Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Wulandari
Abstrak :
Logam tanah jarang memiliki peranan yang cukup penting dalam perkembangan teknologi saat ini. Banyak aplikasi-aplikasi elektronik yang menggunakan unsur logam tanah jarang karena logam tanah jarang memiliki efisiensi yang tinggi dan peforma yang baik. Salah satu unsur logam tanah jarang yang banyak digunakan yaitu neodimium. Neodimium biasanya terdapat dalam bentuk oksida pada mineral monasit atau bastenit. Aplikasi yang sering memakai neodimium sebagai material utamanya yaitu magnet permanen. Magnet permanen berbasis neodimium mampu menghasilkan koersivitas yang tinggi dan mampu menyimpan energi yang sangat besar. Sintesis neodimium oksida menjadi logam neodimium dapat dilakukan dalam beberapa cara, salah satunya yaitu dengan metode reduksi difusi. Kelebihan menggunakan metode ini yaitu prosesnya yang mudah. Metode ini merupakan sintesis neodimium dalam bentuk oksida maupun klorida dengan penambahan logam alkali tanah sebagai reduktornya, bisa dalam bentuk logam murni atau hidrida. Neodimium oksida karbonat dengan berat 448,38 mg ditambahkan dengan kalsium hidrida sebagai reduktornya dengan perbandingan antara neodimium oksida karbonat dengan kalsium hidrida adalah 1:1 dan 1:2. Selanjutnya campuran tersebut dikompaksi dan dilanjutkan dengan proses reduksi difusi pada suhu 800°C selama 4 jam dalam aliran gas argon. Setelah itu didinginkan dalam dapur dan dilanjutkan dengan pencucian untuk menghilangkan produk sampingan yang terbentuk lalu dikeringkan pada suhu 200°C selama 2 jam. Kemudian sampel reduksi dilakukan pengujian XRF, XRD dan SEM-EDS. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa sampel dengan perbandingan 1:1 lebih baik hasilnya dilihat dari mikrostruktur yang terbentuk butirnya lebih granular dan halus serta recoverynya mencapai 82,2 dibandingkan dengan perbandingan 1:2 dengan recovery 62,4. ...... This time, rare earth metals have an important role in the development of technology. Electronic applications use rare earth metals because it has high efficiency and good performance. One of the most commonly used rare earth metals is neodymium. Neodymium is usually present in form of oxide in monasite or bastenite minerals. Application that often use of neodymium as the main material is a permanent magnet. Neodymium based permanent magnets are capable of producing high coercivity and storing enormous energy. Synthesis of neodymium oxide to neodymium metal can be done in several ways, one of them is by reduction diffusion method. The advantage of using this method is the easy process. This method is synthesis of neodymium in the form of oxide or chloride with the addition of alkaline earth metal as its reductor, either in the form of pure metal or hydride. 448.38 mg neodymium oxide carbonate was added with calcium hydride as its reductor by comparison between neodymium oxide carbonate and calcium hydride was 1 1 and 1 2. The mixture was compacted, it is heated by reduction diffusion process at temperature of 800°C for 4 hours in an argon gas stream. After that it is cooled in the furnace, it is washed to remove the impurities that are formed and then dried at 200°C for 2 hours. Then the reduction's sample was tested of XRF, XRD and SEM EDS. The result of the test shows that the sample with 1 1 ratio is better result seen from microstructure formed more granular and fine grain and its recovery reaches 82,2 compared with ratio 1 2 with recovery 62,4.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalvin Saputra Irawan
Abstrak :
Alumunium merupakan material yang umum digunakan dalam industri otomotif dan penerbangan. Namun dalam paduan Al-Si akan membentuk fasa intermetalik β-Al5FeSi yang berdampak buruk terhadap sifat mekanik paduan, tetapi belum bisa dihilangkan. Penambahan modifier dan peningkatan laju pendinginan merupakan cara mengurangi dampak fasa tersebut. Logam tanah jarang merupakan logam yang efektif dalam modifikasi fasa β-Al5FeSi. Sedangkan logam neodimium sampai sekarang belum ada digunakan sebagai modifier β-Al5FeSi. Penelitian ini akan diamati pengaruh penambahan logam tanah jarang neodimium (0,3%, 0,6% dan 1%) dan laju pendinginan (5, 10 dan 30 oC/menit) terhadap morfologi fasa intermetalik beta pada paduan Al7Si1Fe. Kemudian dilakukan karakterisasi dengan pengontrolan laju pendinginan Simultaneous Thermal Analysis, pengamatan mikrostruktur Optical Microscope dan Scanning Electron Microscope, dan penembakan fasa yang terbentuk dengan Energy Diffraction Spectrum. Hasil penelitian menunjukkan penambahan logam Nd optimum pada kosentrasi 1%Nd untuk mengurangi fasa β-Al5FeSi dan 1%Nd untuk merubah morfologi fasa silikon eutektik, sedangkan laju pendinginan 30oC/menit menghasilkan ukuran fasa β-Al5FeSi maupun silikon eutektik paling halus yang disebabkan fenomena undercooling pada paduan. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan laju pendinginan dan penambahan Nd dapat menyebabkan pengurangan ukuran fasa intermetalik β dan silikon eutektik.
Aluminum are widely used in automotive industry and aerospace structural application. Al-Si alloy can form intermetallic β-Al5FeSi phase that cause undesirable effect on mechanical properties. The addition of modifier and increase the cooling rate is a way to reduce the effect of the phase. Rare earth elements are effective to modified β-Al5FeSi phase. However, neodymium have been used as a modifier β-Al5FeSi. This study will observed the effect of addition rare earth metal neodymium (0.3%, 0.6% and 1%) and cooling rate (5, 10 and 30 ° C / min) on morphology of intermetallic beta phase of Al7Si1Fe alloy. Futher, characterized by controlling the cooling rate by Simultaneous Thermal Analysis, observation of microstructure by Optical Microscope and Scanning Electron Microscope, and microchemical analysis by Energy Diffraction Spectrometer. The results showed that the addition of Nd optimum concentration of 1% can reduce β-Al5FeSi phase and change silicon eutectic phase morphology, whereas the cooling rate of 30 ° C / min produces finer structure morphology of β-Al5FeSi phase or silicon eutectic due to the phenomenon of undercooling on the alloy. In conclusion, increasing the cooling rate and Nd addition can decrease the size of intermetallic β phases and silicon eutectic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library