Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidhu, Gursharan S.
New York : Addison-Wesley, 1990
004.68 SID i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tabiin
Abstrak :
Adanya keinginan sebagian besar pengguna jasa angkutan umum di wilayah DKI Jakarta untuk dapat menikmati angkutan umum dengan aman, tertib, murah dan nyaman. Untuk mewujudkan hal tersebut antara lain perlu peningkatan optimalisasi kinerja baik yang berkaitan dengan kebijakan manajemen, sistem jaringan dan kinerja manajemen sistem jaringan transportasi umum sehingga lemahnya mekanisme hubungan kerja antar instansi. terkait, tidak jelasnya wewenang dan tanggungjawab setiap instansi, kurang lengkapnya peraturan pelaksanaan yang ada, tidak tersediannya arahan mengenai bagaimana sebaiknya sistem pengelolaan transportasi perkotaan ditengah kompleksitas permasalahan yang ada dapat tertangani dan kebijakan Pemda DKI Jakarta tentang optimalisasi pemanfaatan jalur- jalur jalan, penyediaan angkutan umum bus dan kegiatan rekayasa dan manajemen lalu lintas dengan tujuan memperlancar arus lalu lintas, mengurangi tingkat dan jumlah kecelakaan dapat optimal dilaksanakan.

Judul yang dipilih adalah Evaluasi Kinerja Manajemen Sistem Jaringan Transportasi Umum di Wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja kebijakan manajemen, kinerja sistem jaringan terhadap kinerja manajemen sistem jaringan transportasi umum di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada instansi terkait dan menjadi wacana untuk masyarakat.

Dengan pendekatan analisis kebijakan deskriptif penelitian dilaksanakan di Dinas LLAJ, Dinas PU dan Ditlantas Polda Metrojaya. Populasi dipilih dari seluruh pegawai di tiga instansi dengan sampel; 35 di DLLAJ, 33 di Ditlantas Polda Metrojaya dan data sekunder pada Dinas PU. Metode pengumpulan data meliputi data sekunder melalui pengamatan, observasi dan angket untuk data primer; Tehnik analisis data korelasi dari Spearman, Kendall tau-b dan Pearson. Pendekatan teoritis / pemikiran mencakup : l) Pendekatan konseptual tentang sistem jaringan transportasi perkotaan ; 2) Pendekatan terhadap aspek kebijakan ; 3) Pendekatan sistem jaringan transportasi umum ; 4) Kinerja manajemen sistem jaringan transportasi umum.

Hasil penelitian; Tingkat optimalisasi kebijakan manajemen sistem jaringan transportasi umum data primer diperoleh data rata-rata 78,82 % dan dari data sekunder diperoleh data tingkat realisasi jumlah armada 90.7% dan untuk trayek 84,9 %. Hasil perhitungan angket diperoleh 0,767 Uji korelasi Pearson dengan demikian adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja kebijakan , kinerja sistem dan kinerja manajemen sistem jaringan transportasi umum di wilayah DKI Jakarta . Penelitian ini berkesimpulan belum optimalnya kinerja kebijakan, kinerja sistem dan kinerja manajemen sistem jaringan transportasi umum di wilayah DKI Jakarta. Untuk itu perlu peningkatan kinerja di masa mendatang.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Budi Wahyono
Abstrak :
The recognition of two dimensional character typewriter and hand written by using back-propagation method. This method is popular in neural-network model. We try to explain back-propagation method application in character recognition practice, helping by neural-network software.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrizon
Abstrak :
Perancangan suatu jaringan optik yang optimal sangat diharapkan demi terakomodasinya permintaan trafik yang tinggi. Perancangan jaringan optik itu sendiri meliputi : perancangan topologi fisik yang optimal, topologi logika dengan kinerja jaringan yang optimal, dan pengalokasian kebutuhan fiber dengan utilisasi yang optimal pula. Skripsi ini akan membahas perancangan jaringan optik Indonesia berbasis optimalisasi geografis dan WDM irregular multihop network system. Dengan pendekatan arbitrary, memanfaatkan keterbatasan yang ada, diperoleh topologi fisik Indonesia dengan optimalisasi geogratis. Topologi fisik optimal jaringan optik Indonesia dihasilkan pada saat derajat logika bernilai 6. Topologi logika dapat dikategorikan menjadi dua : regular dan irregular topology. Topologi logika regular mempunyai pola konektifitas antar node dan sistematik dalam rouring dan penempatan panjang gelombang, akan tetapi mempunyai masalah dalam penentuan jumlah node. Lain halnya dengan topologi logika irregular yang cenderung tidak terpaku dengan struktur yang ada pada topologi logika regular. Penambahan jumlah node tidak mempengaruhi parameter yang lainnya. Pengalokasian fiber juga menggunakan pendekatan arbitrary yang mengacu pada utilisasi fiber tersebut dalam jaringan yang ada. Derajat logika merupakan parameter yang menentukan nilai kongesti minimum, average network delay, dan blocking probability sebagai parameter kinerja jaringan pada perancangan topologi logika irregular. Dengan memvariasikan nilai derajat logika tersebut diharapkan akan didapat suatu jangkauan derajat logika yang akan menghasilkan kinerja jaringan yang optimum. Adapun jangkauan derajat logika yang optimal untuk jaringan optik Indonesia adalah antara 9 hingga 11. Selain itu untuk pengalokasian fiber, diharapkan akan diketahui berapa panjang gelombang per fiber sehingga total kebutuhan fiber jaringan sebanding dengan utilisasi fiber itu sendiri pada jaringan tersebut. Dan pada jaringan optik Indonesia, panjang gelombang per fiber yang optimal adalah sebesar 6.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Yuliawati
Abstrak :
Global revenue by passenger kilometers over the last ten years has grown at an average of 4.7 percent per year. The high growth of air transport must be offset by equivalent airport investment: perhaps even a doubling of the percentage growth of numbers of passengers. The purpose of this paper is to build a development model for investment in hub-and-spoke airport networks. The methodology developed in this paper uses systems dynamics theory. The benefit of using this approach is that the variables in the model are determined through a systems thinking process; the determination of variables through such a thinking process considers causality between variables dynamically, logically, and realistically within a complex aviation industry system. The simulation model shows that using a system dynamics approach can be used to simulate airport infrastructure investment development in a hub-and-spoke network. One of the subsystems is congestion; the result of simulation of this subsystem yields the behavioral characteristics, which show that a surge in demand (which is then offset by the provision of capacity or capacity enlargement) will eventually become stable, indicated by a lack of lines on the runway side. This means that decreases in congestion will increase passenger demand, and will also enhance potential investment in airport infrastructure.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:5 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadjar Tjahjadi
Abstrak :
Pada karya tulis ini, dilakukan optimasi pada sistem jaringan rute angkutan umum dalam kota di Kota Tangerang pada tahun 2005 melalui dua skenario yaitu : Do-Nothing dan Do-Something, dimana data dasar yang dipakai sebagai acuan dalam peramalan bangkitan perjalanan tahun 2005 adalah data dasar hasil survei transportasi tahun 2000 dan metoda peramalan yang dipakai adalah Gravity Model. Penyusunan model jaringan sistem transportasi Kota Tangerang tahun 2000 dilakukan dengan menggunakan program TRANPLAN 7.2. dan hasilnya berupa untuk kerja jaringan jalan Kota Tangerang tahun 2000 yang kemudian divalidasi dengan hasil lapangan (survei traffic counting) untuk menunjukkan apakah model tersebut dapat dipakai atau tidak. Model ini selanjutnya dipakai untuk menentukan besarnya tingkat kebutuhan angkutan umum pada tahun 2005. Pada tahap optimasi dengan skenario do-nothing, sistem jaringan rute tahun 2005 sama sekali tidak berubah dari keadaan pada tahun dasar (tahun 2000), namun yang berbeda adalah besarnya jumlah-calon penumpang, jumlah armada angkutan umum dan headway antar kendaraan angkutan umum sebagai akibat dari hasil peramalan bangkitan dan tarikan perjalanan. Sedangkan pada skenario do-something, suatu perencanaan berupa restrukturisasi sistem jaringan rute angkutan umum dijalankan dengan membuat lintasan rute (trayek) baru, jumlah trayek baru, pengaturan daerah perayanan, perubahan jenis moda dan penambahan atau penghapusan terminal. Hasil dari kedua skenario tersebut kemudian dibandingkan dengan mengacu pada suatu Transit Performance Measures, dimana sistem jaringan rute angkutan umum dilihat dari sudut pandang operator (pelayanan yang ditawarkan dan segi ekonomi) dan user (ketersediaan pelayanan dan kenyamanan).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Parlin
Abstrak :
Pandemi COVID-19 di Indonesia berdampak pada implementasi Sisrute RSUD Siti Aisyah sehingga memengaruhi morbiditas dan mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Sisrute yang meliputi kebijakan, kapasitas petugas, sistem jaringan, komunikasi dan pelayanan rujukan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, telaah dokumen dan wawancara mendalam 13 informan RSUD Siti Aisyah. Penolakan rujukan lebih dari 80%. Response time kurang dari 60 menit terbanyak pada rujukan keluar non-COVID-19 (64%). Alasan penolakan meliputi ketidaktersediaan ruangan isolasi COVID-19-19, ketidaklengkapan berkas, kendala sistem jaringan, petugas lambat merespons dan lainnya. Informan mengatakan tidak terdapat kebijakan Sisrute dan dokumentasi sosialisasi; kapasitas petugas rujukan cukup adekuat.; Sistem Jaringan pada komputer dan konektifitas internet, SIMRS dan infrastruktur penunjang belum adekuat; Komunikasi rujukan melalui aplikasi Sisrute dan dibantu telepon dan Whatsapp; RSUD tidak memiliki SOP Sisrute, akan tetapi mengikuti prosedur klinis, administratif, dan operasional. Kendala pada implementasi Sisrute yaitu komitmen petugas, kecepatan penyampaian informasi, rangkap tugas, situasi faskes penerima, penerimaan keluarga, permasalahan biaya dan ketersediaan infrastruktur. Monitoring dan evaluasi tidak dilakukan pada implementasi Sisrute. Dengan demikian, implementasi Sisrute di RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau perlu perbaikan dan peningkatan pada variabel diatas dapat mempercepat proses rujukan. ......The Pandemy of COVID-19 in Indonesia has a major impact in integrated referral system (IRS) implementation of Siti Aisyah (SA) General Hospital Lubuklinggau influencing patient morbidity and mortality. This study was conducted to analyse policy, officer capacity, network system, referral communication, and referral services resulting in referral system implementation. It was a case study with qualitative approach through observation, documents research, in-depth interview with 13 informants working at Siti Aisyah General Hospital. The study suggested that Sisrute referral rejection was more than 80%. Referral response time suggest less than 60 minutes only occurring in outward non-COVID-19 referral (64%). Reasons for rejection were unavailability of COVID-19 Isolation room, incomplete referral documents, network system issue, late response, etc. Informants stated that there was no referral policy and dissemination documents; officer capacity was considered adequate enough; Network system in computer and internet connectivity, hospital management information system and supporting infrastructures remained inadequate; referral communication through IRS and assistance of phone calling and Whatsapp were performed; SA General Hospital had no standard operating procedures, but it follows clinical, administrative and operational procedures. Challenges in IRS implementation were commitment, information delivery speed, multi-tasking, current situation in referred facility, family reception, extra fee and infrastructures issue. Monitoring and evaluation had not been performed in IRS implementation. Thus, SA General Hospital needs to improve and increase IRS implementation in aforementioned variable to accelerate referral process.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Fillipi Rodo Tua
Abstrak :
Dalam dunia sekarang ini pemodelan sistem menjadi hal yang penting dalam pengembangan dunia teknologi. Berbagai cara telah dilakukan untuk membuat algoritma pemodelan sistem yang baik dan tantangan yang dihadapi pun semakin banyak. Salah satunya tantangan yang perlu dihadapi adalah adanya sistem yang kompleks. Dalam contoh praktis, penggunaan model sistem multivariabel dalam menggambarkan sistem sungguhan sudah menjadi hal yang umum untuk memenuhi tuntutan zaman. Salah satu usaha untuk dapat memodelkan sistem multivariabel adalah dengan menggunakan algoritma machine learning dengan struktur artificial neural network. Algoritma ini memiliki kemampuan untuk dapat meningkatkan performanya secara otomatis sehingga diharapkan dapat membangun pemodelan yang terbaik untuk sistem yang ingin dimodelkan secara otomatis juga sehingga dapat memudahkan kerja manusia tanpa harus membangun persamaan matematis secara manual terlebih dahulu. Studi ini ingin memelajari hasil yang didapatkan dari percobaan pemodelan sistem dinamik pesawat terbang dengan menggunakan artificial neural network dan menjadikan hasil studi tersebut bahan pengembangan lebih lanjut dalam teknologi pemodelan sistem menggunakan artificial neural network. ......In the modern world, system modelling becomes an important part of technology development. Various ways have been done to create good system modelling algorithms and with that more and more challenge comes. One of the challenges that need to be faced is the existence of complex systems. For example, using multivariable system model to represent real world system is becoming common nowadays to fulfil demands. One effort to model a multivariable system is to use machine learning algorithms with artificial neural network structures. This algorithm has the capability to be able to improve its performance automatically so it is expected to build the best model parameter for the system that wants to be modelled. Also, this helps to make modelling easier for human without having to build a mathematical equation manually first. This study wanted to present the results from experimental modelling of aircraft dynamic systems by using artificial neural network and with that contribute to the development of system modelling technology using artificial neural network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham
Abstrak :
Suatu solusi yang terbaik bagi semua operator yang menyediakan pelayanan bagi pelanggannya dalam menjangkau coverage area yang sering di kunjungi adanya penyediaan jaringan indoor, yang memudahkan dan memuaskan pelanggan dalam menggunakan mobile cellular. Semua Operator berlomba untuk menjadikan yang pertama dan terbaik dalam menjangkau seluruh area yang menjadi target traffic. Perubahan peraturan pemerintah yang menetapkan bagi semua operator untuk membangun tower bersama, manjadikan suatu keuntungan dan juga kerugian bagi semua operator, salah satunya pada jaringan indoor yang sangat mempengaruhi kuat dan kualitas sinyal yang di dapat. Oleh sebab itu pada tugas akhir ini, akan dianalisa perbandingan nilai Effective Issotropic Radiated Power (EIRP) tiga sistem jaringan, yaitu 3G, 2G dan CDMA) pada perhitungan link budget antena secara teori dengan hasil implementasi antena di lapangan pada jaringan, infrastruktur yang sudah ada, data tersebut di dapat dari PT. Hutchinson CP Telecomunication dan operator CDMA, sehingga diharapkan dapat menemukan keuntungan dan kerugian masing - masing dari ketiga sistem tersebut dalam menggunakan perangkat secara bersamaan yang di kenal Multi Network (Multi Operator).
One of the best solution for al operators providing the service for their customer in covering the coverage area that is commonly visited is to provide indoor network. It eases and satisfies the customers in using mobile cellular. All operators compete to be the first and the best operator in covering all target traffic areas. The change of goverment's rules that makes all operators build the tower together, gives them some benefits and disadvantages, one of them is in indoor network that affects the signal streght and quality. In this final assignment, the comparison between Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) value of three networking system (3G, 2G and CDMA) in antenna link budget counting and the implementation result of antenna in the field of networking and existed infrastructure will be analyzed. The data is collected from PT Hutchinson CP Telecomunication and CDMA operator so that we can find benefits and disadvantages from each of those three systems in using Multi Networking (Multi Operator).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library