Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angeline Agustin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32651
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chaira Musytaka Sukma
Abstrak :
Latar Belakang: Aplikasi bahan internal bleaching dapat meninggalkan residu radikal bebas yang akan menghambat penetrasi resin tag. Penghilangan residu radikal bebas dapat dilakukan dengan pengaplikasian bahan antioksidan berupa natrium askorbat. Pemberian natrium askorbat dapat mencegah timbulnya terminasi dini, sehingga dapat memungkinkan proses polimerisasi resin adhesif dapat berlanjut. Penggunaan konsentrasi natrium askorbat yang sebanding dengan konsentrasi hidrogen peroksida diharapkan dapat menghilangkan residu radikal bebas sehingga nantinya dapat meningkatkan resistensi resin komposit yang dilihat melalui kedalaman panjang penetrasi resin tag. Tujuan: mengetahui kedalaman panjang penetrasi resin tag pada dentin gigi pasca internal bleaching dengan hidrogen peroksida yang diaplikasikan natrium askorbat 10% dan 35% selama 2 menit dan 10 menit. Metode: proses internal bleaching dilakukan dengan menggunakan hidrogen peroksida 35% selama 5 hari. Selanjutnya, dibagi menjadi 5 kelompok uji yaitu tanpa pemberian natrium askorbat, diberikan askorbat 10% selama 2 menit, diberikan natrium askorbat 10% selama 10 menit, diberikan natrium askorbat 35% selama 2 menit, dan diberikan natrium askorbat 35% selama 10 menit. Pengamatan kedalam penetrasi resin tag dilakukan dengan menggunakan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM). Hasil: terdapat perbedaan kedalaman penetrasi resin tag pada gigi pasca internal bleaching yang diberikan bahan antioksidan berupa natrium askorbat dan tanpa antioksidan, diuji dengan menggunakan CLSM. Kesimpulan: pemberian bahan antioksidan berupa natrium askorbat dapat memengaruhi kedalaman penetrasi resin tag pada gigi pasca internal bleaching. ......Background: The application of internal bleaching materials can leave free radical residues that will inhibit the penetration of resin tags. Application of sodium ascorbate as antioxidant agent will remove the residual free radical. Sodium ascorbate can prevent premature termination, thus allowing the adhesive resin polymerization process to continue. Concentration of sodium ascorbate should be proportional to the hydrogen peroxide concentration so that will remove free radical residues and it can increase the composite resin resistance as seen through the depth of penetration length of the resin tag. Objective: determine the depth of penetration length of resin tags on dentin after internal bleaching with hydrogen peroxide which was applied with 10% and 35% sodium ascorbate for 2 minutes and 10 minutes. Methods: the internal bleaching process was carried out using 35% hydrogen peroxide for 5 days. Furthermore, the specimen divided into 5 test groups, without sodium ascorbate, 10% sodium ascorbate for 2 minutes, 10% sodium ascorbate for 10 minutes, 35% sodium ascorbate for 2 minutes, and 35% sodium ascorbate for 10 minutes. Observations into the resin tag penetration were carried out using Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM). Results: there were differences in the depth of penetration of resin tags on teeth after internal bleaching which was given an sodium ascorbate and without sodium ascorbate, tested using CLSM. Conclusion: application of sodium ascorbate can affect the depth of penetration of resin tags on teeth after internal bleaching.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisha Ravenska Fitriani
Abstrak :
Natrium askorbat merupakan bentuk garam dari asam askorbat. Pada umumnya natrium askorbat dikombinasikan dengan asam askorbat karena sama-sama mempunyai kemampuan sebagai antioksidan. Untuk bahan baku asam askorbat ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penetapan kadar, diantaranya adalah metode volumetri seperti titrasi asam basa, iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri, sedangkan untuk natrium askorbat penetapan kadar yang dapat dilakukan adalah titrasi iodimetri. Hingga saat ini prosedur penetapan kadar untuk natrium askorbat secara iodometri, iodatometri dan serimetri masih jarang digunakan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan penetapan kadar natrium askorbat secara iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri yang menurut literatur dapat dilakukan. Dari data hasil perolehan kembali relatif setiap metode dilakukan uji secara statistik dengan menggunakan analisis varians dan uji t untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi akurasi, sedangkan nilai koefisien variasi dibandingkan secara langsung untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi presisi. Dari segi akurasi dan presisi iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri memberikan hasil baik, namun berbeda ditinjau dari segi akurasi dan presisi. hal ini dapat dilihat dari nilai UPK rata-rata yang berada dalam rentang 98-102% yaitu iodometri 98,8648%, iodometri 99,2945%, iodatometri 100,2080% dan serimetri 100,7102%, dan nilai koefisien variasi dibawah 2 % yaitu iodimetri 0,0832%, iodometri 1,0643%, iodatometri 1,6690% dan serimetri 0,8963%, metode serimetri memberikan hasil yang terbaik dari segi akurasi dan presisi. karena memiliki tingkat akurasi dan presisi tertinggi dengan nilai koefisien variasi terendah yaitu 0,8963%. Sodium ascorbate is the salt of ascorbic acid. In this time, sodium ascorbate is combined with ascorbate acid because it has same ability as antioxidants. For ascorbic acid raw material, there are some methods that is user for quantitative determination, such as acid-base titration, iodimetry, iodometry, iodatometry and serimetry, then for sodium ascorbate determination might be done by iodimetry. In this time, the use of procedure of quantitative determination for sodium ascorbate in iodometry, iodatometry and serimetry still rare to use. This research of sodium ascorbate purpose to compare quantitative determination in iodometry, iodatometry and serimetry according to literature might be done. The result of the relative recovery data from each method is tested statistically using analysis of variance test (ANOVA) and t test to know whether that four methods give the same or different result for the accuracy. While for the coefficient variation value compared directly to know whether the four methods give the same or different result for the precision, from the accuracy and precision aspects iodimetry, iodometry, iodatometry and serimetry give the good result, but is different with the accuracy dan precision aspect. It may also seen in UPK mean value at range 98-102%, for iodimetry 98,8648%, iodometry 99,2945%, Iodatometry 100,2080% and serimetry 100,7102%, and the coefficient value is above 2%, for iodimetry 0,0832%, iodometry 1,0643%, iodatometry 1,6690% and serimetry 0,8963%, serimetry methods gives the best result from the accuracy and precision, because serimetry have accuracy and precision with lowest level of coefficient variation value about 0,8963%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library