Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Wagner J. P.
"PT. PLN (Persero) sebagai badan usaha Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) tidak terlepas dari perubahan lingkungan bisnis yang ada. Perubahan tersebut mempengaruhi biaya produksi dan operasional PLN. Untuk
ambungan, PLN perlu menerapkan suatu strategi untuk mengurangi dan operasional yang ada, selain meningkatkan pendapatan (revenue) satu upaya untuk meningkatkan penjualan listrik tanpa hanya pemerintah, yaitu dengan pengurangan gangguan listrik yang ada. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan jaringan yang optimal sangat diperlukan.
PLN melimpahkan kegiatan pemeliharaan sebagai sebuah pekerjaan penunjang (non-core activities) untuk lebih fokus pada pekerjaan utama (core activities), selain pertimbangan efisiensi biaya. PT. PLN (Persero) unit Distribusi Jawa Timur merupakan pelopor dalam penerapan outsourcing pada unit kegiatan pemeliharaan. Penerapan outsourcing tersebut tidak terlepas dari pertimbangan aspek hukum, biaya, dan SDM yang akan menjadi pembahasan pada penulisan ini. Selain itu perubahan/evolusi outsourcing di tubuh PLN dan pandangan bisnis pemeliharaan juga akan diulas.
Berdasarkan hasil analisa implementasi outsourcing di PLN, terdapat tiga (3) tahap perubahan menjadi sebuah outsourcing yang lebih sesuai dengan referensi akademis, yaitu tipe pemborongan pekerjaan, meskipun aturan hukum di Indonesia mengakui dua (2) macam tipe outsourcing yaitu Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Pemborongan Pekerjaan. Berbagai persoalan terdapat pada masing-masing tahap
PT. PLN (Persero) as a business entity holding an Electricity Business Authorization (PKUK) cannot be separated from changes in the existing business environment. These changes affect PLN's production and operational costs. For the connection, PLN needs to implement a strategy to reduce existing operations, in addition to increasing revenue, an effort to increase electricity sales without only the government, namely by reducing existing electricity disturbances. Therefore, optimal network maintenance activities are needed.
PLN delegates maintenance activities as a supporting work (non-core activities) to focus more on the main work (core activities), in addition to cost efficiency considerations. PT. PLN (Persero) East Java Distribution unit is a pioneer in the application of outsourcing to the unit maintenance activities. The application of outsourcing cannot be separated from the considerations of legal, cost, and human resources which will be discussed in this paper. In addition, the changes/evolution of outsourcing in PLN and the view of the maintenance business will also be reviewed.
Based on the results of the analysis of the implementation of outsourcing at PLN, there are three (3) stages of change into an outsourcing that is more in line with academic references, namely the type of job chartering, although the law in Indonesia recognizes two (2) types of outsourcing, namely the Provision of Manpower Services and Contracting Work. There are various problems at each stage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
T23054
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nandi Pratyaksa
"Dalam melayani pelanggan selular, para perusahaan telekomunikasi menghadapi persaingan yang cukup ketat untuk meraih pasar. Pertumbuhan pelangganlsubscriber selular di Indonesia pun meningkat tiap tahunnya, dimana hal ini akan menambah kesiapan perusahaan telekomunikasi untuk memberikan kapasitas yang eukup dalam melayani pelanggannya. Maka seiring dengan rneningkatkan pertumbuhan pelanggan, perusahaan perlu meningkatkan jumlah fasilitas network selular untuk memastikan pelayanan dapat dijangkau dan gunakan pelanggan.
PT.Indosat sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi memiliki beberapa business segment seperti: selular, MIDI, dan Fixed Telecom. Segment selular yang merupakan penyumbang 75% pendapatan perusahaan pads tahun 2005 mengalami peningkatan pertumbuhan jumlah fasilitas network sebesar 25% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah fasilitas ini menyebabkan kebutuhan akan perawatan dan perbaikan pun meningkat. PT.Indosat menyadari bahwa hal ini akan mempengaruhi konsentrasi perusahaan untuk melakukan ekspansi dan integrasi network telekomunikasi dalam tiap business segment perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan merencanakan melakukan outsourcing pada aktivitas perawatan dan perbaikan fasilitas network selular, untuk tetap fokus dalam menjalankan strategi perusahaannya.
Aktivitas perawatan dan perbaikan fasilitas network selular sebelumnya tidak pernah dilakukan outsourcing (selalu in-house). Aktivitas yang sebagian dilakukan on-site, terbagi menjadi dua jenis pekerjaan yaitu preventive maintenance dan curative maintenance. Beberapa aktivitas dari kedua jenis ini mengharuskan perusahaan meluangkan waktu, biaya dan tenaga kerja serta konsentrasi pekerjaan. Oleh karena itu, perlu diketahui aktivitas apa saja yang layak untuk dilakukan outsourcing dan resiko apa yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam outsourcing.
Dalam karya akhir yang berjudul "Perencanaan Strategi Outsourcing Pada Perawatan dan Perbaikan Fasilitas Network Selular PT.INDOSAT Tbk" ini, penulis bermaksud Analisis aktivitas apa saja yang layak dilakukan beserta resiko yang perlu dipertimbangkan dalam outsourcing pada perawatan dan perbaikan fasilitas network selular PT.Indosat. Adapun ruang Iingkup penelitian ini, penulis membatasinya pada business segment selular, di divisi Network Operation and Maintenance (NOM) dan pada aktivitas perawatan dan perbaikan fasilitas access network PT.Indosat.
Dari hasil analisis didapat bahwa terdapat beberapa aktivitas dinilai layak untuk dilakukan outsourcing. Aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang tidak terlalu mempengaruhi kinerja network dan merupakan aktivitas yang tidak membutuhkan pengetahuan, kemarnpuan dan pengalarnan dalam mengoptimalkan kinerja network. Kemudian dalam bekerjasarna dengan vendor, PT.Indosat perlu mempertimbangkan keamanan informasildata vendor, kualitas layman vendor, kema.mpuan vendor untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan bisnis PT.Indosat, tingkat kepedulian (responsiveness) vendor terhadap masalah atau penanggulangan masalah, dan perluasan lingkup pekerjaan vendor.
Akhirnya pada penutup Bab V, penulis rnemberikan saran mengenai tahapan outsourcing yang dapat dilakukan PT.Indosat untuk mencapai tujuan dari perencanaan outsourcing pada aktivitas perawatan dan perbaikan fasilitas network selular.

In order to serve cellular subscribers, Telecommunication Companies are facing competitive pressure to gain their market share. Indonesian cellular subscriber growth increasing every year, which means companies should prepare more to make their capacity suitable in order to serve subscribers. Therefore along with increasing subscriber growth, company should improve number of cellular network facility to ensure the service can be reached and used by subscriber.
PT.Indosat as one of Telecommunications Company has three business segment: cellular, MIDI, and Fixed Telecom. Segment Cellular revenue represents 75% of the company earnings in ,the year 2005 and adding more network facility up to 25% compare to the last year. This growth needs more maintenance treatment. PT.Indosat realize that this matter will influence the company concentration to network expansion and integration of network telecommurications in every business segment company. Therefore company plan to outsource cellular network maintenance activities, in order to focus in running its company strategy.
Cellular network maintenance activities have never been outsourced. Parts of these activities are on-site activity that has two types of work, preventive maintenance and curative maintenance. Several activities from each type need time, cost, workforce and management - focus to do. Therefore, company need to know what activities competent to be outsource and company should consider what risk that they will be facing to.
On this thesis "Planning outsourcing strategy in PT.Indosat cellular network maintenance activities", author try to analyze which activities competent to be outsource and what risk company will be facing if these activities outsourced. As for this scope of research is only at PT.Indosat cellular business segment, on network operation and maintenance (NOM) and research restricted only in access network facility maintenance.
From analysis result, several facility maintenance activities are competent to outsource. These activities represent activity that has low contribution to the network performance and it doesn't need network optimization knowledge. Later then in order working with vendor, PT.Indosat require to consider vendor's information security, quality of serving, vendor's ability to expand according to PT.Indosat business growth, vendor's problem solving responsiveness and scope of work.
At the end on chapter 5, author recommends outsourcing steps to PT.lndosat to achieve outsourcing success.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library