Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ulima Umavashti
"Tugas Karya Akhir (TKA) ini membahas mengenai faktor-faktor pendorong pembentukan the 2004 Regulations oleh pemerintahan New Labour tahun 2004 di Inggris. Pembentukan manifesto New Labour pada tahun 1997 dipandang sebagai bentuk pergeseran ideologi dan langkah pragmatis yang dilakukan oleh partai Buruh pada saat itu. Kedua hal tersebut menyebabkan partai Buruh harus memenuhi dua sisi kepentingan yaitu kepentingan ideologis yang mengacu kepada manifesto New Labour dan pragmatis yang dilakukan untuk mengamankan dukungan masyarakat dalam pemilihan umum. Hal ini dapat dilihat dalam pembentukan the 2004 Regulations. TKA ini menggunakan metode kualitatif dan untuk menjelaskan permasalahan tersebut TKA ini menggunakan konsep tipe partai politik dari Diamond dan Gunther serta teori Riding the Wave dari Ansolabehere dan Iyengar. Hasil pembahasan dan analisis dalam TKA ini menemukan bahwa terdapat dua faktor yang mendorong pemerintahan New Labour dalam pembentukan the 2004 Regulations. Pertama, penerapan manifesto New Labour yang mendorong dukungan Inggris terhadap perluasan Uni Eropa 1 Mei 2004. Kedua, kepentingan partai Buruh dalam pemerintahan New Labour untuk mengakomodasi kepentingan publik Inggris.
This paper discusses the determining factors that resulted in the forming of the 2004 Regulations by the New Labour Government in 2004 in Britain. The forming of New Labour manifesto in 1997 is seen as an ideological shift and pragmatist choice that Labour party adopted at that time. Both of them meant that the Labour party had to fulfill two varying interests, namely the ideological interests that referred to New Labour manifesto and pragmatic interests needed to secure voter support in the election. These interests played an important role in the forming of the 2004 Regulations. This paper uses qualitative method and utilizes Diamond and Gunther concept of party tipology and Riding the Wave theory from Ansolabehere and Iyengar. This paper finds that there are two determining factors of the New Labour government to form the 2004 Regulations. First, the practice of New Labour manifesto that encouraged Britain's support for European Union Enlargement on 1st May 2004. Second, Labour party in New Labour government interests to accommodate Britain's public interests."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anisa Marseli Priono
"Berkenaan dengan kebijakan Tony Blair terhadap para pencari suaka, perdebatan mengenai multikulturalisme di Inggris telah menjadi topik yang populer, termasuk dalam novel fiksi remaja Inggris kontemporer Refugee Boy (2001). Novel ini bercerita tentang seorang anak pencari suaka tanpa pendamping di London yang berbagi identitas sebagai seorang Ethiopia-Eritrea. Novel tersebut memberikan suara kepada kaum minoritas dan mendukung multikulturalisme sebagai praktik di Inggris. Studi ini mengkaji bagaimana novel menggambarkan multikulturalisme di Inggris melalui tokoh-tokohnya. Dengan menggunakan wacana multikulturalisme yang ditetapkan pemerintah dan realitas bagaimana keberagaman diperlakukan dalam masyarakat, artikel ini mencoba menjawab bagaimana Refugee Boy (2001) memperumit wacana multikulturalisme. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan gambaran novel tentang sistem imigrasi, sistem kesejahteraan, dan hubungannya dengan media, serta 'multikulturalisme yang ada' di Inggris. Selain itu, tulisan ini juga membahas kritik novel tersebut terhadap kebijakan pemerintah Inggris terkait dengan para pencari suaka dan pengungsi di era Pemerintahan Partai Buruh Tony Blair.
Concerning Tony Blair’s policies toward asylum seekers, the debate over multiculturalism in Britain has become a popular subject, including in the contemporary British teen fiction novel Refugee Boy (2001). This novel tells the story of an unaccompanied asylum-seeking child in London who shares his Ethiopian-Eritrean identity. The novel gives minorities a voice and supports multiculturalism as a practice in Britain. This study examines how the novel depicts multiculturalism in Britain through the characters. Using the discourse of multiculturalism set by the government and the reality of how diversity is treated in the society, this article attempts to answer how the Refugee Boy (2001) complicates the discourse of multiculturalism. This paper aims to show the novel’s depiction of immigration system, the welfare system, and its relation to the media, and the ‘existing multiculturalism’ in Britain. Furthermore, it also discusses the novel’s criticism towards the British government’s policies regarding asylum seekers and refugees during Tony Blair’s Labour Government era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library