, Sultan Syarif Kasim mengajukan permintaan untuk menurunkan tahta kepada anaknya. Pangeran Syarif Abu Bakar, anak Sultan Syarif Kasim, mengadakan hubungan dengan kolonial Belanda untuk menagih permintaan tersebut. Peristiwa peralihan tesebut dap
This thesis examines four letters which are included in A Collection of Kesultanan Pontianak’s Letter Draft (1810--1886) manuscript: “Letter Num. 16”; “Letter Num. 17”; “Letter Num. 18”; and “Letter Num. 19”. The manuscript discovered by the researchers of Penelitian Unggul Perguruan Tinggi (PUPT) The Ministries of Research,
Technology, and Higher Education Republic of Indonesia. In the manuscript, there are 25 letters which shows relations of Kesultanan Pontianak with another kingdoms and the colonials. This researh aims to present the text edition of KKSKP manuscript and explains how Kesultanan Pontianak do maintain their power. To achieve the research objectives, the methods of philology and discourse analysis were used. The findings of this research shows the four letters of KKSKP manusript contain history of Kesultanan Pontianak transition. Before his death, Sultan Syarif Kasim propose a request to give his throne to his son. Pangeran Syarif Abu Bakar, the son of Sultan Syarif Kasim, do make a relation with the colonial to demand the request. The transition could be found in macro-level structure and micro-level structure from discourse analysis method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Putra Hadi Yanto
"Penelitian ini mengkaji wacana kekuasaan kolonial Belanda dalam Surat-surat Manado 212 koleksi ANRI. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana praktik kekuasaan dikonstruksikan melalui struktur dan aspek-aspek kebahasaan dari perspektif langsung para raja di bawah Keresidenan Manado pada periode 1829–1840 M. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan langkah kerja filologi. Teks yang dianalisis (Teks 1, 2, 3, dan 4), membuktikan teks-teks tersebut menjadi teks saksi yang menghubungkan missing link dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Teks 1 menghubungkan konteks ekspedisi senjata di Kesultanan Suluk (dalam Warren, 2007); Teks 2 menghubungkan konteks pemberontakan Kerajaan Tambuku yang terafiliasi dengan Kerajaan Banggai (dalam Limbong, 2017); serta Teks 3 dan 4 menghubungkan fenomena epidemi smallpox di wilayah Buol dan Bolaang pada awal abad ke-19 (dalam Henley, 2021). Lalu, analisis lanjutan terkait wacana kritis Teun A. van Dijk pada elemen discourse structure mengungkap terjadinya dominasi Pemerintah Kolonial Belanda terhadap kerajaan-kerajaan di Keresidenan Manado yang dapat dilihat dari notions, eksordium, bingkisan, dan stempel yang hadir dalam struktur teks. Selain itu, dominasi Pemerintah Kolonial Belanda juga mereproduksi sistem pemaknaan dalam bentuk retorika (pronomina Anakda dan Ayahanda) dan gramatikal (pembentukan kalimat, pemaknaan, serta pemilihan kata).

This research examines the discourse of Dutch colonial power in Manado Letters 212 ANRI collection. This research aims to uncover the practice of power constructed through structures and linguistic aspects from the direct perspective of the kings under the Manado Residency in the period 1829–1840 AD. To achieve this goal, philological methods are used. The texts analyzed (Texts 1, 2, 3, and 4) were then found to connect the missing links between several studies that have been carried out previously. Text 1 relates to the context of weapons expeditions in the Suluk Sultanate (in Warren, 2007); Text 2 connects the context of the rebellion of the Tambuku Kingdom, which was affiliated with the Banggai Kingdom (in Limbong, 2017); while Texts 3 and 4 connect the smallpox epidemic phenomenon in Buol and Bolaang regions in the early 19th century (in Henley, 2021). Further analysis regarding Teun A. van Dijk's theory on discourse structure elements reveals the dominance of the Dutch Colonial Government over the kingdoms in the Manado Residency, which can be seen from the notions, exordium, gifts, and stamps present in the text structure. Apart from that, the domination of the Dutch Colonial Government also reproduced the meaning system in the form of rhetorical (pronouns Anakda and Ayahanda) and grammatical (sentence formation, meaning, and word choice) aspects."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Khumaeroh
"Penelitian ini memfokuskan pada mendeskripsikan jenis kalimat bahasa Melayu dalam naskah ke-19 koleksi Abraham Cornelis Cohen Stuart. Kelima naskah surat tersebut merupakan hasil penulusuran dari katalog induk naskah-naskah Perpustakaan Nasional RI, yang diuraikan oleh T.E. Behrend (1998)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10950
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library