Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rizka Khalfia
"Tulisan ini membahas tentang sapaan bahasa Arab dalam novel Muzakkarat Tabibah (1987) karya Nawal El Saadawi. Novel ini menceritakan tentang pemberontakan melawan berbagai rintangan dari keluarga dan masyarakat yang dilakukan oleh seorang perempuan muda bangsa Mesir yang memutuskan untuk studi ilmu kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sapaan bahasa Arab apa saja yang terdapat dalam novel tersebut karya Nawal El Saadawi jika dilihat berdasarkan jenis dan konteksnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik studi pustaka untuk menjelaskan sapaan bahasa Arab apa saja dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan teori dari Kridalaksana (1982) tentang istilah sapaan dan Wardhaugh (2006) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan. Dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa sapaan bahasa Arab dalam novel Muzakkarat Tabibah (1987) sangatlah beragam. Dilihat dari jenisnya, terdapat banyak sapaan yang termasuk dalam kategori kata ganti, istilah kekerabatan, gelar dan pangkat, dan kata benda lain. Jika dilihat dari konteksnya, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan adalah peristiwa tertentu dan tingkat kedekatan.
This paper discusses Arabic address terms in the Muzakkarat Tabibah (1987) novel by Nawal El Saadawi. This novel tells the story of a rebellion against various obstacles from family and society carried out by a young Egyptian woman who decided to study medical. This study aims to explain Arabic address terms in the novel as viewed by the type and context. This study uses qualitative research methods with literature study technique to explain Arabic address terms in the novel. This study uses the theory from Kridalaksana (1982) about address terms and Wardhaugh (2006) about the factors influencing the use of address terms. From this research, the author found the Arabic address terms in the Muzakkarat Tabibah (1987) novel are very variative. Judging from the type, there are many address terms that fall into the category of pronouns, kinship terms, title and rank, and other nouns. When judging from the context, the factors that influence the use of address terms are certain events and levels of intimacy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christina Oktorida
"Tulisan ini menjelaskan kebebasan merupakan sesuatu yang selalu dikejar manusia dan menjadi fokus berbagai ilmu filsafat. Kebebasan menyangkut persoalan terkait kebebasan perempuan, politik, ekonomi, hukum, dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau karya Nawal El Saadawi dalam novel Jatuhnya Sang Imam mengenai perjuangan dalam menyerukan eksistensi dan kebebasan perempuan pada budaya patriarki yang legitimasi oleh agama. Dengan menggunakan teori feminisme radikal kultural dan penelitian kritik feminis, dengan metode penelitian deskriptif, analisis, dan tinjauan pustaka bertujuan mendeskripsikan apa saja legitimasi agama dan kekuasaan dari budaya patriarki serta isu bagaimana teori kritik feminis Nawal El Saadawi, Nasaruddin Umar juga kritik feminis radikal Shulamith Firestone menganalisis tokoh perempuan dalam novel tersebut. Ditemukan bahwa dalam novel tersebut bertujuan menjelaskan belenggu patriarki di sektor budaya masyarakat. Kaum feminis radikal terkenal dengan ungkapan “the personal is political” untuk menyoroti penindasan terhadap perempuan di ranah pribadi, khususnya dalam sistem karakterisasi gender yang secara konsisten mengasosiasikan laki-laki dengan maskulinitas dan perempuan dengan feminitas berdasarkan gender. Penulis menganalisis ini dalam konteks sosial dan budaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai peran dan pengaruh tokoh Bintullah dalam perjuangan kesetaraan gender. Ditemukan bahwa kebebasan berhak diperoleh tokoh Bintullah dan Jawaher dalam bidang seperti hubungan perkawinan, budaya, dan politik. ......This article explains freedom is something that humans always strive for and is the focus of various philosophical sciences. Freedom has issues related to women's freedom, politics, economics, law and religion. This research aims to review the work of Nawal El Saadawi in the novel "The Fall of the Imam" regarding the struggle to call for the existence and freedom of women in a patriarchal culture that is legitimized by religion. Using cultural radical feminist theory and feminist criticism research, with descriptive research methods, analysis and literature review aim describing the legitimacy of religion and power from patriarchal culture as well as the issue of how feminist critique Nawal El Saadawi, Nasaruddin Umar also radical feminist critique Shulamith Firestone analyze the female characters in the novel. It was discovered that in the novel aimed to depict the shackles of patriarchy in the cultural sector of society. Cultural radical feminists are famous for using the phrase to highlight the oppression of women in the private sphere, especially the gender characterization system based on sex, which always associates men with masculinity and women with femininity. The author analyzes this in a social and cultural context to gain a more comprehensive understanding of its role and influence Bintullah in the struggle for gender equality, Finds that the figures Bintullah and Jawaher has the right to freedom in area such as marriage, cultural of society, and political relations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library